Bismillah Askep Rehab Panti Fix
Bismillah Askep Rehab Panti Fix
S DENGAN
ISOLASI SOSIAL DI PRS MAUNATUL MUBAROK DEMAK
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan
Keperawatan Jiwa
Disusun oleh :
Ebtabes Fianfi
(22020112130057)
(22020112140107)
Kelas A12.1
ALASAN MASUK
Klien dibawa ke panti rehabilitasi karena sering melamun dan gampang
marah
III.
IV.
FISIK
A. Kesadaran
a.
b.
c.
d.
Composmentis E4M6V5
B. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Frekuansi nadi
: 90x/ menit
Frekuansi nafas
: 22x/ menit
Suhu
: 37 oC
C. Antopometri
a. Tinggi badan
: 170 cm
b. Berat badan
: 58 kg
c. Indeks masa tubuh : 20,06 (normal)
D. Riwayat makan/minum di rumah
Selama di rumah nafsu makan klien baik, klien makan 3 kali sehari.
Minum 5gelas perhari
E. Tanda-tanda dehidrasi
Mukosa bibir lembab, tidak ditemukan adanya tanda-tanda dehidrasi.
F. Riwayat penyakit fisik
Klien tidak memiliki riwayat penyakit fisik.
V.
PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Klien
: Laki-Laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Tinggal serumah
: Menikah
: Anak
1.
B. Konsep Diri
Gambaran diri
Klien mengatakan merasa biasa saja dengan bentuk tubuhnya dan
tidak ada yang dapat dibanggakan. Klien bersyukur dengan
2.
3.
Klien menyadari perannya sebagai seorang anak laki-laki satusatunya di keluarga harus dapat mencari penghasilan terlebih
4.
5.
ngobrol.
C. Hubungan sosial
1. Orang yang dekat
Klien mengatakan selama di rumah dekat dengan ibunya karena
inggal
satu
rumah
dengan
tibunya
dan
ibunya
selalu
2.
memperdulikan klien.
Peran serta dalam kegiatan kelompok
Klien mengatakan tidak suka keluar rumah, lebih suka di dalam
3.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan pernah sholat. Namun sekarang klien sangat
jarang melakukan sholat.
VI.
STATUS MENTAL
A. Penampilan
Klien berpenampilan berantakan. Badan klien mengeluarkan bau badan
yang tidak sedap, rambut sedikit panjang dan berantakan. Kuku klien
tampak pendek dan kotor. Baju klien tampak lusuh dan kotor.
B. Pembicaraan
Pembicaraan klien dapat dimegerti dan klien tidak dapat memulai
pembicaraan
C. Aktivitas motorik
Klien terlihat kurang bersemangat ketika berbincang-bincang dengan
orang lain, kontak mata klien kurang dan klien sering menundukan
kepala.
D. Alam perasaan
Klien mengatakan bosan berada di panti rehabilitasi dan ingin cepat
pulang ke rumah.
E. Afek
Afek datar
F. Interaksi selama wawancara
Klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik akan tetapi klien lebih
banyak menunduk, kontak mata kurang dan nada bicara sangat pelan.
G. Persepsi
Presepsi klien baik. Klien mengatakan tidak mendengar bisikan atau
hal-hal lain yang mengganggu pancaindranya.
H. Proses pikir
Proses pikir klien baik, apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang
terjadi
I. Isi fikir
Tidak ditemukan adanya gangguan pada isi fikir.
J. Tingkat kesadaran
Composmentis. Orientasi klien tentang waktu dan orang baik, klien
mengatahui waktu dan tempat pengkajian yaitu pada siang menjelang
sore di panti rehabilitasi sosial di Demak.
K. Memori
Klien mampu mengingat kejadian
masa
lalu
klien,
dan
G. Pemeliharaan kesehatan
Tidak terkaji
H. Aktivitas di dalam rumah
Klien mampu membantu menjaga kebersihan rumah, bersih-bersih dan
menyapu.
I. Aktivitas di luar rumah
Klien mengatakan tidak suka melakukan kegiatan di luar rumah. Bila
harus keluar rumah klien dapat mengendarai sepeda motor jika
berpergian jauh dan berjalan kaki jika jarak dekat.
VIII.
Mekanisme Koping
Mekanisme koping klien maladaptif. Klien mengatakan jika ada masalah
klien lebih memilih diam dan menyendiri.
IX.
X.
kurang
B. ANALISA DATA
No
1
Data Fokus
Problem
Isolasi sosial
DS :
-
Klien
mengatakan
lebih
nyaman
menyendiri
DO:
-
Klien
tidak
pembicaraan
mampu
memulai
DS :
-
DO:
-
Rambut
klien
sedikit
panjang
berantakan
-
dan
Diagnosa
Isolasi sosial
selama 3 x 24
maupun
secara
berkelompok 2. Diskusikan
dengan
klien
penyebab
isolasi sosial
Rasional:
saling percaya.
2. Klien
dapat
klien
mengetahui
Agar
berhubungan
Agar
dan
klien
mengetahui
kerugian
apabila
tidak
berbincang-bincang
dengan
pengakuan
dan
penguatan
Setelah
dilakukan
melakukan
mandiri
Rasional:
2. Klien
mampu
melakukan
perawatan
mengetahui
diri
secara
apa
saja
tidak
2. Bantu klien memenuhi ADL sampai
mandiri
sebelum tidur tanpa diingatkan 3. Ajarkan pada klien cara perawatan diri
orang lain
5. Klien
keramas
Rasional:
memberikan
wewenang
kepada
mandiri
seminggu
minimal
tanpa
kali
untuk
memenuhi
orang lain
6. Klien
klien
mengganti
personal hygiene
Diagnosa
15 Maret 2016
Isolasi sosial
Tujuan/Target
Implementasi
Respon klien
Evaluasi
Klien
dapat Membina
S: Klien berkata, Saya S: Klien
mengatakan
membina hubungan hubungan saling
S
mbak,
Mbak
namanya sendiri dan
saling percaya.
percaya
dan
namanya Mbak Ebta
nama perawat dengan
hubungan
sama Mbak Tikah.
benar. Klien merasa
interpersonal
minder dengan keadaan
O: Klien
tampak
dengan klien :
dirinya
menunduk, berjabat
Memperkenalkan
tangan dan duduk O: Klien kooperatif
nama klien dan
berhadapan dengan A: SP 1 isolasi sosial
perawat
perawat
tercapai
Klien
dapat Diskusikan
S: Klien merasa malu
P: Lanjutkan intervensi:
menyebutkan
dengan
klien
berkumpul dengan
- Bantu klien mengenal
penyebab
isolasi penyebab isolasi
orang lain
orang lain
sosial
sosial
O: Klien tampak malu
saat
menjawab
pertanyaan,
klien
tampak menunduk
Klien
dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
dengan orang lain
kelebihan
berhubungan
atau
berkenalan dengan
orang lain yaitu bisa
minta tolong kepada
temannya saat butuh
bantuan
O: Klien mengangguk
16 Maret 2016
Isolasi sosial
Klien
dapat Mengajarkan
S: Klien mengatakan S: Klien mengatakan malu
berkenalan
dan klien berkenalan
malu
kalau
kalau
berbincangbercakap-cakap
dengan orang lain
berbincang-bincang
bincang dengan orang
dengan orang lain
dengan orang lain,
lain, hanya berbincang
secara bertahap
hanya
berbincang
dengan pegurus panti
dengan
pengurus O: Klien tampak berkenalan
panti
dengan Tn. K
O: Klien tampak sedikit A: SP 2 isolasi sosial
malu
untuk
tercapai
berkenalan
P: Lanjutkan
intervensi:
Memberikan
S: Klien mengatakan
SP 3 isolasi sosial
kesempatan
hanya ingin kenal
kepada
pasien
dengan
beberapa
mempraktekkan
teman saja
cara berkenalan O: Klien
tampak
berkenalan
Tn. K
dengan
Klien
terlibat Menganjurkan
S: Klien mengatakan
dalam
aktivitas pasien
akan
mencoba
sehari-hari
memasukkan
berkenalan dengan
kegiatan latihan
teman dan perawat
berbincangyang lain
bincang dengan O: orang lain dalam
kegiatan harian
17 Maret 2016
Isolasi sosial
Klien
dapat Menyampaikan
S: Klien mengatakan S: Klien mengatakan telah
menerima
orang sikap menerima
akan
menerima
mencoba
berkenalan
lain
serta dengan
sering
teman yang ingin
dengan perawat yang
berinteraksi dengan adanya kontak
berkenalan dengan
lainnya
orang lain
dia
O: Klien tampak berkenalan
O: dengan beberapa perawat
dan berbincang-bincang
Memberikan
S: Klien mengatakan
dengan perawat lainnya
pengakuan
dan
telah
mencoba
penguatan positif
agar
klien
bersedia
berinteraksi
dengan orang lain O:
berkenalan
dan
berbincang-bincang
dengan
perawat
yang lainnya
15 Maret 2016
Defisit
perawatan
diri
Klien
mampu
mengidentifikasi
kemampuannya
dalam merawat diri
secara mandiri
Memonitor
S: Klien mengatakan S: Klien
mengatakan
kemampuan klien
mampu
mandi,
mampu
melakukan
untuk melakukan
gosok
gigi,
perawatan diri secara
perawatan
diri
membesihkan diri
mandiri, akan tetapi
secara mandiri
setelah BAB/BAK,
tidak rutin dan malas bila
keramas,
potong
tidak diingatkan oleh
kuku secara mandiri
orang lain
O: Pakaian
klien O: Klien memiliki peralatan
terlihat kusut dan
mandi
kotor, tercium aroma A: Identifikasi kemampuan
tidak sedap dari
klien
merawat
diri
tubuh dan mulut
tercapai
klien, rambut klien
P: Lanjutkan intervensi SP1
terlihat tidak rapi
Defisit perawatn diri
Defisit
perawatan
diri
Klien
mampu
mengetahui
pentingnya
perawatan diri dan
mampu melakukan
secara mandiri
Memberi
S: Klien mengatakan S: Klien mengatakan senang
penjelasan
mengetahui
karena diberi penjelasan
kepada
klien
beberapa
manfaat
oleh perawat mengenai
mengenai
dan kerugian bila
merawat
diri,
klien
pentingnya
tidak
melakuan
mengatakan
senang
merawat diri
perawatan diri
setelah diajarkan cara
menyikat gigi yang
O: Klien mendengarkan
benar
penjelasan perawat
mengenai
O: Klien
mampu
pengertian, manfaat
mendengarkan
merawat
diri,
penjelasan perawat, klien
kerugian
tidak
mampu
mengikuti
merawat diri serta
instruksi yang diberikan
akibatnya
oleh perawat, napas klien
Mengajarkan
S: Klien mengatakan
segar, klien
terlihat
pada klien cara
tadi pagi belum
tersenyum
perawatan
diri
menggosok gigi
A: SP 1 defisit perawatan
mandiri
sesuai O: Klien
mampu
diri tercapai
dengan
menyebutkan
dan P: Lanjutkan intervensi SP2
kemampuan
mempersiapkan alatdefisit perawatan diri
(menggosok gigi)
alat yang dibutuhkan
untuk
menggosok
gigi, klien mampu
menggosok
gigi
secara mandiri, klien
mampu
mngikuti
instruksi
perawat
tentang
cara
menggosok
gigi
yang benar
17 Maret 2016
Defisit
perawatan
diri
Klien
mampu
merawat diri secara
mandiri
dan
mempertahankan
yang baik dan
meningkatkan yang
kurang
kemampuannya
dalam
hygiene
personal
mampu mengikuti
rambut klien harum dan
instruksi
perawat
rapi
tentang
cara A: SP 2 defisit perawatan
keramas yang benar
diri tercapai
Memotivasi klien S: Klien mengatakan P: Lanjutkan
intervensi
untuk
terus
akan
menjaga
monitoring
perawatan
menjaga
kebersihan diri tanpa
diri klien
kebersihan diri
harus
diingatkan
oleh
perawat
ataupun orang lain
O: Klien
tampak
antusias dan setuju
untuk
melakukan
perawatan
diri
secara mandiri dan
lebih baik