Dosen :
Dr. Keysar Panjaitan,M.Pd
Disusun oleh :
Abdiel Ginting
8146122001
8146122022
Kennedy Tambunan
8146122023
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Esa karena atas kasih dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah Pengelolaan Staf / Tenaga PSB ini dengan
waktu sesuai yang diharapkan.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Pengelolaan Sumber Belajar.
Tak ada yang sempurna, kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan berbagai hal.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan pada penyusunan makalah selanjutnya. Harapan kami, makalah ini dapat
memberikan manfaat yang besar bagi pembaca pada umumnya dan penyusun khususnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULIAN........................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian.........................................Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian.......................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Pengertian Pengelolaan.................................................................................6
B. Prinsip-Prinsip pengelolaan PSB..................................................................8
C. Tipe-Tipe Pusat Sumber Belajar.................................................................10
D. Sturuktur ketenagaan atau personalia PSB..Error! Bookmark not defined.
E. Pengelolaan Staf........................................Error! Bookmark not defined.9
F.
BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta belajar, baik
secara individual maupun kelompok untuk memudahkan terjadinya proses belajar
(Hamalik,1989). Menurut Subandijah (1983:3), Pengertian sumber belajar pada dasarnya
merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar,
baik langsung ataupun tidak, baik sebagian atau keseluruhan.
Efisiensi dan keberhasilan dari sebuah Pusat Sumber Belajar (PSB) untuk mencapai
tujuan yang diharakan sangat ditentukan oleh kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang
ada serta sistem komunikasi yang dibangun di dalam lembaga tersebut.
Timbulnya Pusat Sumber Belajar dapat terjadi karena adanya pertumbuhan semakin
dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar nontradisional yang membutuhkan ruang
belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan. Pusat Sumber Belajar mempunyai peranan yang
cukup menentukan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Oleh
karena itu perlu adanya pengelolaan yang baik dan optimal agar PSB tersebut benar-benar
memberikan dampak positif, menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga
mampu meningkatkan hasil belajar.
Pihak pengelolaan PSB pada institusi pendidikan formal seperti sekolah memiliki
potensi yang besar dalam menciptakan guru, dan tenaga administrasi yang profesional serta
sarana dan prasarana belajar. Kepala sekolah harus mampu menampilkan pengelolaan sumber
daya secara transparan, demokratis, dan bertanggungjawab untuk meningkatkan kapasitas
pelayanan kepada siswa.
Pelaksanaan ini dituntut kemampuan profesional dan manajerial dari semua
komponen warga sekolah di bidang pendidikan agar semua keputusan yang dibuat sekolah
didasarkan atas pertimbangan mutu pendidikan. Khususnya kepala sekolah harus dapat
memposisikan sebagai agen perubahan di sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai
pengelola staf dan tenaga PBS memiliki:
1. Memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan guru dan masyarakat sekitar sekolah
2. Memiliki pemahaman dan wawasan yang luas tentang teori pendidikan dan pembelajaran
3. Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk menganalisa situasi sekarang untuk
memperkirakan kejadian di masa depan sebagai input penyusunan program sekolah.
4. Memiliki kemampuan dan kemauan dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang
berkaitan dengan efektifitas pendidikan di sekolah.
5. Mampu memanfaatkan berbagai peluang, menjadikan tantangan menjadi peluang, serta
mengkonsepkan arah perubahan sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah:
1.
2.
Bagaimanakah
3.
struktur
ketenagaan
atau
personalia
yang
ada
pada
PSB?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui pengertian pengelolaan staf Pengelolaan Sumber Belajar.
2.Untuk mengetahui struktur ketenagaan atau personalia yang ada pada PSB.
3.Untuk mengetahui pengelolaan para staf dan tenaga PSB tersebut.
D. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat dari penulisan makalah ini, diantaranya adalah :
1. Menambah pengetahuan mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Teknologi Pendidikan
tentang pengelolaan staf dan tenaga PSB.
