Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI

PRESENTASIPENELITIAN
PENELITIANINTERNAL
INTERNAL
ITK
ITK

OPTIMASI PENGGUNAAN MODA


TRANSPORTASI BERDASARKAN
PREFERENSI MASYARAKAT
(STUDI KASUS : KOTA BALIKPAPAN)
By:
SUBCHAN, PH.D
A J E N G N U G R A H A N I N G D E WA N T I , S . T. ,
M . T. , M . S C .

A R I YA N I N G S I H , S . T. , M . T. , M . S C .
S.E
M . H A D I D , S . T. , M . T
R O S S A N A M A R G A R E T , S . T. , M . T

A C H M A D G H O Z A L I , S . T. , M . T.

WINARNI, S. SI., M. SI

A I N U N D I TA F E B R I YA N T I , S . T. , M . T.

MUHAMMAD CHUSAENI, S.T

PUTRI SEKA R W IL

Latar Belakang
1. MKT/TDM merupakan usaha pengelolaan atau manajemen pada sisi
kebutuhan transportasi
2. kemacetan dikarenakan pergerakan angkutan yang tidak sesuai rute
dan dapat berhenti ditempat yang dikehendaki penumpang
3. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan
untuk mengantisipasi permasalahan kebutuhan transportasi adalah
dengan pengembangan sarana angkutan umum massal (SAUM)
4. Dengan demikian, pendekatan MKT/TDM sangat diperlukan untuk
mengatasi permasalahan lalu lintas khususnya di Kota Balikpapan

Rumusan Permasalahan
Bagaimana cara mengoptimalkan
moda transportasi yang sesuai dengan
preferensi masyarakat di Kota
Balikpapan?

Tujuan
1. Identifikasi titik-titik kemacetan pada koridor yang
dilalui rute angkot di Kota Balikpapan.
2. Analisis kinerja jalan eksisting di Kota Balikpapan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
masyarakat dalam menggunakan angkutan publik di
Kota Balikpapan.

Ruang Lingkup Penelitian


SUBSTANSI PENELITIAN

1.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda

2.

Kriteri-kriteria yang diperlukan untuk mengembangkan transportasi publik


di Kota Balikpapan

WILAYAH PENELITIAN

1.

Plaza Muara Rapak (Jl. Soekarno Hatta)

2.

Spot Balikpapan Permai (Jl. Jenderal Sudirman)

3.

Maxi km 5.5 Karingau (Jl. Soekarno Hatta)

4.

Spot Balikpapan Baru (Jl. MT Haryono)

Output
1.Optimasi moda transportasi publik di
Kota Balikpapan
2.Publikasi pada jurnal atau konferensi
nasional dan internasional

Transport Demand
Management (TDM) Concept
1. Pergeseran waktu: proses pergerakan terjadi pada lokasi yang
sama, akan tetapi pada waktu yang berbeda;
2. Pergeseran rute/lokasi: proses pergerakan terjadi pada waktu
yang sama, akan tetapi pada rute atau lokasi yang berbeda;
3. Pergeseran moda: proses pergerakan terjadi pada lokasi yang
sama dan pada waktu yang sama, akan tetapi dengan moda
transportasi yang berbeda;
4. Pergeseran lokasi tujuan: proses pergerakan terjadi pada
lokasi yang sama, waktu yang sama, dan moda transportasi
yang sama, akan tetapi dengan lokasi tujuan yang berbeda.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian
Indikator
Karakteristik
Pengguna

Variabel
Tingkat pendapatan
Jenis pekerjaan
Tingkat pendidikan
Maksud perjalanan

Pelayanan Angkutan

Biaya perjalanan
Waktu tempuh perjalanan angkutan
Frekuensi keberangkatan antar armada
Waktu tunggu moda

Jangkauan
Pelayanan

Definisi Operasional
Sejumlah uang yang dihasilkan dari bekerja dalam
sebulan (Rupiah)
Jenis pekerjaan formal yang dijalani (swasta, pegawai
negeri, dll)
Pendidikan terakhir yang ditempuh (SD, SMP, SMA,
sarjana, dll)
Tujuan orang melakukan pekerjaan (sekolah, bekerja,
rekreasi)
Sejumlah uang yang dikeluarkan untuk sekali
perjalanan (Rupiah)
Lama perjalanan menggunakan transportasi umum
(menit)
Tingkat keseringan kedatangan moda (per menit
sekali)
Lama moda menunggu penumpang penuh (menit)

Rute perjalanan angkutan menjangkau titik-titik kegiatan Ruas-ruas jalan yang dilalui oleh angkutan umum

Populasi dan Sampel


Teknik Penarikan Sample oleh Cochran (1991) menyebutkan bahwa untuk menaksir
sampel yang populasinya tidak diketahui, rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:

Keterangan :

Z
pq
2
n
2
b
2

= jumlah sampel

= Nilai tabel distribusi normal baku

= taraf signifikansi (5%)

= sampling error, interval kepercayaan (10%)

= proporsi jumlah responden yang mengalami ketimpangan spasial (0,5)

= proporsi jumlah responden yang tidak mengalami ketimpangan spasial (0,5)

Metode Pengumpulan Data


(Primer)
No

Data

Sumber Data

Teknik Pengambilan
Data

Kondisi eksisting wilayah penelitian

Wilayah penelitian

Oservasi

Faktor-Faktor pengalihan moda


transportasi

Informasi dari kuisoner

Penyebaran kueisoner

Arahan pengalihan moda transportasi

Informasi dan pendapat dari


pakar

Wawancara

Metode Pengumpulan Data


(Sekunder)
1.Survei Instansi
2.Survey Literatur

Analisis Kinerja Jalan


Eksisting
C C0 FCW FCSP FCSF FCCS
Keterangan :
C = Kapasitas sesungguhnya (smp/jam)
C0 = Kapasitas dasar (ideal) untuk kondisi (ideal) tertentu (smp/jam)
FCW
= Penyesuaian lebar jalan
FCSP
= Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi)
FCSF
= Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCCS
= Faktor penyesuaian ukuran kota

Faktor
Pengalihan
Moda
(Tahapan
Analisis)

No

Tujuan

Sasaran

Input

Sumber

Teknik Analisis

Alat

deskriptif

Kondisi
eksisiting
koridor jalan

Analisis
Kapsitas
jalan,
Analisis
Kinerja
Jalan

LOS masingmasing koridor

Deskriptif

faktor-faktor
Pengalihan
Moda

Identifikasi titik-titik
kemacetan
pada
koridor
yang dilalui rute angkot.

Rute
nagkutan
umum
dalam
koridor
Titik
macet

Survey
primer

Analisis
Kinerja
Jalan
Eksisting

Output 1
Kapasitas
jalan
Volume

Survey
primer,
survey
sekunder

Identifikasi
faktorfaktor
Pengalihan
Moda

Faktorfaktor
temuan
tinjaun
pustaka

kajian
pustaka,
survey
sekunder

Analisis
optimasi

Output
sasaran 2
Faktorfaktor
temuan
dari
stakehold
ers

Optimasi
pengunaan
moda
transportasi
publik

Wawancara
stakeholder,

survey
primer
(kuesioner)

Deskriptif
kuantitatif
Regresi
logistik

Output

SPSS Model
optimasi
penggunaan
moda
transportasi

Tarif berdasarkan Willingness to


Pay
Penentuan Tarif
berdasarkan Willingness to
Pay menggunakan Analisis
Regresi Logistik

Penjadwala
n

1.

Eksisting
Transportas
i
Perkembangan
kebutuhan
Balikpapan
transportasi wilayah Kota
Balikpapan saat ini mengharuskan
peningkatan kinerja pelayanan
angkutan umum

2. daya tarik kegiatan ekonomi yang


tinggi tersebut juga berdampak
sosial secara langsung dengan
tingginya angka urbanisasi
3. kemacetan lalu-lintas dan
buruknya pelayanan angkutan
umum
4. masyarakat lebih memilih
menggunakan kendaraan pribadi
daripada menggunakan angkutan
umum sehingga beban ruas-ruas
jalan menjadi sangat berat
5. peningkatan layanan, baik dari
segi waktu tempuh, maupun

Volume Lalu Lintas Eksisting pada


Titik-Titik Studi

Tingkat Pelayanan Jalan


Tingkat Pelayanan Jalan Koridor
M.T. Haryono
Weekday
Weekend

Kapasitas
6984.44

Volume
5691.75
2661.75

DS
0.81
0.38

LOS
D
B

Tingkat Pelayanan Jalan M.T. Haryono


(Spot Pasar Butun)
Weekday
Weekend

Tingkat Pelayanan Jalan


Soekarno Hatta (Spot Muara
Rapak)
Weekday
Weekend

Kapasitas
6600

Volume
4118.8
5035.2

DS
0.62
0.76

LOS
C
D

Tingkat Pelayanan Jalan Soekarno


Hatta (Spot Muara Rapak)

Kapasitas

Volume

DS

LOS

6984.44

6188.7

0.9

Weekday

4079.7

0.74

Weekend

Kapasitas

Volume

DS

LOS

6468

4751.35

0.73

4323.35

0.66

Faktor yang Mempengaruhi


Pengalihan Moda
Transportasi
1. Faktor Biaya
2. Faktor Waktu
3. Faktor Rute

Faktor
Biaya
Dari 70 responden yang dijadikan
sampel, sebanyak 36 responden
menyatakan bahwa mereka
menggunakan kendaran umum
karena lebih hemat daripada
kendaraan pribadi. Sedangkan
sebanyak 38 responden
menyatakan bahwa menggunakan
kendaraan umum lebih
terjangkau, mengingat biaya yang
dikeluarkan juga tidak terlalu
besar

Faktor
Waktu
1. 41% responden kurang
setuju bahwa faktor waktu
mempengaruhi pemilihan
mode transportasi di Kota
Balikpapan
2. 25% responden menyatakan
setuju, 23 menyatakan tidak
setuju
3. 11% menyatakan sangat
setuju

Faktor Rute
61% responden
menyatakan bahwa faktor
rute sangat
mempengaruhi dalam
pemilihan moda
transportasi

Penentuan Tarif Berdasarkan


Willingness to Pay
PENGGUNA SEPEDA MOTOR

e 3.6530.074Waktu 0.001Tarif
P
1 e 3.6530.074Waktu 0.001Tarif

PENGGUNA MOBIL PRIBADI

e 2.8890.090Waktu 0.0001Tarif
P
2.889 0.090Waktu 0.0001Tarif
1 e

Penentuan Tarif Berdasarkan


Willingness to Pay
PENGGUNA SEPEDA MOTOR
Angkutan Kota
Skenario

Waktu Tempuh
(menit)

Peluang Memilih

Biaya (Rp)

Angkutan Kota

PENGGUNA MOBIL PRIBADI


Angkutan Kota
Skenario

Waktu Tempuh
(menit)

Peluang Memilih

Biaya (Rp)

Angkutan Kota

25

5000

0.03928

25

5000

0.53469

25

6000

0.01482

25

6000

0.50975

25

7000

0.00550

25

7000

0.48475

25

8000

0.00203

25

8000

0.45984

30

5000

0.02746

30

5000

0.42287

30

6000

0.01028

30

6000

0.39867

30

7000

0.00381

30

7000

0.37496

30

8000

0.00140

30

8000

0.35183

35

5000

0.01913

35

5000

0.31843

10

35

6000

0.00712

10

35

6000

0.29713

11

35

7000

0.00263

11

35

7000

0.27668

12

35

8000

0.00097

12

35

8000

0.25712

13

40

5000

0.01329

13

40

5000

0.22952

14

40

6000

0.00493

14

40

6000

0.21232

15

40

7000

0.00182

15

40

7000

0.19608

16

40

8000

0.00067

16

40

8000

0.18079

Kesimpulan
1. Penyebab Kemacetan
a) Jalan MT. Haryono dipengaruhi oleh tata guna lahan sekitar yang merupakan kawasan perdagangan dan
perkantoran, sehingga menyebabkan tarikan kendaraan yang tinggi pada pagi hari dan bangkitan
kendaraan yang tinggi pada sore hari
b) Jalan Jend. Sudirman dipengaruhi oleh lokasi jalan yang berada di pusat Kota Balikpapan dan juga
merupakan kawasan bisnis
c) Soekarno-Hatta dan MT. Haryono (Spot Pasar Butun) dipengaruhi oleh tingginya aktivitas perdagangan di
sekitar koridor Jalan Soekarno-Hatta, hal ini ditunjukkan dengan parkir on street dan aktivitas bongkar muat
yang menggunakan sebagian dari badan jalan.

2. Dari hasil analisis diperoleh nilai kinerja jalan dan volume kendaraan saat peak hour pada 4 (empat)
a)
b)
c)
d)

Jalan
Jalan
Jalan
Jalan

MT. Haryono memiliki nilai DS sebesar 0.81


Jend. Sudirman memiliki nilai DS sebesar 0.73
Soekarno-Hatta memiliki nilai DS sebesar 0.62
MT. Haryono (Spot Pasar Butun) memiliki nilai DS sebesar 0.81

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menggunakan moda angkutan


umum adalah waktu, biaya, dan rute.

Saran dan Rekomendasi


1. Dalam upaya peningkatan pelayanan angkutan umum guna menarik
pengguna kendaraan pribadi dapat dilakukan dengan melakukan kontrol
dan monitoring pada jadwal keberangkatan dan kedatangan dari angkutan
umum yang beroperasi.
2. Untuk mengembangkan sistem transportasi yang baik maka perlu
dilakukan subsidi pada penyedia angkutan umum. Subsidi ini bias
diberlakukan dengan cara menghapus sistem setoran bagi para
pengemudi angkutan umum sehingga menghindari pengemudi angkutan
umum untuk ngetem sehingga keteraturan jadwal angkutan umum
dapat terpenuhi.
3. Pemanfaatan optimal halte atau shelter yang ada. Halte atau shalter dapat
dioptimalkan dengan memasang jadwal kedatangan dan keberangkatan
serta informasi rute yang tersedia. Dengan ini masyarakat mudah dalam
melakukan perjalanan. Dan juga menginstruksikan armada untuk hanya
berhenti pada halte atau shelter yang telah disediakan sehingga

Daftar Pustaka
Antoniou, Constantinos., Tyrinopoulos, Yannis. 2013. Factors Affecting Public Transport
Use in Touristic Areas. International Journal of Transportation. Vol. 1 No.1 page 91-112
Broaddus, Andrea., et al. 2009. Transport Demand Management: Training
Document .GTZ
Cochran, G., William. 1991. Teknik Penarikan Sample (terjemahan) Jilid III,. UI-Press,
Jakarta
Corpuz, Graze. 2006. Public Transport or Private Vehicle : Factors That Impact on
Mode Choice. 30th Australasian Transport Research Forum.
Ferdiansyah, Ronando. 2009. Kemungkinan Peralihan Moda Angkutan Pribadi Ke Moda
Angkutan Umum Perjalanan Depok-Jakarta. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol.
20 No. 3 Desember 2009 hlm 183-198.
Firtianti, Dine., Miharja, Miming. 2008. Peluang Peralihan Moda Pengguna Moda
Angkutan Kota Ke Moda Angkutan Monorel di Kota Bandung Berdasarkan Preferensi
Pengguna. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Bol. 3 No. 3 hlm 489-496.

Daftar Pustaka
Lemlit ITB. 2000. Evaluasi Trayek Angkutan Umum. Bandung: Laporan Akhir.
Linstone, Harold et. al. 2002. The Delphi Method: Techniques and Applications. University of
Southern California.
LPM ITB. 2003. Modul Pelatihan Perencanaan Sistem Angkutan Umum. Bandung: Rekayasa
Transportasi
Maulana, Ilham., Budiarto, Cahyo., Sulistio, Harnen. 2013. Pengembangan Model Pemilihan Moda
Antara Kendaraan Pribadi dan Bus Trans Malang Dengan Menggunakan Metode Stated Preference
(Studi Kasus Kota Malang).
Montiska, Renti 2009. Identifikasi Peluang Telecommuting Dalam Mengurangi Pergerakan Bekerja
Berdasarkan Analisis Karakteristik dan Preferensi Pekerja. Tugas Akhir. Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.
Ohta, K. 1998. TDM Measures Toward Sustainable Mobility, Journal of International Association of
Traffic and Safety, Sciences. 22( l), 6-1 3.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, 2nd ed. ITB, Bandung
http://www.jurnalbalikpapan.com/2014/05/dishub-balikpapan-resmi-luncurkan.html diakses pada 27
Mei 2015

Daftar Pustaka
Antoniou, Constantinos., Tyrinopoulos, Yannis. 2013. Factors Affecting Public Transport Use in Touristic Areas. International Journal of Transportation. Vol. 1 No.1 page 91-112
Broaddus, Andrea., et al. 2009. Transport Demand Management: Training Document .GTZ
Cochran, G., William. 1991. Teknik Penarikan Sample (terjemahan) Jilid III,. UI-Press, Jakarta
Corpuz, Graze. 2006. Public Transport or Private Vehicle : Factors That Impact on Mode Choice. 30th Australasian Transport Research Forum.
Ferdiansyah, Ronando. 2009. Kemungkinan Peralihan Moda Angkutan Pribadi Ke Moda Angkutan Umum Perjalanan Depok-Jakarta. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol.
20 No. 3 Desember 2009 hlm 183-198.
Firtianti, Dine., Miharja, Miming. 2008. Peluang Peralihan Moda Pengguna Moda Angkutan Kota Ke Moda Angkutan Monorel di Kota Bandung Berdasarkan Preferensi
Pengguna. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Bol. 3 No. 3 hlm 489-496.
Lemlit ITB. 2000. Evaluasi Trayek Angkutan Umum. Bandung: Laporan Akhir.
Linstone, Harold et. al. 2002. The Delphi Method: Techniques and Applications. University of Southern California.
LPM ITB. 2003. Modul Pelatihan Perencanaan Sistem Angkutan Umum. Bandung: Rekayasa Transportasi
Maulana, Ilham., Budiarto, Cahyo., Sulistio, Harnen. 2013. Pengembangan Model Pemilihan Moda Antara Kendaraan Pribadi dan Bus Trans Malang Dengan Menggunakan
Metode Stated Preference (Studi Kasus Kota Malang).
Montiska, Renti 2009. Identifikasi Peluang Telecommuting Dalam Mengurangi Pergerakan Bekerja Berdasarkan Analisis Karakteristik dan Preferensi Pekerja. Tugas Akhir.
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung.
Ohta, K. 1998. TDM Measures Toward Sustainable Mobility, Journal of International Association of Traffic and Safety, Sciences. 22( l), 6-1 3.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, 2nd ed. ITB, Bandung
http://www.jurnalbalikpapan.com/2014/05/dishub-balikpapan-resmi-luncurkan.html diakses pada 27 Mei 2015
http://www.balikpapanpos.co.id/berita/detail/138801-upt-saum-segera-dibentuk.html diakses pada 27 Mei 2015

TERIMA
TERIMAKASIH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai