Anda di halaman 1dari 41

Discharge

Genital
Arni Saskya Widya

Semua wanita mengalami duh tubuh vagina fisiologis


dengan jumlah yang berbeda-beda.
Duh tubuh abnormal paling sering karena infeksi, tetapi
bisa juga akibat dari:
Iritasi bahan kimia atau fisik (sabun, pembalut)
Alergi dan dermatitis kontak

Etiologi
Penyebab infeksi yang tersering yaitu:
Vaginosis bakterialis (40-50%)
Candida spp (20-30%)
Trichomonas vaginalis (15-20%)
Infeksi pada Neisseria gonorrhoeae dan
Chlamydia tidak selalu menyebabkan duh
vagina
tetapi kadang pasien mengeluh keluarnya
cairan dari endoserviks atau uretra

TRIKOMONIASIS

ETIOLOGI
-Trikomonas vaginalis
-Protozoa mempunyai flagel
INSIDENSI
-penularan umum: kontak seksual
-pakaian, handuk basah, kolam renang
-orang dengan aktivitas seksual tinggi, bayi,
perempuan pasca menopouse

patogenesis
Peradangan: karena invasi pada epitel dan
subepitel
Pada perempuan:
radang berat pada epitel skuamosa vagina dan
ektoserviks timbul sekresi banyak dan
mukopurulen
Dalam vagina & uretra parasit hidup dari sisa-sisa
sel, kuman, dan benda lain yang terdapat pada
sekret

Maninfestasi Klinis
Perempuan:
50% asimtomatik
Akut:
-sekret vagina seropurulen sampai mukopurulen
-Warna kuning kehijauan, malodor, berbusa
-Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab
-Kadang terbentuk abses pada dinding vagina dan serviks,
tampak granulasi berwarna merah (strawberry appearance)
-Dispareuni
-Perdarahan pasca coitus
-Perdarahan intermenstrual
Kronik: gejala lebih ringan, sekret tidak berbusa

Laki-laki:
-terutama uretra, kelenjar prostat
-gejala klinis lebih ringan dibandingkan perempuan
Akut:
-mirip uretritis non-gonore: disuria, poliuria, sekret
uretra mukoid atau mukopurulen
-urin jernih, kadang ada benang-benang halus
Kronik:
gejala tidak khas; gatal pada uretra, disuria, urin
keruh pada pagi hari

DIAGNOSIS
Lab menemukan parasit
Media biakan
TATALAKSANA NON-MEDIKAMENTOSA
Pengobatan pada pasangan
Anjuran abstinensia
Follow up hari ke 7
Konseling mengenai infeksi, komplikasi,
keteraturan berobat
Cari kemungkinan IMS lain

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
Obat yang sering digunakan tergolong derivat
nitromidazol:
Metronidazol oral:
2x500 mg /hari selama 7 hari, atau dosis tunggal 2
gram
Atau
Nimorazol: dosis tunggal 2 gram
Tinidazol: dosis tunggal 2 gram
Omidazol: dosis tunggal 1,5 gram

VAGINOSIS BAKTERIAL
DEFINISI
Merupakan sindrom klinis, yang disebabkan
oleh bertambah banyaknya organisme komensal
dalam vagina (Gardnella vaginalis, Provotella) serta
berkurangnya organisme Lactobacillus yang
mempertahankan suasana asam dan aerob.

VAGINOSIS BAKTERIAL
ETIOLOGI
-Gardnerella vaginalis;
-Haemophylus vaginalis
-Corynebacterium vaginale vaginitis

EPIDEMIOLOGI
-Perempuan usia produktif
-aktif seksual
-perempuan dengan alat kontrasepsi dalam rahim

VAGINOSIS BAKTERIAL
PATOGENESIS
Timbul akibat perubahan ekosistem mikrobiologis vagina
Bakteri normal vagina berkurang (Lactobacillus spp)
Mikroorganisme penyebab: menghasilkan zat amin bau
amis abnormal dengan KOH 10% (tes amin)
Cairan vagina mengandung endotoksin, sialidase,
glikosidase mendegradasi musin duh encer
Mikroorganisme penyebab, bersama flora normal
berkumpul meliputi permukaan sel membentuk clue
cells

VAGINOSIS BAKTERIAL
GEJALA KLINIS
-50% asimtomatik
-keluhan umumnya duh vagina berbau amis terutama
setelah berhubungan tanpa kondom.
-gatal, disuria,dispareuni jarang
-umumnya pasangan mengeluhkan duh berbau
Duh:
- warna abu-abu, viskositas normal atau rendah, amis,
melekat di dinding vagina sering terlihat di labia.
-tanda radang (-)
-serviks normal.

VAGINOSIS BAKTERIAL
DIAGNOSIS
Kriteria Amsel (3 dari 4)
1.Duh vagina berwarna putih keabuan, homogen,
melekat di vulva dan vagina
2. Terdapat clue cells pada duh vagina
3. Timbul bau amis pada duh vagina yang ditetesi
KOH 10% (tes amin)
4. pH duh vagina lebih dari 4,5

VAGINOSIS BAKTERIAL
KOMPLIKASI
Radang panggul
Pada ibu hamil: persalinan prematur, BBLR,
korioamnionitis
TATALAKSANA
Obat utama:
Metronidazol dan klindamisin (aman untuk ibu
hamil)
Tinidazol

VAGINOSIS BAKTERIAL
Pilihan rejimen pengobatan:
1.Metronidazol 2x500mg selama 7 hari
2.Metronidazol 2 gram dosis tunggal
3.Klindamisin 2 x 300mg per oral selama 7 hari
4.Tinidazol 2 x 500 mg selama 5 hari
5.Ampisilin atau amoksisilin 4 x 500mg per oral 5
hari

GONORE
DEFINISI
Mencakup semua penyakit yang disebabkan
Neiseria gonorhoeae
ETIOLOGI
Grup neisseria
Gonokokkus: golongan diplokokus gram negatif
Tahan asam

GONORE
MANINFESTASI KLINIS
-Pada laki-laki masa inkubasi singkat (2-5 hari)
-Pada perempuan sulit ditentukan karena sering
asimtomatik
-jika penularan melalui orogenital: orofaringitis
-dapat terjadi penularan akibat kontak mata bayi
baru lahir (konjungtivitis)

GONORE
Laki-laki
uretritis:
-Paling sering, gatal,panas pada sekitar OUE, disuria,
- Duh mukopurulen, kadang disertai darah, nyeri saat
ereksi.
-OUE hiperemis, edema
Perempuan
-infeksi umumnya mengenai serviks uteri (servisitis)
-duh mukopurulen, kadang disertai darah
-dapat asimtomatik, kadang nyeri di punggung bawah
-serviks hiperemis, erosi, sekret mukopurulen

GONORE
DIAGNOSIS
-Melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang
-sediaan pewarnaan gram: gonokokkus gram
negatif intraselular & ekstraselular
-bahan duh dari fossa naviculare

GONORE
TATALAKSANA
-Karena tingginya insidensi infeksi klamidia
bersamaan dengan gonore, WHO 2010
menganjurkan engobatan uretritis gonore
bersamaan dengan uretritis klamidia.
Sefiksim: dosis tunggal 400mg
Levofloksasin: 500mg dosis tunggal
Tiamfenikol 3.5 gram dosis tunggal. Tidak
dianjurkan untuk kehamilan.

CANDIDA
DEFINISI
Infeksi pada vulva dan vagina yang disebabkan
oleh Candida albicans, atau kadang oleh candida
sp.
ETIOLOGI
Candida spesies
Fungi yang dapat membentuk hifa dan pseudohifa
Flora komensal pada kulit yang sakit, membran
mukosa, gastrointestinal, genitourinary, respirasi

PATOGENESIS
Candida mempunai faktor virulensi yang dapat
menyebabkan gejala klinis
1. kemampuan untuk menempal pada strukur lain
2. acid protease membantu penetrasi dan merusak
sel
3. kemampuan untuk mengubah bentuk hifa

MANINFESTASI KLINIS
-Gatal pada vulva
-Vagina dan labia eritem, edema
-Duh vagina: putih seperti susu, dapat bergumpal,
tidak berbau
-dapat terjadi dispareuni
-serviks normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sediaan apus gram: ditemukan blastospora dan
pseudohifa
Sediaan dengan KOH 10%: ditemukan pseudohifa
dan atau blastospora

TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
Klotrimazol kapsul vagina 500 mg dosis tunggal
Klotrimazol kapsul vagina 200 mg 3 hari
Klotrimazol kapsul vagina 100 mg 6 hari
Flukonazol kapsul 150 mg per oral dosis tunggal
Itrakonazol kapsul 2 x 200 mg per oral 1 hari
Itrakonazol kapsul 1 x 200 mg/hari per oral 3 hari
Ketokonazol kapsul 2x200 mg/hari per oral 7 hari
Wanita hamil sebaiknya tidak diberi terapi sistemik

TATALAKSANA NON-MEDIKAMENTOSA
Hindari bahan yang dapat mengiritasi, seperti
produk berparfum
Hindari pakaian ketat
Hilangkan faktor predisposisi (steroid, antibiotik
terlalu lama, kegemukan)

CHLAMYDIA
50% penyebab uretritis non-spesifik adalah
Chlamydia trachomatis
Chlamydia mempunyai 2 fase:
Fase 1 (fase noninfeksius): pada saat ini kuman
dalam intraselular dan berada dalam vakuol yang
letaknya melekat pada inti sel hospes.
Fase 2 (fase penularan): bila vakuol pecah, kuman
keluar yang dapat menimbulkan infeksi pada sel
hospes yang baru.

CHLAMYDIA
MANINFESTASI KLINIS
Laki-laki:
Keluhan setelah 1-3 minggu kontak seksual
Disuria ringan, rasa tidak nyaman di lubang uretra
Duh seropurulen
Dibandingkan gonore, perjalanan penyakit lebih
lama

CHLAMYDIA
Perempuan:
Infeksi sering di serviks
Mukosa hiperemis dan edema
Disertai folikel-folikel kecil mudah berdarah
Duh serviks mukopurulem
Sering asimptomatis
Disuria
Nyeri di pelvis
Dispareuni

CHLAMYDIA
TATALAKSANA
Doksisiklin: 2 x 100 mg sehari selama 7 hari atau
Azitromisin: 1 gram dosis tunggal atau
Eritromisin untuk ibu hamil, berusia <12tahun
4 x 500 mg sehari selama 1 minggu atau
4 x 250 mg sehari selama 2 minggu

Anda mungkin juga menyukai