Anda di halaman 1dari 1

BUDAK SYAHWAT

Maka datanglah sesudha mereka pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan
memperturutkan syahwatnya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.
(Maryam(19) : 59)
Dalam kehidupan kita, ada di antara kaum muslimin yangtidka mengerjakan shalat.
Di antara mereka ini, ada yang lalai dari shalat karena malas dan merasa berat, sedangkan
mereka meyakini kewajiban shalat itu.
Ada pula di anatra mereka yang begitu ambisius mengejar pretasi duniawi, hingga
sesakan-akan tiad awaktu yangtersisa sedikitpun untuk mengekkan shalat. Waktu mereka
telah habis dalam program rutin harian, yagembuat mereka tak ubahnya seperti robot,
semuanya serba mekanis dan kaku.
Ada pula yang memang menolak kewajibannya. Dengan penuh kesadaran mereka
mengatakan shalat itu tidak wajib untuk saat ini, dengan serangkaian dalil-dalil yang
dibangun di atas landasan syahwat manusiawi. Mereka mentawilkan ayat-ayat tentang
shalat dengan hawa nafsu mereka. Ada pula yang mengatakan shalat hanya wajib untuk
sebagian manusia yagmasih berada dalm maqam syariat. Semntara itu bagi mereka yag
telah mencapai maqam marifat tak perlulagi melakukan shalat.
Semua bentuk peninggalan shalat itu pada hakikatnya sam saja. Mereka adalah
generasi yangdisifatkan sebagai adhaush shalah, wattabausy syahwaat. Ya, mereka
telah meninggalkan shalat, apapun alasannya.
Syahwat manusia memang amat banyak. Ada syahwat yagmirip syahwat Qarun,
Firaun, Haman, atau Ubai bin Khalaf. Ada pula syahwat ingin berani tampil beda dengan
menentang arus dari kebanyakan kaum muslimin. Ada syahwat ingin dikenal orang
sebagai alim dan dekat dengan Allah, tapi anehnya malah meninggalkan shalat.
Rasul saw. adalah orang yang paling dekat dengan Allah Taala, namun beliau
mencontohkan shalat sampai akhir hayat beliau. Apakah ada yang beranggapan beliau
tidak mencapai maqam marifat? Tentu itu anggapan yang amat aneh.
Apapun alasannya, meninggalkan shalat adalah suatu aktivitas memperturutkan
syahwat. Menjadi budak atas syahwatnya sendiri, dan lebih jauh lagi, ia telah melakukan
mashiyat yang besar kepada Allah.
..kecuali orangyangbertaubat, beriman dan beramal shaleh, maka mereka itu
akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedkitpun(QS. Maryam(19) : 60)

Anda mungkin juga menyukai