Disusun Oleh:
Agnes Nathania
030.06.015
Esther Boas
030.06.082
Galuh Maharani
030.06. 099
030.06.159
Riza Soraya
030.06.223
Teravica Sahani
030.06.256
030.06.009
Erika Pratami
030.07.083
030.07.172
Nandang Sudrajat
030.07.178
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang
berjudul Hasil Peninjauan Manajemen dan Mutu Pelayanan Puskesmas Salaman I
Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang periode Januari Februari 2012.
Laporan ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat tugas kepaniteraan klinik
di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Salaman I. Tentunya kami
berharap pembuatan laporan ini tidak hanya berfungsi sebagai apa yang telah
disebutkan diatas. Namun, besar harapan kami agar laporan ini juga dapat
dimanfaatkan oleh pihak puskesmas Salaman I, dalam rangka menyempurnakan
kinerjanya sehingga dapat menjadi puskesmas unggulan di wilayah Magelang.
Dalam usaha penyelesaian tugas laporan ini, kami banyak memperoleh
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak.
Untuk itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Heri Sumantyo, selaku pembimbing dan kepala Puskesmas dalam
penulisan laporan selama berada di puskesmas Salaman I.
2. dr. Hartoyo, M.Kes, selaku pembimbing.selama berada di puskesmas
Salaman I.
3. Ibu ibu dan bapak - bapak perawat beserta seluruh karyawan Puskesmas
Salaman I yang selalu menemani selami menjalani kepaniteraan klinik di
puskesmas Salaman.
4. Orang tua kami yang telah banyak memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
5. Seluruh teman teman kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat,
semoga kita semua mendapatkan hasil yang maksimal atas usaha kita.
Kami menyadari bahwa didalam penulisan ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati kami menerima semua saran dan
kritikan yang membangun guna penyempurnaan tugas laporan ini.
Salaman, April 2012.
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan hasil peninjauan Manajemen dan mutu Puskesmas Salaman I
Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang ini telah disajikan di depan
pembimbing mahasiswa pada tanggal 5 April 2012 guna memenuhi syarat
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas
Trisakti Jakarta.
Salaman, April 2012
Disahkan oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ix
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang..........................................................................................1
I.2. Perumusan Masalah...................................................................................6
I.3. Tujuan Penulisan........................................................................................6
I.4. Manfaat Kegiatan.......................................................................................7
I.5. Metodologi Penelitian................................................................................8
BAB II. DATA UMUM PUSKESMAS SALAMAN 1
II.1. Keadaan Geografi dan Lingkungan..........................................................9
II.1.1. Data Wilayah..................................................................................9
II.1.2. Keadaan Penduduk (Tahun 2010)..................................................10
II.1.3
Sosial Budaya................................................................................11
II.1.4
Sosial Ekonomi..............................................................................13
II.1.5
Kesehatan Lingkungan..................................................................14
II.2.2
Sarana Fisik....................................................................................16
II.2.3
Sarana Medis..................................................................................18
II.2.4
Sumber Dana..................................................................................19
II.2.5
II.2.6
II.2.7
II.5.2
II.5.3
II.5.4
II.5.5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komposisi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I Tahun
2010..................................................................................................(11)
Tabel 2. Data Pemeluk Agama di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I.......(11)
Tabel 3. Data Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I. (12)
Tabel 4. Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Salaman I (10 tahun keatas).............................................................(13)
Tabel 5. Data Ketenagaan Puskesmas Salaman I...........................................(14)
Tabel 6. Nama Ruang Perawatan, Kelas, dan Jumlah Tempat Tidur.............(16)
Tabel 7. Besar Penyakit Rawat Jalan di Puskesmas Salaman I Kabupaten
Magelang, Bulan Januari Februari 2012 (Diagnosis Berdasarkan
ICD-X).............................................................................................(21)
Tabel 8. Pola 20 Besar Penyakit Pasien Rawat Inap Puskesmas Salaman I Bulan
Januari Februari 2012....................................................................(22)
Tabel 9. Satus Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I.........................(23)
Tabel 10. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA Puskesmas Salaman I Bulan Januari
Februari 2012...................................................................................(40)
Tabel 11. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia
Sekolah di Puskesmas Salaman I Bulan Januari Februari 2012....(41)
Tabel 12. Hasil Kegiatan Pelayanan KB Puskesmas Salaman I Bulan
Januari Februari 2012....................................................................(41)
Tabel 13. Hasil Kegiatan Pelayanan Usila Puskesmas Salaman I Bulan
Januari Februari 2012....................................................................(41)
Tabel 14. Hasil Kegiatan Pemantauan dan Petumbuhan Balita Puskesmas
Salaman I Bulan Januari- Februari 2012..........................................(42)
Tabel 15. Hasil kegiatan Pelayanan Gizi Puskesmas Salaman I Bulan
Januari- Februari 2012...................................................................(43)
Tabel 16. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Salaman I
Bulan Januari Februari 2012.........................................................(44)
Tabel 17. Hasil kegiatan Pelayanan Higienis dan Sanitasi Puskesmas Salaman I
Bulan Januari Februari 2012 ........................................................(44)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konsep Sehat Menurut Gordon & Le Richt .................................(5)
Gambar 2. Konsep Sehat Menurut H.L. Bloem .............................................(6)
Gambar 3. Peta Kecamatan Salaman Kabupaten Dati II Magelang...............(9)
Gambar 4. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I....................................(10)
Gambar 5. Struktur Organisasi Puskesmas Salaman I....................................(29)
Gambar 6. Peta Jabatan Puskesmas Salaman I..................................................(30)
Gambar 7. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem.........................................(53)
Gambar 8. Siklus Pemecahan Masalah...........................................................(67)
Gambar 9. Diagram Fish Bone........................................................................(69)
Gambar 10.Diagram Fish Bone Cakupan Pelayanan Pra Usila dan Usila........(77)
Gambar 11. Penggabungan alternatif pemecahan masalah...............................(79)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Millenium Development Goals (MDGs) atau tujuan pembangunan
millenium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia
melalui komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk
melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua,
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan
angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran
HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan
hidup, serta membangun kemitraan global dalam pembangunan.
Sebagai salah satu anggota PBB, Indonesia memiliki dan ikut
melaksanakan komitmen tersebut dalam upaya untuk mensejahterakan
masyarakat. Jawa Tengah sebagai bagian dari negara kesatuan Republik
Indonesia juga ikut serta mendukung komitmen pemerintah tersebut, dengan
melaksanakan program dan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai target
MDGs.
Kemiskinan di Jawa Tengah telah menurun dari 6,9 juta jiwa pada tahun
2003 menjadi 5,9 juta jiwa pada tahun 2006 (Susenas).
Memperhatikan sasaran Millenium Development Goals (MDGs) dan
Kesepakatan Dakkar untuk Pendidikan Untuk Semua (PUS); Kesetaraan dan
Keadilan
Gender
(KKG)
dan
pemberdayaan
perempuan
melalui
dan
kerjasama
sinergitas
pengelolaan
potensi
sebagai
tantangan
Kerjasama
sinergitas
pengelolaan
potensi
merupakan
tantangan
Pusat
Kesehatan
Masyarakat
(Puskesmas)
di
Indonesia
mulai
4. Biologik / keturunan
di
Puskesmas Salaman I
1.4. Manfaat Kegiatan
1.4.1Bagi Mahasiswa :
1. Sebagai syarat untuk mengikuti ujian kepaniteraan klinik Ilmu
kesehatan Masyarakat.
2. Mengetahui sistem manajemen puskesmas secara keseluruhan.
3. Mengetahui upaya upaya pokok maupun tambahan yang di
puskesmas.
4. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah
yang ditemukan didalam program puskesmas.
1.4.2 Bagi Puskesmas :
1. Mengetahui masalah atau upaya puskesmas yang belum
memenuhi target standar pelayanan minimal (SPM).
2. Membantu puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari
upaya puskesmas yang belum memenuhi target standar
3.
dalam
memberikan
alternatif
BAB II
DATA UMUM PUSKESMAS SALAMAN I
II.1. KEADAAN GEOGRAFI DAN LINGKUNGAN
II.1.1. Data Wilayah
a. Batas-batas wilayah Puskesmas Salaman I adalah :
Utara
Selatan : Kecamatan
Bener,
Kabupaten
Purworejo,
dan
Timur
d. Kondisi Geografis
Daerah dataran
: 60%
terdiri dari 5
Desa Pegunungan
: 30%
: 15 km
: 20 km
: 10 km
: 42.020 jiwa
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Rumah Tangga
Kepadatan penduduk
Jumlah pasangan usia subur
10
> 65
Total
1.886
4,62 %
40.835
100 %
Sumber : Data Statistik Kecamatan Salaman tahun 2010
: 12.214 jiwa
15-59 tahun
: 26.559 jiwa
> 60 tahun
: 3.283 jiwa
207
0,52 %
Katolik
195
0,48 %
0%
Budha
0
Hindu
0%
40.835
100 %
Total
Sumber : Data statistik Kecamatan Salaman tahun 2010
11
432
1,25 %
4.544
13,13 %
16.507
47,7 %
Tamat SLTP/sederajat
6.993
20,21 %
Tamat SLTA/sederajat
5.469
15,80%
661
1,91 %
34.606
100 %
Tidak/belum tamat SD
Tamat SD/sederajat
Tamat akademi/PT
Total
: 29
SD / MI
: 28
SLTP / Mts : 9
SLTA / MA : 5
(Sumber : Puskesmas Salaman I tahun 2012)
II.1.4. Sosial Ekonomi
a. Mata Pencaharian
Tabel 4. Data Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kerja
Puskesmas Salaman I(10 tahun ke atas)
12
Mata Pencaharian
Buruh tani
Jumlah
7.837
Persentase
21,7 %
Tani
9.006
25,58 %
Buruh
4.604
8,78 %
PNS / ABRI
1.073
2,82 %
Sopir angkutan
1.252
2,86 %
Pedagang
2,497
4.76 %
561
1,16 %
1.537
3,03 %
4.647
29,25 %
33014
100 %
Sumber : Data statistik kecamatan salaman tahun 2010
b. Sarana Perekonomian
KUD
: 1 buah
Bank
: 4 buah
Pasar umum
: 3 buah
Industri rumah
: 24 buah
Warung makan
: 37 buah
Terminal
: 1 buah
Salon Kecantikan
: 8 buah
Penggilingan padi
: 14 buah
Total
: 92 buah
Dapat dilihat mata pencaharian penduduk tertinggi adalah
: 13.870 pemakai
13
: 10.275 pemakai
Perpipaan
: 1.720 pemakai
PAM
: 4.128 pemakai
Sarana penyediaan air bersih di wilayah kerja Puskesmas
: 4.488 buah
Septic tank
: 8.852 buah
420 buah
8.220
rumah,
1.853
rumah
(22,54%)
sudah
Jumlah
1
1
1/1/-/1
1/4
2
7/3
2/4
17 / 8
5
2
2
1
14
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Perekam Medis
Nutrisionis
Sanitarian
Pranata Labkes
Apoteker / Ass.Apoteker
Radiografi / Pelaksana
Teknisi Elektromedis
Pengadministrasian Umum
Pengadministrasi Pelayanan Umum
1
1
1
3
1/1
1/1
1
1/1/2
(KIA/Obat/loket)
Verifikator Keuangan
3
Pengadministrasi Kepegawaian
1
Pengadministrasi Perlengkapan
1
Petugas Kebersihan
2
Pramu Kantor
Penjaga Kantor (PNS / THL)
4/2
Pengemudi (PNS / THL)
1/1
Tenaga Dapur/THL/Kontrak
1/5
Tukang Kebun PNS/Kontrak/Wiyata Bakti
2/ 1/ 1
Petugas Cuci THL
1
Cleaning Service
4
Total
108
Sumber : Tenaga Kerja di Puskesmas Salaman I tahun 2012
Dari tabel di atas terlihat bahwa pekerja terbanyak di
Puskesmas Salaman I adalah perawat kesehatan.
: 14.200 m2
Luas gedung
: 1.600 m2
: 50 buah
Status
Kelas
TT
Tahun
Status
Perolehan
Kelas
TT
Tahun
Perolehan
15
Tempat Tidur
Tempat Tidur
Teratai
II
2007
III
Bed Lama
Putra
Flamboyan
II
2006
III
Bed Lama
Putri
Dahlia
II
Bed Lama
Putri
Melati
III
Bed Lama
5
6
7
8
Anak
Anggrek
Mawar
Bersalin
Boks Bayi
II
I
II
2
7
4
2
33
2004
2006
2007
III
Bed Lama
17
Total TT
50 TT
Dari tabel di atas terlihat bahwa ruang perawatan dengan
: 1 ruang
: 2 ruang
3. Ruang radiologi
: 1 ruang
: 1 ruang
5. BP umum
6. BP Gigi
: 2 ruang
: 1 ruang
16
: 1 ruang
: 4 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
2 buah
2. Mobil Pusling
1 buah
3. Sepeda motor
5 buah
: 5 buah
18
: Senin, Kamis
3. Ngadirejo
4. Kalirejo
: Senin, Kamis
1. Kalirejo
2. Sidomulyo
3. Paripurno
4. Kebonrejo
5. Banjarharjo
e. Posyandu 67 Tempat, yaitu :
1.
Madya : 3
2.
Purnama
: 24
3.
Mandiri
: 40
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
215
142
64
62
6.61%
4.37%
1.97%
1.91%
49
57
32
63
48
26
35
25
11
11
8
9
35
3252
1.51%
1.75%
0.98%
1.94%
1.48%
0.80%
1.08%
0.77%
0.34%
0.34%
0.25%
0.28%
1.08%
100%
21
16.
17.
18.
19.
20.
DBD
7
1.44%
HG
9
1.85%
Stroke
9
1.85%
ISK
5
1.03%
Cephalgia
7
1.44%
Total
487
100%
(Sumber: Rawat Inap Puskesmas Salaman IJanuari-Februari tahun 2012)
Berdasarkan tabel di atas, kasus yang terbanyak pada pasien rawat inap di
Puskesmas Salaman I pada bulan Januari sampai Februari 2012 adalah Thyfoid
yaitu 82 pasien (16,84%) dari 487 kasus.
II.4. DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan dapat dilihat dari jumlah kematian ibu dan anak. Pada
bulan Januari-Februari 2012, di Puskesmas Salaman I terdapat jumlah kematian
ibu Sebanyak 1 orang dan jumlah kematian bayi sebanyak 1 bayi, sedangkan
jumlah bayi lahir hidup adalah 114 .
Untuk target kegiatan, kesehatan ibu dan anak Puskesmas Salaman I
sebagian besar telah mencapai target bahkan ada yang melebihi target, namun
terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai target.
Keadaan gizi di wilayah kerja Puskesmas salaman I dapat dilihat pada tabel
9 berikut, dengan jumlah anak yang berusia 1-6 tahun sebanyak 3192. (Puskesmas
Salaman I, Januari-Februari 2012).
Tabel 9. Satus Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Salaman I
No Status Gizi Balita
Jumlah
Persentase
1.
Gizi Baik
2349
73.59%
2.
Gizi Kurang
821
25.72%
3.
Gizi Buruk
22
0.69%
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Salaman 1 Janurari-Februari tahun 2012
Gambaran di atas menunjukkan sebagian besar status gizi balita dan anak usia
hingga 6 tahun adalah baik, yaitu sebanyak 73,59%. Gizi kurang sejumlah 25,72%
dan gizi buruk 0,69%.
II.5. VISI, MISI, DAN STRATEGI PUSKESMAS SALAMAN I
II.5.1. Visi Puskesmas Salaman I
22
segenap
komponen
masyarakat,
melalui
pembangunan
agar
orang
tetap
sehat
dengan
membentuk
pelanggan
sebagaimana
diri
kita
ingin
diperlakukan
b. Mencegah lebih baik dari pada mengobati
c. Kepuasan pelanggan adalah hal utama
II.5.4. Dimensi Mutu Puskesmas Salaman I
a. Cepat, tepat dan akurat
23
24
25
Unit Perawatan
Unit Penunjang
untuk
membawakan
kepentingan
pribadi
dan
26
Menetapkan
cara-cara
untuk
memperbaiki
penyimpangan tersebut
-
27
Rawat Jalan
Poli Umum : dr. Satoto
UGD :dr. Siti Aimatus
Spesialis: dr. Primahati, Sp.PD
Poli Gigi: drg. Budi H
KIA/KB:dr Nuria/Sri Riyandari/
Sumaryati
Sanitarian: Woro W.
P2M: Andang B
UKS: drg. Saptaya
Perkesmas: Sri Kustinah
Rawat Inap
Rawat inap : dr. Fitri
Dapur/Gizi: Wahyu Sri L
Penunjang
Laboratorium : Sarkoyir
Rontgen : Heri Wibowo
Puskesmas Pembantu
Kalisalak: Eny Pujiati
Kali rejo: Jamiatul B
Ngargoretno: Andang B
Ngadirejo
: Sri Kustinah
28
Dokter Spesialis
Administrasi Kesehatan
2
Penyakit Dalam
1
1. Andang B, A.Md.Kep
2. B Febriana E, A.Md.Kep
3. Emsi Setyati, A.Md.Kep
4. Himatul Kh, S.Kep.Ns
5. Jamiatul B, S.Kep
6. Magdalena, A.Md.Kep
7. Minuk T B A, A.Md.Kep
8. Nunik D, A.Md.Kep
9. Nurul F, A.Md.Kep
10.Putri M. , A.Md.Kep
11.R. Suci H. , A.Md.Kep
12.Siti Aminah
13.Sri Kustinah, S.Kep
14.Surini, A.Md.Kep
15.Tugi Harini
16.Warsiyati, A.Md.Kep
25
Bedah
-
ObsGyn
dr. Heriono, Sp.OG
Dokter Umum
1.dr. Siamsasi Roharni
2.dr. Fitri Indriani
3.dr. Nuria
4.dr. Siti Aimmatus S.
5.dr. M. Satoto
Endaryanti W, S.Farm.Apt
Asisten Apoteker
Perawat
1
1
Apoteker
1.
Anak
1
1.Iwik M. Labibah
Perekam Medis
2
1.
Bidan Desa
Ngargoretno
1
Paripurno
1
Himatul Khoiriyah
Triomi Lidhamayanti
Kalirejo
Dokter Gigi
2
Uswatun khasanah
Menoreh
Peny. Kes.
Masyarakat
1. A. Humam, A.Md.TL
Wiji Pangesti
Ngadirejo
1 Dewi Eta Sari, A.Md.Keb
Bidan Puskesmas
6
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kasiyem, A.Md.Keb
Sri R., A.Md.Keb
Emmy R, A.Md.Keb
Endang W, A.Md.Keb
Erma N, A.Md.Keb
Tutik Andriyani
Sanitarian
2
1. Woro Wiharyati, ST
Sidomulyo
1
1.-
Kebonrejo
Nutrisionis
2
1.Kamidjo, SKM
2.Titik Isyati
Puji Astuti T
Salaman
1
Perawat Gigi
Fisiotherapis
Pranata Labkes
Kasiyem, A.Md.Keb
Kalisalak
1
Radiografer
2
Banjarharjo
1
1.Lilik Murniyati
2.Retno S., A.Md
3.Sarkoyir
29
Teknisi Elektromedis
1
1.Sri Wigati, SE
Fungsi :
1. Sebagai manager :
a. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di Puskesmas
b. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
horizontal
c. Menerima konsultasi dari semua kegiatan di Puskesmas.
Pengadministrasi
Pelaksana Keperawatan
Umum
Verifikator
Pelaksana Keuangan
Kebidanan
3
1 1.Titik Kadarsih,
1.- S.Sos
2.Tri Setyowati E. S.E
Pelaksana
3.SantosaRadiografi
1
1.Joko Sujono
Pengadministrasi Kepegawaia
Penata Boga
1.Suratmi,
41
1.- S.Sos
Tugas pokok : Mengusahakan agar pelayanan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas
Pengadministrasi Perlengkapa
1
Fungsi :
1. Mengawasi pelaksanaan pelayanan obat di Puskesmas
1.Siti Aminah
Petugas Kebersihan
2
1.Rudi Prindarto
2.Solikin
Pramu Kantor
1.-
3. Memberikan bimbingan, edukasi dan motivasi kepada penderita dan masyarakat Penjaga Kantor
4. Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran
4
masyarakat
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan
c. Dokter Gigi
Pengemudi
1
1.Moch Tholib
Tugas Pokok : Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut di wilayah
kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik.
