Anggota Kelompok :
Mufrihah Nurhayati
Vivi Ruthmianingsih
Zulfa Nailul Ilmi
1218103010
131810301018
131810301026
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2016
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai Bedadung memiliki panjang sekitar 24,32 km dengan luas daerah
pengaliran sekitar 499,5 km2 merupakan sumber air yang digunakan untuk
berbagai aktivitas masyarakat, irigasi lahan pertanian, industri, dan digunakan
sebagai tempat pembuangan limbah dari berbagai kegiatan manusia ataupun
industri. Sungai Bedadung menerima air limbah dari industri dan hasil kegiatan
manusia yang tersebar di daerah pengalirannya. Sungai Bedadung diindikasikan
telah tercemar oleh ion-ion logam seperti Cu, Cd, Pb, Zn, Ni, Mn, Hg, As, Cr, Co,
Sb, Ge, dan Fe. Logam-logam tersebut dalam sumber air cenderung terdapat
dalam kadar yang rendah, tetapi untuk logam Cr(VI) memiliki kadar yang cukup
tinggi. Logam Cr(VI) kebanyakan disumbangkan oleh limbah industri seperti
industri elektroplating dan limbah cair dari industri batik. Cr(VI) dapat
menyebabkan kanker dan sangat toksik karena potensial oksidasi yang tinggi dan
ukurannya yang kecil. Logam Cr(VI) dapat merusak paru, liver, dan ginjal. The
United States Environmental Protection Agency (USEPA) memberlakukan
ambang batas 0,1 mg/L total krom dalam air minum. Logam Cr(VI) dapat masuk
secara non alamiah ke dalam perairan akibat aktifitas manusia seperti buangan
limbah industri dan rumah tangga ke dalam aliran air sungai. Logam Cr(VI) ini
sulit terurai di lingkungan dan bersifat toksik dalam tubuh manusia. Oleh karena
itu, diperlukan adanya teknik tersendiri dalam penentuan konsentrasi ion logam
Cr(VI) (Triatmojo et al, 2001).
Penggunaan metode prakonsentrasi sebagai tahap awal analisis
instrumentasi untuk menentukan konsentrasi logam Cr(VI) dalam air telah banyak
dilakukan (Leyden dan Wegscheider, 1981). Teknik prakonsentrasi dapat
digunakan dalam penentuan logam berat pada konsentrasi yang sangat rendah
(Koester dan Moulik, 2005). Metode prakonsentrasi dengan menggunakan resin
pengkhelat Amberlite XAD-16-1,5-Difenil karbazida sekarang lebih ditingkatkan
penerapannya karena dapat dihubungkan dengan Flow Injection Analiysis (FIA)
yang terotomatisasi. Teknik analisis injeksi alir (Flow Injection Analysis)
merupakan teknik yang didasarkan pada injeksi larutan sampel ke dalam suatu
aliran kontinu. Keuntungan teknik analisis injeksi alir ini dapat meminimalkan
waktu preparasi, lebih sederhana serta volume sampel dan reagen yang
digunakan lebih sedikit. Resin pengkhelat dapat diperoleh dengan menyisipkan
gugus ligan pada saat sintesisnya atau memasukkan resin dengan larutan ligan
atau kompleks logam dan Resin Amberlit XAD-16 (PSDVB) dipilih sebagai
material pengisi minikolom dalam penelitian ini karena kestabilannya dalam
larutan asam dan basa, mempunyai daerah permukaan yang cukup luas, dan cocok
digunakan sebagai pengisi kolom dengan eluen asam kuat tanpa terjadi degradasi.
Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai sumber informasi
dan salah satu solusi untuk mengukur kadar logam Cr(VI) dalam air sungai
Bedadung yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat, penelitian ini menjadi
bentuk pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan analisis ion logam di
aliran sungai bedadung Jember bagi mahasiswa, penelitian ini juga dapat menjadi
referensi pembangunan nasional maupun pembangunan regional bagi pemerintah.
Ditambahkan H2SO4 6
M dan diencerkan dengan
akuades
Laju alir tetap 2,5
mL/menit
Prakonsentrasi
penentuan volume
sampel optimum
Sinyal spektrum
tertinggi
Prakonsentrasi
penentuan konsentrasi
eluen optimum
Sinyal spektrum
tertinggi
Prakonsentrasi
penentuan volume
eluen optimum
Sinyal spektrum
tertinggi
lokasi yang berbeda. Setiap sampel air diambil dua kali dan masing-masing
dimasukkan ke dalam botol plastik. Sampel sebanyak 2,5 mL ditambahkan
H2SO4 6 M dan diencerkan dalam akuades hingga pH larutan sekitar 2.
Pengukuran beberapa parameter lapangan, seperti pH sampel air,
konduktivitas, dan temperatur air dilakukan secara in situ. Semua sampel air
segera dibawa ke laboratorium dan disimpan dalam lemari pendingin.
3.3.2
3.3.3
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, Panggabean, A. dan Suwarsa, S. 2008. Pengembangan Metode
Prakonsentrasi dengan Teknik Injeksi Alir untuk Analisis Cu2+ dan Pb2+ dalam Air
Aliran Sungai Citarum dan Waduk Saguling. Institut Teknologi Bandung.
Koester, C. J. and Moulik, A. 2005. Trends in Environmental Analysis,
Analyst. 126, 933-937.
Leyden, D. E. and Wegscheider, W. 1981. Preconcentration for Trace
Element Determination in Aqueous Samples, Anal. Chem., 53, 1059A-1065A.
Triatmojo, S., D.T.H. Sihombing, S. Djojowidagdo, T.R. Wiradarya. 2001.
Biosorpsi Reduksi Krom Limbah Penyamakan Kulit Dengan Biomassa Fusarium
sp Dan Aspergillus niger. Manusia dan Lingkungan, Vol VIII(2), 70-81. Pusat
Studi Lingkungan Hidup. Yogyakarta: UGM.