Tetanus
Eka wahyuningtias
10700140
Definisi tetanus
epidemiologi
Tetanus
masih
merupakanpenyakit
yang
membebani di seluruh duniaterutama di
negaraberiklim tropis dan negara-negarasedang
berkembang, sering terjadi di Brazil, Filipina,
Vietnam,
Indonesia,
dan
negara
lain
dibenuaAsia.
etiologi
patogenesis
Gambaran klinis
diagnosis
Diagnosis tetanus adalah murni diagnosis klinis berdasarkan
riwayat penyakit dan temuan saat pemeriksaan. Pada
pemeriksaan fisik dapat dilakukan uji spatula, dilakukan dengan
menyentuh dinding posterior faring menggunakan alat dengan
ujung yang lembut dan steril. Hasil tes positif jika terjadi kontraksi
rahang involunter (menggigit spatula) dan hasil negatif berupa
refleks muntah.
Kultur C. tetani dari luka sangat sulit (hanya 30% positif ), dan
hasil kultur positif mendukung diagnosis
Diagnosis banding
Meningitis
Rabies
Epilepsi
ensefalitis
pengobatan
pengobatan
1. Membuang Sumber Tetanospasmin:
-debridement
-Metronidazole diberikan secara iv dengan dosis inisial 15
mg/kgBB dilanjutkan dosis 30 mg/kgBB/hari setiap 6 jam selama
7-10 hari
-Sebagai lini kedua dapat diberikan penicillin procain 50.000100.000 U/kgBB/hari selama 7-10 hari, jika hipersensitif terhadap
penicillin dapat diberi tetracycline 50 mg/kgBB/hari (untuk anak
berumur lebih dari 8 tahun).
Pengobatan
2. Netralisasi toksin yang tidak terikat
-Setelah evaluasi awal, human tetanus immunoglobulin (HTIG)
segera diinjeksikan intramuskuler dengan dosis total 3.00010.000 unit, dibagi tiga dosis yang sama dan diinjeksikan di tiga
tempat berbeda. Tidak ada konsensus dosis tepat HTIG
-Bila tidak tersedia maka digunakan ATS dengan dosis 100.000200.000 unit diberikan 50.000 unit intramuskular dan 50.000 unit
intravena pada hari pertama, kemudian 60.000 unit dan 40.000
unit intramuskuler masing-masing pada hari kedua dan ketiga.
Setelah penderita sembuh, sebelum keluar rumah sakit harus
diberi immunisasi aktif dengan toksoid.
pengobatan
3. Pengobatan suportif
-Penanganan jalan napas merupakan prioritas.
-Diazepam efektif mengatasi spasme dan hipertonisitas tanpa
menekan pusat kortikal. Dosis diazepam yang direkomendasikan
adalah 0,1-0,3 mg/kgBB/ kali dengan interval 2-4 jam sesuai
gejala klinis, dosis yang direkomendasikan untuk usia diturunkan
bertahap 5-10 mg/hari dan dapat diberikan melalui pipa
orogastrik.
pencegahan
prognosis
Faktor
skor
Masa Inkubasi:
-
<48 jam
2-5 hari
6-10 hari
11-14 hari
>14 hari
Lokasi infeksi:
-
Internal/umbilikal
Ekstremitas proksimal
Ekstremitas distal
Tidak diketahui
Imunisasi:
-
Tidak ada
10
<10 tahun
Proteksi lengkap
10
-ASA 1
komplikasi
Padasaluranpernapasan
olehkarenaspasmeototpernapasandanspasmeototlaringdanseri
ngnya kejang menyebabkan terjadinya asfiksia. Karena akumulasi
sekresi
saliva
serta
sukarmenelanairliurdanmakanandanminumansehinggaseringte
rjadipneumonia aspirasi.
Pada kardiovaskular
Komplikasiberupaaktifitassimpatismeningkatantaralainberupatak
ikardia,hipertensi, vasokonstriksi perifer dan rangsangan miokardium
Padatulangdanotot
Padaotot karena spasme yang berkepanjangan bisa terjadi
perdarahan
dalamotot.Padatulangdapatterjadifrakturcolumnavertebralisakib
atkejang
Terimakasih