MITRAL REGURGITASI
Oleh :
Hilda Sarah Carolina Sibarani (110100257)
Pathrecia Natalia Siagian (110100165)
Annisa Astari (110100135)
Pembimbing: dr. Abdul Halim Reynaldo, Sp. JP
LEMBAR PENGESAHAN
Telah dibacakan pada tanggal : 18 Januari 2016
Nilai :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan menyelesaikan
laporan kasus ini dengan judul Mitral Regurgitasi.
Penulisan laporan kasus ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen
Kardiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dokter
pembimbing, Dr. Abdul Halim Reynaldo, Sp. JP yang telah meluangkan waktunya
dan memberikan banyak masukan dalam penyusunan laporan kasus ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan
laporan kasus selanjutnya. Semoga makalah laporan kasus ini bermanfaat, akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan.................................................................................................
i
Kata Pengantar.........................................................................................................
ii
Daftar Isi...................................................................................................................
iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
1
1.1. Latar Belakang................................................................................................
1
1.2. Tujuan.............................................................................................................
2
1.3. Manfaat Penulisan..........................................................................................
2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................
3
2.1. Anatomi Jantung.............................................................................................
3
2.2. Aliran Hemodinamik Pada Jantung................................................................
10
2.3. Mitral Regurgitasi...........................................................................................
13
2.3.1. Definisi................................................................................................
13
2.3.2. Etiologi ...............................................................................................
14
2.3.3. Patofisiologi.........................................................................................
15
2.3.4. Diagnosis.............................................................................................
17
2.3.4.1. Anamnesis...............................................................................
17
2.3.4.2. Pemeriksaan Fisik...................................................................
18
2.3.4.3. Pemeriksaan Penunjang..........................................................
18
2.3.5. Penatalaksanaan...................................................................................
19
2.4. Gagal Jantung Pada Mitral Regurgitasi...........................................................
20
BAB 3 STATUS ORANG SAKIT..........................................................................
40
BAB 4 FOLLOW UP..............................................................................................
47
BAB 5 DISKUSI KASUS........................................................................................
53
BAB 6 KESIMPULAN...........................................................................................
56
Daftar Pustaka..........................................................................................................
57
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Gagal jantung adalah kumpulan gejala klinis akibat kelainan struktural
Tujuan
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah:
1 Untuk memahami tinjauan ilmu mengenai gagal jantung akibat mitral regurgitasi.
2 Untuk mengintegrasikan ilmu kedokteran yang telah didapat terhadap kasus gagal
Manfaat Penulisan
Beberapa manfaat yang didapat dari penulisan laporan kasus ini adalah:
1. Untuk lebih memahami dan memperdalam secara teoritis tentang
gagal jantung akibat akibat mitral regurgitasi..
2. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan bagi pembaca mengenai
gagal jantung akibat akibat mitral regurgitasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Katup Jantung
Jantung terletak dirongga toraks sekitar garis tengah
antara sternum di sebelah anterior dan vertebra di sebelah
posterior. Jantung memiliki pangkal lebar di sebelah atas dan
meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar.
Sewaktu jantung berdenyut secara kuat, apeks membentur
bagian dalam dinding dada disisi kiri. Kenyataan bahwa jantung
terletak antara dua struktur tulang, sternum dan vertebra
digunakan sebagai bagian dari resusitasi jantung paru pada
tindakan penyelamatan.
menerima
darah
yang
kembali
ke
jantung
dan
Penyebab
yang
paling
umum
adalah
degenerasi
3,5
sempurna
waktu
sistol.
Terjadinya
perubahan-
Insufisiensi
mitral
terjadi
secara
perlahan-lahan
dari
beberapa bulan sampai beberapa tahun atau jika pada fase akut
diobati dengan medikamentosa maka pasien akan memasuki
fase terkompensasi. Pada fase ini ventrikel kiri menjadi hipertropi
dan terjadi peningkatan volume diastolik yang bertujuan untuk
meningkatkan stroke volume agar mendekati nilai normal. Pada
atrium kiri, akan terjadi kelebihan volume yang menyebabkan
pelebaran atrium kiri dan tekanan
pada atrium akan berkurang. Hal ini akan memperbaiki drainase
dari vena pulmonalis sehingga gejala dan tanda kongesti
pulmonal akan berkurang.
Pada
tahap
selanjutnya
terjadi
kontraksi
miokardium
dan
stroke
volume
ventrikel
kiri
akan
menurun.
regurgitasi
meningkat
secara
tiba-tiba,
akan
beberapa
penelitian
dikatakan
bahwa
pasien
yang
ke
menentukan
interstisial
meningkat.
keseimbangan
cairan
Hukum
antara
starling
alveoli
akan
pulmonal
untuk
kompensasi
mengadaptasi
kronik,
dimana
peningkatan
pasien
volume.
