Anda di halaman 1dari 7

Periode 1980 1993 : Tren Proteksionisme

Selama tahun 1980 an dan awal 1990 an, sistem perdagangan dunia yang didirikan
oleh GATT berada dibawah tekanan karena tekanan proteksionisme yang lebih besar
meningkat di seluruh dunia. Terdapat tiga alasan yang menyebabkan kenaikan tekanan
tersebut selama 1980, yaitu :
1.

Keberhasilan ekonomi Jepang memunculkan ketegangan sistem perdagangan


duni. Jepang berada di reruntuhan ketika GATT diciptakan. Namun menjelang awal
tahun 1980 an Jepang telah menjadi ekonomi besar kedua di dunia dan eksportir
terbesar. Keberhasilan Jepang dalam industri seperti mobil dan semikonduktor cukup
membuat ketegangan sistem perdagangan dunia. Hal tersebut diperparah dengan
munculnya persepsi luas di Barat bahwa meskipun tarif rendah dan subsidi, pasar
Jepang tertutup untuk impor dan investasi asing dengan hambatan perdagangan

2.

administratif.
Sistem perdagangan dunia mulai melemah dengan adanya defisit perdagangan
pada negara dengan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat. Meskipun defisit
mencapai puncaknya pada 1987 yang mencapai lebih dari $170 miliar. Dari perspektif
politik, masalah ini menjadi lebih parah pada 1992 dengan $45 miliar dolar AS defisit
perdagangan dengan Jepang, negara yang dianggap tidak bermain sesuai aturan.
Konsekuensi dari defisit AS termasuk penyesuaian yang menyakitkan pada industri,
seperti mobil, semikonduktor, baja dan tekstil, dimana produsen dalam negeri terus
kehilangan pangsa pasar yang diambil pesaing asing. Akibatnya adalah pengangguran

memunculkan tuntutan baru pada kongres AS untuk proteksi terhadap impor.


3.
Kecenderungan munculnya proteksionisme yang lebih besar adalah bahwa
banyak negara menemukan cara untuk memainkan peraturan GATT. Pembatasan
ekspor sukarela bilateral atau VER, dapat menghindari perjanjian GATT karena, baik
negara pengimpor maupun negara pengekspor mengeluh terhadap birokrasi GATT di
Jenewa. Negara - negara pengekspor setuju dengan VER untuk menghindari tarif
hukuman yang lebih merugikan. Salah satu contoh yang palung terkenal adalah VER
mobil antara Jepang dengan AS, dimana produsen Jepang berjanji untuk membatasi
impor mobil mereka ke Amerika Serikat sebagai cara untuk meredakan ketegangan
perdagangan.

Putaran Uruguay dan Organisasi Perdagangan Dunia

Uruguay round yang dilakukan pada tanggal 20 september 1986 di kota Panta deEste,
negara-negara anggota GATT sepakat untuk meluncurkan negosiasi perdagangan multilateral
guna menciptakan dunia yang lebih tentram dan bebas. Perundingan ini dianggap yang paling
ambisius dan kompleks dengan pokok permasalahan yang dirundingkan yang paling banyak
dan komperhensif. Untuk pertama kalinya negara-negara berkembang merupakan partisipan
yang aktif. Putaran Uruguay membahas lima bidang permaslaahan, yaitu:
1. Empat belas bidang perdagangan barang (goods on negotiations group)
2. Bidang perdagangan biasa (goods negotiation for services)
Putaran-putaran sebelumnya yang pernah diadakan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Benever Rounds tahun 19472.


Annezy Rounds tahun 19893.
Gorquew Rounds tahun 1950-19514.
Geneva Rounds tahun 1955-19565.
Dellon Rounds tahun 1961-19626.
Kennedy Rounds tahun 1963-1967
Tokyo Rounds tahun 1973-19798.
Uruguay Rounds 1986-1994
Setelah hampir delapan tahun pada akhirnya putaran tersebut berakhir dengan

ditandatanganinya The Final Act and Embodying The Result of The Uruguay Rounds of
Multilateral Trade Negotiations oleh 125 negara anggota GATT di Maracas, Maroko 15April
1994.
Ketentuan yang disetujui pada putaran tersebut terdiri dai empat kelompok yaitu
mengenai:
1. Perdagangan produk pertanian, tekstil, garmen dan produk-produk yang bermanfaat
pada umumnya
2. Perdagangan bidang jasa
3. Investasi yang terkait dengan perdagangan Related investment measures ( TRIMS )
4. Hak milik intelektual yang tekait dengan perdaganagn yaitu (related intelectual
property rights or TRIPs)

Organisasi Perdagangan Dunia


Klarifikasi dan penguatan aturan GATT dan pembentukan Organisasi Perdagangan
Dunia ( World Trade Organization WTO ) juga berpegang pada janji lebih efektifnya
kebijakan dan penegakan aturan GATT. WTO bertindak sebagai payung yang menaungi
GATT bersama dengan dua lembaga baru, satu pada jasa dan lainnya pada kekayaan
intelektual. Kesepakatan Perdagangan Terkait Aspek Hak Kekayaan Intelektual WTO

(TRIPs) merupakan upaya untuk mempersempit kesenjangan dengan cara melindungi hak
kekayaan intelektual di seluruh dunia dan membawa mereka di bawah aturan umum
internasional. WTO telah mengambil alih tanggung jawab untuk menengahi perselisihan
perdagangan dan memantau kebijakan perdagangan negara negara anggota.

World Trade Organization (WTO)


Disetujui pula pada putaran Maracas penunjukkan WTO yang mulai beroperasi pada
tanggal 1 Januari 1995 di Maracas. WTO merupakan badan untuk mengawasi atau memantau
pelaksanaan putusan-putusan putaran urugay WTO juga diharapkan suat badan yang dapat
menyelesaikan sengketa-sengketa dagang antar negara-negara anggota melalui dispute
settlement body. Adanya pembentukkan WTO adalah keinginan sejumlah negara-negara yang
bangkit untuk memperbaiki kehancuran ekonomi akibat perang dunia kedua, serta
mengakhiri pengaruh sistem proteksionisme yang berkembang membuat pembentukkan
wadah untuk perdagangan internasional. Pada awalnya dibentuk International Trade
Organization namun demikian meskipun perundingan di Kuba yangdilaksanakkan pada tahun
1948 telah berhasil merumuskan diagram pendirian ITO yangdinamakan Havana Charter.
Pendirian ITO ini gagal karena disebabkan adanya penolakkan dari Kongres AS untuk
meratifikasi, sungguhpun ITO gagal terbentuk maka GATT berhasil dirumuskan pada tahun
1967 dan kemudian pada tahun 1995 pada tanggal 1 Januari terbentuklah WTO.

WTO : Pengalaman Saat Ini


Menjelang 2010, WTO memiliki 153 anggota, termasuk Cina, yang bergabung pada
akhir 2001. Sebanyak 29 negara lainnya, termasuk Rusia, sedang berusaha menjadi anggota
organisasi. Sejak pembentukannya, WTO tetap berada digaris depan dalam upaya untuk
mempromosikan perdagangan bebas global. Pencipatnya mengungkapkan harapan bahwa
mekanisme penegakan diberikan kepada WTO akan membuatnya lebih efektif dalam
menegakan peraturan perdagangan global daripada yang pernah dilakukan oleh GATT.
Sejauh ini pengalaman pada umumnya menggembirakan, meskipun harus dicatat bahwa
suara WTO di Seattle pada akhir 1999 gagal, dan kemajuan pada putaran berikutnya,
perundingan perdagangan Doha sangat lambat.

WTO sebagai Polisi Global


Dekade pertama kehidupan WTO menunjukan bahwa mekanisme penertiban dan
penegakan hukum memiliki efek positif. Antara tahun 1995 dan awal 2009, lebih dari 370
sengketa perdagangan antara negara negara anggota dibawa ke WTO. Catatan ini dapat
dibandingkan dengan total 196 kasus yang ditangani- oleh GATT selama hampir setengah

abad. Dari kasus yang dibawa ke WTO, tiga perempat telah diselesaikan dengan konsultasi
informal antara negara negara yang bersangkutan.

Memperluas Kesepakatan Perdagangan


WTO diberi peran sebagai perantara dalam perjanjian masa depan untuk membuak
perdagangan global pada jasa. WTO juga didorong untuk memperluas jangkauannya untuk
mencakup peraturan yang mengatur investasi langsung luar negeri, sesuatu yang belum
pernah dilakukan oleh GATT. Dua dari industri pertama yang ditargetkan untuk reformasi
adalah telekomunikasi global dan industri jasa keuangan.
Pada Februari 1997, WTO menengahi kesepakatan untuk membuat negara setuju
untuk membuka persaingan pasar telekomunikasi mereka sehingga memungkinkan operator
asing untuk membeli saham kepemilikan penyedia telekomunikasi dalam negeri dan
membangun seperangkat aturan umum untuk persaingan yang adil. Berdasarkan pada
kesepakatan tersebut, 68 negara tercatat lebih dari 90 persen dari pendapatan telekomunikasi
dunia berjanji untuk mula membuka pasar mereka untuk kompetisi asing.

WTO di Seattle : Sebuah Aliran Air ?


Pada akhir November 1999, perwakilan dari negara anggota WTO bertemu di Seattle,
Washington. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memulai perundingan babak baru yang
dijuluki putaran milenium yang bertujuan mengurangi hambatan lebih lanjut untuk
perdagangan lintas batas dan investasi. Yang menonjol dalam agenda adalah upaya untuk
membuat negara berkumpul dan menyepakati untuk bekerja pada pengurangan hambatan
perdagangan lintas batas pada produk pertanian dan perdagangan serta investasi jasa.
Harapan ini pupus karena realitas yang tak terduga. Perundingan berakhir pada 3
Desember 1999 tanpa tercapai persetujuan. Di dalam ruang pertemuan masalahnya adalah
ketidakmampuan untuk mencapai konsesus mengenai tujuan perundingan putaran berikutnya.
Sebuah batu sandungan utama adalah gesekan antara Amerika Serikat dengan Uni Eropa
mengenai apakah mendukung tujuan atau menghilangkan subsidi pada eksportir pertanian.
Apa yang terjadi di Seattle adalah penting karena merupakan sebuah aliran air.

Masa Depan dari WTO : Masalah yang belum Terselesaikan dan Putaran Doha
Masih banyak yang harus dilakukan dalam menghadapi perdagangan internasional.
Empat isu utama agenda WTO saat ini yaitu :
1. Tindakan Antidumping
Tindakan antidumping menjamur selama 1990 - an. Aturan WTO
memungkinkan negara negara untuk mengenakan bea masuk antidumping pada
barang barang asing yang dijual lebih murah daripada di negara asal, atau dibawah

biaya produksi mereka, ketika produsen dalam negeri dapat menunjukan bahwa
mereka sedang dirugikan.
Tindakan antidumping tampaknya akan terkonsentrasi di sektor - sektor
tertentu dari ekonomi seperti industri logam dasar, bahan kimia, plastik, mesin dan
peralatan listrik. Sektor sektor ini menyumbang sekitar 70 persen dari semua
tindakan antidumping yang dilaporkan kepada WTO. Ke empat sektor ini sejak 1995
telah ditandai dengan periode persaingan yang ketat dan kelebihan kapasitas produksi,
yang telah menyebabkan harga rendah dan keuntungan (atau kerugian) bagi
perusahaan - perusahaan.
2. Proteksionisme dalam Pertanian
Fokus lain WTO saat ini adalah tingginya tingkat tarif dan subsidi di sektor
pertanian pada banyak negara. Tingkat tarif pada produk pertanian umumnya jauh
lebih tinggi daripada tingkat untuk melejitkan pertumbuhan ekonomi dari negara
negara miskin di dunia dan mengurangi kemiskinan global.
3. Melindungi Kekayaan Intelektual
Isu lain yang menjadi semakin penting untuk WTO adalah melindungi
kekayaan intelektual. Perjanjian Uruguay pada 1995 yang mendirikan WTO juga
berisi kesepakatan untuk melindungi kekayaan intelektual. Peraturan TRIPS
mewajibkan anggota WTO untuk memberikan dan menegakan paten yang
berlangsung setidaknya 20 tahun dan hak cipta yang berlangsung 50 tahun. Negara
negara kaya harus mematuhi aturan selama satu tahun. Negara negara miskin, dimana
proteksi seperti itu umunya jauh lebih lemah, memiliki tenggang lima tahun, dan
sangat miskin selama sepuluh tahun.
Tanpa perjanjian tersebut dikhawatirkan produsen disuatu negara, katakanlah
india, mungkin meniru pasar dari inovasi yang dipatenkan yang telah dirintis oleh
negara yang berbeda, misalnya Amerika Serikat. Hal ini dapat mempengaruhi
perdagangan internasional dalam dua cara. Pertama, hal tersebut mengurangi peluang
ekspor di India untuk inovator asli di Amerika Serikat. Kedua, sejauh produsen India
mampu mengekspor produk bajakan imitasi ke negara negara lain, juga mengurangi
peluang ekspor di negara negara itu untuk penemu AS.

