Anda di halaman 1dari 17

POSYANDU dan POLINDES

KELOMPOK V
MELA OKTARIZA
MELLA ANGRAINI
NURPA AZIZAH
OZI MIDORA VERRY
PUJA AKSARA
PUTRI DEWI
SARTIKA
YUNINGSIH PUTRI
AMOS

DEFENISI
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini.
(Ambarwati Retna, 2009)

sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan


program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan
terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan
kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan
dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).

Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini


bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan
bagi masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat
dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan
tempat yang sama (Depkes RI, 1990).

Tujuan
posyandu
Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran.
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan
sejahtera.
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan
kegiatankesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang
kemampuanhidup sehat.
Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakatdalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan
geografis.
Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam
rangka alihteknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan
masyarakat.

Kegiatan
posyandu

Kesehatan Ibu dan Anak


Keluarga Berencana
Immunisasi
Peningkatan gizi
Penanggulangan Diare

Sasaran
posyandu
Bayi berusia kurang dari 1 tahun.
Anak balita usia 1 sampai dengan 5
tahun.
Ibu hamil.
Ibu menyusui.
Ibu nifas.
Wanita usia subur.

Pengelola posyandu
Penanggungjawab umum : Kades/Lurah
Penggungjawab operasional : Tokoh
Masyarakat
Ketua Pelaksana : Ketua Tim
Penggerak PKK
Sekretaris : Ketua Pokja IV
Kelurahan/desa
Pelaksana : Kader PKK, yang
dibantu PetugasKBKes(Puskesmas).

Pembentukan Posyandu

Langkah langkah pembentukan :


Pertemuan lintas program dan lintas sektoral
tingkat kecamatan.
Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh
kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur
kesehatan dan KB .
Musyawarah masyarakat desa membicarakan
hasil survey mawas diri, sarana dan prasarana
posyandu, biaya posyandu
Pemilihan kader Posyandu.
Pelatihan kader Posyandu.
Pembinaan

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu


Meja I

Meja II

pendaftar
an dan
penyuluh
an

Penimbangan bayi
dan balita
Pelayanan ibu
menyusui , ibu
hamil, PUS

Meja V
pelayanan KB kesehatan

Meja III
pengisian
KMS

Meja IV
Pnylhn perorangan pada
ibu hamil, menyusui, PUS

Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader


PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan
paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugasKB).

Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan


pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh
kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar
dari KMS balita dan ibu hamil. Keberhasilan
Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
S: Semua baita diwilayah kerja Posyandu.
K: Semua balita yang memiliki KMS.
D: Balita yang ditimbang.
N: Balita yang naik berat badannya.

Keberhasilan Posyandu berdasarkan :


D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat
N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu

Syarat terbentuknya Posyandu


Posyandu dibentuk dari pos-pos yang
telah ada seperti:
Pospenimbanganbalita
Posimmunisasi
Poskeluargaberencanadesa
Poskesehatan
Poslainnyayangdibentukbaru

Jenis posyandu
Posyandu
pratama

Posyandu
mandiri

Posyandu
madya

Posyandu
purnama

defenisi
Merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi
Masyarakat) yang didirikan masyarakat oleh masyarakat atas
dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari pembangunan
masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta
pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan
Bidan. (Ambarwati retna,2009).

Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu


bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang merupakan wujud nyata bentuk peran
serta masyarakat didalam menyediakan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu
dan anak lainnya, termasuk KB di desa. (Dinkes, 1999)

Unsus unsur polindes


Adanya bidan di desa.
Bangunan atau ruang untuk pelayanan
KIA-KB dan pengobatan sederhana.
Adanya partisipasi masyarakat.
Fungsi polindes
Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan
pelayanan kesehatan lainnya.
Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan
pembinaan, penyuluhan dankonseling KIA.
Pusat kegiatan pemberdayaan
masyarakat.

Tujuan Polindes
Meningkatnya jangkauan dan mutu
pelayanan KIA-KB termasukpertolongan
dan penanganan pada kasus gagal.
Meningkatnya pembinaan dukun bayi
dan kader kesehatan.
Meningkatnya kesempatan untuk
memberikan penyuluhan dankonseling
kesehatan bagi ibu dan keluarganya.
Meningkatnya pelayanan kesehatan
lainnya sesuai dengan
kewenanganbidan.

Sasaran Polindes
Bayi berusia kurang dari 1 tahun.
Anak balita usia 1 sampai dengan 5
tahun.
Ibu hamil
Ibu menyusui
Ibu nifas
Wanita usia subur
Kader
Masyarakat setempat

Prinsip prinsip polindes


Merupakan bentuk UKBM di bidang KIA-KB.
Polindes dapat dirintis didesa yang telah mempunyai bidan
yangtinggal di desa.
Memiliki tingkat peran serta masyarakat yang tinggal, berupa
penyediaan tempat untuk pelayanan KIA, khususnya pertolongan
persalinan, pengelolaan polindes, penggerakan sasaran dan
dukungan terhadap pelaksanaan tugas bidan didesa.
Dalam pembangunan fisik polindes dapat berupa ruang/ kamar
yang memenuhi persyaratan sehat, dilengkapi sarana air bersih,
maupunperalatan minimalyang dibutuhkan.
Kesepakatan dengan masyarakat dalam hal tanggung
jawabpenyediaan dan pengelolaan tempat, dukungan operasional
dan tarifpelayanankesehatan dipolindes.
Menjalin kemitraan dengan dukun bayi.
Adanya polindes tidak berarti bidan hanya member pelayanan
didalam gedung.

Anda mungkin juga menyukai