2. Sebagai bahan masukan mengenai pengelolaan staf dan tenaga PSB.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan
Menurut Charles (1989) pengelolaan didefenisikan sebagai sebuah kegiatan pekerjaan
dengan orang-orang secara pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi,
sedangkan Burhanuddin (1994) mendefenisikan pengelolaan sama dengan manajemen
sebagai sebuah usaha pencapaian tujuan yang diinginkan dengan membangun suatu
lingkungan atau suasana yang dinamis dan harmonis terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang dalam kelompok terorganisasi. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan atau manajemen adalah merupakan usaha untuk mencapai tujuan melalui
orang lain dengan menciptakan situasi kerja yang kondusif. Dengan kata lain bahwa
pengelolaan atau manajemen adalah sebuah perilaku organisasi yang dilakukan oleh seorang
pimpinan terhadap sumber daya yang ada.
Apabila PSB kita hubungkan dengan kawasan teknologi instruksional, maka tampak
bahwa sebenarnya PSB itu dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya
dengan kawasan tersebut. Lingkungan yang mempengaruhi tersebut dapat berupa klien,
pengelolaan, staf, politik, fasilitas, peralatan, dan dana.
Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan PSB tersebut.
Bila PSB tersebut pada perguruan tinggi, klien utama adalah mahasiswa, asisten, dan dosen.
Pelayanan diutamakan kepada mereka sebaik-bainya. Isi dan kegiatan PSB adalah
diutamakan untuk memenuhi kebutuhan klien. Bila suatu PSB tidak dapat memenuhi
kebutuhan dan tidak melayani klien, maka PSB tersebut berarti tidak operasional.
Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan PSB tersebut.
Seorang kepala PSB bertanggung jawab terhadap seluruh bagian dan seksi yang terdapat di
dalam organisasi tersebut. Demikian juga sebaliknya, setiap karyawan harus bertanggung
jawab kepada kepala seksi, dan setiap kepala seksi bertanggungjawab kepada kepala
bagian. Apabila klien sering menghadapi prosedur yang sulit pada bagian, seksi, atau
petugas, biasanya hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan ataupun pelayanan PSB
tersebut kurang mencerminkan struktur organisasi dan prosedur kerja yang baik. Hal tersebut
berlaku juga bagi pengelolaan suatu PSB yang besar maupun yang kecil. Seorang kepala
bagian atau kepala seksi harus dapat mengatur langsung atau memberi wewenang dalam
melayani klien. Bila petugas bawahan belum menguasai, maka petugas atasannya harus
melatih dan memberikan informasi secukupnya sehingga bawahan dapat berdiri sendiri.
Staf (petugas) sangat berpengaruh langsung terhadap PSB. Dapat dibayangkan betapa
sibuk para petugas dalam melayani mahasiswa dan dosen dalam perguruan tinggi yang
jumlah mahasiswanya tidak kurang dari 5000 atau bahkan mungkin lebih. Dalam hal ini
mutlak diperlukan jumlah petugas yang besar dengan mutu pelayanan yang tinggi. Betapapun
tinggi dan modern mutu peralatan dan media yang disediakan, apabila tidak dikelola oleh
tenaga yang ahli dan terampil, maka tidak mungkin pusat sember belajar akan dapat berfungsi
dengan baik.
Politik secara tidak sadar ternyata juga berpengaruh. Karena salah satu fungsi PSB
adalah memeberikan informasi, maka dapat dilihat siapa pemberi informasi dan kepada siapa
informasi tersebut disampaikan. PSB pada suatu perguruan tinggi negeri akan berbeda pesan
atau misi yang dibawanya bila dibandingkan dengan suatu PSB keuangan.
Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf yang memadai
dengan pengaturan ruangan yang baik sehingga klien menjadi betah adalah salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan PSB. Pengaruh fasilitas terhadap PSB yang lain adalah
seperti penataan dan arsitektur yang menarik, listrik yang cukup, air conditioner, akustik, dan
arus kerja yang lancar.
Peralatan yang memadai berpengaruh langsung dalam efektivitas pelayanan.
Kemajuan dan perkembangan peralatan dan teknologi sangat cepat, bahkankadang-kadang
lebih cepat daripada program kita. Oleh karena itu PSB harus selalu mengikuti perkembangan
peralatan yang baru. Meskipun demikian kita harus selalu berpedoman, betapapun baru dan
modernnya peralatan dan kemajuan teknologi, kita harus mampu memilih peralatan yang
sesuai dengan maksud dan pesan yang ingin di capai seefektif-efektifnya (the right
equipment for the right purpose).
Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional. Walaupun pengadaan
peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan operasional, maka pengelolaan PSB tidak
berdaya. Dana yang realistis dapat memungkinkan segala sesuatu berjalan dengan baik,
pelayanan yang meningkat, dengan produk yang bermutu.
Pengelolaan sumber belajar
dapat
diartikan
sebagai
kegiatan
mengelola,
mengatur, memanaj segala sesuatuyang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk b
elajar menampilkan kompetensinya. Pengelolaan ini tercermin dalam skema organisasi.
Aspek penting dalam pengelolaan ini adalah peralatan, kepemimpinan, dan struktur
administrasi lembaga. Di Amerika sendiri hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep
pelayananan media di kampus telah mencapai kemajuan dari tujuan asalnya dengan
modernisasi di semua jurusan. PSB pada pendidikan tinggi memiliki kewajiban membantu
semua anggota fakultas yang mengunjunginya (Merrill & Drob : 1977).
B. Prinsip-Prinsip Pengelolaan PSB
A. Prinsip Pengelolaan Pusat Informasi
Dalam membentuk suatu pusat imformasi sebagai salah satu kegiatan PSB beberapa
pertanyaan perlu dijawab terlebih dahulu, antara lain :
- Informasi apa yang diperlukan ?
- Siapa yang memerlukan ?
- Apakah memang sering diperlukan ?
- Informasi apa yang sudah tersedia ?
- Adakah informasi dalam bentuk cetakan atau dalam bentuk media lainnya?
Prinsip pengelolaannya adalah sebagai berikut : Laporan-laporan yang diterima
dikirim ke unit fasilitas yang menggunakan sistem komputer (puskom) dan mengadakan
persiapan untuk penerbitannya. Sebagai data dikirim ke unit reproduksi dokumen untuk
dibuat microfilm, microfiche atau fotocopy untuk selanjutnya dikirim ke pusat-pusat referensi
tiap fakultas dan sebagian lagi di cetak di percetakan Universitas.
B. Prinsip Pengelolaan Pelayanan
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya pelayanan di PSB antara lain adalah :
1) Koleksi, dibina untuk dilayankan, bukan untuk hiasan atau pajangan, bagaimana
pengembangan serta pengaturannya
2) Fasilitas, bagaimana ragam layanan, sistem, aturan layanan, lokasi penempatan gedung
dan lainnya
3) Pelayan/petugas, sebagai jembatan penghubung dapat berupa seorang ahli, teknisi, ataupun
asisten teknisi
4) Pemakai, perorangan yang memanfaatkan layanan, dapat seorang ahli, pelajar, mahasiswa
atau umum
Ketiadaan salah satu komponen di atas, atau masing-masing berdiri sendiri dtanpa kerja sama
yang baik, maka pelayanan tidak dapat tercipta sebgaimana mestinya. Untuk itu diperlukan
pelayanan dengan karakteristik berikut :
1) Mudah dimengerti, menggunakan car yang mudah dimengerti oleh pengunjung/pemakai
maupun oleh petugas itu sendiri.
2) Efisiensi dan ekonomis, menggunakan bahan pelengkap dengan variasi sedikit mungkin
menggali
analisis
kebutuhan,
merncanakan,
menspesifikasi
strategi
3. Tipe C
Fungsi PSB Tipe C
Memiliki fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi pelayanan perpustakaan, laboratorium,
pemanfaatan media audio visual, dan pemeliharaan/ perawatan perangkat lunak dan keras.
4. Tipe D
berikut
berikut:
a. Ahli media berada di garis depan dalam program dan praktek pendidikan dan selalu
berperan serta dalam mendorong pembaharuan proses belajar-mengajar.
b. Ahli media merupakan bagian dari staf pengajara.Oleh karena itu ikut serta dalam
pengambilan keputusan instruksional.
c. Dalam program media ahli media membutuhkan kerja sama dengan contet expert teknisi
dan tenaga administrasi.
d. Ahli media seyogyanya memiliki inisiatif dan dapat menerapkan program media dalam
pendidikan, memiliki kemampuan dan keterampilan lebih dari satu keahlian dalam bidang
teknologi pendidikan.
4. Tenaga Pelayanan Peminjaman dan Penyimpanan
Tenaga pelayanan peminjaman dan penyimpanan berikut dengan tugas-tugasnya
sudah cukup jelas diuraikan dan dibahas pada makalah yang berjudul Fungsi dan Pelayanan
PSB.
5. Teknisi (technician).
Teknisi yang khusus dalam media yang telah dilatih dan memiliki cukup pengalaman kerja
teknisi media. Status teknisi adalah sebagai pembantu dan bertanggung jawab kepada ahli
media.
Perincian tugas teknisi ini antara lain adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
Membantu
produksi
program
audio,
fotografi,
film,
televisi
d.
e.
f.
6. Tenaga Administrasi
Tenaga administrasi adalah staf yang berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan
prioritas program dapat tercapai. Tugas dari pada tenaga adalah yang berhubungan dengan
semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan
cara yang sesuai.
7. Tenaga Bantu.
Tenaga bantu adalah staf atau petugas yang berkerja dalam bidang administrasi pelayanan
dan pembantu produksi. Statusnya adalah pembantu dan tingkatnya lebih rendah dibanding
dengan teknisi sebagai tenaga administrasi mereka bekerja dalan hubungan dengan tugastugas
a. Korespondensi
seperti:
b. Pembuatan laporan
c. Pembuatan bibliografi
d. Pembukuan.
e. Inventarisasi
f. Pengetikan
g. Pencatatan dan lain-lain.
Sebagai tenaga petugas pelayanan, mereka berhadapan langsung dengan pemakai atau
klien dan bekerja dalam hubungan dengan tugas-tugas seperti:
a. Menyiapkan memproses dan menerima order atau peminjaman atauun produksi media.
b. Memproses bahan-bahan
c. Menyimpan dan meminjamkan bahan-bahan maupun peralatan kepada klien dan
membantu menggunakan bahan-bahan sumber belajar.
d. Membantu mengoperasikan perlatan dan mengadakan perbaikan kecil
e. Ikut memelihara peralatan dan bahan
f. Membuat daftar check dan bibliografi untuk mengetahui apakah bahan dan peralatan
tersedia atau tidak.
g. Melayani sirkulasi bahan dan peralatan, menagih, menarik denda, menyimpan dan
mengembalikan jaminan, menyediakan dan mencatat pesan mengatur waktu penjadwalan dan
pengiriman bahan serta peralatan
h. Melayani kebutuhan mahasiswa dan dosen pada khususnya dan klien lain pada umumnya.
E. Pengelolaan Staf
Kegiatan pusat sumber belakar yang dikelola oleh MBS sebagai management
sekolah/institusi pendidikan Unit Pelaksana Teknisi (UPT) pada sebuah institusi lembaga
pendidikan seperti universitas negeri dan swasta secara efesiensi dan efektivitas.
Pengelolaan
staf
dalam
PSB
oleh
pihak
pengelola
yaitu
antara
lain:
a. Sumber daya
Sekolah harus mempunyai fleksibilitas dalam mengatur semua sumber daya sesuai dengan
kebutuhan setempat.
b. Pertanggung jawaban (accountability)
Sekolah dituntut untuk memiliki akuntabilitas baik kepada masyarakat maupun pemerintah
c. Kurikulum
Berdasarkan kurikulum standar yang telah ditentukan secara nasional, sekolah bertanggung
jawab
untuk
mengembangkan
kurikulum
baik
dari
standar
materi
dan
proses
penyampaiannya
Pengembangan
kurikulum
tersebut
harus
memenuhi
kebutuhan
siswa.
kepala
sekolah
dan
pembinaan
keterampilan
guru
dalam
ini:
Berdasarkan data dan analisis kesiapan sumber daya, kepala sekolah dengan warga
sekolah secara bersama-sama menyusun program peningkatan mutu sekolah untuk
jangka panjang, jangka menegah dan jangka pendek.
Menyusun skala prioritas program peningkatan mutu untuk program jangka pendek
yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan.
Melakukan evaluasi diri terhada pelaksanaan program sekolah secara jujur dan
transparan kemudian ditindak lanjuti dengan perbaikan terus menerus.
Melakukan refleksi diri terhadap semua rogram yang telah dilaksanakan
Melatih guru dan tokoh masyarakat dalam implementasi PSB
Menyelengarakan lokakarya untuk evaluasi
2. Pengelolaan Kurikulum
Standar KBK yang akan diberlakukan telah ditentukan oleh pusat sekolah sudah
menjabarkan kurikulum tersebut harus terlebih dahulu pemahaman kurikulum
(silabus)
Mengembangkan silabus berdasarkan kurikulum
Mencari bahan ajar yang sesuai dengan materi pokok
Menyusun kelompok guru sebagai penerima program pemberdayaan
Mengembangkan kurikulum (memperdalam, memperkaya dan memodifikasi), namun
tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional.
belajar.
Pemanfaatan laboratorium untuk pemahaman materi.
Mengembangkan evaluasi belajar untuk 3 ranah (cognitif, afektif, psikomotorik)
Mengembangkan
bentuk
evaluasi
sesuai
dengan
materi
pokok
Mengintegrasikan life skill dalam proses pembelajaran
Menumbuhkan kegemaran membaca
4. Pengelolaan Ketenagaan
6. Pengelolaan Keuangan
Semua dana yang dibutuhkan dan akan digunakan dimasukkan dalam RAPBS
Mengelola keuangan dengan transparan dan akuntabel
Pembukuan keuangan rapi
Ada laporan pertanggungjawaban keuangan setiap bulan.
7. Pelayanan Siswa
8. Hubungan Sekolah-Masyarakat
Membentuk komite sekolah
Menjaga hubungan baik dengan komite sekolah
Mengembangkan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat
BAB III
KESIMPULAN
Keberhasilan dari sebuah pusat sumber belajar dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan sangat ditentukan oleh kinerja dari seluruh personil PSB. Fungsi dan prinsipprinsip pengelolaan PSB, baru akan dapat berjalan apabila didukung oleh tenaga-tenaga yang
kompeten, dinamis dan jumlah yang cukup.
Mudhoffir (1992) mengelompokkan ketenagaan pada PSB sebagai berikut : Pimpinan
pusat sumber belajar, Pengembangan instruksional, ahli media (media professional), Tenaga
bantu (Aide), Tenaga pelayanan peminjaman dan pelayanan, Teknisi, Tenaga Administrasi.
Pengelolaan staf dalam PBS terdiri dari sumber daya, pertanggung jawaban, kurikulum,
personil sekolah, sedangkan pengelolaan tenaga staf terdiri dari : Perencanaan dan evaluasi,
pengelolaan kurikulum, pengelolaan proses belajar mengajar, pengelolaan ketenagaan,
pengelolaan fasilitas, pengelolaan keuangan, pelayanan siswa, hubungan sekolah-masyarakat,
pengelolaan iklim sekolah.
DAFTAR PUSTAKA