Dalam
asimtomatik,
untuk
lebih
dari
22
mm/m2
berdasarkan
AHA/ACC,
juga
2.2.4 Diagnosis
Dari
3,6
anamnesis
gejala
yang
sering
menonjol
pada
derajat
regurgitasinya,
mungkin
didapatkan
aktivitas
3,7
thorak
memperlihatkan
pada
gambaran
keadaan
yang
pembesaran
lebih
jantung
berat
akibat
diagnosis
insufisiensi
mitral
serta
derajatnya
3,4,6
katup
(valvulopasti,
anulopasti).
Ruptur
korda
jantung
kronis
dapat
terjadi
akibat
berbagai
gangguan
insufisiensi
(regurgitasi)
ataupun
keduanya.
Stenosis
adalah
Kriteria Minor
Dispnea/ortopnea Nocturnal
Paroksismal
Distensi vena leher
Ronki basah
Kardiomegali
Acute pulmonary edema
Gallop-S3
Peningkatan tekanan vena
Edema pretibial
Batuk malam
Dispnea saat aktivitas
Hepatomegali
Efusi pleura
Kapasitas vital paru menurun
(>16 cmH2O)
Reflex hepatojugularis
Mayor atau minor: Penurunan berat badan 4,5 kg dalam 5 hari terapi.
Klasifikasi fungsional penyakit gagal jantung menurut New York Heart
Association (NYHA):
Tabel 2.2. Klasifikasi gagal jantung
Kelas
Kelas I
Keterangan
Tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktivitas fisik
Kelas II
Kelas III
Anemia
Prerenal azotemia
Hipokalemia dan hiperkalemia, yang dapat menimbulkan risiko aritmia
Hiponatremia, akibat penekanan sistem RAA (renin angiotensin aldosterone)
Peningkatan kadar tiroid, pada tirotoksikosis atau miksedema
Peningkatan produksi Brain Natriuretic Peptide (BNP), akibat peningkatan
tekanan intraventrikular, seperti gagal jantung.
Selain itu kadar kreatinin, glukosa, albumin, enzim hati, dan INR dalam
darah juga perlu dievaluasi. Sedikit peningkatan troponin jantung dapat terjadi
pada pasien gagal jantung. 1
1. Penatalaksanaan Farmakologi 1
Beberapa pilihan obat-obatan pada pasien dengan gagal jantung, antara lain:
ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME INHIBITORS (ACEI)
Kecuali kontraindikasi, ACEI harus diberikan pada semua pasien gagal
jantung simtomatik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri 40 %. ACEI memperbaiki
fungsi ventrikel dan kualitas hidup, mengurangi perawatan rumah sakit karena
perburukan gagal jantung, dan meningkatkan angka kelangsungan hidup (kelas
rekomendasi I, tingkatan bukti A). ACEI kadang-kadang menyebabkan
perburukan fungsi ginjal, hiperkalemia, hipotensi simtomatik, batuk dan
angioedema (jarang), oleh sebab itu ACEI hanya diberikan pada pasien dengan
fungsi ginjal adekuat dan kadar kalium normal.
PENYEKAT
Kecuali kontraindikasi, penyekat harus diberikan pada semua pasien gagal
jantung simtomatik dan fraksi ejeksi ventrikel kiri 40%. Penyekat
NYHA II
diuretik
pada
NYHA IV
pasca MI.
ACE inhibitor + ARB atau ARB. Jika +
diuretik
Penyekat beta
simptomatik
Penyekat beta
digitalis + consider
Antagonis aldosteron
support
diuretik
sementara
2. Terapi Non Farmakologi 1
Manajemen Perawatan Mandiri
inotrope
kaheksia. Status nutrisi pasien harus dihitung dengan hati-hati (kelas rekomendasi
I, tingkatan bukti C)
Latihan fisik
Latihan fisik direkomendasikan kepada semua pasien gagal jantung kronikstabil.
Program latihan fisik memberikan efek yang sama baik dikerjakan di rumah sakit
atau di rumah (kelas rekomendasi I, tingkatan bukti A)
Aktvitas seksual
Penghambat 5-phosphodiesterase (contoh: sildenafil) mengurangi tekanan
pulmonal tetapi tidak direkomendasikan pada gagal jantung lanjut dan tidak boleh
dikombinasikan dengan preparat nitrat (kelas rekomendasi III, tingkatan bukti B).
Edukasi
Mengedukasi pasien untuk intervensi gaya hidup:
1
Diet rendah garam 2gr (setengah sendok teh) pada gagal jantung ringan
dan 1gr pada gagal jantung berat, jumlah cairan 1.5 Liter/hari pada gagal
jantung ringan dan 1 L/ hari pada gagal jantung berat.
Aktivitas fisis rutin, misalnya berjalan kaki 3-5 kali/minggu selama 20-30
menit atau sepeda statis 5 kali/minggu selama 20 menit dengan 70-80%
denyut jantung maksimal pada gagal jantung ringan dan sedang
Istirahat tirah baring pada gagal jantung akut, berat, dan eksaserbasi akut.
BAB 3
STATUS ORANG SAKIT
Status Pasien
Kepaniteraan Klinik RSUP. H. Adam Malik
Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular
Hari : selasa
Nama Pasien :
Umur : 34 tahun
Jenis Kelamin :
perempuan
Agama :
Susilawati
Pekerjaan :
Ibu rumah tangga
Tlp : -
Islam
Hp : -
ANAMNESIS
Autoanamnesi
s
Alloanamne
se
:Sesak Nafas
Anamnesa
SMRS
os
tidak
mengkonsumsi obat
tersebut
:-
:Furosemide,
Spironolactone,
Valsartan,
lansoprazole, sucralfat.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: Lemah
Sianosis
: (-)
Status Present
: Compos Mentis
Orthopnoe
: (+)
Tekanan Darah
: 100/40 mmHg
Dyspnoe
: (+)
HR
: 82 x/menit, regular
Ikterus
: (-)
RR
: 24 x/menit
Oedema
: (+)
Temp
: 36,8 C
Pucat
: (-)
Kepala : mata : konj. palpebra inferior anemis (-/-), ikterus (-/-), edema palpebra
(-/-)
Leher
Thorax : Inspeksi
: simetris fusiformis
Palpasi
Perkusi
Batas jantung :
Batas atas
Batas bawah
:diafragma
Batas kanan
: ICS V LPSD
Batas kiri
: ICS V 1 cm LMCS
Auskultasi:
Jantung
murmur: 2/4
Punctum maximum: apex
Paru
Abdomen:
Radiasi: (-)
SP
ST
Extremitas:
Superior
Inferior
Interpretasi EKG:
Sinus ritme, QRS rate 80x/menit, reguler, axis normal, QRS durasi = 0,08, Gel. P:
bentuk normal, durasi 0,12s, PR interval: 0,2s normal, inversi gelombang T di V5
dan V6, P mitral di lead II.
Kesimpulan : SR+LAD+LVH
Metabolisme
Hb
: 12,3 gr%
pH
Karbohidrat:
RBC
: 3.95 x 106/mm3
pO2
70.60 mg/dL
Ht
: 35.54 %
PLT
: 183 x 103/mm3
Ginjal:
MCV : 88.90 fL
BE
MCH : 31.10 pg
Sa O2 : 100.0 %
: 7.450
: 201.0 mmHg
: -7.9 mmol/L
MCHC: 34.60 %
RDW : 11.00 %
Elektrolit:
MPV : 10.10 fL
PCT
: 0.18 %
PDW : 11.0
Hitung jenis:
Neutrofil: 47.50 %
Limfosit: 41.00 %
Monosit: 10.40 %
Eosinofil: 0.40 %
Basofil : 0.700 %
Diagnosis Kerja
Fungsional
: NYHA II-III
Anatomi
Etiologi
: Katup mitral
: RHD
Diferensial Diagnosa :
CHF Fc II-III ec ASD
Pengobatan :
1. Bed rest
2. O2 nasal kanul 2-4 L/i
3. IVFD NaCl 0,9 % 10 gtt/i mikro
4. Inj. Furosemide 20 mg/12jam
5. Spironolactone 1x25mg
6. Omeprazole 2x1
7. Sucralfat syr 3x1
Rencana Pemeriksaan Lanjutan :
Echocardiography
ASTO
KGD 2 jam PP
Prognosis : Dubia ad bonam
BAB 4
FOLLOW UP
TGL
13/1/2016
S
Sesak nafas
O
Sens: CM TD : 100/40 mmHg
(+).
Berkurang
Mual(+)
Kepala
Mata: anemia (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O
Thoraks
Cor: S1(N),S2(N), regular. Gallop(-),
murmur (+) PSM grade 3/6 dan EDM
grade 2/4 di apeks
Pulmo:
SP: vesikuler
ST: Ronkhi basah basal (+/+)
kedua lap paru, wheezing (-/-)
Abdomen: soepel, BU(+) N
Ekstremitas: akral hangat, oedem
A
- CHF fc II-III ecMR + - Tirah baring
dyspepsia
- O2 2-4 l/i
- IVFD Nacl 0,9% 10 gtt/i (mikro)
- Inj. Furosemide 20 mg /12 jam
- Spironolacton 1x 25 mg
- omeprazole 2x1
- sucralfat syr 3x CI
Rencana Pemeriksaan Lanjutan :
- Echocardiography
pretibial (+/+)
14/1/2016-
Sesak
nafas Sens: CM
TD : 100/40 mmHg
15/01/2016
(+),
HR: 76 x/i
berkurang
RR : 20 x/i
Suhu: 36,2oC
Kepala
Mata: anemia (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O
Thoraks
Cor: S1(N),S2(N), regular. Gallop(-),
murmur (+) PSM grade 3/6, EDM 2/4
di apeks
Pulmo:
SP: vesikuler
ST: Ronkhi basah basal (+/+)kedua
16/1/2016
18/1/2016
Tirah Baring
02 2-4 L/i via nasal kanul
HR: 72x/i
RR : 20x/i
T: 36,8C
Kepala
Mata: anemia (-/-), ikterik (-/-)
Leher: TVJ R+2 cmH2O
Thoraks
Cor: S1(N),S2(N), regular.
Gallop(-), murmur (+) PSM grade
3/6 di apeks, EDM 2/4
Pulmo:
SP: vesikuler
ST: Ronkhi basah basal
(-/-)kedua lap paru, wheezing (-/-)
Abdomen: soepel, BU(+) N
Ekstremitas: akral hangat, oedem
pretibial -/Abdomen: soepel, BU(+)N
Ekstremitas: akral hangat, oedem
pretibial (-/-)
Hasil pemeriksaan DL
(16/1/2016)
Hb : 11,9 g/dL
40
BAB 5
DISKUSI KASUS
TEORI
Etiologi Mitral Regurgitasi
KASUS
Pada pasien dijumpai :
dan
non-rematik
penyakit
jantung
koroner,
ventrikel
kiri,
kalsifikasi
mitralis,
kardiomiopati
seperti
dilatasi
annulus
hipertrofik,
Manifestasi Klinis :
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Diagnostik
Radiografi:
Radiografi:
gambaran
pembesaran
41
jantung akibat pembesaran atrium kiri dan jantung mendatar, apeks jantung
ventrikel kiri dan mungkin terlihat tanda- downward, kongesti (+), infilrat (-)
tanda bendungan paru
Kesimpulan : kardiomegali
Elektrokardiogram (EKG):
tergantung
pada
derajat
insufisiensi, EKG:
lamanya insufisiensi dan ada tidaknya Sinus ritme, QRS rate 80x/menit,
penyakit penyerta, insufisiensi mitral yang reguler, axis normal, QRS durasi =
ringan
mungkin
hanya
akan
kemudian
akan
disertai
dengan
insufisiensi
mitral
kemungkinan Echocardiography:
digunakan
untuk
Doppler
dapat
menilai
derajat
end
diastolik,
end
sistolik,
42
Meningkatkan
kekuatan
dan
Bed rest
Inj.
Furosemide
mg/12jam
Spironolactone 1x25mg
bahan-bahan farmakologis.
berlebihan
dengan
terapi
DAFTAR PUSTAKA
20
43
Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, Editors.
Harrisons Principle of Internal Medicine. 17th Edition.[internet] New
York: McGraw Hill.
4. Shivkumar H Jha; Jatin D; Kishorkumar D; Abraham G.K. Mitral
Regurgitation. In Richard A.L, Martin G.K. Editors. Cardiology. January
2016. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/155618overiew
5. Lilly S. L. Patophysiology of Heart Disease: A Collaborative Project of
Medical Students and Faculty. Lipincott Williams & Wilkins.2011
6. Lancelloti P et all. 2010. European Association of Echocardiography
Recommendations for the Assassment of valvular regurgitation. European
Society of Cardiology. Netherlands.
7. Yasmin Silvia L. 2015. Hubungan antara Derajat Regurgitasi Katup
Mitral dengan Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri pada Anak Penyakit Jantung
Rematik. Tesis IKA FK USU. Medan.
8. Pedoman Tatatlaksana Gagal Jantung. Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI), 2015
9. Mosterd, A., Hoes, A.W., 2007. Clinical Epidemiology of Heart Failure.
In:Heart
93:11371146.
Available
from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1955040/pdf/1137.pdf
10. Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, et al. 2013 ACCF/AHA guideline for the
management of heart failure. American Heart Association 2013; e246