Anda di halaman 1dari 23

Mengelola Staf / Tenaga PSB

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah


Pengelolaan Sumber Belajar

Dosen :
Dr. Keysar Panjaitan,M.Pd
Disusun oleh :
Abdiel Ginting

8146122001

Junika Hotmaida Sinaga

8146122022

Kennedy Tambunan

8146122023

TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Esa karena atas kasih dan
karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah Pengelolaan Staf / Tenaga PSB ini dengan
waktu sesuai yang diharapkan.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Pengelolaan Sumber Belajar.
Tak ada yang sempurna, kami sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan dikarenakan berbagai hal.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan pada penyusunan makalah selanjutnya. Harapan kami, makalah ini dapat
memberikan manfaat yang besar bagi pembaca pada umumnya dan penyusun khususnya.

Medan , November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULIAN........................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian.........................................Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat Penelitian.......................................Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
A. Pengertian Pengelolaan.................................................................................6
B. Prinsip-Prinsip pengelolaan PSB..................................................................8
C. Tipe-Tipe Pusat Sumber Belajar.................................................................10
D. Sturuktur ketenagaan atau personalia PSB..Error! Bookmark not defined.
E. Pengelolaan Staf........................................Error! Bookmark not defined.9
F.

Pengelolaan Tenaga PSB.............................................................................20

BAB III PENUTUP..............................................................................................23


A. Kesimpulan.................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

BAB I
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta belajar, baik
secara individual maupun kelompok untuk memudahkan terjadinya proses belajar
(Hamalik,1989). Menurut Subandijah (1983:3), Pengertian sumber belajar pada dasarnya
merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar,
baik langsung ataupun tidak, baik sebagian atau keseluruhan.
Efisiensi dan keberhasilan dari sebuah Pusat Sumber Belajar (PSB) untuk mencapai
tujuan yang diharakan sangat ditentukan oleh kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang
ada serta sistem komunikasi yang dibangun di dalam lembaga tersebut.
Timbulnya Pusat Sumber Belajar dapat terjadi karena adanya pertumbuhan semakin
dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar nontradisional yang membutuhkan ruang
belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan. Pusat Sumber Belajar mempunyai peranan yang
cukup menentukan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Oleh
karena itu perlu adanya pengelolaan yang baik dan optimal agar PSB tersebut benar-benar
memberikan dampak positif, menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga
mampu meningkatkan hasil belajar.
Pihak pengelolaan PSB pada institusi pendidikan formal seperti sekolah memiliki
potensi yang besar dalam menciptakan guru, dan tenaga administrasi yang profesional serta
sarana dan prasarana belajar. Kepala sekolah harus mampu menampilkan pengelolaan sumber
daya secara transparan, demokratis, dan bertanggungjawab untuk meningkatkan kapasitas
pelayanan kepada siswa.
Pelaksanaan ini dituntut kemampuan profesional dan manajerial dari semua
komponen warga sekolah di bidang pendidikan agar semua keputusan yang dibuat sekolah
didasarkan atas pertimbangan mutu pendidikan. Khususnya kepala sekolah harus dapat
memposisikan sebagai agen perubahan di sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai
pengelola staf dan tenaga PBS memiliki:
1. Memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan guru dan masyarakat sekitar sekolah
2. Memiliki pemahaman dan wawasan yang luas tentang teori pendidikan dan pembelajaran
3. Memiliki kemampuan dan ketrampilan untuk menganalisa situasi sekarang untuk
memperkirakan kejadian di masa depan sebagai input penyusunan program sekolah.

4. Memiliki kemampuan dan kemauan dalam mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang
berkaitan dengan efektifitas pendidikan di sekolah.
5. Mampu memanfaatkan berbagai peluang, menjadikan tantangan menjadi peluang, serta
mengkonsepkan arah perubahan sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah:
1.

Apa yang dimaksud dengan pengelolaan ?

2.

Bagaimanakah

3.