Hambatan Perdagangan dan Strategi Perusahaan


Untuk memahami bagaimana hambatan perdagangan mempengaruhi strategi
perusahaan pertimbangkan dulu teori perdagangan internasional. Jelasnya, hambatan
perdagangan membatasi kemampuan perusahaan untuk menyebarkan kegiatan produksi
mereka. Pertama dan yang paling jelas, hambatan tarif menaikan biaya ekspor produk ke

suatu negara. Hal ini dapat menempatkan perusahaan pada kerugian kompetitif terhadap
pesaing dari asal negara tersebut. Sebagai responnya, perusahaan kemudian merasa terjadi
penghematan untuk menempatkan fasilitas produksi di negara tersebut sehingga dapat
bersaing. Kedua, kuota dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk melayani negara dari
lokasi di luar negara itu. Sekali lagi, yang dilakukan oleh perusahaan mungkin mendirikan
fasilitas produksi di negara tersebut meskipun mungkin mengakibatkan biaya produksi yang
lebih tinggi.
Ketiga, menyesuaikan dengan aturan konten lokal, perusahaan mungkin harus
menempatkan lebih banyak kegiatan produksi pada pasar tertentu daripada sebaliknya.
Selanjutnya dari perspektif perusahaan, konsekuensinya mungkin menaikan biaya diatas
tingkat yang bisa dicapai jika setiap kegiatan produksi tersebar ke lokasi yang optimal untuk
kegiatan tersebut. Terakhir, ancaman tindakan antidumping membatasi kemampuan
perusahaan untuk menggunakan harga yang agresif untuk meraih pangsa pasar di suatu
negara. Perusahaan disuatu negara juga dapat memanfaatkan strategi tindakan antidumping
untuk membatasi persaingan yang agresif dari produsen asing berbiaya rendah.

Implikasi Kebijakan
Perusahaan bisnis adalah pemain utama dikancah perdagangan internasional. Karena
peran pentig mereka dalam perdagangan internasional, perusahaan dapat memberikan
pengaruh kuatnya dalam kebijakan pemerintah terhadap perdagangan. Pengaruh ini dapat
mendorong proteksionisme atau dapat mendorong pemerintah untuk mendukung WTO dan
mendorong pangsa pasar terbuka serta perdagangan bebas diantara semua bangsa.
Konsisten dengan kebijakan perdagangan strategis, contoh dapat ditemukan pada
intervensi pemerintah dalam bentuk tarif, kuota, tindakan antidumping dan subsidi yang
membantu perusahaan. Namun secara umum argumen pada bab ini dan bab 5 menunjukan
bahwa intervensi pemerintah memiliki tiga kelemahan, yaitu :
1. Intervensi dapat merugikan diri sendiri karena cenderung melindungi inefisiensi
daripada membantu perusahaan menjadi pesaing global yang efisien.
2. Intervensi berbahaya, mungkin memancing pembalasan dan memicu perang
perdagangan.
3. Intervensi tidak mungkin dijalankan dengan baik, pemberian kesempatan untuk
kebijakan tersebut akan diambil oleh kelompok - kelompok kepentingan khusus.
Sebagian besar ekonom mungkin akan berpendapat bahwa kepentingan terbaik
dari bisnis internasional adalah sikap mendukung perdagangan bebas, tetapi bukan sikap
laissez faire. Perdagangan bebas telah membawa keuntungan besar bagi perusahaan

perusahaan yang telah mengeksploitasi dan bagi konsumen yang mendapatkan manfata
dengan munculnya harga yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai