DISENTRI AMOEBA
Disusun Oleh :
Yeremia Alpea ( 42100080 )
KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama
2. Tanggal Lahir
3. Jenis kelamin
4. Alamat
5. Masuk RS
: An. D A D
: 08 Januari 2010 ( 6 tahun 2 bulan )
: Laki-laki
: Girimulyo, Kulonprogo
: 10 Maret 2016
B. ANAMNESA
Alloanamnesa dengan orang tua pada tanggal 12/3/2016
1. Keluhan Utama
Diare
2. Riwayat Penyakit Sekarang
1 HSMRS ( 9/3/2016 ) hari Rabu sore pasien mengalami diare.
Pada awalnya orang tua mengatakan anak tiba-tiba mengeluh sakit perut
kemudian diare. Orang tua menjelaskan BAB anak cair, berwarna kuning
tua bercampur darah disertai lendir dan baunya menyengat dengan
frekuensi 4x sehari. Orang tua mengatakan anak tidak demam.
Sebelumnya orang tua mengatakan anak memang sering jajan di warung
dekat rumah.
Hari Kamis ( 10/3/2016 ) HMRS orang tua mengatakan anak masih
diare, sebanyak 5x, cair dan masih terdapat lendir dan darah. Anak juga
muntah 1x. muntah berupa makanan yang baru dimakan. Orang tua pasien
mengatakan nafsu makan anak menjadi sedikit turun dan mengeluh
perutnya sakit. Kemudian pada sore harinya orangtua membawa anak ke
IGD RS Bethesda. Sebelumnya orang tua belum memberikan obat apapun
kepada anak.
Ringkasan Perjalanan Penyakit
1HSMR,abuore9/3206
HMRS,Kamis10/326
b. PASI mulai diberikan mulai usia 6 bulan, ASI diberikan hingga umur 2
tahun
9. Riwayat Makanan
a. Pasien sehari-hari sering jajan di warung dekat rumah
b. Dirumah pasien makan dari masakan ibu
c. Air minum didapat dari air kemasan
10. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Orang tua menyatakan pasien mempunyai riwayat tumbuh kembang
yang baik. Pasien mulai bisa berjalan dan berbicara saat usia 1 tahun.
b. Kesan tumbuh kembang anak normal.
11. Riwayat Imunisasi
Orang tua menyatakan pasien sudah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap.
a. BCG
b. DPT
c. Polio
d. Campak
e. Hepatitis B
: 1 kali
: 3 kali
: 4 kali
: 1 kali
: 4 kali
C. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 12/3/2016 di bangsal Galilea III
2. Keadaan umum
: Sedang, pasien tampak tenang
3. Kesadaran
: Compos mentis
4. Vital Sign
a. Nadi
: 108 x/menit
b. RR
: 20 x/menit
c. Suhu
: 37oC
d. BB
: 11 kg
5. Status Lokalis
a. Kepala
Normocephali, SI -/-, CA -/-, mata cekung (-), mukosa bibir kering.
b. Leher
Kelenjar getah bening tidak teraba membesar
c. Thorax
Inspeksi : Retraksi (-), pengembangan dinding dada simetris
Perkusi : Perkusi sonor
Palpasi
: Nyeri tekan (-)
Auskultasi: Suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/suara jantung S1 S2 reguler, bising jantung (-)
d. Abdomen
Inspeksi : tak tampak distensi
Auskultasi: peristalik (+) meningkat
Perkusi : timpani pada seluruh region abdomen
Palpasi
: Abdomen
teraba supel, nyeri tekan (+),
- + +
- + +
- - pembesaran organ intraabdominal (-), turgor kulit
elastis
e. Ekstremitas
Akral teraba hangat, perabaan nadi cukup kuat, capillary refill
<2detik
Kesan Pemeriksaan
Hasil
9.3 g/dL (L)
11.80 ribu/mmk
Nilai normal
10.2 15.2
5.0 17.0
2.3 %
0.2 %
54.6 % (H)
35.1 %
7.8 %
27.1 % (L)
3.63 juta/mmk (L)
1-5
0-1
32-52
23-53
2-11
40-54
4.00-5.30
4
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
MPV
PDW
13.2 %
74.7 fL (L)
25.6 pg (L)
34.3 g/dL
321 ribu/mmk
8.5 fL
8.2 fL (L)
11.5-14.5
80-94
26-32
32-36
150-450
7.2-11.1
9-13
2. Pemeriksaan Faeces
1. Konsistensi
: Cair
2. Warna
: Merah
3. Lendir
: (+)
4. Darah
: (+)
5. Leukosit
: (+)
6. Eritrosit
: (+)
7. Amoeba
: Cyste (+)
8. Benzidin
: (+)
Konsentrasi telur cacing
1.
2.
3.
4.
Ascaris lumbricoides
Ankylostoma duodenale
Oxyuris vermicularis
Trichuris trichiuria
: negatif
: negatif
: negatif
: negatif
Paracetamol
Dosis : 10 15 mg/kgBB, diberikan bila demam
Prebiotik
Dosis : 2 x 1 sachet per hari, diberikan selama 5 hari
Sulfas ferrosus
Dosis : 1 x 300mg diberikan selama 5 hari
H. EDUKASI
Mengedukasi keluarga pasien tentang diagnosis dan perjalanan pernyakit
Penyakit yang diderita pasien adalah disentri amoeba. Disentri amoeba
adalah penyakit infeksi usus yang ditimbulkan oleh amoeba. Hal-hal yang
meningkatkan resiko terjadinya penyakit ini antara lain jajan sembarangan,
tidak cuci tangan setelah main, sebelum makan, setelah dari kamar mandi
dan sebagainya. Penyakit ini rata-rata berlangsung 5-7 hari, ditandai
DISENTRI AMOEBA
A. DEFINISI
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja
yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat
disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering
dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana
seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat
3. Disentri
Disentri, yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya. Akibat dari
disentri adalah anoreksia, penurunan berat badan dengan cepat,
kemungkinan terjadi komplikasi pada mukosa
4. Diare persisten
Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari secara
terus menerus. Akibat dari diare persisten adalah penurunan berat badan
dan gangguan metabolism
D. ETIOLOGI
Etiologi dari diare dapat dibagi menjadi beberapa faktor
1. Faktor infeksi
a. Infeksi internal
Infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak :
a) Infeksi bakteri : Vibrio, Escherechia Coli, Salmonella,
Shigella, Yersina
b) Infeksi Virus : Enterovirus
c) Infeksi parasit : cacing ( Ascaris, Tricuris, Oxyuris,
Strongiloides)
d) Infeksi protozoa : Entamoeba histolytica, Giardia lambia,
Thricomonas hominis,
e) Infeksi jamur : Candida albicans.
b. Infeksi parenteral
Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat
pencernaan seperti tonsilofaringitis. Keadaan ini terutama terdapat
pada bayi atau anak dibawah tiga tahun. Makanan dan miniman
yang terkontaminasi melalui tangan yang kotor, lalat, dan alat-alat
makan yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan seseorang
tertular penyakit diare tersebut
2. Faktor Malabsorbsi
Faktor malabsorbsi ini meliputi :
a. malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intolerans laktosa, maltosa,
sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa).
Pada bayi dan anak yang terserang ialah intoleransi laktosa
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan yang menyebabkan diare adalah makanan yang tercemar, basi,
beracun, terlalu banyak lemak, mentah (misal, sayuran), dan kurang
matang
4. Faktor Psikologis
rasa takut dan cemas, walaupun jarang tetapi menimbulkan diare terutama
pada anak yang lebih besar.
Etiologi dari disentri ada 2, yaitu :
1. Disentri Basiler, disebabkan oleh Shigella, sp.
Shigella adalah basil non motil, gram negatif, family enterobacteriaceae.
Ada 4 spesies Shigella, yaitu S. dysentriae, S. Flexneri, S. bondii dan S.
sonnei. Seseorang dapat terinfeksi beberapa kali oleh tipe yang berbeda.
Penyakit ini kadang-kadang bersifat ringan dan kadang-kadang berat.
Suatu keadaan lingkungan yang jelek akan menyebabkan mudahnya
penularan penyakit.
2. Disentri Amoeba, disebabkan oleh Entamoeba histolitica
E. Histolitica merupakan protozoa usus, sering hidup
sebagai
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Tinja
Pemeriksaan tinja ini merupakan pemeriksaan laboratorium yang
sangat penting. Biasanya tinja berbau busuk, bercampur darah dan lendir.
Untuk pemeriksaan mikroskopik diperlukan tinja yang segar.
10
kali
ulkus tidak tampak. Kadang pada kasus amoebiasis kronis, foto rontgen
kolon dengan barium enema tampak ulkus disertai spasme otot. Pada
ameboma nampak filling defect yang mirip karsinoma.
H. PENATALAKSANAAN
Departemen kesehatan menetapkan lima pilar penatalaksanaan diare (LINTAS
DIARE )
1. Rehidrasi serta pemberian oralit
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotik selektif
5. Edukasi kepada orang tua
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
11
1. RENCANA TERAPI A
Untuk Diare tanpa dehidrasi, bila terdapat dua tanda atau lebih
a. KU baik, sadar
b. Mata tidak cekung
c. Minum biasa, tidak haus
d. Cubitan kulit perut / turgor kembali segera
Terapi yang diberikan
a. Oralit
Umur < 1tahun 50 100 ml setiap kali berak
Umur > 1tahun 100-200 ml setiap kali berak
b. Zinc
2. RENCANA TERAPI B
Untuk diare dengan dehidrasi ringan atau sedang, bila terdapat dua atau
lebih tanda
a. Gelisah, rewel
b. Mata cekung
c. Ingin minum terus, ada rasa haus
d. Cubitan kulit atau turgor kembali lambat\
Terapi yang diberikan
a. Oralit, 75ml x BB anak
b. Zinc
3. RENCANA TERAPI C
Untuk diare dengan dehidrasi berat, bila terdapat dua atau lebih tanda
a. Lesu lunglai tidak sadar
b. Mata cekung
c. Malas minum
d. Cubitan kulit kembali sangat lambat
Terapi yang diberikan
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit: Diare.
WHO. IDAI. H. 131
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2009. Pedoman Pelayanan Medis: Diare h. 58
3. Departemen Kesehatan RI. 2011.
203
13