Anda di halaman 1dari 1

Remediasi pengajaran fisika dengan metode diskusi pada pokok bahasan optika geometri di tinjau

dari identifikasi kesulitan belajar siswa di SMU Islam Surakarta tahun pelajaran 2001/2002
Suyatno

Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui tingkat efektifitas pengajaran remedial dengan metode diskusi
dibanding dengan metode tanya jawab pada siswa yang mengalami kesulitan belajar kategori rendah pada
palajaran fisika pokok bahasan optika geometri, 2). Mengetahui tingkat efektifitas pengajaran remedial
dengan metode diskusi dibanding dengan metode tanya jawab pada siswa yang mengalami kesulitan belajar
kategori tinggi pada palajaran fisika pokok bahasan optika geometri.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas II SMU Islam I
Surakarta tahun pelajaran 2001/2002 terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 198 orang. Sampel yang
diambil sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa 80 orang, terbagi atas kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol masing-masing 40 orang. Data penelitian berupa hasil tes preatasi belajar siswa diperoleh dengan
pemberian tes obyektif. Instrumen penelitian berupa butir-butir soal yang telah diananlisis validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan derajat kesukaran soal. Untuk mengetahu kesamaan kemampuan awal
kedua kelompok dilakukan uji-t dua pihak. Analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan uji-t satu pihak.
Sebagai persyaratan analisis digunakan uj normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan
metode Bartlett.
Dari hasil analisis didapatkan ; 1). Harga thitung = 2,64. harga ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dan derajat
kebebasan 57 adalah 1,67. Hal ini menunjukkan bahwa thitung>ttabel. Berarti hipotesis pertama : Remediasi
pengajaran fisika dengan metode diskusi lebih efektif dibanding remediasi pengajaran fisika dengan metode
tanya jawab pada konsep optika geometri untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar kategori rendah
diterima. 2). Harga thitung = 1.27. Harga ttabel pada taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan 14 adalah 1,76.
Hal ini menunjukkan bahwa thitungtabel. Berarti hipotesis kedua: Remediasi pengajaran fisika dengan metode
diskusi lebih efektif dibanding remediasi pengajaran fisika dengan metode tanya jawab pada konsep optika
geometri untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar kategori tinggi ditolak.
Implikasi dari penelitian ini bahwa remediasi pengajaran fisika dengan metode diskusi dan metode tanya
jawab dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.

1/1

Anda mungkin juga menyukai