Kronik
(PPOK)
Oleh :
T Akmal Kausar
Pembimbing :
dr. Hery Priyanto,
Sp.P
Pendahuluan
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
merupakan penyebab utama
morbiditas dan kematian di seluruh
dunia.
Pengobatan PPOK sekarang ditujukan
untuk menghilangkan dan
mengurangi dampak dari gejala serta
mengurangi risiko kejadian di masa
depan
Hal ini menekankan kepada dokter
untuk fokus terhadap dampak jangka
pendek dan jangka panjang PPOK
pada pasien
Gejala PPOK
Dyspne
u
Batuk
kronis
Produk
si
Sputu
m
kronis
PATOFISIOLOGI
Inhalasi bahan berbahaya
Inflamasi
Mekanisme
Perlindungan
Mekanisme
perbaikan
Kerusakan Jaringan
Paru
Penyempitan
saluran nafas dan
fibrosis
Destruksi Parenkim
Hipersekresi mukus
Host
Lingkungan
Mild
FEV1 80%
GOLD 2:
Sedang
FEV1 <80% prediksi
50%
GOLD 3:
Parah
FEV1 <50% prediksi
30%
GOLD 4:
prediksi
FEV1 <30%
Sangat berat
Pilihan terapeutik
Berhenti merokok
Pencegahan merokok
Menekan paparan dalam pekerjaan
Menghindari polusi udara indoor dan
outdoor
Rutin melakukan aktivitas fisik
Bronkodilator
Terapi inhalasi
Pilihan antara beta2-agonis, antikolinergik, teofilin,
atau terapi kombinasi tergantung pada
ketersediaan obat dan respon individu setiap
pasien dalam hal gejala dan efek samping.
Inhalasi Long-acting bronkodilator nyaman dan
lebih efektif daripada short-acting bronkodilator.
Long-acting bronkodilator inhalasi mengurangi
eksaserbasi dan lama rawatan serta memperbaiki
gejala dan status kesehatan dan tiotropium
meningkatkan efektivitas rehabilitasi paru.
Menggabungkan bronkodilator
kelas farmakologis yang berbeda
dapat meningkatkan efektivitas
dan mengurangi risiko efek
samping dibandingkan
meningkatkan dosis bronkodilator
tunggal
Kombinasi Inhalasi
kortikosteroid/terapi bronkodilator:
inhalasi kortikosteroid
dikombinasikan dengan longacting beta2 - agonist lebih efektif
dalam meningkatkan fungsi paruparu dan status kesehatan dan
mengurangi eksaserbasi pada
pasien dengan PPOK sedang
sampai sangat parah
Methylxanthines. Methylxanthines
kurang efektif dan kurang baik
ditoleransi daripada inhalsi longacting bronkodilator. Terdapat bukti
bahwa bronkodilator memiliki efek
sederhana dan beberapa manfaat
Vaksin
Terapi Alpha -1 antitrypsin
Augmentation
Agen mukolitik
Antitusif
Perawatan lain
Rehabilitasi dan
aktivitas fisik
Terapi oksigen
Perawatan
bedah dengan
operasi
pengurangan
volume paruparu
Dukungan
ventilasi pada
terapi oksigen
Perawatan
paliatif
Meningkatk
an toleransi
latihan
Mencegah
dan
mengobati
eksaserbasi
Meningkatk
an status
kesehatan
Mencegah
perkembang
an penyakit
Pilihan pengobatan
Tambahan oksigen pada pasien
hipoksemia
Bronkodilator
Kortikosteroid sistemik
Antibiotik
kesimpulan
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn S
Umur
: 79 Tahun
Tgl Lahir
: 31 Desember 1935
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat
: Kuta Raja Banda Aceh
Pekerjaan
: Wiraswasta
Pendidikan
: SLTA
Agama
: Islam
Perkawinan
: Kawin
Jaminan
: JKRA
No CM
: 862423
Tgl Masuk
: 06 Januari 2014
Tgl Pemeriksaan : 08 Januari 2014
ANAMNESIS
KU
KT
RPS
: Sesak napas
: Batuk berdahak, nyeri dada
:
Pasien datang ke Rumah Sakit Zainal Abidin dengan keluhan
sesak nafas. Sesak nafas dialami sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit. Sesak nafas memberat saat beraktivitas dan berkurang apabila
pasien duduk. Sesak tidak dipengaruhi oleh oleh waktu, cuaca dan
suhu. Pasien mengalami sesak >1 x dalam sebulan. Pasien juga
mengalami batuk berdahak sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Dahak berwarna kuning kehijauan. Batuk darah disangkal,
batuk timbul tidak menentu. Pasien juga mengalami nyeri dada dan
tenggorokan setelah batuk. Keringat malam hari disangkal,
penurunan berat badan dan demam juga disangkal.
RPD : Pasien pernah mengalami keluhan yang sama 3 tahun yang
lalu, Hipertensi (+), DM (-)
RPK : disangkal
RPO : disangkal
RKS : Pasien merupakan bekas perokok yang mulai merokok dari
umur 30
dan berhenti pada tahun 2008, dalam sehari
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
: simetris
: pembesaran KGB (-)
Thorax
Abdomen
Inspeksi
: simetris, distensi (-)
Palpasi
: soepel, hati, limpa, renal tidak
teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi
: timpani
Auskultasi
: peristaltik (+), normal
Genitalia
: tidak diperiksa
Anus
: tidak diperiksa
Tulang belakang : dalam batas normal
Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
6 Januari 2014
7 Januari 2014
Hb/Ht
12,1/35%
11,3 /32%
Leukosit
15,5 x10 3
9,6 x 10 3
Trombosit
260 x 10 3
278 x 10 3
LED
65 mm/jam
2/0/2/86/7/3
GDS
125
82 (GD Puasa)
Na/K/Cl
147/4,4/103
U/Cr
65/1,5
66 / 1,6
Diagnosa banding
diagnosis
penilaian
PPOK
asma
bronkhitis
tuberkulosis
Diagnosa Sementara
PPOK Eksaserbasi
Akut
TATALAKSANA
Terima Kasih