Anda di halaman 1dari 2

Cara Mengukur IQ Bayi

Merry Wahyuningsih - detikHealth


Rabu, 22/09/2010 15:28 WIB

Halaman 1 dari 2
Skyscraper (AdX):
Info Penyakit Info Obat

Anorexia Nervosa
Deskripsi
Penyebab
Gejala
Pengobatan
Asam Urat
Amnesia

(Foto: thinkstock)

Berita Lainnya
Orang Tua Tak 'Ember', Anak pun Bisa Lebih Percaya dan Terbuka
Yuk Bangun Suasana Ngobrol yang Menyenangkan Agar Anak Terbuka pada Ortu
Studi: Usia Ibu Saat Melahirkan Berkaitan dengan Risiko Diabetes pada Anak
ASI Dapat Membantu Agar Anak Kelak Bisa Mengontrol Emosinya
Payudara Meradang Tak Halangi Ibu Ini Susui Bayinya

Jakarta, Tes IQ biasanya digunakan untuk mengetes tingkat kecerdasan seseorang dan sudah mulai dilakukan pada anak usia
sekolah. Tapi ternyata tes IQ juga bisa dilakukan pada bayi. Bagaimana caranya?
Ada banyak faktor yang dapat menentukan tingginya tingkat kecerdasan atau IQ (Intelligence Quotient) pada anak, antara lain
gen, usia ibu saat melahirkan, ASI, mendengarkan musik sejak dalam kandungan dan video pendidikan untuk bayi.
Dengan melakukan tes IQ sejak bayi, orangtua bisa menilai kemampuan kognitif anak sejak dini. Tapi untuk mengukur tingkat
kecerdasan yang sebenarnya, orangtua harus menunggu sampai anak mendekati usia sekolah, sekitar 5 tahun.
Dilansir dari Livestrong, Rabu (22/9/2010), berikut beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengukur IQ bayi:
1. Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC)
Menurut Brainy Child website, Wechsler Intelligence Scale dapat mengukur kecerdasan anak. Tes Wechsler bisa diberikan
untuk anak usia 6 bulan ke atas. Tes ini dapat dilakukan tanpa membaca atau menulis.
Pada tes Wechsler, anak diukur kemampuan pemahaman verbal, penalaran perseptual, pengolahan kecepatan dan memori,
antara lain dengan mengumpulkan balok, angka atau gambar dalam pola menurut model atau meminta mengulangi kata-kata
yang diucapkan oleh penguji.
WISC digunakan tidak hanya sebagai tes kecerdasan, tetapi juga sebagai alat klinis. Banyak praktisi kesehatan
menggunakannya untuk mendiagnosis gangguan hiperaktif (ADHD) dan ketidakmampuan belajar padassdf
2. Tes IQ Fisher-Price
Perusahaan mainan Fisher-Price mengembangkan tes kecerdasan untuk bayi. Dorothy Einon, komisaris Fisher-Price sekaligus
profesor psikologi di University of London mengembangkan tes ini untuk bayi berusia 6 bulan sampai 1 tahun.
Pada tes ini, diberikan 10 pertanyaan untuk orangtua, yang dapat membantu menentukan bagaimana perkembangan
kecerdasan bayinya dibandingkan dengan kecerdasan bayi rata-rata.
Dalam tes tersebut, orangtua diminta untuk menilai perilaku bayi, seperti bagaimana bayinya bermain dengan boneka beruang,
apakah sang bayi dapat memainkan jenis permainan tertentu dan bagaimana bayi menanggapi jika namanya dipanggil.
3. Bayley Scales of Infant Development (BSID)
Bayley Scales of Infant Development (BSID) secara luas digunakan untuk menilai perkembangan balita. Menurut
Healthline.com, BSID digunakan untuk anak-anak dari usia 1 bulan sampai 42 bulan untuk mengukur kemampuan kognitif,
motorik (halus dan kasar), bahasa (reseptif dan ekspresif) dan pengembangan perilaku balita.
Bagian kognitif dari tes ini menilai kemampuan seperti ketajaman sensori, memori belajar dan pemecahan masalah, serta
vokalisasi dan pembentukan konsep-konsep matematika. Tes ini juga membantu mendiagnosa dan mengobati balita dengan
cacat pertumbuhan dan keterbelakangan mental.

Tes ini terdiri dari serangkaian tugas dan permainan yang membutuhkan waktu antara 45-60 menit. Waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas tersebut kemudian akan dikonversi dalam skala nilai dan skor komposit. Skor ini digunakan untuk
menentukan kinerja anak.

http://health.detik.com/read/2010/09/22/152832/1445881/764/2/cara-mengukuriq-bayi

Anda mungkin juga menyukai