Makalah
bertema
Ketidakstabilan
Iklim
dan
telah
membantu
saya
dalam
menyelesaikan
Makalah ini, terutama kepada Allah swt., orang tua saya dan
guru Fisika saya, karena tanpa bantuan dari mereka, saya tak
mungkin bisa menyelesaikan Makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, agar mampu menyikapi Ketidakstabilan Iklim yang
saat ini terjadi di bumi secara bijak. Aamiin.
Belajen, 11 April 2016
Penyusun,
Kelompok I
1
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar................................................................1
Daftar Isi........................................................................2
Bab 1: Pendahuluan........................................................3
A.Latar Belakang....................................................... 3
B. Rumusan Masalah...................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................4
D.Manfaat Penulisan...................................................4
Bab 2: Pembahasan.........................................................5
A.Definisi Ketidakstabilan Iklim...............................5
B. Pemanasan
Global
Sebagai
Penyebab
Ketidakstabilan Iklim ............................................5
C. Dampak Ketidakstabilan Iklim Bagi Kehidupan
Manusia...................................................................6
D.Cara Menanggulangi Ketidakstabilan Iklim...........8
Bab 3: Penutup..............................................................10
A.Simpulan...............................................................10
B. Saran....................................................................11
Daftar Pustaka...............................................................12
Bab I :
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Iklim merupakan suatu hal yang terjadi di bumi dan dapat
memengaruhi jenis dan persebaran tumbuhan dan hewan, kesehatan dan
kemampuan bertahan hidup, serta aktivitas kerja manusia. Iklim sendiri
adalah suatu keadaan umum kondisi cuaca yang meliputi daerah yang
luas. Masalahnya, saat ini iklim tidak stabil lagi. Musim hujan dan kemarau
sudah tak menentu lagi, dimana suhu bumi semakin panas, badai, banjir,
dan kekeringan menunjukkan perubahan iklim tersebut. Lapisan es di
Antartika dan Arktik pun meleleh. Bahkan, akibatnya kondisi musim di
Indonesia tidak normal dimana hujan sering turun pada waktu masuk
musim kemarau dan jarang turun pada musim hujan, apalagi dengan
adanya fenomena El Nino dan La Nina. Bahkan, akibat hal ini produksi
CPO (sejenis kelapa penghasil minyak) pun menurun dan negara
penghasil CPO pun merugi.
Perkiraan para ilmuwan mengenai ketidakstabilan iklim adalah
selama pemanasan global terjadi, daerah bagian Utara dari belahan Bumi
Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain
di Bumi. Gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil.
Lautan pun makin luas. Es yang terapung di perairan Utara jumlahnya
akan lebih menyusut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju
ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di
daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta
lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih
banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuwan masih ragu apakah
kelembaban tersebut
malah
akan
meningkatkan
atau
menurunkan
pemanasan yang lebih jauh lagi dikarenakan uap air adalah gas rumah
kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada
3
atmosfer. Namun, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan
yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali
ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara ratarata, sekitar 1% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan
di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun
terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih
cepat menguap dari tanah. Akibatnya, beberapa daerah akan menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan
mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang
memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar.
Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang
sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi
dan lebih ekstrim lagi.
B.Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam Makalah ini adalah masalah
Ketidakstabilan dan apa dampaknya bagi manusia. Rumusan masalah
secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk menyadarkan pembaca
tentang bahaya dan dampak negatif dari Ketidakstabilan Iklim yang
semakin terasa dalam kehidupan kita sehari-hari, memotivasi pembaca
agar dapat menyelamatkan bumi dan menata lingkungan yang baik demi
kesejahteraan dan kemashlatan orang banyak, baik yang hidup pada
masa kini maupun masa depan. Selain itu, penulisan Makalah ini juga
dimaksudkan untuk menambah wawasan pembaca akan Ketidakstabilan
Iklim dan dampaknya bagi manusia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan Makalah adalah ingin menyadarkan kepada
pembaca akan dampak negatif dari Ketidakstabilan Iklim terhadap
manusia. Pasalnya, saat ini dampak nyata dari Ketidakstabilan Iklim telah
terasa dalam kehidupan saat ini. Selain itu, penulisan makalah ini juga
diharapkan dapat membuat masyarakat melakukan aksi nyata untuk
mencintai lingkungannya agar keseimbangan alam tetap terjaga di bumi
yang kita cintai ini.
Bab II :
Pembahasan
A.Definisi Ketidakstabilan Iklim
Ketidakstabilan iklim adalah Keadaan dimana suhu, tekanan udara,
angin, curah hujan, kelembapan, ataupun unsur iklim yang mempunyai
kecenderungan naik atau turun secara nyata rawan atau tidak stabil.
Ketidakstabilan tersebut saat ini berlangsung drastis. Faktor-faktor berupa
gejala alam yang menyebabkan gangguan terhadap iklim global dunia
antara lain gejala meningkatnya suhu udara di bumi yang disebut efek
rumah kaca yang diakibatkan oleh pemanasan global. Selain itu, juga
disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang merupakan salah
satu masalah terbesar. Perubahan iklim menyebabkan dampak-dampak
negatif.
dikenali
sebagai
efek
rumah
kaca yang
mana
kumpulan
gas
suhu
rata-rata
global
sejak
pertengahan
abad
ke-20
kaca akibat
aktivitas
rumah
kaca.
laporan
Panel
antar
Pemerintah
untuk
Perubahan
Iklim,
Malawi,
Zambia,
Mozambik,
Lesotho,
Swaziland,
Kenya
(dimana curah hujan berkurang hingga 50%), dan Ethiopia. Situasi buruk
ini juga terjadi di benua Amerika. Di bulan April kekeringan melanda
wilayah timur AS. Bulan Juli kekeringan melanda 40% wilayah AS hingga
45 kebakaran hutan tercatat di Quebec hingga asapnya sampai ke New
York yang berjarak sekitar 700 km. Pada bulan Agustus di Kanada tercatat
kekeringan terparah sejak dimulainya pencatatan kondisi cuaca 130 tahun
yang lalu. Kondisi yang paling parah sebagai akibat ketidakstabilan iklim
adalah benua Asia. Diprediksikan bahwa setiap kenaikan suhu udara 2
Celsius akan menurunkan produksi pertanian antara lain di Cina dan
Bangladesh sebanyak 30% pada tahun 2050. Kelangkaan air meningkat
seiring dengan menurunnya lapisan es pegunungan Himalaya. Salah satu
dampak yang paling banyak terjadi di Asia sebagai akibat ketidakstabilan
iklim adalah peningkatan permukaan air laut.
Kembali ke Indonesia. Dampak pemanasan global yang paling terasa
bagi negara berkembang seperti Indonesia adalah pada sektor pertanian.
Dengan adanya pemanasan global akan mengakibatkan ketidakstabilan
iklim dan kondisi cuaca yang tidak menentu (anomali cuaca). Dampaknya
adalah petani sering terkecoh oleh cuaca. Pola tanam yang dilakukan oleh
8
Laos,
Vietnam,
Kamboja,
Thailand,
Malaysia,
Tenggara
persen lebih
akan
mengalami
tinggi
kenaikan
dibandingkan
muka
air
dengan
sebagian
di seluruh
laut
10-15
rata-rata.
.
Kenaikan muka air laut di tahun 2050 akan mencapai hingga 50 cm
dan 100 cm di tahun 2090, dimana kota-kota besar di Asia Tenggara
seperti Jakarta, Bangkok, Ho Chi Minh, Manila dan Yangon akan terkena
dampak yang paling besar.
listrik,
seperti
mematikan
lampu
jika
siang
hari
dan
umum
karena
cukup
mengurangi
pembakaran
karbon
n. Biasakan berjalan kaki atau bersepeda dalam melakukan aktivitas seharihari. Jika terpaksa menggunakan kendaraan, gunakan kendaraan umum.
Hal ini masih mempunyai hubungan dengan poin m tadi.
o. Mengganti bola lampu dengan jenis TL yang hemat energi.
p. Memanfaatkan cahaya matahari (dengan genteng kaca, glass box,
konstruksi jendela) sebagai salah satu sumber penerangan dalam rumah.
q. Mengembangkan energi baru seperti pembangkit tenaga surya, nuklir,
dan angin, namun sayangnya biaya instalasinya masih mahal, bahkan
untuk nuklir masih kontroversial karena alasan keselamatan dan limbah.
r. Penetralan limbah industri dengan membuat instalasi pengolahan limbah.
s. Memotivasi diri sendiri dan masyarakan untuk berperan menyelamatkan
Bumi.
Bab III :
11
Penutup
A.Kesimpulan
Ketidakstabilan Iklim adalah keadaan dimana unsur iklim apapun
yang mempunyai kecenderungan naik atau turun secara nyata rawan
atau tidak stabil. Faktor-faktornya antara lain gejala meningkatnya suhu
udara di bumi yang disebut efek rumah kaca yang diakibatkan oleh
pemanasan global. Pemanasan global sendiri adalah peningkatan suhu
atmosfer, lautan, dan daratan Bumi secara global. Seratus tahun ini, suhu
rata-rata
global
pada
permukaan
Bumi
telah
meningkat
tajam.
kaca
disebabkan
karena
naiknya
konsentrasi
gas karbon
dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Efek rumah kaca berakibat
mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub dan meningkatnya suhu
air laut. Selain efek rumah kaca, juga ada efek umpan balik seperti pada
proses penguapan air dan variasi matahari yaitu perubahan jumlah energi
radiasi yang dipancarkan Matahari.
Perkiraan para ilmuwan mengenai ketidakstabilan iklim adalah
selama pemanasan global terjadi, daerah bagian Utara dari belahan Bumi
Utara akan lebih memanas dari daerah lainnya. Salah satu dampaknya
yaitu daratan bersalju akan mencair dan lautan meluas dan suhu di Bumi
menghangat. Ketidakstabilan
Iklim
memiliki
sejarahnya
sendiri,
dimanadari 650.000 sampai 50.000 tahun yang lalu iklim bumi memiliki
perubahan yang stabil, namun sejak 1950 kadar CO2 meningkat sangat
drastis karena penggunaan energi fosil. Para ilmuwan telah mempelajari
pemanasan
global
berdasarkan
model-model
komputer
yang
12
iklim saat ini menghasilkan kemiripan yang cukup baik dengan perubahan
suhu global, tetapi tidak mensimulasi semua aspek dari iklim.
Dampak dari ketidakstabilan iklim sudah terjadi di berbagai
belahan dunia, termasuk Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Secara
umum, dampak Ketidakstabilan Iklim bagi manusia tersebut ialah penyakit
yang berhubungan dengan panas dan bencana alam yang bisa berakibat
kematian, petani yang sering terkecoh oleh cuaca dan berakibat gagal
panen, penyebaran penyakit melalui air, vektor, maupun perubahanperubahan kondisi alam yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cara untuk menanggulangi dampak ketidakstbilan iklim ialah
menanam pohon dan bakau, melestarikan terumbu karang, melakukan
penghematan energi dan sumber daya, melakukan gerakan 4R (reuse,
reduce, recycle, replace), meminimalisasi dampak limbah, mencegah
penebangan
liar
dan
menerapkan
sistem
tebang
pilih,
membuat
B.Saran
Berikut adalah saran-saran yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek
ketidakstabilan iklim yang saat ini makin menjadi:
Masyarakat pada umumnya diharapkan agar mampu menjaga
lingkungannya agar mampu menyelamatkan bumi meski dengan hal-hal
kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan
produk yang tidak ramah lingkungan, menanam pohon, dan lainnya.
Pemerintah diharapkan agar lebih proaktif dalam upaya pelestarian
lingkungan dengan menciptakan program-program yang berwawasan
lingkungan, seperti penanaman pohon massal, revitalisasi terumbu
karang, atau memberikan izin ketat bahkan bila perlu melarang kegiatankegiatan yang dikhawatirkan merusak lingkungan, seperti penambangan
liar, dan sebagainya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan hendaknya bersama-sama
menciptakan kawasan pendidikan berbasis lingkungan dan kurikulum
berbasis lingkungan, serta mengajak siswa-siswinya untuk mencintai
lingkungan, dalam hal ini lingkungan sekolahnya seperti mengajarkan
siswa untuk membuang sampah pada tempatnya, meminimalisir
13
Daftar Pustaka
Kanginan,Marthen.2013 Fisika SMA Kelas XI. Cimahi: Erlangga.
Fitriana, Anisyah. 2013. Kharisma Buku Pendamping Geografi untuk
SMA/MA Kelas 10 Jilid 1A. Solo: CV. HaKa MJ.
Kusumawati, Rohana, dkk. 2009. PR IPA Terpadu untuk SMP/MTs
Kelas VII Semester 2. Klaten: Intan Pariwara.
Septianing, Rasti & Aggarwal. 2013. Panduan Belajar Biologi 1B SMA
Kelas X. Jakarta: Yudhistira.
Tim Penyusun Ilmu Sosial. 2013. Kreatif Geografi SMA/MA Kelas X
Semester 2. Klaten: Viva Pakarindo.
Sumber Artikel:
Badai, Banjir, & Kekeringan, Babel Pos, 23 April 2014.
Sumber Internet:
http://artikel.cindycomputer.com/2013/11/efek-negatif-kenaikansuhu-terhadap.html
http://blog.sandal-akasaka.com/iklim-mulai-tidak-stabil-bag2/
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-lingkungan/846-dimensipolitik-dan-sosial-pemanasan-global.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/17/sejarah-perubahaniklim-bumi-610354.html
http://firmansyah11.wordpress.com/2008/12/18/penyebab-globalwarming-variasi-matahari/
14
http://firmansyah11.wordpress.com/2008/12/25/penyebab-globalwarming-efek-umpan-balik/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://www.kamase.org/?p=33
http://kamusbahasaindonesia.org/
http://kbbi.web.id/
MAKALAH FISIKA
Ketidakstabilan Iklim dan
Pengaruhnya terhadap Kehidupan
Manusia
15
Disusun Oleh :
1.Abdul Rachman Wirayudha
2.Chairul Anwar
3.Din Hamzah
4.Khairul.U
16