Anda di halaman 1dari 17

Ada 3 golongan Ventilator :

1. Ventilator Tekanan Negative


Bekerja dengan cara membuat lingkungan bertekanan negative di
sekeliling dada, sehingga udara dapat masuk kedalam paru-paru.
2. Ventilator Tekanan Positive
Bekerja dengan cara membuat tekanan positive kedalam jalan nafas,
sehingga udara dapat masuk kedalam paru-paru.
3. Extra Corporeal Membrane Oxygenation.
Tujuan Bantuan nafas dengan Ventilator:
Mengurangi kerja pernafasan.
Memperbaiki ventilasi alveolar.
Memberikan oksigenasi adekuat.

Indikasi Bantuan nafas dengan Ventilator


a. Gangguan Ventilasi
Gangguan fungsi otot pernafasan (kelelahan, gangguan dinding
dada).
Penyakit Neuromuskuler.
Ventilatory drive menurun.
Obstruksi atau airway resistence meningkat.
b. Gangguan Oksigenasi
Hypoxemia berulang.
Perlu pemberian PEEP.
Kerja pernafasan berat
c. Indikasi lain
Mencegah atelectase.
Menurunkan TIK ( ICP ).
Menurunkan kebutuhan oksigen ( systemic atau myocardial ).
Penggunaan muscle relaxant dan sedasi.

VENTILATOR MEKANIK
Ventilator tekanan negative jarang
digunakan.
Ventilator tekanan positive banyak
digunakan.

Ventilator tekanan Positive ada 2


jenis :
A. Conventional ventilatory.
B. High Frequency ventilatory.

CONVENTIONAL VENTILATORY
Jenis ini paling banyak dipergunakan, ada 4 type :
1. Volume Cycle
Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila volume
yang telah ditetapkan tercapai ( tidal volume tetap ).
2. Pressure Cycle
Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila tekanan
yang ditetapkan telah tercapai ( peak inspiratory pressure
tetap ).
3. Time Cycle.
Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila waktu
yang ditetapkan telah tercapai ( inspiratory time tetap ).
4. Flow Cycle.
Aliran gas inspirasi dari ventilator akan berhenti bila flow yang
ditetapkan telah tercapai ( flow rate tetap ).

Mode pada ventilator mekanik


Controlled Mechanical Ventilation
Pernafasan pasien diatur sepenuhnya oleh ventilator,
tergantung frekuensi yang ditetapkan.
Digunakan pada pasien yang tidak dapat bernafas spontan
dan diberikan Trigger of sensitivity = - 20 cmH 2O, sehingga
pasien tidak dapat membuka katup inspirasi pada ventilator.
Pada umumnya diberi muscle relaxant dan sedasi.
Assisted Controle Ventilation
Bantuan nafas diberikan atas dasar pacuan nafas pasien.
Trigger of sensitivity = - 2 cmH2O.

Intermittent Mandatory Ventilation.


IMV merupakan campuran antara nafas spontan pasien dan
kontrol ventilator.
Ventilator memberikan bantuan inspirasi sesuai dengan
frekuensi yang ditetapkan pada selang waktu tertentu, diluar
itu pasien masih dapat bernafas sendiri, sehingga dapat
terjadi tabrakkan antara pernafasan pasien dan pernafasan
dari ventilator.
Trigger of sensitivity = - 2 cmH2O.
Frekuensi nafas ventilator harus lebih rendah dari frekuensi
nafas spontan pasien.

Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation.


Ventilator memberikan bantuan inspirasi sesuai dengan
frekuensi nafas yang ditetapkan, tetapi bantuan inspirasi jatuh
tepat pada saat pasien memulai usaha nafas spontan.
SIMV frequency dimulai dari 10 breaths/min, respiratory rate
pasien sesuai kemampuan (mis: 20 x/min). Trigger of
sensitivity = - 2 cmH2O.

SIMV + Pressure Support.


Ventilator bekerja untuk SIMV dengan volume cycle sedangkan
untuk PS dengan pressure cycle.
Di mulai dengan PS = 15 cmH2O ( pressure limit = 15
cmH2O ).
SIMV disini sebagai back up, bila dengan PS terjadi apnea.

Continuous Positive Airway Pressure.


Pasien bernafas spontan, tetapi ventilator memberikan
bantuan tekanan positive yang kontinyu sepanjang siklus
respirasi. Tekanan positive yang diberikan antara 2 7 cmH 2O,
tekanan yang terlalu tinggi akan mengganggu venous return.
CPAP dapat meningkatkan FRC dan memperbaiki oksigenasi.

Variasi pada Ventilator.


1. Sigh function ( nafas dalam ).
Diberikan untuk mencegah collapse alveoli. Besarnya 1,5 2
kali TV normal, frekuensi diatur berapa kali perjam.
2. Positive End Expiratory Pressure.
Ventilator memberikan tekanan positive pada akhir ekspirasi.
PEEP fisiologis:
Pediatrik = 2 3 cm H2O
Dewasa = 3 5 cm H2O.
Pada umumnya PEEP dinaikkan antara 5 15 cmH 2O, untuk
memperbaiki oksigenasi.

Pemberian PEEP.
Pemberian PEEP awal sebesar 5 cm H2O dan dititrasi secara
bertahap 2-3 cm H2O.
Pengaruh pemberian PEEP tidak akan terlihat dalam waktu
beberapa jam.
Monitor blood pressure, heart rate dan PaO2 selama
pemberian PEEP secara titrasi dan pada interval waktu
tertentu selama terapi pemberian PEEP.

Efek samping penggunaan PEEP:


Barotrauma.
Hipotensi dan penurunan cardiac output
Peningkatan PaCO2.
Oksigenasi memburuk

3. Inspiratory Pause.
Selesai phase inspirasi, ventilator dapat menahan aliran gas di
dalam paru-paru selama beberapa
saat untuk memberi kesempatan difusi oksigen dari alveoli
kedalam kapiler.

4. Inspiratory Time dan I : E ratio.


Inspiratory time adalah waktu yang dibutuhkan oleh aliran gas
dari ventilator untuk masuk kedalam paru-paru. Expiratory
time adalah waktu yang diperlukan oleh aliran gas untuk
keluar dari paru-paru, yang dimulai pada akhir inspirasi
sampai inspirasi berikutnya.
Waktu inspirasi lebih pendek dari waktu ekspirasi ( I : E ratio =
1: 2 ), bila sebaliknya disebut I : E ratio terbalik. Bila I : E ratio
terbalik terlalu besar akan terjadi : retensi CO2, venous return
terganggu, barotrauma.
Inspiratory time normal = 0,3 1,5 detik, dengan rata-rata =
0,75 detik.
Siklus respirasi terdiri dari : inspiratory time + inspiratory

5. Peak Inspiratory Pressure.

Nilai normal:
Pediatrik = 12 18 cmH2O
Dewasa = 25 35 cmH2O.

6. Respiratory Rate.
Usia:

< 2 tahun
=
2 10 tahun
> 10 tahun

20 25 breaths/min.
=
15 20 breaths/min.
=
10 15 breaths/min.

7. Minute Volume and Tidal Volume.

Minute Volume = TV x RR.


Tidal Volume : Pediatrik = 7 8 ml/kg
Dewasa = 9 10 ml/kg.
Dead space volume = 2 ml/kg.
Compressible Volume adalah volume gas dari ventilator yang
berada pada pipa penyalur, yang tidak ikut dalam
pertukaran gas. Besarnya 1 2 ml/cm H2O pada pediatric dan
2 4 ml/cmH2O pada dewasa (pertekanan tekanan gas
inspirasi).

8. Inspiratory Fraction of Oxygen ( FiO2 ).


Awal berikan 100 %, secepatnya turunkan jadi < 50%.

9. Flow Rate.
Batas aliran gas terendah adalah 2 kali minute ventilation.
Sebagian besar ventilator bayi dapat bekerja dengan flow rate
gasses 4 10 L/min. Maka pada flow cycle diberikan flow = 2
3 L/kg

Monitoring :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Analisa gas darah.


Elektrolit.
Tanda Vital : tensi, nadi, temperatur.
Saturasi Oksigen.
ECG.
Fungsi organ lain : urine, lactate.

Syarat Weaning dari Ventilator :

Sadar.
Hemodynamic stabil.
Penyebab respiratory failure telah teratasi.
FiO2 < 50 %.
Gangguan lain telah teratasi : elektrolit, asam-basa,
perdarahan.

Urutan Weaning Ventilator :


Controlled/assist controle SIMV + PS/PS CPAP extubation
O2
dengan masker.

Komplikasi Penggunaan Ventilator :


Pulmonal
Sirkulasi
Renal
Serebral
Lain-lain

: barotraumas ,atelectase, nosocomial pneumonia.


: hypotension, venous return turun,
: diuresis kurang, gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
: perubahan TIK, ischemic cerebri.
: komplikasi intubasi.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai