Anda di halaman 1dari 12

Perhitungan Minimum Velocity untuk Fluidisasi

Setiani Br Manurung, Ewith Riska Rachma, Hasnul Bustamam


Teknik Kimia,Universitas Riau

1.

PENDAHULUAN

Fluidisasi adalah metoda pengkontakan antara padatan dengan fluida, baik cair maupun
gas dalam suatu kolom yang berisi sejumlah partikel padat dengan mengalirkan fluida dari
bawah ke atas. Parameter yang sangat penting dalam mempelajari fluidisasi adalah kecepatan
fluidisasi minimum (Vmf), karena dengan mengetahui Vmf maka kita bisa menentukan titik
awal terjadinya fluidisasi dan kita akan dapat menghitung berapa hilang tekan yang terdapat pada
awal fluidisasi.
Dengan metode ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti fluida dengan
viskositas tinggi. Sebagai ilustrasi, tinjauan suatu kolom berisi sejumlah partikel padat berbentuk
bola. Melalui unggun padatan ini kemudian dialirkan gas dari bawah ke atas. Pada laju alir yang
cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya mengalir dari bawah ke atas.
Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya mengalir
melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan
yang demikian disebut unggun diam atau fixed bed. Keadaan fluidisasi unggun diam tersebut
ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Jika laju alir kemudian dinaikkan, akan sampai pada suatu keadaan dimana unggun
padatan akan tersuspensi didalam aliran gas yang melaluinya. Pada keadaan ini masing-masing
butiran akan terpisahkan satu sama lain sehingga dapat bergerak dengan lebih mudah. Pada
kondisi butiran yang dapat bergerak ini, sifat unggun akan menyerupai suatu cairan dengan
viskositas tinggi, misalnya adanya kecenderungan untuk mengalir, mempunyai sifat hidrostatik
dan sebagainya. Sifat unggun terfluidisasi ini dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Sifat cairan dalam unggun terfluidisasi


Dalam dunia industri, fluidisasi diaplikasikan dalam banyak hal seperti transportasi serbuk
padatan (conveyor untuk solid), pencampuran padatan halus, perpindahan panas (seperti
pendinginan untuk bijih alumina panas), pelapisan plastik pada permukaan logam, proses drying
dan sizing pada pembakaran, proses pertumbuhan partikel dan kondensasi bahan yang dapat
mengalami sublimasi, adsorpsi (untuk pengeringan udara dengan adsorben), dan masih banyak
aplikasi lain.
Template berikut ini digunakan untuk menghitung laju minimum fluidisasi, yaitu dengan
menggunakan function pada Microsoft Excel. Nilai laju fluidisasi diperoleh dengan
mengkombinasikan persamaan Ergun dengan persamaan neraca massa pada unggun terfluidakan,
menjadi:
1,75 Dp 2 (U ' mf )2 2 150 ( 1mf ) Dp U ' mf Dp 3 ( p ) g
+

. . . . . . . . . . . . . . . . (1)
s mf 2
s 2 mf 3
2

2.

METODA
Salah satu contoh kasus fluidisasi adalah sebagai berikut:

Partikel padat berbentuk bola memiliki diameter 0.12 mm dan densitas 1000 kg/m3, akan
difluidisasikan menggunakan udara pada 1 atm abs dan suhu 25 celcius. Porositasnya adalah
0.42. Tentukanlah laju minimum fluidisasi.

Metode penyelesaiannya adalah sebagai berikut:


A.

Tentukan nilai shape factor

Bersumber dari buku Transport Process and Unit Operations (Geankoplis, Chrstie J),
diperoleh data sebagai berikut:
Bentuk
Material

Shape Factor
s

Spheres
Cubes
Cylinders
Dp = h

1,0
0,81
0,87

Beri saddles
Rasching rings
Coal
dust,
pulverized
Sand, average
Crushed glass

0,3
0,3
0,73
0,75
0,65

Selanjutnya data tabel tersebut diinputkan pada Ms. Excel. Lalu buat combo box. Agar
dapat memilih nilai shape factor untuk material dengan bentuk tertentu (sesuai kebutuhan user).
Berikut ini adalah langkah-langkah membuat Combo Box:

1.

Klik menu developer, kilik insert, pilih combo box.

2.

Gambarkan combo box, dengan cara menarik garis pada tempat yang diinginkan.

3.

Klik kanan pada combo box yang telah dibuat, lalu klik format control.

4.

Isi input range, dengan memblok input data (blok bentuk material).

5.

Isi cell link, dengan mengklik 1 cell kosong.

6.

Isi drop down lines, dengan mengetikkan jumlah data.

7.
Pada shape factor, masukkan formula berikut: = Index(blok nilai shape factor, cell link,
FALSE)
8.

Combo box siap untuk digunakan.

9.
Untuk menggunakannya, klik tanda panah, lalu pilih bentuk material yang anda perlukan.
Maka nilai shape factor akan muncul.
Berikut Gambar prosesnya.

B.

Hitung densitas udara


Langkah-langkah:

1.

Klik Developer, pilih visual basic.

2.

Buka modul, lalu ketik Function seperti gambar.

3.
Function Dnesitas siap digunakan. Untuk menggunakannya, ketik =rho(klik suhu). Lalu
tekan enter.

C.

Hitung viskositas udara


Langkah-langkah:

1.

Klik Developer, pilih visual basic.

2.

Buka modul, lalu ketik Function seperti gambar berikut.

3.
Function viscositas siap digunakan. Untuk menggunakannya, ketik =Vu(klik suhu). Lalu
tekan enter.

D.

Hitung Nre

1.

Gunakan persamaan untuk menghitung Nre, yaitu:

(1,75*s^2)*NRe^2+((150*(1-Emf)*u^2))*Nre-(Dp^3**(p-)*g*s^2*Emf^3) = 0
Misalkan persamaan tersebut adalah persamaan y (dimana y=0), dan Nre = X.
Untuk tahap awal, nilai x dapat di tebak. Lakukan seperti gambar berikut.

2.

Gunakanlah Goal Seek untuk menghitung Nre (agar y=0). Berikut langkah-langkahnya:

a.

Klik data pada menu bar. Klik What if analysis, pilih goal seek.

b.
Isi set cell dengan mengklik cell yang berisi nilai y (nilai y merupakan hasil persamaan,
dimana y=0).
c.

Isi to value dengan angka 0 (karena y=0).

d.

isi by changing cell dengan mengklik cell yang berisi nilai X.

e.

Klik OK.

E.

Hitung laju minimum velocity (Vmf)

1.
Klik developer pada menu bar. Klik macro < lalu tulis nama rumus yang mau diinput
pada macro name < lalu pilih macros in tempat data yang diinput di book yang disimpan < lalu
klik create

Maka akan muncul module dan masukkan fungsi seperti gambar dibawah ini.

2.
Fungsi velocity minimum siap digunakan. Untuk menggunakannya, ketik
=velocityminimum(klik cell yang berisi nilai Nre, u, Dp, p). Tekan enter.

3.

Hasil
Dari tahap-tahap yang sudah dilakukan, maka diperolehlah laju minimum fluidisasi.

F.

Kesimpulan

Sebagai sebuah program pengolah data (Advance Data Processing and Analysis),
tentunya masih banyak lagi fitur dan fungsi di Excel yang tersedia dan masih dapat dijabarkan.
Fungsi dan fitur tersebut tersedia dan dapat diakses di dalam ribbon, seperti Formula, Data,
Review, View, Insert, Developer dan sebagainya.
Nah, Berdasarkan studi kasus yang diberikan, pada tempalate ini membahas kecepatan
fluidisasi minimum (Vmf) karena dengan mengetahui (Vmf) maka kita bisa menentukan titik
awal terjadinya fluidisasi.

Anda mungkin juga menyukai