Bagaimanakah pengelolaan para staf dan tenaga PSB tersebut?

struktur

ketenagaan

atau

personalia

yang

ada

pada

PSB?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.Untuk mengetahui pengertian pengelolaan staf Pengelolaan Sumber Belajar.
2.Untuk mengetahui struktur ketenagaan atau personalia yang ada pada PSB.
3.Untuk mengetahui pengelolaan para staf dan tenaga PSB tersebut.
D. Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat dari penulisan makalah ini, diantaranya adalah :
1. Menambah pengetahuan mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Teknologi Pendidikan
tentang pengelolaan staf dan tenaga PSB.
2. Sebagai bahan masukan mengenai pengelolaan staf dan tenaga PSB.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan
Menurut Charles (1989) pengelolaan didefenisikan sebagai sebuah kegiatan pekerjaan
dengan orang-orang secara pribadi maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi,
sedangkan Burhanuddin (1994) mendefenisikan pengelolaan sama dengan manajemen
sebagai sebuah usaha pencapaian tujuan yang diinginkan dengan membangun suatu
lingkungan atau suasana yang dinamis dan harmonis terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
orang-orang dalam kelompok terorganisasi. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan atau manajemen adalah merupakan usaha untuk mencapai tujuan melalui
orang lain dengan menciptakan situasi kerja yang kondusif. Dengan kata lain bahwa
pengelolaan atau manajemen adalah sebuah perilaku organisasi yang dilakukan oleh seorang
pimpinan terhadap sumber daya yang ada.
Apabila PSB kita hubungkan dengan kawasan teknologi instruksional, maka tampak
bahwa sebenarnya PSB itu dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya
dengan kawasan tersebut. Lingkungan yang mempengaruhi tersebut dapat berupa klien,
pengelolaan, staf, politik, fasilitas, peralatan, dan dana.
Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan PSB tersebut.
Bila PSB tersebut pada perguruan tinggi, klien utama adalah mahasiswa, asisten, dan dosen.
Pelayanan diutamakan kepada mereka sebaik-bainya. Isi dan kegiatan PSB adalah
diutamakan untuk memenuhi kebutuhan klien. Bila suatu PSB tidak dapat memenuhi
kebutuhan dan tidak melayani klien, maka PSB tersebut berarti tidak operasional.
Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan PSB tersebut.
Seorang kepala PSB bertanggung jawab terhadap seluruh bagian dan seksi yang terdapat di
dalam organisasi tersebut. Demikian juga sebaliknya, setiap karyawan harus bertanggung
jawab kepada kepala seksi, dan setiap kepala seksi bertanggungjawab kepada kepala
bagian. Apabila klien sering menghadapi prosedur yang sulit pada bagian, seksi, atau
petugas, biasanya hal tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan ataupun pelayanan PSB
tersebut kurang mencerminkan struktur organisasi dan prosedur kerja yang baik. Hal tersebut
berlaku juga bagi pengelolaan suatu PSB yang besar maupun yang kecil. Seorang kepala
bagian atau kepala seksi harus dapat mengatur langsung atau memberi wewenang dalam
melayani klien. Bila petugas bawahan belum menguasai, maka petugas atasannya harus
melatih dan memberikan informasi secukupnya sehingga bawahan dapat berdiri sendiri.

Staf (petugas) sangat berpengaruh langsung terhadap PSB. Dapat dibayangkan betapa
sibuk para petugas dalam melayani mahasiswa dan dosen dalam perguruan tinggi yang
jumlah mahasiswanya tidak kurang dari 5000 atau bahkan mungkin lebih. Dalam hal ini
mutlak diperlukan jumlah petugas yang besar dengan mutu pelayanan yang tinggi. Betapapun
tinggi dan modern mutu peralatan dan media yang disediakan, apabila tidak dikelola oleh
tenaga yang ahli dan terampil, maka tidak mungkin pusat sember belajar akan dapat berfungsi
dengan baik.
Politik secara tidak sadar ternyata juga berpengaruh. Karena salah satu fungsi PSB
adalah memeberikan informasi, maka dapat dilihat siapa pemberi informasi dan kepada siapa
informasi tersebut disampaikan. PSB pada suatu perguruan tinggi negeri akan berbeda pesan
atau misi yang dibawanya bila dibandingkan dengan suatu PSB keuangan.
Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf yang memadai
dengan pengaturan ruangan yang baik sehingga klien menjadi betah adalah salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan PSB. Pengaruh fasilitas terhadap PSB yang lain adalah
seperti penataan dan arsitektur yang menarik, listrik yang cukup, air conditioner, akustik, dan
arus kerja yang lancar.
Peralatan yang memadai berpengaruh langsung dalam efektivitas pelayanan.
Kemajuan dan perkembangan peralatan dan teknologi sangat cepat, bahkankadang-kadang
lebih cepat daripada program kita. Oleh karena itu PSB harus selalu mengikuti perkembangan
peralatan yang baru. Meskipun demikian kita harus selalu berpedoman, betapapun baru dan
modernnya peralatan dan kemajuan teknologi, kita harus mampu memilih peralatan yang
sesuai dengan maksud dan pesan yang ingin di capai seefektif-efektifnya (the right
equipment for the right purpose).
Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional. Walaupun pengadaan
peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan operasional, maka pengelolaan PSB tidak
berdaya. Dana yang realistis dapat memungkinkan segala sesuatu berjalan dengan baik,
pelayanan yang meningkat, dengan produk yang bermutu.
Pengelolaan sumber belajar

dapat

diartikan

sebagai

kegiatan

mengelola,

mengatur, memanaj segala sesuatuyang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk b
elajar menampilkan kompetensinya. Pengelolaan ini tercermin dalam skema organisasi.
Aspek penting dalam pengelolaan ini adalah peralatan, kepemimpinan, dan struktur
administrasi lembaga. Di Amerika sendiri hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep
pelayananan media di kampus telah mencapai kemajuan dari tujuan asalnya dengan

modernisasi di semua jurusan. PSB pada pendidikan tinggi memiliki kewajiban membantu
semua anggota fakultas yang mengunjunginya (Merrill & Drob : 1977).
B. Prinsip-Prinsip Pengelolaan PSB
A. Prinsip Pengelolaan Pusat Informasi
Dalam membentuk suatu pusat imformasi sebagai salah satu kegiatan PSB beberapa
pertanyaan perlu dijawab terlebih dahulu, antara lain :
- Informasi apa yang diperlukan ?
- Siapa yang memerlukan ?
- Apakah memang sering diperlukan ?
- Informasi apa yang sudah tersedia ?
- Adakah informasi dalam bentuk cetakan atau dalam bentuk media lainnya?
Prinsip pengelolaannya adalah sebagai berikut : Laporan-laporan yang diterima
dikirim ke unit fasilitas yang menggunakan sistem komputer (puskom) dan mengadakan
persiapan untuk penerbitannya. Sebagai data dikirim ke unit reproduksi dokumen untuk
dibuat microfilm, microfiche atau fotocopy untuk selanjutnya dikirim ke pusat-pusat referensi
tiap fakultas dan sebagian lagi di cetak di percetakan Universitas.
B. Prinsip Pengelolaan Pelayanan
Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya pelayanan di PSB antara lain adalah :
1) Koleksi, dibina untuk dilayankan, bukan untuk hiasan atau pajangan, bagaimana
pengembangan serta pengaturannya
2) Fasilitas, bagaimana ragam layanan, sistem, aturan layanan, lokasi penempatan gedung
dan lainnya
3) Pelayan/petugas, sebagai jembatan penghubung dapat berupa seorang ahli, teknisi, ataupun
asisten teknisi
4) Pemakai, perorangan yang memanfaatkan layanan, dapat seorang ahli, pelajar, mahasiswa
atau umum
Ketiadaan salah satu komponen di atas, atau masing-masing berdiri sendiri dtanpa kerja sama
yang baik, maka pelayanan tidak dapat tercipta sebgaimana mestinya. Untuk itu diperlukan
pelayanan dengan karakteristik berikut :
1) Mudah dimengerti, menggunakan car yang mudah dimengerti oleh pengunjung/pemakai
maupun oleh petugas itu sendiri.
2) Efisiensi dan ekonomis, menggunakan bahan pelengkap dengan variasi sedikit mungkin

3) Kelambatan yang minimal, mengusahakan tidak ada keterlambatan dalam pelayanan


pengunjung.
C. Prinsip Pengelolaan Pengembangan Instruksional
Fungsi PSB sebagai pengembangan bahan instruksional secara umum adalah
menolong jurusan, staff pengajar secara individual di dalam membuat rancangan dan
pemilihan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar, hal ini
meliputi :
1) perencanaan kurikulum
2) identifikasi pilihan program instruksional
3) seleksi peralatan dan bahan
4) perkiraan biaya
5) penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar
6) perencanaan program
7) prosedur evaluasi
8) revisi program
Pengembang instruksional yang bekerja di PSB hendaknya memiliki kompetensi dalam
bidang pengelolaan dan telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus, memiliki
pengalaman yang cukup, pengetahuan yang luas, penampilan yang meyakinkan dan
menguasai bidang evaluasi. Apabila dirinci, secara garis besar kompetensi yang harus
dimiliki oleh pengembang instruksional antara lain adalah : memilih proyek pengembangan
instruksional,

menggali

analisis

kebutuhan,

merncanakan,

menspesifikasi

strategi

instruksional, sampai memiliki kemampuan untuk menyebarluaskan pengembangan


instruksional.
D. Prinsip Pengelolaan Produksi
Fungsi produksi berkaitan dengan penyediaan materi instruksional yang tidak dapat
diperoleh melalui sumber komersial. Hal ini meliputi : 1) penyiapan karya seni asli untuk
tujuan instruksional, 2) produksi transparansi, produksi fotografi, 3) pelayanan reproduksi
fotografi, 4) pemograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman pita suara, 5) pemograman,
pemeliharaan dan pengembangan sistem televisi kampus. Penjelasan tentang produksi ini
meliputi keterampilan produksi grafis, audio, fotografi (diam), film (bergerak), TV dan video
dan kombinasi. Adapun tahapan dalam pengelolaan produksi ini adalah :

1) Pengidentifikasian dan analsis masalah komunikasi


2) Perancangan dan produksi pesan
3) Pengadministrasian fasilitas dan personalia produksi media
C. Tipe-Tipe Pusat Sumber Belajar
1. Tipe A

Ketenagaan PSB Tipe A


a. seorang penanggungjawab PSB (kepala sekolah);
b. seorang koordinator PSB;
c. seorang tenaga administrasi;
d. seorang ketua unit pelayanan dan pemeliharaan dibantu pengelola perpustakaan,
laboratorium, dan bengkel kerja sesuai kebutuhan sekolah ;
e. seorang ketua unit pengembangan sistem dibantu beberapa tenaga yang memiliki
kompetensi di bidang desain pembelajaran, materi pelajaran, dan media;
f. seorang Ketua Unit Pengembangan Media dibantu oleh beberapa tenaga yang memiliki
keahlian di bidang media cetak, audiovisual, audio, grafis, dan multimedia.
Sarana dan Prasarana PSB Berbasis Sekolah Tipe A
a. Ruangan:
1) Katalog/resepsionis;
2) Pimpinan/koordinator;
3) Sekretariat;
4) Informasi;

5) Pengembangan Pembelajaran (Instruksional);


6) Pengembangan Media;
7) Evaluasi Produk Media;
8) Peminjaman dan Penyimpanan;
9) Laboratorium;
10) Laboratorium multimedia dan internet; ..
11) Bengkel/Praktek (untuk SMK);
12) Pelatihan;
13) Perpustakaan;
14) Presentasi Media Audiovisual.
b. Peralatan Pendukung:
1) Rak-rak buku;
2) Lemari katalog;
3) Meja dan kursi baca;
4) Meja peminjaman;
5) Meja pelayanan pengguna (front office);
6) Meubeler berupa sofa; dan
7) Meja dan kursi untuk petugas.
c. Peralatan Media:
1) Peralatan Produksi Media:
a) Kamera foto;
b) Kamera video;
c) Video editing;
d) Komputer animasi;
e) Peralatan perekam audio; dan
f) Peralatan produksi untuk media grafis.
2) Peralatan Penyaji (hardware):
a) TV Monitor;
b) VCD/DVD Player;
c) Radio Tape Recorder;
d) OHP;
e) LCD;
f) Komputer; dan
g) Proyektor Slide.

d. Peralatan Laboratorium untuk Biologi, Fisika, Kimia, dan Bahasa.


e. Peralatan Bengkel (untuk SMK):
1) Bengkel bangunan;
2) Bengkel elektronika;
3) Bengkel listrik;
4) Bengkel mesin; dan
5) Bengkel otomotif.
f. Bahan Ajar (Software)
a. Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitian, dll).
b. Media non-cetak (audio, video, CD pembelajaran, CAI).
c. Media realia model/tiruan, specimen.
2. Tipe B
Fungsi PSB Tipe B
a. Fungsi Pelayanan dan Pemeliharaan meliputi:
1) kegiatan perpustakaan;
2) kegiatan laboratorium; dan
3) kegiatan pemanfaatan media audiovisual dan pemeliharaannya.
b. Fungsi Pengembangan Media meliputi:
1) media cetak;
2) media audiovisual;
3) multimedia;
4) pengadaan perangkat keras & pemeliharaannya
Lingkup Kerja PSB Tipe B
a. Pengelolaan kegiatan perpustakaan;
b. Pengelolaan kegiatan laboratorium; dan
c. Pengelolaan kegiatan pengembangan media.

Ketenagaan PSB Tipe B


a. 1 orang koordinator PSB.
b. 1 orang tenaga perpustakaan.
c. 1 orang tenaga laboran.
d. 3 orang pengelola kegiatan pengembangan media.
Sarana dan Prasarana PSB Tipe B
a. Ruangan (perpustakaan, laboratorium, dan pengembangan media).
b. Peralatan untuk:
1) Perpustakaan (rak buku, katalog, perangkat komputer, TV monitor, CD/DVD player, radio,
tape recorder, OHP, dan LCD).
2) Laboratorium (peralatan laboratorium disesuaikan dengan kebutuhan dan materi
pembelajaran)
3) Pengembangan Media (kamera foto, kamera video, komputer animasi, peralatan perekam
audio, peralatan produksi untuk media grafis)
Bahan Belajar PSB Tipe B
a. Media Cetak (buku, majalah, surat kabar, referensi, jurnal, hasil penelitian).
b. Media Audiovisual (kaset audio,kaset video, CD/VCD pembelajaran, multimedia)
c. Media Visual (OHT, peta, globe, carta, realia/ model).
d. Media grafis

3. Tipe C
Fungsi PSB Tipe C
Memiliki fungsi pelayanan dan pemeliharaan meliputi pelayanan perpustakaan, laboratorium,
pemanfaatan media audio visual, dan pemeliharaan/ perawatan perangkat lunak dan keras.

4. Tipe D

Ketenagaan PSB Tipe D


Jumlah Tenaga:
1) Seorang penanggungjawab PSB (Kepala Sekolah)
2) Seorang koordinator PSB
3) Seorang tenaga admnistrasi
4) Seorang Ketua Unit Pelayanan perpustakaan cetak yang dibantu oleh pengelola
perpustakaan.
5) Seorang Ketua Unit Pelayanan Perpustakaan non cetak dibantu oleh pengelola media non
cetak.
Sarana dan Prasarana PSB Tipe D
a. Sebuah ruangan yang berfungsi untuk:
1) penyimpanan buku dan layanan perpustakaan;
2) sekretariat; dan
3) pelayanan audiovisual.
b. Peralatan pendukung:
1) rak-rak buku;
2) lemari katalog;
3) meja dan kursi baca;
4) meja peminjaman; dan
5) meja dan kursi untuk petugas.
Sarana dan Prasarana PSB Tipe D
c. Peralatan penyaji (hardware) seperti:
1) TV Monotor;
2) VCD/DVD Player;
3) Radio Tape Recorder;
4) OHP; dan
5) Komputer.
Bahan Ajar (Software) PSB Tipe D
a. Media cetak (buku, jurnal, hasil penelitan, dll);
b. Media non cetak (audio, VCD pembelajaran, CAI);
c. Media realia (model, tiruan, specimen); dan
d. Media grafis.

D. Struktur ketenagaan atau personalia PSB


Fungsi dan prinsip-prinsip pengelolaan PSB, baru akan dapat berjalan apabila
didukung oleh tenaga-tenaga yang kompeten, dinamis dan jumlah yang cukup. Hal ini
dimaksudkan agar para tenaga tersebut dapat menjalankan tugas dan fungsi masing-masing
dengan hasil yang memuaskan. Mudhoffir (1992) mengelompokkan ketenagaan pada PSB
sebagai

berikut

1. Pimpinan Pusat Sumber Belajar


Seorang pemimpin dari PSB adalah seorang yang berlatar belakang akademis yang
kuat. Secara struktural dan bertanggung jawab langsung kepada pembantu rektor bidang
akademis (PRI). Secara ideal ia harus menguasai bidang pengembangan insruksional, ahli
media, dan sekaligus teknisi untuk dapat mengukur bawahannya secara menyeluruh dan
mendalam, tidak sekedar koordinator. Tetapi apabila hal tersebut tidak mungkin, maka pilihan
hendaknya kembali tertuju kepada orang yang mempunyai latar belakang dan pengalaman
yang cukup didalam bidang akademis, khususnya sebagai pengembang instruksional
ketimbang bidang lain.
2. Pengembangan Instruksional
Kompetensi pengembangan instruksional dan proses pengembangan instruksional
telah cukup jelas diuraikan dalam makalah yang berjudul Pengembangan Sistem
Instruksional (Kelompok 4).
3. Ahli Media (media professional)
Ahli media tidak hanya menguasai teori tetapi juga terampil memproduksi
Keterampilan memproduksi media dalam suatu pusat sumber belajar sekurang-kurangnya
meliputi produksi berbagai media. Ahli media tidak hanya ahli didalam media saja dan berdiri
sendiri, melainkan harus memahami kaitannya dengan bidang pendidikan dan pengajaran.
Beberapa prinsip dalam kaitannya dengan pendidikan dan pengajaran antara lain adalah
sebagai

berikut:

a. Ahli media berada di garis depan dalam program dan praktek pendidikan dan selalu
berperan serta dalam mendorong pembaharuan proses belajar-mengajar.
b. Ahli media merupakan bagian dari staf pengajara.Oleh karena itu ikut serta dalam
pengambilan keputusan instruksional.
c. Dalam program media ahli media membutuhkan kerja sama dengan contet expert teknisi
dan tenaga administrasi.

d. Ahli media seyogyanya memiliki inisiatif dan dapat menerapkan program media dalam
pendidikan, memiliki kemampuan dan keterampilan lebih dari satu keahlian dalam bidang
teknologi pendidikan.
4. Tenaga Pelayanan Peminjaman dan Penyimpanan
Tenaga pelayanan peminjaman dan penyimpanan berikut dengan tugas-tugasnya
sudah cukup jelas diuraikan dan dibahas pada makalah yang berjudul Fungsi dan Pelayanan
PSB.
5. Teknisi (technician).
Teknisi yang khusus dalam media yang telah dilatih dan memiliki cukup pengalaman kerja
teknisi media. Status teknisi adalah sebagai pembantu dan bertanggung jawab kepada ahli
media.
Perincian tugas teknisi ini antara lain adalah sebagai berikut :
a.

Membantu ahli media dalam teknik pemprosesan informasi dan bahan-bahan

b.

Membantu dalam memproduksi grafis, display dan pameran bahan-bahan seerti


transparansi, poster, chart, lukisan dan bahan-bahan untuk program televisi

c.

Membantu

produksi

program

audio,

fotografi,

film,

televisi

d.

Memasang komponen-komponen sistem audio recording, televisi, film dan lain-lain

e.

Memperbaiki dan memelihara peralatan

f.

Menjadi operator semua peralatan untuk keperluan dosen dalam mengajar.

6. Tenaga Administrasi
Tenaga administrasi adalah staf yang berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan
prioritas program dapat tercapai. Tugas dari pada tenaga adalah yang berhubungan dengan
semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan
cara yang sesuai.
7. Tenaga Bantu.
Tenaga bantu adalah staf atau petugas yang berkerja dalam bidang administrasi pelayanan
dan pembantu produksi. Statusnya adalah pembantu dan tingkatnya lebih rendah dibanding
dengan teknisi sebagai tenaga administrasi mereka bekerja dalan hubungan dengan tugastugas
a. Korespondensi

seperti:

b. Pembuatan laporan
c. Pembuatan bibliografi
d. Pembukuan.
e. Inventarisasi
f. Pengetikan
g. Pencatatan dan lain-lain.
Sebagai tenaga petugas pelayanan, mereka berhadapan langsung dengan pemakai atau
klien dan bekerja dalam hubungan dengan tugas-tugas seperti:
a. Menyiapkan memproses dan menerima order atau peminjaman atauun produksi media.
b. Memproses bahan-bahan
c. Menyimpan dan meminjamkan bahan-bahan maupun peralatan kepada klien dan
membantu menggunakan bahan-bahan sumber belajar.
d. Membantu mengoperasikan perlatan dan mengadakan perbaikan kecil
e. Ikut memelihara peralatan dan bahan
f. Membuat daftar check dan bibliografi untuk mengetahui apakah bahan dan peralatan
tersedia atau tidak.
g. Melayani sirkulasi bahan dan peralatan, menagih, menarik denda, menyimpan dan
mengembalikan jaminan, menyediakan dan mencatat pesan mengatur waktu penjadwalan dan
pengiriman bahan serta peralatan
h. Melayani kebutuhan mahasiswa dan dosen pada khususnya dan klien lain pada umumnya.
E. Pengelolaan Staf
Kegiatan pusat sumber belakar yang dikelola oleh MBS sebagai management
sekolah/institusi pendidikan Unit Pelaksana Teknisi (UPT) pada sebuah institusi lembaga
pendidikan seperti universitas negeri dan swasta secara efesiensi dan efektivitas.
Pengelolaan

staf

dalam

PSB

oleh

pihak

pengelola

yaitu

antara

lain:

a. Sumber daya
Sekolah harus mempunyai fleksibilitas dalam mengatur semua sumber daya sesuai dengan
kebutuhan setempat.
b. Pertanggung jawaban (accountability)
Sekolah dituntut untuk memiliki akuntabilitas baik kepada masyarakat maupun pemerintah
c. Kurikulum

Berdasarkan kurikulum standar yang telah ditentukan secara nasional, sekolah bertanggung
jawab

untuk

mengembangkan

kurikulum

baik

dari

standar

materi

dan

proses

penyampaiannya
Pengembangan

kurikulum

tersebut

harus

memenuhi

kebutuhan

siswa.

Bagaimana mengembangkan keterampilan pengelolaan untuk menyajikan kurikulum


tersebut kepada siswa sedapat mungkin secara efektif dan efisien dengan memperhatikan
sumber daya yang ada.
Pengembangan berbagai pendekatan yang mampu mengatur perubahan sebagai fenomena
alamiah di sekolah
d. Personil sekolah
Sekolah bertanggung jawab dan terlibat dalam proses rekrutmen (dalam arti penentuan jenis
guru yang diperlukan) dan pembinaan, Struktur staf sekolah (kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru dan staf lainnya). Pembinaan profesional dalam rangka pembangunan
kapasitas/kemampuan

kepala

sekolah

dan

pembinaan

keterampilan

guru

dalam

pengimplementasian kurikulum termasuk staf kependidikan lainnya dilakukan secara terus


menerus atas inisiatif sekolah. Birokrasi di luar sekolah berperan untuk menyediakan wadah
dan instrumen pendukung.
F. Pengelolaan Tenaga PSB
Implementasi pengelolaan tenaga PSB dengan benar akan memberikan dampak positif
terhadap perubahan tingkah laku warga sekolah yang pada akhirnya diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Berdasarkan 9 wewenagan yang diserahkan kepada sekolah, maka hal yang harus dilakukan
oleh kepala sekolah sebagai manager yang mengelola tenaga PSB adalah seperti diuraikan
berikut

ini:

1. Perencanaan dan Evaluasi


Salah satu tugas pokok yang harus dilakukan oleh kepala sekolah sebelum
merencanakan program peningkatan mutu sekolah adalah mendata sumber daya yang
dimiliki sekolah (sarana dan prasarana, siswa, guru, staf administrasi, dan lingkungan
sekitar).
Menganalisis tingkat kesiapan semua sumber daya sekolah tersebut.

Berdasarkan data dan analisis kesiapan sumber daya, kepala sekolah dengan warga
sekolah secara bersama-sama menyusun program peningkatan mutu sekolah untuk
jangka panjang, jangka menegah dan jangka pendek.
Menyusun skala prioritas program peningkatan mutu untuk program jangka pendek
yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan.
Melakukan evaluasi diri terhada pelaksanaan program sekolah secara jujur dan
transparan kemudian ditindak lanjuti dengan perbaikan terus menerus.
Melakukan refleksi diri terhadap semua rogram yang telah dilaksanakan
Melatih guru dan tokoh masyarakat dalam implementasi PSB
Menyelengarakan lokakarya untuk evaluasi
2. Pengelolaan Kurikulum
Standar KBK yang akan diberlakukan telah ditentukan oleh pusat sekolah sudah
menjabarkan kurikulum tersebut harus terlebih dahulu pemahaman kurikulum

(silabus)
Mengembangkan silabus berdasarkan kurikulum
Mencari bahan ajar yang sesuai dengan materi pokok
Menyusun kelompok guru sebagai penerima program pemberdayaan
Mengembangkan kurikulum (memperdalam, memperkaya dan memodifikasi), namun
tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional.

3. Pengelolaan Proses Belajar Mengajar


Proses belajar mengajar merupakan aktifitas yang sangat penting dalam proses
pendidikan di sekolah. Disinilah guru dan siswa berinteraksi dalam rangka transfer ilmu dan
pengetahuan kepada siswa. Keberhasilan sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan
sangat bergantung pada apa yang dilakukan oleh guru di kelas. Oleh karena itu, guru
diharakan dapat :

Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa.


Mengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pembelajan kontekstual.
Jumlah siswa per kelas tidak lebih dari 40 siswa.
Memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
Memanfaatkan lingkungan dan sumber daya lain diluar sekolah sebagai sumber

belajar.
Pemanfaatan laboratorium untuk pemahaman materi.
Mengembangkan evaluasi belajar untuk 3 ranah (cognitif, afektif, psikomotorik)

Mengembangkan
bentuk
evaluasi
sesuai
dengan
materi
pokok
Mengintegrasikan life skill dalam proses pembelajaran
Menumbuhkan kegemaran membaca
4. Pengelolaan Ketenagaan

Menganalisis kebutuhan tenaga pendidikan dan non kependidikan


Pembagian tugas guru dan staf yang jelas sesuai dengan kemamuan dan keahliannya.
Melakukan pengembangan staf melalui MGMP, seminar
Pemberian penghargaan kepada yang berprestasi dan sangsi kepada yang melanggar

5. Pengelolaan Fasilitas (Peralatan dan Perlengkapan)

Mengetahui keadaan dan kondisi sarana dan fasilitas


Mengadakan alat dan sarana belajar
Menggunakan sarana dan fasilitas sekolah
Memelihara dan merawat kebersihan

6. Pengelolaan Keuangan

Semua dana yang dibutuhkan dan akan digunakan dimasukkan dalam RAPBS
Mengelola keuangan dengan transparan dan akuntabel
Pembukuan keuangan rapi
Ada laporan pertanggungjawaban keuangan setiap bulan.

7. Pelayanan Siswa

Mengembangkan bakat siswa


Mengembangkan kreatifitas
Membuat majalah dinding
Mengikuti lomba-lomba bidang keilmuwan dan non keilmuwan

8. Hubungan Sekolah-Masyarakat
Membentuk komite sekolah
Menjaga hubungan baik dengan komite sekolah
Mengembangkan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat

9. Pengelolaan Iklim Sekolah

Menegakkan disiplin (siswa, guru,staf)


Menciptakan kerukunan beragama
Menciptakan kekeluargaan di sekolah
Budaya bebas narkoba.

BAB III
KESIMPULAN
Keberhasilan dari sebuah pusat sumber belajar dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan sangat ditentukan oleh kinerja dari seluruh personil PSB. Fungsi dan prinsipprinsip pengelolaan PSB, baru akan dapat berjalan apabila didukung oleh tenaga-tenaga yang
kompeten, dinamis dan jumlah yang cukup.
Mudhoffir (1992) mengelompokkan ketenagaan pada PSB sebagai berikut : Pimpinan
pusat sumber belajar, Pengembangan instruksional, ahli media (media professional), Tenaga
bantu (Aide), Tenaga pelayanan peminjaman dan pelayanan, Teknisi, Tenaga Administrasi.
Pengelolaan staf dalam PBS terdiri dari sumber daya, pertanggung jawaban, kurikulum,
personil sekolah, sedangkan pengelolaan tenaga staf terdiri dari : Perencanaan dan evaluasi,
pengelolaan kurikulum, pengelolaan proses belajar mengajar, pengelolaan ketenagaan,
pengelolaan fasilitas, pengelolaan keuangan, pelayanan siswa, hubungan sekolah-masyarakat,
pengelolaan iklim sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Dikmenum, 1999, Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah:Suatu Konsepsi Otonomi


Sekolah (paper kerja), Depdikbud, Jakarta.
Mudhofir, 1992. Prinsip-prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
.HRL. Zainuddin, 1984. Pusat Sumber Belajar. Jakarta:Diknas
Merril and Drob, 1997. Criteria for Palnning The College an University Learning Resources
Center. Los Angeles Association of America Medical Colleges.
Yuhetty. Harina, 2005.Model Pusat Sumber Belajar. Jakarta. Pustekkom Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai