METODOLOGI PENELITIAN
langsung,
melakukan
pengamatan
langsung
ke
5.1.2.
5.2.
5.2.1.
5.3.
5.3.1.
5.3.2.
Efficiency,Rate
of
Quality
Product,
Overall
Equipment
Mulai Penelitian
Mengidentifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Kesimpulan
Selesai
Mesin maupun peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian
PLTG di Pembangkitan PT. PLN PERSERO yaitu pada mesin sistem Turbin Gas
dengan spesifik mesin yaitu GT 2.1. Pada tanggal 11 Oktober 1994, PLTG unit
2.1 (GT 2.1) mulai dioperasikan dalam siklus terbuka (open cycle) hingga
sekarang dengan siklus Kombinasi. Karena mesin ini merupakan mesin yang
penting dijalankan apalagi banyak penggunaan mesin ini yang dikombinasikan
dengan sistem turbin uap sehingga effisiensi panas keluaran Turbin Gas besar
digunakan tidak keluar secara sia-sia.
Sasaran dari penerapan TPM pada mesin ini adalah untuk meminimumkan
enam kerugian besar (six big losses) yang terjadi pada Turbin Gas, sehingga
keefektivitas mesin ini terjadi secara maksimal dan hal ini akan diukur dengan
menggunakan indikator ukur yaitu OEE (overall equipment effectiveness) yang
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas serta efisiensi kerja mesin Turbin
Gas.
Untuk pengukuran efektivitas dengan menggunakan OEE pada Turbin Gas
ini dibutuhkan data yang bersumber dari laporan produksi. Adapun data yang
digunakan adalah dalam periode 3 bulan dari bulan Mei 2014 Juni 2014, yaitu :
1. Data waktu Planned Downtime Turbin Gas GT 2.1
2. Data waktu Downtime Turbin Gas GT 2.1
3. Data waktu Setup mesin Turbin Gas GT 2.1
4. Data waktu produksi Turbin Gas GT 2.1
5. Data lainnya yang mendukung dalam pemecahaan masalah.
Tabel 3.1. Data Pemeliharaan GT 2.1 Periode Juli 2013- Juni 2014
Periode
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
12,11
Januari
Februari
Maret
April
Mei
115,78
Juni
Tabel 3.2. Data Waktu Terjadi Kerusakan (Breakdown) GT 2.1 Periode Juli
2013- Juni 2014
Periode
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
8,03
Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Tabel 3.3. Data Waktu Setup GT 2.1 Periode Juli 2013- Juni 2014
Periode
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
0,67
Desember
0,33
Januari
Februari
Maret
April
Mei
0,33
Juni
f. Total scrap jumlah energi yang digunakan Turbin Gas untuk melakukan siklus
kembali.
Tabel 3.4. Data Produksi GT 2.1 Periode Juli 2013 Juni 2014
Juli
744
Total
Product
Processed
(KWh)
93.209.000
Agustus
744
83.664.000
310.330
643,57
September
720
87.616.000
311.200
673,97
Oktober
744
93.248.000
320.800
717,29
Nopember
720
90.682.000
310.440
697,55
Desember
744
93.587.000
316.710
719,9
Januari
744
96.223.000
326.640
740,18
Februari
672
85.154.000
286.940
655,03
Maret
744
92.505.000
328.560
711,58
April
720
90.259.000
329.220
694,3
Mei
744
81.374.000
283.930
625,95
Juni
720
91.847.000
334.620
706,51
Periode
Total
Available
Time (Jam)
Total
Scrap
(KWh)
Total
Reject
Energy
327.260
Total
Actual
Hours
(Jam)
716,99
BAB IV
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
Nilai
Availability
90 %
Performance Efficiency
95 %
Rate of Quality
99 %
OEE
85 %
Sumber : www.oee.com/world-class-oee.html
x 100 %
Loading time adalah waktu yang tersedia per hari atau per bulan dikurangi
dengan downtime mesin yang direncanakan. Perhitungan loading time ini dapat
dituliskan dalam rumusan matematika, sebagai berikut:
Nilai availability Turbin Gas untuk bulan Mei 2014 adalah sebagai
berikut:
Loading time
Downtime
= 0,33 jam
Operation time
AV =
627,89
628,22
x 100 % = 99,95 %
Downtime
(Jam)
Operation
Time (Jam)
Availability
(%)
744
100%
Agustus
744
744
100%
September
720
720
100%
Oktober
744
744
100%
Nopember
720
8,7
711,3
98,79%
Desember
731,89
0,33
731,56
99,95%
Januari
744
744
100%
Februari
672
672
100%
Periode
Juli
Operation
Time (Jam)
Availability
(%)
Maret
Loading
Time
(Jam)
744
744
100%
April
720
720
100%
Mei
628,22
0,33
627,89
99,95%
Juni
720
720
100%
Periode
PE =
x 100 %
x 100 %
Ideal cycle time adalah siklus waktu proses yang diharapkan dapat dicapai
dalam keadaan optimal atau tidak mengalami hambatan. Ideal cycle time pada
Turbin Gas merupakan siklus waktu proses yang dapat dicapai mesin dalam
proses produksi dalam keadaan optimal atau mesin tidak mengalami hambatan
dalam berproduksi. Waktu optimal mesin Turbin Gas dalam menghasilkan daya
adalah 1 jam dengan daya yang dihasilkan 130 MW.
Ideal cycle time mesin Turbin Gas = 1 jam/130.000 KWh = 7,6923 x 10-6
Jam /KWh
Nilai Performance Efficiency Mesin Turbin Gas bulan Mei 2014 adalah
sebagai berikut:
PE =
81.374.000 x 7,6923 x 10 6
627,89
x 100 %
= 99,69 %
Ideal Cycle
Time
(Jam/KWh)
Operation
Time
(Jam)
Juli
93.209.000
7,6923 x 10-6
744
Performan
ce
Efficiency
(%)
96,37%
Agustus
83.664.000
7,6923 x 10-6
744
86,50%
September
87.616.000
7,6923 x 10-6
720
93,61%
Oktober
93.248.000
7,6923 x 10-6
744
96,41%
Nopember
90.682.000
7,6923 x 10-6
711,3
98,07%
Desember
93.587.000
7,6923 x 10-6
731,56
98,41%
Januari
96.223.000
7,6923 x 10-6
744
99,49%
Februari
85.154.000
7,6923 x 10-6
672
97,47%
Maret
92.505.000
7,6923 x 10-6
744
98,74%
April
90.259.000
7,6923 x 10-6
720
96,43%
Mei
81.374.000
7,6923 x 10
-6
627,89
99,69%
Juni
91.847.000
7,6923 x 10-6
720
98,13%
Periode
RQP =
x 100%
Rate of Quality Product Mesin Turbin Gas periode Juli 2013 Juni 2014
RQP =
81.374.000283.930
81.374.000
x 100%
= 99,65 %
Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung performance Efficiency
periode Juli 2013 Juni 2014.
Tabel 4.4. Rate of Quality Product Turbin Gas Periode Juli 2013 Juni 2014
Periode
Processed Amount
(KWh)
93.209.000
Used Product
/Scrap (KWh)
327.260
Rate of Quality
Product (%)
99,65%
Agustus
83.664.000
310.330
99,63%
September
87.616.000
311.200
99,64%
Oktober
93.248.000
320.800
99,65%
Nopember
90.682.000
310.440
99,66%
Desember
93.587.000
316.710
99,66%
Januari
96.223.000
326.640
99,66%
Februari
85.154.000
286.940
99,66%
Maret
92.505.000
328.560
99,64%
April
90.259.000
329.220
99,53%
Mei
81.374.000
283.930
99,65 %
Juni
91.847.000
334.620
99,63%
Juli
Tabel 4.5. Overall Equipment Effectiveness Turbin Gas GT 2.1 Periode Juli
2013 Juni 2014
Availability
(%)
100%
Performance
Efficiency
(%)
96,37%
Rate of
Quality
Product (%)
99,65%
Agustus
100%
86,50%
99,63%
86,17%
September
100%
93,61%
99,64%
99,64%
Oktober
100%
96,41%
99,65%
99,65%
Nopember
98,79%
98,07%
99,66%
96,55%
Desember
99,95%
98,41%
99,66%
98,03%
Januari
100%
99,49%
99,66%
99,66%
Februari
100%
97,47%
99,66%
99,66%
Maret
100%
98,74%
99,64%
99,64%
April
100%
96,43%
99,53%
99,53%
Mei
99,95%
99,69%
99,65 %
99,29%
Juni
100%
98,13%
99,63%
99,63%
Periode
Juli
OEE (%)
99,03%
berikut :
EF =
x 100
Dengan Rumus diatas maka dapat dihitung Breakdown Turbin Gas yang
terjadi pada bulan Mei 2014, sebagai berikut :
EF
0
627,89
=0
x 100 %
Operation
Time (Jam)
744
Breakdown
Loss (%)
0%
Agustus
744
0%
September
720
0%
Oktober
744
0%
Nopember
8,03
711,3
1,13 %
Desember
731,45
0%
Januari
744
0%
Februari
672
0%
Maret
744
0%
April
720
0%
Mei
627,89
0 %
Juni
720
0%
Periode
Juli
Untuk mengetahui besar persentase setup and Adjustment loss dari mesin
Turbin Gas oleh waktu setup mesin Turbin Gas tersebut dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
SA =
x 100 %
Dengan Rumus diatas maka dapat dihitung Setup and adjustment losses
Turbin Gas yang terjadi pada bulan Mei 2014, sebagai berikut :
SA =
0,08
628,14
x 100 %
= 0,013%
Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung Setup and Adjustment
Losses periode Juli 2013 Juni 2014.
Tabel 4.7. Setup and Adjustment GT 2.1 Periode Juli 2013 Juni 2014
Total Setup
Time (Jam)
Operation
Time (Jam)
Juli
744
Setup and
Adjustment
(%)
0
Agustus
744
September
720
Oktober
744
Nopember
0,67
711,3
0,094 %
Desember
0,33
731,56
0,045 %
Januari
744
Februari
672
Maret
744
April
720
Mei
0,33
627,89
0,053 %
Juni
720
Periode
berulang- ulang atau mesin tidak menghasilkan produk, kemungkinan besar Idling
and Minor Stoppages yang terjadi pada Mesin Turbin Gas tidak sepenuhnya
terekam. Saat Idling and Minor Stoppages sering terjadi maka akan dapat
mengurangi keefektivitas mesin.
Untuk dapat mengetahui besarnya faktor efektivitas yang hilang akibat dari
terjadinya Idling and Minor Stoppages digunakan rumus sebagai berikut :
IMS
x 100 %
Dengan Rumus diatas maka dapat dihitung Idling and Minor Stoppages loss
Turbin Gas yang terjadi pada bulan Mei 2014, sebagai berikut :
Non Productive Time = Operation Time Total Actual Hours
= 627,89 Jam 625,95 Jam
= 1,94 Jam
Idling and Minor Stoppages loss
1,94
628,22
x 100 %
= 0,31%
Dengan perhitungan yang sama untuk menghitung Idling and Minor
Stoppages Loss periode Juli 2013 Juni 2014.
Tabel 4.8. Idling and Minor Stoppages Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 Juni
2014
Loading
Time
(Jam)
Operation
Time
(Jam)
744
Total
Actual
Hours
(Jam)
716,99
Non
Productive
Time (Jam)
27,01
Idling and
Minor
Stoppages
Loss (%)
3,63 %
Juli
744
Agustus
744
744
643,57
100,43
13,49 %
September
720
720
673,97
46,03
6,39 %
Oktober
744
744
717,29
26,71
3,59 %
Nopember
720
711,3
697,55
13,75
1,91%
Desember
731,89
731,56
719,9
11,66
1,59 %
Januari
744
744
740,18
3,81
0,51 %
Februari
672
672
655,03
16,97
2,52 %
Maret
744
744
711,58
32,42
4,36 %
April
720
720
694,3
25,7
3,57 %
Mei
628,22
627,89
625,95
1,94
0,31 %
Juni
720
720
706,51
13,48
1,87 %
Periode
2.
Reduce Speed
Reduce Speed adalah selisih antar waktu kecepatan produksi aktual dengan
RS =
x 100 %
( )
Result Processed
x 100%
Maka Reduce speed loss Turbin Gas pada bulan Mei 2014 adalah :
Processed Result
RS
=
=
2,18
628,22
625,95(7,6923 x 10 6 81.090.070)
628,22
x 100 %
x 100 %
= 0,38 %
Dengan perhitungan yang sama, maka Reduce speed loss mesin Turbin Gas
periode Juli 2013 Juni 2014.
Tabel 4.9. Reduce Speed Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 Juni 2014
Loading
Time
(Jam)
Total
Actual
Hours
(Jam)
Ideal Cycle
Time
(Jam/KWh)
Process
Result
Juli
744
716,99
7,6923 x 10-6
Agustus
744
643,57
September
720
Periode
Reduce
speed
loss
(%)
92.881.740
Reduce
Speed
Time
(Jam)
2,51
7,6923 x 10-6
83.353.670
2,39
0.32 %
673,97
7,6923 x 10-6
87.304.800
2,39
0,33 %
-6
0,34 %
Oktober
744
717,29
7,6923 x 10
92.927.200
2,47
0,33 %
Nopember
720
697,55
7,6923 x 10-6
90.371.560
2,38
0,25 %
Desember
731,89
719,9
7,6923 x 10-6
93.270.290
2,44
0,33 %
Januari
744
740,18
7,6923 x 10-6
95.896.360
2,52
0,34 %
Februari
672
655,03
7,6923 x 10-6
84.867.060
2,21
0,33 %
Maret
744
711,58
7,6923 x 10-6
92.176.440
2,53
0,34 %
-6
April
720
694,3
7,6923 x 10
89.929.780
2,53
0,35 %
Mei
628,22
625,95
7,6923 x 10-6
81.090.070
2,18
0,38 %
Juni
720
706,51
7,6923 x 10-6
91.512.380
2,57
0,36 %
dan scrap yaitu kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai
keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai
terjadinya keadaan proses yang stabil. Faktor yang tergolongkan kedalam Defect
Loss adalah Rework Loss dan Yield/ Scrap Loss.
RL =
x 100 %
Maka dapat dihitung Rework losses Turbin Gas yang terjadi pada bulan
Mei 2014, sebagai berikut :
RL =
7,6923 10 6 0
628,22
x 100 %
=0
Dengan perhitungan yang sama, maka Rework losses mesin Turbin Gas
periode Juli 2013- Juni 2014.
Tabel 4.10. Rework Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 Juni 2014
Loading
Time
(Jam)
744
Ideal Cycle
Time
(Jam/KWh)
7,6923 x 10-6
Rework
(KWh)
0
Rework
Time
(Jam)
0
Rework
Loss
(%)
0
Agustus
744
7,6923 x 10-6
September
720
7,6923 x 10-6
Oktober
744
7,6923 x 10-6
Nopember
720
7,6923 x 10-6
-6
Bulan
Juli
Desember
731,78
7,6923 x 10
...Lanjutan Tabel 4.10. Rework Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 Juni 2014...
Ideal Cycle
Time
(Jam/KWh)
7,6923 x 10-6
Rework
(KWh)
Januari
Loading
Time
(Jam)
744
Rework
Time
(Jam)
0
Rework
Loss
(%)
0
Februari
672
7,6923 x 10-6
Maret
744
7,6923 x 10-6
April
720
7,6923 x 10-6
Mei
628,22
7,6923 x 10-6
Juni
720
7,6923 x 10-6
Periode
2. Yield/Scrap Loss
Yield/scrap loss merupakan kerugian yang timbul selama proses produksi
belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai
dilakukan sampai sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk
yangdihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak
memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan. Untuk mengetahui persentase
faktor yield/scrap loss yang mempengaruhi efektivitas penggunaan mesin
digunakan rumus sebagai berikut:
YS
x 100 %
Maka dapat dihitung yield / scrap losses Turbin Gas yang terjadi pada
bulan Mei 2014, sebagai berikut :
YS
7,6923 10 6 283.930
628,22
x 100 %
= 0,34 %
Dengan perhitungan yang sama, maka Yield/scrap losses mesin Turbin Gas
periode Juli 2013- Juni 2014.
Tabel 4.11. Yield/Scrap Loss GT 2.1 Periode Juli 2013 Juni 2014
Bulan
Juli
Agustus
September
Loading
Time
(Jam)
744
Ideal Cycle
Time
(Jam/KWh)
7,6923 x 10-6
744
720
327.260
Scrap
Time
(Jam)
2,52
Scrap
Loss
(%)
0,33%
7,6923 x 10-6
310.330
2,39
0,32%
-6
311.200
2,39
0,33%
-6
7,6923 x 10
Scrap
(KWh)
Oktober
744
7,6923 x 10
320.800
2,47
0,33 %
Nopember
720
7,6923 x 10-6
310.440
2,39
0,33%
Desember
731,78
7,6923 x 10-6
316.710
2,44
0,33%
Januari
744
7,6923 x 10-6
326.640
2,51
0,34%
Februari
672
7,6923 x 10-6
286.940
2,21
0,33%
Maret
744
7,6923 x 10
-6
328.560
2,53
0,34%
April
720
7,6923 x 10-6
329.220
2,53
0,35%
Mei
628,22
7,6923 x 10-6
283.930
2,18
0,34 %
Juni
720
7,6923 x 10-6
334.620
2,57
0,36%
100%
100%
100%
100%
98,79%
99,95%
100%
100%
100%
100%
99,95%
100%
99,89%
Performance
Efficiency
(%)
96,37%
86,50%
93,61%
96,41%
98,07%
98,41%
99,49%
97,47%
98,74%
96,43%
99,69%
98,13%
96,61%
Rate of
Quality
Product (%)
99,65%
99,63%
99,64%
99,65%
99,66%
99,66%
99,66%
99,66%
99,64%
99,53%
99,65%
99,63%
99,64%
OEE (%)
99,03%
86,17%
99,64%
99,65%
96,55%
98,03%
99,66%
99,66%
99,64%
99,53%
99,29%
99,63%
98,29%
OEE
105%
100%
Availability (%)
95%
Performance
Efficiency (%)
90%
85%
Rate of Quality
Product (%)
80%
OEE (%)
75%
Periode
Dari data diagram yang diatas dapat kita lihat bahwa pencapaian OEE yang
terjadi pada periode Juli 2013 Juni 2014 adalah sangat baik dengan range 86,17
% - 99,66 % telah melewati nilai ideal, jika dilihat hanya bulan Agustus
pencapaian performance efficiency dibawah standar yaitu sebesar 86, 50%,
walaupun sedemikian tetapi tidak mempengaruhi nilai OEEnya sampai jatuh
dibawah standar. Efesiensi OEE yang tertinggi pada bulan Januari dan Februari
yaitu 99,66 %.
Tabel 4.13. Persentase Faktor Six Big Losses Turbin Gas GT 2.1 Periode Juli
2013 Juni 2014
No
1
2
3
4
5
6
Total
Time
Losses
Persentase
Persentase
Komulatif
(%)
(%)
319,91
82,56
82,56
29,13
29,11
8,03
7,52
7,51
2,07
90,08
97,59
99,66
1,33
0,34
100
0
387,51
0
100
100
Hasil yang didapat disajikan ke dalam diagram di bawah ini sehingga didapat
hasil sebagai berikut :
350
120
300
100
250
80
200
60
150
100
Total Time
Losses
40
50
20
Persentase
Komulatif (%)
relevan dengan data yang sesuai dengan data yang telah dikumpulkan, sehingga
untuk mempermudah pengidentifikasian hal tersebut maka dibuatlah Diagram
Sebab Akibat serta akan dirumuskan rencana perbaikan.
Adapun diagram sebab akibat dari Idling dan Minor Stoppages Losses ,
Yield/Scrap Losses dan Reduce Speed Losses yang dibuat oleh karena tolak ukur
tersebut memberikan kontribusi kerugian-kerugian yang besar bagi perusahaan
sehingga perlu dilakukkannya penanganan yang dominan terhadap kerugiankerugian yang ini daripada faktor kerugian lainnya. Dan dalam wawancara yang
didapat serta hasil peninjauan terhadap lapangan diambil faktor parameter yang
mempengaruhi terjadinya losses/kerugian tersebut yaitu : mesin, manusia,
konsumtif, metode dan lingkungan yang akan disajikan dalam diagram sebab
akibat di bawah ini :
Manusia
Mesin
gangguan tiba-tiba
kurang responsif
temperatur mesin
kurang disiplin
berubah-ubah
tidak berkala
Idling
speed and
minor
stopagges
Konsumtif
Metode
Lingkungan
Gambar 4.3 Diagram Sebab Akibat Idling speed and Minor stopagges Losses
Mesin
gangguan tiba-tiba
tidak ada pengawasan
kurang responsif
temperatur mesin
kurang disiplin
berubah-ubah
tidak berkala
Yield/
Scrap
Losses
Metode
Konsumtif
Lingkungan
Mesin
gangguan tiba-tiba
kurang responsif
temperatur mesin
kurang disiplin
berubah-ubah
tidak berkala
Konsumtif
Metode
Lingkungan
Reduce
Speed
Losses
bantuan diagram pareto losses bahwa mesin Turbin Gas GT 2.1 mengalami losses
yang begitu besar dalam setahunnya. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh :
1. Manusia
Pekerjaan dalam proses produksi sangat membutuhkan pengawasan, baik
memantau seberapa besar kemampuan karyawan dan etos kerja saat bekerja
dengan tujuan mengatur serta mengkoordinir berlangsungnya proses dengan baik.
Dari hasil pengamataan yang dilakukan peneliti, pengawasan yang dilakukan
pemimpin tidak begitu ketat, sehingga sering terjadi operator tidak berada di
dalam ruang kontrol mesin untuk mengkoordinasi mesin selama proses
berlangsung. Operator merasa begitu tenang, sehingga kurang begitu peduli
terhadap pekerjaannya. Kedisiplinan dalam merekam kejadian operasi begitu
kurang, sehingga menyebabkan responsif akan pekerjaan semakin menurun.
Sering terjadi ketidaktelitian dalam merekam sehingga melupakan
kejadian penting yang seharusnya menjadi dokumentasi perusahaan saat
pengoperasian disebabkan operator yang sering berjaga hanya seorang, diperlukan
minimal 2 orang yang berjaga-jaga di unit yang bekerja merekam proses operasi
sehingga dengan tujuan menghindarkan ketidak telitian.
2. Mesin
Temperatur kerja terkadang naik turun tak terkontrol akan
membuat
kerugian mesin untuk menghasilkan produksinya, perlu adanya kerja ekstra dari
operator siaga melihat indikator temperatur/termocouple yang terdapat pada mesin
sehingga mesin beroperasi dengan temperatur batas aman. Setiap mesin memiliki
batas waktu kerja.
3. Konsumtif
Bahan bakar turbin gas yang seharusnya dengan Liquid Natural Gas
(LNG) dengan nilai pembakarannya sudah di standarisasikan untuk Turbin Gas
harus diganti menjadi High Speed Diesel (HSD). Walaupun dikatakan nilai oktan
keduanya tidak jauh beda, tetapi dalam operasionalnya akan tampak jelas bahwa
bahan bakar LNG dapat menstimulasi turbin gas supaya menghasilkan energi
yang lebih besar dibandingkan HSD. Dengan menggunakan bahan bakar tersebut
maka perusahan akan menghasilkan energi yang jauh lebih besar, sehingga
perusahan akan mengalami keuntungan dibandingkan denganmenggunakan bahan
bakar HSD.
4. Metode
Jika melihat standar, pelatihan PLN memiiki standar yang tinggi.
Karyawan telah didik secara akademis bagaimana melakukan pemeliharaan,
dengan jenjang pendidikan karyawannya bertingkat diploma maupun tingkat
sarjana tidak begitu sulit dilatih. Namun berdeda yang terjadi saat dilapangan,
terkhusus pada mesin yang menjadi objek penelitian dimana mesin tidak boleh
mengalami istirahat/berhenti
dan
Seharusnya ada mesin pembangkit lain yang menopang pada saat mesin harus
benar-benar
melakukan
perawatan
sesuai
dengan
jadwalnya.
Sehingga
produk
dengan kapasitas yang lebih. Jadi udara luar mempengaruhi mesin untuk
beroperasi.
Faktor-faktor
Penyelesaian Masalah
Kurang
1
Manusia
responsif
operasi,
manager
melakukan
unit
pengecekan
perlu
kerja
lapangan.
2
Mesin
Gangguan
tiba-tiba
Material
standar
4
Metode
Pemeliharaan
yang
tidak
tepat waktu.
semestinya,
bila
perlu
Lingkungan
Temperatur
udara
yang alat
berubahubah
kalor
yang
dapat
4.2.4.2.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan data dan analisa dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dari periode penelitian yang dilakukan (07 Juli 18 Agustus 2014) ditarik
kesimpulan rata-rata nilai OEE mesin Turbin Gas GT 2.1 yang diukur per
bulan sangat baik, didapat dari range (86,17 % - 99,66 % ), pencapaiannya
melampaui nilai OEE world class yaitu 85 %. Range availability = 99,95
% sampai 100 % jauh melebihi nilai standar (90 %), atau dapat disebut
ideal. Range performance efficiency = 86,50 % - 99,49 %, nilai
performance efficiency byang terendah pada bulan agustus yaitu 86,50 %
tidak mencapai standar (95 %). Range rate of quality product = 99, 53 % 99,66 %, telah melewati nilai standar (99 %). Kerugian yang paling
banyak dialami oleh mesin adalah idling/minor stoppages losses yang
dicatat setahun terjadi selama 319,91 jam. Yang telah memberikan
konstribusi efektif mesin hilang dengan persentase kerugian sebesar 89,54
%, dilanjutkan dengan yield/ scrap losses 29,13 jam reduce speed losses
29,11 jam , breakdown losses 8,03 jam dan setup and adjustment losses
sebesar 0,33 jam.
Mesin GT 2.1. tidak mengalami rework losses.
5.2. Saran
Adapun saran peneliti dari hasil pengolahan dan analisa adala adalah :
1. Lakukan perawatan dan pemeliharaan mesin secara terus menerus tidak
hanya
saat
mesin
mengalami
kerusakan,
perawatan
preventive
2. Pergantian
ataupun
perhentian
diwaktu
seharusnya
dilakukannya