Casuri
TTL
NIP
Pangkat/Gol
Jabatan
Unit Kerja
Alamat Kantor
BUKU REFERENSI
1.
2.
3.
4.
PEMAHAMAN
JENIS-JENIS
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
PERUSAHAAN PERSEKUTUAN
PERSEROAN TERBATAS
KOPERASI
BUMN
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Perusahaan perseorangan
merupakan bentuk badan
usaha yang biasanya
didirikan oleh individu dan
dikelola secara Mandiri
oleh satu orang. Umumnya
modal untuk sebuah
perusahaan perseorangan
juga berasal dari satu
orang saja.
KELEBIHAN P. PERORANGAN
a)
b)
c)
d)
e)
f)
KEKURANGAN P. PERORANGAN
CONTOH P. PERSEORANGAN
Usaha Kecil atau UKM (Usaha Kecil
Menengah)
Bengkel
Binatu (Laundry)
Salon Kecantikan
Rumah Makan, dll.
PERUSAHAAN PERSEKUTUAN
Badan Usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan usaha.
PERUSAHAAN PERSEKUTUAN
KELEBIHAN
Modal dan kerugian ditanggung bersama
Tercipta spesialisasi
KEKURANGAN
Tanggung jawab terbatas
Laba dibagi sesuai dengan jumlah pemilik
Pengendalian perusahaan juga terbagi di
antara pemilik
PROSES PENDIRIAN PT
ORGAN PT
TANGGUNG JAWAB
Pada Prinsipnya
Sebatas atas harta
yang ada dalam
perseroan tersebut
Pada Prinsipnya pihak
Pemegang Saham , Direksi
atau Komisaris tidak pernah
bertanggung jawab secara
Pribadi
PEMBUBARAN PT
Alasan :
1. Keputusan RUPS
2. Jangka Waktu Berdirinya Sudah Berakhir
3. Penetapan Pengadilan
FIRMA (Fa)
TANGGUNG JAWAB
Setiap Tindakan yang
dilakukan untuk dan atas
nama Firma yang
bertanggung jawab secara
hukum para persero secara
renteng untuk seluruh
hutang dari Firma tersebut
Tanpa
melihat siapakan di
antara persero tersebut yang
secara riil melakukan
tindakan tersebut
TANGGUNG JAWAB
Hanyalah Persero
pengurus yang
bertanggung jawab
terhadap pihak
ketiga.
KOPERASI
Suatu badan usaha
berbentuk badan
hukum yang anggotanya
terdiri dari orang
perorangan atau badan
hukum koperasi dimana
kegiatannya didasarkan
atas prinsip ekonomi
kerakyatan berdasarkan
asas kekeluargaan untuk
mencapai tujuan
kemakmuran anggota.
Koperasi
BENTUK-BENTUK BUMN
1. Perusahaan Jawatan
TERBENTUKNYA MNC
CONTOH
DUNKIN DONAT
LEVIS JEANS
EPSON
KFC
LG
BLACKBERRY
TUJUAN PEMBELAJARAN
PEMAHAMAN
PERANCANGAN
KONTRAK
PENGERTIAN
JENIS PERJANJIAN
A. Perjanjian Timbal Balik.
Perjanjian yang menimbulkan kewajiban pokok bagi kedua
belah pihak.
B. Perjanjian Cuma- Cuma dan Perjanjian Atas Beban.
Perjanjian dengan Cuma- Cuma
perjanjian yang memberikan keuntungan bagi salah satu
pihak saja.
Perjanjian atas beban
Perjanjian terhadap prestasi dari pihak yang satu selalu
terdapat kontra prestasi dari pihak lain, dan antara kedua
prestasi itu ada hubungannya menurut hukum.
JENIS PERJANJIAN
C. Perjanjian Bernama (benoemd, specified) dan
Perjanjian Tidak Bernama (onbenoemd, unspecified).
Perjanjian Bernama (khusus)
>Perjanjian yang mempunyai nama sendiri.
>Perjanjian- perjanjian tersebut diatur dan diberi nama oleh
pembentuk undang- undang, berdasarkan tipe yang paling banyak
terjadi sehari- hari.
JENIS PERJANJIAN
D. Perjanjian Campuran (contractus sui generis)
perjanjian yang mengandung berbagai unsur perjanjian,
misalnya, pemilik hotel yang menyewakan kamar (sewa-menyewa), tetapi
menyajikan makanan (jual-beli) dan juga memberikan pelayanan.
E. Perjanjian Obligatoir
Perjanjian antara pihak-pihak yang mengikatkan diri untuk melakukan
penyerahan kepada pihak lain.
Perjanjian jual beli saja belum mengakibatkan beralihnya hak milik dari
penjual kepada pembeli.
Perjanjian jual belinya itu dinamakan perjanjian obligatoir karena
membebankan kewajiban (obligatoir) kepada para pihak untuk
melakukan penyerahan (levering). Penyerahannya sendiri merupakan
perjanjian kebendaan.
JENIS PERJANJIAN
F. Perjanjian Kebendaan (zakelijke overeenkomst)
> Perjanjian hak atas benda dialihkan/diserahkan (transfer of title)
kepada pihak lain.
JENIS PERJANJIAN
H. Perjanjian-Perjanjian Yang Sifatnya Istimewa.
1. Perjanjian Liberatoir
Perjanjian para pihak yang membebaskan diri dari kewajiban yang ada
pembebasan hutang (kwijschelding)
4. Perjanjian Publik
Perjanjian yang sebagian atau seluruhnya dikuasai oleh hukum publik karena salah
satu pihak bertindak sebagai penguasa (pemerintahan) (Perjanjian Pengadaan
Barang Pemerintah)
SUMBER-SUMBER PERIKATAN
PERIKATAN
UU
1352 BW
UU SAJA
PERJANJIAN
1311 BW
UU KARENA
PERBUATAN
MANUSIA
SESUAI
DENGAN
HUKUM
MELAWAN
HUKUM
SEMATA-MATA KARENA UU
PENGERTIAN KONTRAK
Didefinisikan berbeda-beda.
Kontrak adalah Perjanjian
Dalam kenyataan tidak dibedakan istilah kontrak atau
perjanjian, walaupun dalam teori sering dibedakan
mengacu kepada aturan mengenai hukum kontrak dalam
pasal 1313 KUP Perdata (telah disempurnakan oleh Van
Dunne).
kontrak /perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara
dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk
menimbulkan akibat hukum.
PENGERTIAN KONTRAK
suatu janji atau seperangkat janjijanji dan akibat
pengingkaran atau pelanggaran atasnya hukum memberikan
pemulihan atau menetapkan kewajiban bagi yang
ingkar janji disertai sanksi untuk pelaksanaannya.
Setiap kontrak setidak-tidaknya melibatkan dua pihak yang
menawarkan (offeror) adalah pihak yang mengajukan
penawaran untuk membuat suatu kontrak dan Pihak yang
ditawari (offeree) adalah pihak terhadap siapa kontrak tadi
ditawarkan.
KONTRAK BERNAMA
Menurut KUH Perdata :
1. Jual-Beli
2. Tukar- Menukar
3. Sewa-Menyewa
4. Persetujuan Untuk
Melakukan Pekerjaan
5. Perseroan
6. Perkumpulan
7. Hibah
8. Penitipan Barang
9. Pinjam Pakai
10. Pinjam Mengganti
11. Bunga Tetap atau Bunga
Abadi
12. Untung-Untungan
13. Pemberian kuasa
14. Penanggungan utang
15. Perdamaian
FREEDOM OF CONTRACT
2. Asas Kebebasan Berkontrak
Para Pihak dalam suatu kontrak pada prinsipnya
bebas untuk membuat atau tidak membuat kontrak
demikian juga bebas mengatur sendiri isi kontrak
ASAS-ASAS KONTRAK
ASAS-ASAS KONTRAK
5. Asas Obligatoir
Jika suatu kontrak telah dibuat, maka para pihak telah terikat,
tetapi keterikatannya itu hanya sebatas timbulnya hak dan
kewajiban semata-mata.
Hak Milik baru berpindah setelah adanya kontrak kebendaan
tersebut atau yang sering disebut juga dengan serah terima
(levering).
BERAKHIRNYA KONTRAK
1. PEMBAYARAN
Arti Sempit
pelunasan utang oleh debitur
kepada kreditur. Pembayaran
seperti ini dilakukan dalam
bentuk uang atau barang.
Arti Yuridis
Pelunasan yang dilakukan
tidak hanya dalam bentuk
uang atau barang, tetapi juga
dalam bentuk jasa
1. Kreditur.
2. Orang yang menerima kuasa dari kreditur
3. Orang yang telah ditunjuk oleh hakim
4. Orang-orang yang berhak menurut undang-undang
BERAKHIRNYA KONTRAK
2. PEMBARUAN UTANG (NOVASI)
suatu perjanjian antara debitur dan
kreditur, di mana perjanjian lama dan
subjeknya yang ada dihapuskan dan
timbul sebuah objek dan subjek
perjanjian yang baru.
Unsur-unsur novasi:
a. adanya perjanjian baru,
b. adanya subjek yang baru.
c. adanya hak dan kewajiban, dan
d. adanya prestasi.
BERAKHIRNYA KONTRAK
BERAKHIRNYA KONTRAK
BERAKHIRNYA KONTRAK
5. PEMBEBASAN UTANG
suatu pernyataan sepihak dari
kreditur kepada debitur, bahwa
debitur dibebaskan dari perutangan.
Dua cara terjadinya:
cuma-cuma, dan
prestasi dari pihak debitur
BERAKHIRNYA KONTRAK
BERAKHIRNYA KONTRAK
BERAKHIRNYA KONTRAK
BERAKHIRNYA KONTRAK
9. DILAKSANAKAN OBJEK PERJANJIAN
Obyek Perjanjian sama dengan prestasi.
Di dalam perjanjian timbal balik, seperti jual beli, sewa-menyewa,
tukar-menukar dan lain-lain telah ditentukan objek perjanjian.
Misalnya : Perjanjian jual beli tanah,
Objek Perjanjian adalah barang dan harga.
Pihak penjual tanah berkewajiban untuk menyerahkan tanah secara
riil dan menyerahkan surat-surat tanah tersebut,
Pembeli tanah berkewajiban untuk menyerahkan uang harga tanah tersebut
Hak dari penjual tanah adalah menerima uang harga tanah dan
Hak dari pihak pembeli menerima tanah beserta surat-surat yang menyertainya.
Secara diam-diam maupun secara tegas Kontrak berakhir
BERAKHIRNYA KONTRAK
10 KESEPAKATAN KEDUA BELAH PIHAK
Kedua belah pihak telah sepakat untuk menghentikan kontrak
yang telah ditutup antara keduanya.
Motivasi Menyepakatinya didasarkan pada nilai-nilai
kemanusiaan dan ada juga karena bisnis (untung rugi).
BERAKHIRNYA KONTRAK
PUTUSAN PENGADILAN
12. PUTUSAN PENGADILAN
PEMBUATAN KONTRAK
TAHAP TAHAP KONTRAK
Kesepakatan Awal Para Pihak
Pembuatan atau Penelaahan
Negosiasi Rancangan
Penandatanganan
Pelaksanaan
Sengketa Kontrak Bisnis
(apabila ada)
PEMBUATAN KONTRAK
PEMBUATAN KONTRAK
Bagian Pendahuluan :
Sub Bagian Pembuka: berisi kata pembuka,
termasuk penyingkatan judul perjanjian dan
tanggal perjanjian
Sub Bagian Pencantuman identitas para pihak
berisi elaborasi dari pihak yang mengikatkan diri
pada perjanjian
Sub Bagian Penjelasan: berisi penjelasan mengapa
para pihak membuat perjanjian
PEMBUATAN KONTRAK
PEMBUATAN KONTRAK
Penyerahan
Hak/Title
Tanggung Jawab
Ganti Rugi
Perpajakan
Keadaan Memaksa /Kahar/Force Majeur
Jangka Waktu Berlakunya
Wanprestasi
Akibat dari Wanprestasi
Pengalihan
Pengujian Inspeksi dan Sertifikasi
PEMAHAMAN
RESIKO BISNIS
RESIKO BISNIS
RESIKO
PENGALIHAN RESIKO
PENGERTIAN RESIKO
PENGERTIAN RESIKO
BENTUK RESIKO
1. Risiko Murni
Risiko yang akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break
even (pencurian, kecelakaan atau kebakaran).
2. Risiko Spekulatif
Risiko yang akibatnya ada 3 macam: rugi, untung atau break
even ( judi ).
3. Risiko Partikular
Risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal
(pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal kandas).
4. Risiko Fundamental
Risiko yang bukan berasal dari individu dan dampaknya luas
(angin topan, gempa bumi dan banjir).
RESIKO - KETIDAKPASTIAN
JENIS RESIKO
JENIS RESIKO
Resiko Harta
Risiko yang ancamannya menghilangkan,
menghancurkan , merusakkan harta
seseorang (Property Risk) ( Pencurian,
Rumah Terbakar)
JENIS RESIKO
AKIBAT KETIDAKCAKAPAN
PENGERTIAN ASURANSI
Menurut KUHD pasal 246 :
"asuransi atau pertanggungan adalah suatu
perjanjian dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima suatu premi, untuk penggantian
kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak
tentu".
AKIBAT KETIDAKCAKAPAN
UU Nomor 2 Tahun 1992
Tentang Usaha Perasuransian :
"Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita oleh tertanggung, yang timbul dari
suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang diasuransikan".
FUNGSI ASURANSI
1. Fungsi utama
sebagai pengalihan risiko, pengumpulan dana dan
premi yang seimbang.
2. Fungsi skunder
untuk merangsang pertumbuhan usaha, mencegah
kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat
sosial dan sebagai tabungan
3. Fungsi tambahan
Sebagai investasi dana dan invisible earnings
AKIBAT KETIDAKCAKAPAN
PEMAHAMAN
SENGKETA BISNIS
SENGKETA BISNIS
WANPRESTASI DAN AKIBATNYA
SENGKETA BISNIS DAN
PENYELESAIANNYA
KEPAILITAN
ALTERNATIVE DISPUTE
RESOLUTION
ARBITRASE
WANPRESTASI
PENGERTIAN :
Debitur yang tidak memenuhi
prestasi sebagaimana dalam
perjanjian
MACAM :
1.Sama Sekali Tidak
Memenuhi Prestasi
2.Tidak Tunai Memenuhi
3.Terlambat Memenuhi
prestasi
4. Keliru Memenuhi Prestasi
GANTI RUGI
GANTI RUGI
Sanksi yang dapat
dibebankan kepada
debitur yang tidak
memenuhi prestasi
dalam suatu perikatan
untuk memberikan
penggantian biaya,
rugi dan bunga.
BATAL - WANPRESTASI
KEPAILITAN
KEPAILITAN
PIHAK-PIHAK KEPAILITAN
BERAKHIRNYA KEPAILITAN
PROSES KEPAILITAN
1. Pengajuan Permohonan Kepailitan
2. Pemeriksaan Perkara dan Pembuktian Sederhana di
Pengadilan Niaga
3. Putusan Pailit ( Tingkat Pertama)
4. Penunjutan Kurator
5. Mulai Berlaku Tundaan Eksekusi jaminan tetap (Stay)
6. Putusan Pailit Berkekuatan Hukum Tetap
7. Verifikasi Piutang
8. Dicapai Komposisi ( Akoord, Perdamaian)
9. Homologasi ( Pengesahan Perdamaian)
10.Atau Insolvensi ( Harta Debitur Tidak Cukup)
11. Pemberesan ( Menjual Aset, Menyusun Daftar Piutang dan
Pembagian)
12. Kepailitan Berakhir
13. Rehabilitasi
AKIBAT KEPAILITAN
1. Boleh Kompensasi antara Piutang Debitur dan Piutang
Debitur
2. Berlaku Actio Pauliana
3. Perikatan setelah Debitur Pailit Tidak dibayar
4. Gugatan Hukum oleh atau terhadap Kurator
5. Debitur Pailit atau Direksinya dapat disandera (
Gijzeling)
6. Balik nama atau Pendaftaran Jaminan Hutang dicegah
7. Semua penyitaan dihentikan
8. Harta pailit dapat disegel
9. Dll
KURATOR
KURATOR
KONSULTASI
Suatu tindakan yang bersifat
personal antara suatu pihak
( klien) dengan pihak lain ( yang
merupakan pihak ( konsultan)
yang memberikan pendapatnya
kepada klien untuk memenuhi
keperluan dan kebutuhan
kliennya, pendapat tersebut tidak
mengikat, artinya klien bebas
untuk menerima pendapatnya
atau tidak
MEDIASI
Upaya penyelesaian
sengketa secara damai
dimana ada keterlibatan
pihak ketiga yang netral
(mediator) , yang secara
aktif membantu pihak-pihak
yang bersengketa untuk
mencapai suatu kesepakatan
yang dapat diterima oleh
semua pihak
MEDIASI
Peran Mediator
Mediator tidak mempunyai wewenang untuk
memutuskan sengketa antara para pihak, namun
dalam hal ini para pihak menguasakan kepada
mediator untuk membantu mereka menyelesaikan
persoalan-persoalan di antara mereka
NEGOSIASI
Penyelesaian sengketa
dengan menggunakan
komunikasi dua arah dari
kedua belah pihak yang
bersengketa untuk
merumuskan sebuah
kesepakatan bersama
KONSILIASI
KONSILIASI
PENILAIAN AHLI
ARBITRASE
UU No. 30 tahun 1999
tentang Arbitrase dan Altenatif Penyelesaian Sengketa
Pasal 1 ayat 1
Cara penyelesaian suatu sengketa Perdata di luar
peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian
Arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang
bersengketa
ARBITER
seorang atau lebih yang
dipilih oleh para pihak yang
bersengketa atau yang
ditunjuk oleh Pengadilan
Negeri atau oleh lembaga
arbitrase, untuk
memberikan putusan
mengenai sengketa tertentu
yang diserahkan
penyelesaiannya melalui
arbitrase.
KELEBIHAN ARBITRASE
1.
2.
3.
4.
KELEBIHAN ARBITRASE
7. Dapat dipilih arbiter dari kalangan ahli dalam
bidangnya
8. Putusan umumnya inkracht (final dan binding)
9. Putusan dapat dieksekusi Pengadilan, tanpa atau
dengan sedikit review.
10. Prosedur arbitrase lebih mudah dimengerti
masyarakat
11. Menutup kemungkinan forum shopping
KEKURANGAN ARBITRASE
1. Tersedia dengan baik untuk perusahaan besar, tidak
untuk perusahaan kecil.
2. Due Process kurang terpenuhi
3. Kurangnya unsur Finality
4. Kurangnya power untuk settlement
5. Kurangnya power law enforcement dan eksekusi
6. Kurangnya Power menghadirkan barang bukti atau
saksi
7. Dapat menyembunyikan dispute dari public Scrutiny
8. Kualitas putusan sangat tergantung kualitas arbiter
ARBITRASE INTERNASIONAL
Melibatkan negara yang berbeda
Arbitrase Internasional :
-ICSID ( The Internasional Centre for Settlement of
Investment Disputes )
- LCID ( London Court of International Dispute)
- ICC ( International Chamber of Commerce )
Eksekuatur Indonesia : The New York Convention berdasar
Keppres 34 Tahun 1981 dikuatkan UU No. 39 Tahun 1999.
TAHAP-TAHAP EKSEKUSI
Penyerahan dan Pendaftaran Putusan
PEMBUKTIAN
DAN
DALUWARSA/
LEWAT WAKTU
DASAR PEMBUKTIAN
Pasal 1865 BW :
Barang siapa mengajukan peristiwaperistiwa atas mana ia mendasarkan
sesuatu hak, diwajibkan membuktikan
peristiwa-peristiwa itu ; sebaliknya
barang siapa mengajukan peristiwaperistiwa guna pembatalan hak orang
lain, diwajibkan juga membuktikan
peristiwa-peristiwa itu.
PEMBUKTIAN :
1.
2.
3.
4.
5.
ALAT PEMBUKTIAN -1
A. Surat-Surat :
1. Surat Akte
Suatu Tulisan yang semata-mata dibuat untuk
membuktikan sesuatu hal atau peristiwa, karenanya
suatu akte harus selalu ditandatangani.
2. Surat-Surat Lain
Tulisan yang Bukan akte yang kekuatan pembuktiannya
diserahkan pada pertimbangan hakim untuk
mempercayai atau tidak kebenarannya.
PEJABAT UMUM
1. Notaris
2. Hakim
3. Juru Sita Pengadilan
4. Pegawai Pencatatan
Sipil
5. Dll
KEKUATAN PEMBUKTIAN
1.
Tanda Tangan
ALAT PEMBUKTIAN -2
B. KESAKSIAN
Peristiwa-Peristiwa yang
dilihat dengan mata sendiri
atau yang dialami sendiri
oleh seorang saksi.
ALAT PEMBUKTIAN-4
D. PERSANGKAAN :
MACAM PERSANGKAAN
1.
ALAT PEMBUKTIAN -3
C. PENGAKUAN :
Suatu Pengakuan yang
dilakukan di depan hakim
yang merupakan
pembuktian yang Sempurna
tentang kebenaran hal atau
peristiwa yang diakui
ALAT PEMBUKTIAN -5
E. SUMPAH
1. Sumpah yang menentukan.
( Decissoir Eed)
sumpah yang diperintahkan dengan maksud
untuk mengakhiri perkara yang sedang
diperiksa oleh hakim
2. Sumpah Tambahan
(Supletoir Eed)
Sumpah yang diperintahkan oleh hakim pada
salah satu pihak yang berperkara , apabila
hakim berpendapat bahwa di dalam suatu
perkara perlu ditambah dengan penyumpahan ,
karena dipandang kurang memuaskan untuk
menjatuhkan putusan atas dasar bukti bukti
yang ada.
DALUWARSA ( VERJARING)
Suatu
sarana
hukum
untuk
memperoleh sesuatu atau suatu
alasan untuk dibebaskan dari suatu
perikatan dengan lewatnya waktu
tertentu dan dengan terpenuhinya
syarat-syarat yang ditentukan dalam
undang-undang.
DALUWARSA ( VERJARING)
PELEPASAN DALUWARSA
Pelepasan daluwarsa dapat dilakukan secara tegas
atau secara diam-diam.
DALUWARSA
Syarat Lahirnya Daluwarsa :
Selama waktu yang diperlukan untuk berlakunya
daluwarsa harus menguasai benda itu sebagai orang
yang BERKEDUDUKAN BERKUASA (BEZITTER)
KEDUDUKAN BERKUASA
Pasal 529 BW :
Kedudukan seseorang yang menguasai suatu
kebendaan, baik dengan diri sendiri, maupun
dengan perantaraan orang lain, dan yang
mempertahankan atau menikmatinya selaku orang
yang memiliki kebendaan itu.
BENTUK DALUWARSA
1. Daluwarsa Memperoleh (Acquisitieve Verjaring) :
Pasal 1963 BW
Suatu upaya hukum, dengan lewatnya suatu waktu
dan dengan memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh UU, memperoleh sesuatu benda.
Beziter jujur dan dapat menunjukkan alas hak
(20 tahun) sejak ia menguasai barang tersebut
Jika tidak beralas hak (30 tahun )
JENIS DALUWARSA
2. Daluwarsa Membebaskan ( Extinctieve Verjaring):
Pasal 1967 BW
Adalah suatu upaya hukum, dengan lewatnya
suatu waktu dan dengan syarat tertentu yang
ditetapkan oleh UU, dibebaskan dari suatu
kewajiban
Secara Umum : Penagihan atau tuntutan hukum
lewat waktunya 30 tahun
Secara Khusus : Rekening toko mengenai penjualan
barang sehari hari harus ditagih paling lama 5
tahun, Rekening dokter ( 2 tahun )
MELALUI DALUWARSA
Syarat Memperoleh Hak Milik :
PENCEGAH DALUWARSA
DISEBABKAN :
1. Pemanfaatan barang itu dirampas selama lebih
dari satu tahun dari tangan orang yang
menguasainya, baik oleh pemiliknya semula
maupun oleh pihak ketiga.
2. Adanya suatu peringatan, gugatan, dan tiap
perbuatan-perbuatan berupa Tuntutan Hukum,
3. Gugatan di muka Hakim
DECHEANCE (VERVALTERMIJN)