Fungsi :
1. Mengawasi pelaksanaan kesehatan gigi di Puskesmas
2. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam
1.Maryanto
2.Muh. Tasor
3.Prihanto
4.Waluyo
wilayah kerja
30
2.
Memeriksa dan mengobati penyakit menular secara pasif atas delegasi dari
dokter
3.
4.
5.
6.
7.
h. Petugas P2M
Tugas pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas.
Fungsi :
a. Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja Puskesmas
b. Melaksanakan tindakan pemberantasan penyakit menular
c. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular
d. Melakukan penyuluhan, pencatatan dan pelaporan
e. Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas delegasi dari dokter
f. Melakukan kunjungan rumah
g. Ikut dalam kegiatan Puskesling dan kegiatan terpadu lain yang terkait P2P
h. Memberikan penyuluhan kesehatan
i. Melakukan pencatatan dan pelaporan
i. Petugas KIA
Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan pelayanan KIA di wilayah kerja Puskesmas agar
dapat berjalan dengan baik.
Fungsi :
a. Melaksanakan pemeriksaan secara berkala ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak
b. Mengatur dan menjaga tempat kerja dengan rapi
32
Fungsi :
1. Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga,
rumah sehat, kebersihan lingkungan dan pekarangan
2. Membantu
masyarakat
dalam
pembuatan
sumur,
perlindungan
mata
air,
Fungsi :
1. Menyiapkan ruang gawat darurat dalam keadaan siap untuk pelayanan
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan
3. Melakukan rujukan kasus gawat darurat bila tidak mampu ke Puskesmas yang lebih
mampu atau ke Rumah Sakit.
4. Melakukan penanganan kasus gawat darurat sesuai standar dan prosedur
34
n. Petugas Apotek
Tugas pokok : Menerima resep, memeriksa, meracik dan membungkus dan
memberikan obat.
Fungsi :
1. Melaksanakan sebagian kegiatan pengelolaan obat yang meliputi peresepan,
pembungkusan dan pemberian obat pada pasien.
2. Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gudang obat
3. Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotek
4. Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKD
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan obat
6. Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat
o. Petugas Laboratorium
Tugas Pokok : Melakukan pelayanan pemeriksaan laboratorium.
Fungsi :
1. Membantu menegakkan diagnosa penyakit
2. Melaksanakan pemeriksaan spesimen
3. Membantu rujukan spesimen
4. Ikut membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan laboratorium
5. Memberikan penyuluhan kesehatan
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan
p. Petugas Pendaftaran
Tugas Pokok : Melakukan proses pelayanan di loket pendaftaran pada semua
pengunjung Puskesmas.
Fungsi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
35
BAB III
DATA KHUSUS PUSKESMAS SALAMAN I
36
Rawat Inap
b.
Laboratorium
c.
EKG
37
d.
Apotek
e.
Radiologi
f. Klinik Gizi
g.
Klinik sanitasi
h.
n
Deteksi dini tumbuh kembang
anak balita dan pra sekolah
Cakupan pemeriksaan
kesehatan siswa SD &
setingkat oleh tenkes atau
terlatih/guru UKS/dokter kecil
Cakupan pemeriksaan
kesehatan siswa TK
Cakupan pelayanan kesehatan
remaja (penjaringan kelas 1
SLTP, SLTA atau sederajat)
Jumlah TK yang dibina
95
3105
100
80
1360
80
723
100
37
35
95%
95%
Indikator
Target
(%)
Sasaran
Bulan
Berjalan
Kegiatan
Persen (%)
Pencapaian
(%)
80
7467
5491
74%
92%
d. Pelayanan Usila
Tabel 13. Hasil Kegiatan Pelayanan Usila Puskesmas Salaman I Bulan Januari Februari
2012
Sasaran
Cakupan
Target
Pencapaian
Indikator
Bulan
Kegiatan Persen (%)
(%)
(%)
Berjalan
Jumlah posyandu pra usila dan
100
10
49
490%
490%
usila yang ada
Cakupan pelayanan pra usila
9853
70
2772
28.13%
40%
dan usila
III.2.2. Gizi
Tujuan dari program perbaikan gizi adalah untuk menurunkan angka
penyakit akibat kurang gizi yang umumnya diderita oleh masyarakat
berpenghasilan rendah, terutama balita dan wanita. Kegiatan gizi terdiri dari
40
b. Pelayanangizi
Indikator :
1) Cakupanbayi (6-11 bulan) yang diberikapsul vitamin A dosistinggi 1 kali per
tahun
2) Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A 2 kali per
tahun
3) Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe
4) Cakupan bufas mendapat kapsul vitamin A
5) Balita gizi buruk mendapat perawatan
Tabel 15. Hasil kegiatan Pelayanan Gizi Puskesmas Salaman I Bulan Januari Februari
2012
Sasaran
Cakupan
Target
Pencapaian
Kegiata
Indikator
Bulan
Persen (%)
(%)
(%)
n
Berjalan
41
95
337
337
100%
105%
95
2843
2843
100%
105%
90
98.3
77
78%
87%
100
14
14
100%
100%
53
100%
112%
89
53
Tabel 16. Hasil Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Salaman I Bulan
Januari Februari 2012
Sasaran
Cakupan
Target
Pencapaian
Indikator
Bulan
Kegiatan Persen (%)
(%)
(%)
Berjalan
Institusi yang dibina
70
712
6
50%
71%
Rumah sehat
70
48
48
100%
143%
Penduduk yang memanfaatkan
75
114
54
47%
63%
jamban
Rumah yang mempunyai
65
121
50
41%
64%
SPAL
42
b. P2 TB Paru
Indikator :
1) Cakupan suspek TB paru
2) Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate)
3) Angka konversi (conversion rate)
4) Angka kesembuhan (cure rate)
Tabel 19. Hasil Kegiatan P2 TB Paru Puskesmas Salaman I Bulan Januari Februari 2012
Sasaran
Cakupan
Target
Pencapaian
Indikator
Bulan
Kegiatan Persen (%)
(%)
(%)
Berjalan
Cakupan suspek TB paru
80
75
25
33,3%
41,6%
Penemuan kasus TB BTA (+)
70
7
1
14,3%
20,4%
(Case Detection Rate)
Angka konversi
80
1
1
100%
125%
Angka kesembuhan (cure rate)
85
0
0
0
0
c. P2 ISPA
Indikator :
1) Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ditangani (sesuai standar)
(100%)
44
Tabel 20. Hasil Kegiatan P2 ISPA Puskesmas Salaman I Bulan Januari Februari 2012
Sasaran
Cakupan
Targe
Bulan
Pencapaia
Kegiata
Indikator
Persen (%)
t (%) Berjala
n (%)
n
n
Cakupan balita dengan
pneumoni yang
100
36
0
0
0
ditemukan/ditangani (sesuai
standar)
- Tidak ada data berdasarkan pembagian umur
c. P2 Diare
Indikator :
1) Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar
Tabel 21. Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas Salaman I Bulan Januari Februari 2012
Sasaran
Pencapaia
Cakupan
Target
Indikator
Bulan
n
Kegiatan Persen (%)
(%)
Berjalan
(%)
Balita dengan diare yang
100
21
97
460,15%
460,15%
ditangani
d. Imunisasi
Indikator :
1) Jumlah bumil yang mendapat TT1
2) Jumlah bumil yang mendapat TT2
3) BCG
4) DPT1
5) DPT3
6) Polio 1
7) Polio 4
8) Campak
9) Hepatitis B1 (0-7 Hr)
10) Hepatitis B1 total
11) Hepatitis B2
12) Hepatitis B3*
45
Tabel 22. Hasil kegiatan P2P Imunisasi Puskesmas Salaman I Bulan Januari - Februari
2012
Sasaran
Cakupan
Target
Bulan
Pencapaian
Indikator
(%)
Berjala Kegiatan Persen (%)
(%)
n
Jumlah bumil yang mendapat
98
113
116
103%
105
TT1*
Jumlah bumil yang mendapat
95
113
104
92%
97
TT2*
BCG*
95
102
96
94%
99%
DPT 1*
95
102
99
97%
102%
DPT 3*
95
102
120
118%
124%
Polio 1*
95
102
92
90%
95%
Polio 4*
95
102
116
114%
120%
Campak*
95
102
96
94%
99%
Hepatitis B1 (0-7 Hr)*
95
102
101
99%
104%
Hepatitis B1 total*
95
102
99
97%
102%
Hepatitis B2*
95
102
90
88%
93%
Hepatitis B3*
95
102
120
118%
124%
Tabel 24.
Hasil kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Salaman I Bulan Januari Februari 2012
Sasaran
Cakupan
Target
Pencapaian
Indikator
Bulan
Kegiatan
Persen
(%)
(%)
(%)
Berjalan
Penyuluhan P3 NAPZA* di
100
2,3
3
129%
129%
Sekolah
Penyuluhan HIV/AIDS* di
100
2,3
3
129%
129%
Sekolah
Penyluhan NAPZA dan
HIV/AIDS oleh petugas
24
15,8
9
57%
237%
kesehatan
Klien yang mendapatkan
47
penanganan HIV/AIDS
Kasus infeksi menular
seksual yang diobati
Tabel 25.. Hasil Kegiatan Perkembangan Sekolah Sehat Puskesmas Salaman I Bulan Januari
Februari 2012
Sasaran
Cakupan
Target
Pencapaian
Indikator
Bulan
(%)
(%)
Kegiatan Persen (%)
Berjalan
Pembentukan dokter kecil
100
79
145
183%
183%
Pembinaan dokter kecil
100
4,8
6
124%
124%
PSN di sekolah
90
6,3
3
47%
53%
III.2.6. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan adalah upaya untuk menghilangkan penyakit dan
gejalanya, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan yang khusus
untuk keperluan tersebut.
Pada program pengobatan, keberhasilan program dapat dilihat dengan
menilai jumlah kasus yang ada. Kunjungan ini dapat dibagi menjadi 3 kriteria
yang merupakan indikator kinerja kerja pada program pengobatan, yaitu:
1. Kasus baru: pernyataan diagnosa pertama kali oleh dokter / paramedis bahwa
seseorang menderita penyakit tertentu.
2. Kasus lama: kunjungan ketiga dan seterusnya suatu kasus (lama) penyakit
yang masih dalam periode penyakit yang bersangkutan.
3. Kunjungan kasus lama: kunjungan ketiga dan seterusnya suatu kasus (lama)
penyakit yang masih dalam periode penyakit yang bersangkutan. Untuk
penyakit menahun adalah kunjungan kedua dan seterusnya pada tahun
48
Target (%)
Sasaran
Bulan
Berjalan
Cakupan
Pencapaian
(%)
60
3319,422
Kegiatan
5574
1,21
929
6015
6,47%
19%
60
3000
1768
59%
98%
431
1768
4,10%
103%
18
7003
156
22,28%
185%
7003
7003
13
0
1,86%
0
1%
-
7003
7003
7003
7003
17
242,74%
0,24%
7003
48
6,85%
1,1%
7003
83/1000
pddk
3/1000 pddk
2/1000 pddk
104/1000
pddk
140/1000
pddk
0.0147
4.1/100.000
pddk
1.6/1000
pddk
0.5/1000
pddk
Hasil (%)
168%
280%
a. UpayaKesehatan Gigi
Tabel 27.HasilKegiatan UpayaKesehatan Gigi PuskesmasSalaman IBulanJanuari Februari
2012
49
Indikator
UKGS tahap 3
Jumlahkunjungangilut di
rawatjalan
(dalamdanluargedung)
50
Sasaran
BulanBerjala
n
22
7003,33
Target
(%)
Cakupan
Kegiata
Persen
n
(%)
0
0
370
5%
Pencapaia
n
(%)
0
106%
b. Kesehatan Jiwa
Tabel 28. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa Puskesmas Salaman I Bulan Januari
Februari 2012
Cakupan
Target
Pencapaian
Indikator
Sasaran
(%)
(%)
Kegiatan Persen (%)
Pelayanan gangguan jiwa
15
878
21
2,39%
15,95%
*Cakupan Program dan Data Pembanding (SPM): terlampir (lampiran 1)
50
BAB IV
ANALISIS MASALAH
Dari hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) kegiatan Puskesmas Salaman I
pada bulan Januari sampai dengan Februari 2012, yang masih menjadi masalah dan perlu
diupayakan pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem
adalah sebagai berikut :
51
Program
Cakupan kunjungan bumil k4
Jumlah dukun bayi yang terlatih
Frekuensi pembinaan dukun
Jumlah TK yang DiBina
Cakupan Pelayanan pra usila dan usila
Balita yang datang dan ditimbang (D/S)
Balita yg naik berat badannya (N/D)
Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet fe
Balita BGM
Jumlah TTU yang diperiksa
Penduduk yang memanfaatkan jamban
RUmah yang mempunyai SPAL
Cakupan suspect TB paru
Penemuan kasus TB BTA +
Jumlah bayi yang diimunisasi HB 2
Bayi yang mendapat ASI ekslusif
Jumlah PSN di sekolah
Deteksi kasus baru dan lama P2 PTM (jantung
19.
20.
iskemik)
Deteksi kasus baru dan lama P2 PTM (KLL)
Deteksi kasus baru dan lama P2 PTM (DM)
52
2. Kriteria B
3. Kriteria C
4. Kriteria D
54
Maksimal
99,76%
Minimal
5%
Interval Kelas=
Interval Kelas=
(99,76 5)
6
Interval Kelas=15,79
Skor
1
2
3
4
5
6
55
Masalah
Nilai
5
20,78
(1)
1.
2.
k4
Jumlah dukun bayi yang
3.
terlatih
Frekuensi pembinaan
4.
dukun
Jumlah TK yang DiBina
5.
6.
7.
ditimbang (D/S)
Balita yg naik berat
badannya (N/D)
8.
9.
diberi 90 tablet fe
Balita BGM
20,79
36,57
(2)
36,58
52,36
(3)
52,37
68,15
(4)
68,16
83,94
(5)
83,95
99,76
(6)
2
X
X
5
56
+
15. Jumlah bayi yang
diimunisasi HB 2
16. Bayi yang mendapat ASI
ekslusif
17. Jumlah PSN di sekolah
iskemik)
19. Deteksi kasus baru dan
6
6
=5
b. Ganas
=4
c. Cukup ganas
=3
d. Kurang ganas
=2
e. Tidak ganas
=1
=5
b. Mendesak
=4
c. Cukup mendesak
=3
d. Kurang mendesak = 2
e. Tidak mendesak
=1
=5
b. Mudah menyebar
=4
=3
57
d. Kurang menyebar
=2
e. Sulit menyebar
=1
5.
Nilai
7
4
6
6.
7.
8.
9.
Balita BGM
10
10.
11.
Penduduk yang
memanfaatkan jamban
10
12.
10
13.
13
14.
13
15.
10
16.
17.
58
18.
19.
20.
Sangat sulit
:1
Sulit
:2
Cukup mudah : 3
Mudah
Sangat mudah : 5
:4
59
No
Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Balita BGM
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nilai
3
3
3
2
2
3
2
2
1
2
2
2
1
2
2
3
2
1
1
2
60
Hasil kali
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
61
Setelah nilai dari kriteria A, B, C, dan D didapat, hasil tersebut dimasukkan dalam
formula Nilai Prioritas Dasar (NPD) serta Nilai Prioritas Total (NPT) untuk menentukan
prioritas masalah yang dihadapi:
NPD = (A + B) x C
NPT = (A + B) x C x D
Tabel 36. Urutan Prioritas Berdasarkan Perhitungan Hanlon Kuantitatif
NP
No
Daftar masalah
A B C D NPD
T
1 Cakupan kunjungan bumil k4
27
27
2 7 3 1
2 Jumlah dukun bayi yang terlatih
18
0
2 4 3 0
3 Frekuensi pembinaan dukun
21
21
1 6 3 1
4 Jumlah TK yang DiBina
14
14
1 6 2 1
5 Cakupan Pelayanan pra usila dan
24
24
4 8 2 1
usila
6 Balita yang datang dan ditimbang
33
33
3 8 3 1
(D/S)
7 Balita yg naik berat badannya
22
22
3 8 2 1
(N/D)
8 Cakupan ibu hamil yang diberi 90
16
16
1 7 2 1
tablet fe
9 Balita BGM
13
13
3 10 1 1
10 Jumlah TTU yang diperiksa
16
16
1 7 2 1
11 Penduduk yang memanfaatkan
26
26
3 10 2 1
jamban
12 Rumah yang mempunyai SPAL
24
24
2 10 2 1
13 Cakupan suspect TB paru
17
17
4 13 1 1
14 Penemuan kasus TB BTA +
36
36
5 13 2 1
15 Jumlah bayi yang diimunisasi HB
20
20
1 9 2 1
2
16 Bayi yang mendapat ASI ekslusif
30
30
2 8 3 1
17 Jumlah PSN di sekolah
26
26
3 10 2 1
18 Deteksi kasus baru dan lama P2
13
13
6 7 1 1
PTM (jantung iskemik)
19
20
Urutan
Prioritas
4
20
11
16
8
2
10
14
18
15
5
9
13
1
12
3
6
19
13
13
17
26
26
62
63
BAB V
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
V.1. KEGIATAN/INDIKATOR KEGIATAN YANG BERMASALAH
Berdasarkan prioritas masalah yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka
ditemukan masalah dengan urutan prioritas utama adalah cakupan Penemuan kasus TB
BTA(+). Berdasarkan kesepakatan bersama dengan Puskesmas Salaman I Kami akan
membahas masalah yang berhubungan dengan Cakupan Penemuan kasus TB BTA(+).
Berdasarkan perhitungan yang Kami lakukan dalam menyusun SPM Puskesmas Salaman
I pada bulan Januari hingga Februari 2012, Kami mendapatkan hasil Penemuan kasus
Cakupan Penemuan kasus TB BTA(+) sebesar 19%. Sedangkan target yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2010 adalah sebesar 70%. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa Cakupan Penemuan kasus TB BTA(+) pada bulan
Januari hingga Februari 2012 belum mencapai target yang telah ditentukan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2010.
V.2. KERANGKA PIKIR MASALAH
Masalah adalah suatu kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan
yang dihasilkan atau didapatkan, sehingga menimbulkan rasa tidak puas dan keinginan
untuk memecahkannya.
Suatu masalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.
2.
Dapat diukur
3.
Dapat diatasi
Dengan demikian untuk memutuskan adanya masalah diperlukan tiga syarat yang
Pemecahan masalah sebaiknya dilakukan berurutan sesuai dengan siklus berikut ini :
64
7. Penentuan renc
Menetapkan keadaan spesifik yang diharapkan dan yang ingin dicapai, kemudian
menetapkan indikator tertentu sebagai dasar pengukuran kinerja. Untuk hal ini digunakan
format atau blanko SPM.Setelah itu membandingkan antara hasil kegiatan pelaksanaan
pelayanan kesehatan dengan sasaran dan target yang sudah ditentukan.
2. Penentuan prioritas masalah
Untuk mengetahui permasalahan, dapat dilakukan berbagai cara. Diantaranya
melakukan penelitian, mempelajari laporan, dan berdiskusi dengan para ahli.Metode yang
kami gunakan adalah metode Hanlon.
3. Penentuan penyebab masalah
Analisis penyebab masalah merupakan kegiatan untuk mengaitkan masalah dengan
faktor-faktor penyebabnya. Beberapa metode untuk menganalisis penyebab masalah antara
lain fish bone analysis system (diagram tulang ikan), analisis sistem, pendekatan H.L.Blum,
65
6. Pene
analisis epidemiologi, dan pohon masalah. Dalam hal ini, Kami menggunakan metode fish
bone analysis.
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
Bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain dengan
cara:
a. menetapkan tujuan dan sasaran
b. mencari alternatif pemecahan masalah
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang didukung
oleh data atau konfirmasi.
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang
sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada alternatif
pemecahan.
6. Penetapan pemecahan masalah terpilih
Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan
pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa alternatif maka digunakan Hanlon
kualitatif untuk menentukan atau memilih pemecahan terbaik.
7. Penyusunan rencana penerapan
Rencana penerapan pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan of Action
atau Rencana Kegiatan).
8. Monitoring dan evaluasi
Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah yang
sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut masalah itu sendiri,
apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan.
INPUT
MAN
MONEY
METHOD
E
MACHINE
MATERIAL
MASALAH
P1
P3
P2
LINGKUNGAN
PROSES
Gambar 8. Diagram Fish Bone
V.4.INVENTARISASI PENYEBAB MASALAH
Terdapat beberapa hal yang mendasari timbulnya kesenjangan antara target hasil
yang ditetapkan dengan hasil nyata yang dicapai dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan penyebab masalah adalah dengan
membuat diagram fish bone dengan menggunakan data yang telah diolah selama satu tahun
terakhir. Cara menganalisis penyebab masalah digunakan pendekatan sistem yang meliputi
input, proses, output, outcome, serta environment. Sehingga dapat ditemukan dan
disimpulkan hal-hal yang menyebabkan munculnya permasalahan.
67
KELEBIHAN
Tersedianya tenaga kesehatan
KEKURANGAN
Kurang optimalnya
memberikan penyuluhan
tentang TB paru
Belum adanya kader khusus
TB
Kurang terampilnya petugas
penderita TB paru
Tenaga kesehatan yang kompeten
dalam melakukan pendeteksian
TB paru tersebar merata, tidak
laboratorium dalam
Posyandu, Pustu.
Money
Method
rumah
pelatihan kader.
Terdapat alur diagnosis TB paru
dalam penjaringan suspek TB
paru
Adanya kegiatan aktif dari
Pelatihan pemeriksaan
mengikuti perkembangan
penjaringan TB Paru
Machine
pemeriksaan BTA.
Kurangnya poster dan leaflet
paru.
mikroskop, dll)
Tersedianya form laboratorium
untuk pencatatan hasil
PROSES
P1
pemeriksaan laboratorium
Tersedianya buku register
pemeriksaan BTA.
Tersedianya pamflet mengenai TB
paru di laboratorium.
Tersedianya sarana rontgen
KELEBIHAN
Terdapatnya target penjaringan
KEKURANGAN
Kurangnya peran aktif kader
kesehatan lain.
Jumlah penyuluhan TB paru
masih kurang.
69
P2
menjadi besar.
diperiksa di Pustu.
Jumlah penyuluhan TB paru
masih kurang.
Kurangnya pengetahuan TB
Seringkali prosedur
pemeriksaan untuk penderita
TB paru kurang dilaksanakan,
membuat pasien yang
seharusnya didiagnosis TB
paru bisa menjadi tidak
terdeteksi.
70
Analis di laboratorium
terkadang menunda
memeriksa BTA, sehingga
sampel yang seharusnya
segera diperiksa dapat
P3
menjadi rusak.
Tidak adanya pencatatan dan
poliklinik)
di laboratorium.
Adanya pemetaan / pencatatan
pasien suspek TB berdasarkan
Kabupaten.
Laporan program P2M TB paru
dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten tiap 3 bulan sekali,
disertai dengan data pencapaian
Lingkungan
program.
Evaluasi program 6 bulan 1
tahun sekali.
Terjangkaunya sarana pelayanan
Kurangnya pengetahuan
71
tinggal masyarakat.
Masyarakat jika sakit memilih
masyarakat mengenai
penyakit TB paru
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
memeriksakan keluhan
dahaknya ke laboratorium.
Pasien tersangka TB tidak
dahak.
Masyarakat banyak tidak
10. Kurangnya poster dan leaflet di tempat tempat umum untuk sosialisasi penyakit TB
paru.
11. Kurangnya peran aktif kader untuk membantu petugas kesehatan dalam penemuan aktif
suspek TB
12. Tidak ada kerjasama antara puskesmas dengan lembaga kesehatan lain.
13. Jumlah penyuluhan TB paru masih kurang.
14. Kurangnya pengetahuan TB paru pada kader kader kesehatan di desa desa.
15. Kurangnya penggalian informasi yang lebih dalam mengenai riwayat penyakit dan
riwayat pengobatan, pada pasien suspek TB yang diperiksa di Pustu.
16. Jumlah penyuluhan TB paru masih kurang.
17. Kurangnya penjelasan kepada pasien sehingga kemungkinan pasien tidak kembali lagi
menjadi besar.
18. Seringkali prosedur pemeriksaan untuk penderita TB paru kurang dilaksanakan,
membuat pasien yang seharusnya didiagnosis TB paru bisa menjadi tidak terdeteksi.
19. Analis di laboratorium terkadang menunda memeriksa BTA, sehingga sampel yang
seharusnya segera diperiksa dapat menjadi rusak.
20. Tidak adanya pencatatan dan pendataan terhadap pasien suspek TB paru yang
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan swasta (bidan, dokter praktek swasta,
poliklinik)
21. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit TB paru
22. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan keluhan batuknya dan
memeriksakan dahaknya ke laboratorium.
23. Pasien tersangka TB tidak dapat mengeluarkan dahak, karena kurang pengetahuan
tentang cara pengeluaran dahak.
24. Masyarakat banyak tidak mengetahui obat TB gratis
25. Masyarakat menganggap TB tidak berbahaya
73
METHOD
INPUT
MAN
MATERIAL
MACHINE
Kurangnya
pemeliharaan
alat-alat
di
laboratorium untuk pemeriksaan BTA.
Kurangnya poster dan leaflet di tempat-tempat
umum untuk sosialisasi penyakit TB paru.
P1
PROSES
Kurang optimalnya pemberdayaan bidan desa dan kader kesehatan desa dalam memberikan
penyuluhan tentang TB paru serta dalam menjaring pasien suspek TB paru
Belum adanya kader khusus TB
MONEY
P2
Kurangnya pengetahuan TB paru pada kader
kader.
Kurangnya penggalian informasi yang lebih
dalam mengenai riwayat penyakit dan riwayat
pengobatan, pada pasien suspek TB yang
diperiksa di Pustu.
Jumlah penyuluhan TB paru masih kurang.
LINGKUNGAN
74
1.
2.
Penyebab Masalah
3.
4.
kurang.
Kurangnya pengetahuan masyarakat
5.
tepat.
6.
aktif.
Penyuluhan di balai desa, sekolah
76
77
Magnitude (m)
Artinya besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan, semakin besar atau banyak
Cost (c)
Artinya biaya.
Skor untuk (cost):
1. Bila biaya atau sumber daya yang digunakan semakin kecil.
2. Bila biaya atau sumber daya yang digunakan kurang besar
78
NO
Nilai
Kriteria
Penyelesaian masalah
Hasil
Akhir
Urutan
M I V C (M.I.V)/C
1
12
II
IV
18
III
0,67
Dari hasil metode (m.i.v)/c yang dilakukan, didapatkan urutan prioritas penyelesaian
masalah yang paling efektif dan efisien yaitu :
1. Penyuluhan di balai desa, sekolah atau tempat umum lainnya untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB paru.
2. Pelatihan bidan desa, tenaga kesehatan serta kader yang mengenai penjaringan suspek
TB paru secara aktif.
3. Mengusahakan dan meningkatkan kerjasama antara P2M TB paru dan bagian
Promkes serta Kesling, antara lain dengan bersama-sama melakukan inspeksi sanitasi
lingkungan, kunjungan rumah pada keluarga dengan kontak TB (+).
4. Membangun kerjasama dengan pihak swasta (dokter praktik swasta, poliklinik swasta,
dan bidan praktek swasta) dalam penjaringan TB paru.
5. Sosialisasi tentang penyakit TB paru dalam bentuk poster dan leaflet.
79
Kegiatan
TB paru.
Perencanaan jadwal
penyuluhan, yang disesuaikan
dengan acara pertemuan di
dusun setempat.
2.
3.
Pelaksanaan pelatihan
Pelaksanaan kegiatan.
80
Table 41. Plan Of Action(POA) Cakupan penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate)
No.
1.
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Waktu
Dana
Metode
Tolok ukur
Penyuluhan di
Meningkatkan
Seluruh
Dokter,
Setiap satu
Dana operasional
Penyuluhan,
Proses
Terlaksananya
Hasil
Bertambahnya pengetahuan
balai desa,
pengetahuan
masyara
Bidan desa
bulan,
puskesmas
edukasi, diskusi
penyuluhan setiap
sekolah atau
masyarakat
kat
tempat-tempat
disesuaikan
dan tanya
satu bulan
tentang pentingnya
tempat umum
tentang penyakit
pertemuan warga
dengan waktu
jawab
lainnya untuk
TB paru.
kegiatan pada
meningkatkan
masing-
pengetahuan
masing lokasi
masyarakat
sasaran
meningkat
tentang penyakit
2.
TB paru.
Pelatihan bidan
Meningkatkan
Bidan
desa, tenaga
kemampuan dan
kesehatan serta
pengetahuan
kader yang
tentang
kesehata
dengan perkembangan
mengenai
penjaringan TB
n dan
teknologi terbaru
Kepala
Setiap enam
Dana operasional
Seminar dan
Terlaksananya
-Bertambahnya kemampuan
desa,
puskesmas,
bulan
puskesmas
workshop
pelatihan setiap
tenaga
dokter
enam bulan
penjaringan TB sesuai
penjaringan
kader
suspek TB paru
yang
secara aktif.
terlibat
Puskesmas
dalam
penjarin
3.
Mengusahakan
Meningkatkan
gan
Seluruh
dan
penemuan kasus
masyara
P2M TB
meningkatkan
TB dengan BTA
kat
paru,
kerjasama antara
(+)
Rumah penduduk
Petugas
Setiap bulan
Dana operasional
Inspeksi
-Inspeksi sanitasi
-Bertambahnya jumlah
puskesmas
sanitasi
lingkungan setiap
lingkungan,
satu bulan
Petugas
kunjungan
- kunjungan rumah
P2M TB paru
promkes,
rumah pada
pada keluarga
dan bagian
petugas
keluarga
dengan kontak TB
Promkes serta
kesling
dengan kontak
Kesling, antara
TB (+)
lain dengan
81
bersama - sama
melakukan
inspeksi sanitasi
lingkungan,
kunjungan rumah
pada keluarga
dengan kontak
TB (+) .
Kegiatan
April
2
3
Mei
3
Juni
2
3
Juli
2
3
Agustus
2
3
2.
3.
No.
Kegiatan
September
2
3
4
Oktober
2
3
November
2
3
4
Desember
2
3
4
82
1.
2.
3.
aktif.
Mengusahakan dan meningkatkan kerjasama antara
P2M TB paru dan bagian Promkes serta Kesling,
antara lain dengan bersama - sama melakukan
inspeksi sanitasi lingkungan, kunjungan rumah
pada keluarga dengan kontak TB (+).
83
BAB VI
PENUTUP
VI.1 KESIMPULAN
Berdasarkan data tertulis Program Puskesmas Salaman, cakupan penemuan kasus TB
BTA(+) (Case Detection Rate) pada bulan Januari Februari 2012 didapatkan 19% dari target
Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang sebesar 70%. Terdapat beberapa penyebab masalah
yang paling mungkin, yaitu : kurang optimalnya pemberdayaan bidan dan kader kesehatan
desa dalam penjaringan pasien suspek TB, kurangnya penggalian informasi yang lebih dalam
mengenai riwayat penyakit dan riwayat pengobatan, pada pasien suspek TB yang diperiksa di
Pustu, Jumlah penyuluhan TB paru masih kurang, Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai penyakit TB paru, cara pengumpulan dahak yang kurang tepat, kurangnya
kerjasama dengan petugas kesehatan lain (selain petugas puskesmas) dalam penjaringan TB
Paru.
Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan melaksanakan strategi pemecahan
masalah sebagai berikut. Pelatihan bidan desa serta kader mengenai penjaringan suspek TB
paru secara aktif. Membangun kerjasama dengan pihak swasta (dokter praktik swasta,
poliklinik swasta, dan bidan praktek swasta) dalam penjaringan TB paru. Penyuluhan di balai
desa, sekolah atau tempat umum lainnya. Mengusahakan dan meningkatkan kerjasama antara
P2M TB Paru dan bagian promkes, kesling, antara lain dengan bersama-sama melakukan
inspeksi sanitasi lingkungan, kunjungan rumah pada keluarga dengan kontak TB (+).
Sosialisasi tentang penyakit TB paru dalam bentuk poster dan leaflet.
VI.2. SARAN
Sehubungan untuk meningkatkan angka cakupan penemuan kasus TB BTA (+) (Case
Detection Rate) di wilayah kerja Puskesmas Salaman I, disarankan agar petugas terkait
menindaklanjuti rencana-rencana sesuai POA (plan of action).
Kepada Kepala Puskesmas Salaman I beserta staf-staf terkait diharapkan untuk
meningkatkan komitmen dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam
hal penemuan kasus TB Paru. Harapannya adalah untuk mengurangi angka kematian,
penderitaan dan penularan TB Paru. Sehingga pada pencapaian akhirnya mampu menciptakan
masyarakat yang sehat dan sejahtera.
84
DAFTAR PUSTAKA
1. Millenium Development Goals. Diunduh tanggal 31Maret 2012 dari :
http://p3b.bappenas.go.id
2. Millenium Develompment Goals. 2008. Diunduh pada tanggal 31 Maret 2012 dari:
http://bimacenter.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=161
3. Fishbone Diagram. Diunduh tanggal 31 Maret 2012 dari:
www.improhealth.org/fileadmin/Documents/Improvement_Tools/Fishbone_diagram.p
df
4. Soeharyo H, Nizar M, Agus S. Epidemiologi Manajerial. Teori dan Aplikasi. Badan
Penerbit Univeritas Diponegoro Semarang, 2011
5. Yuniar, 2011. Handout : Upaya Kesehatan Puskesmas dan Indikator. Magelang
6. Hartoyo. 2012. Handout Konsep Puskesmas: Magelang.
7. Badan Pusat Statistik Kabupaten Magelang. Kecamatan Salaman Dalam Angka
2010/2011.
85