Anda di halaman 1dari 13

CASE REPORT ILMU KEDOKTERAN

FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

DISUSUN OLEH :
Arni Saskya Widya
1102011046

Pembimbing :
Dr. Budi Suhendar, DFM. Sp. F
Dr. Baety Adhayati, Sp.F

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


RSUD DR DRADJAT PRAWIRANEGARA
SERANG, BANTEN
OKTOBER 2016

BABI
LAPORANKASUS

I. IDENTITASPASIEN

II.

Nama

:Ny.D

Usia

:38Tahun

Jeniskelamin

:Perempuan

Alamat

:KampungSumurSana

Status

:Menikah

Pekerjaan

:IbuRumahTangga

MasukRS

:9Oktober2016

ANAMNESA(AUTOANAMNESA)

KronologiKasus
Penderita datang ke Instalasi Rawat Darurat RSUD dr.Dradjat Prawiranegara
Kabupaten Serang, mengaku pada tanggal sembilan bulan oktober tahun duaribu
enambelas,pukulduapuluhsatunolnol(45menitsebelumpemeriksaan)korban
sedangberadadidepanrumah.Ketikaanakkorbansedangmembelisiomay,korban
mendengarkeempatpelakumenghinaanakkorbandenganmengatakananakkorban
gila. Korban merasa tersinggung dan mengatakan bahwan anaknya tidak gila.
Kemudiankorbanpulangkerumah.Tibatibatigaorangtetanggakorbanmendatangi

rumah korban dengan mendobrak pintu rumah korban, lalu pelaku satu memukul
kepalakorbandenganmenggunakanbatusebanyaktigakali,lalumenendangperut
korban sebanyak satu kali. Korban mengaku sempat tidak sadar selama beberapa
detik. Setelah sadar korban melihat pelaku sedang memukul anak korban. Saat
korban berusaha untuk menyelamatkan anaknya, korban dicekik oleh pelaku dua
sampaidileraiolehmenantukorban.Korbansempatmelakukanperlawanandengan
menendang satu kali. Saat pemeriksaan, keluhan nyeri menelan dan suara parau
disangkal.
RiwayatPenyakitDahulu

Tidakada

RiwayatPenyakitdalamkeluarga

Tidakada

III. PEMERIKSAANFISIKUMUM
KeadaaanUmum
Kasadaran
Emosi
TekananDarah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Leher
Dada
Paruparu
Jantung

:Tampaksakitsedang
:Sadarpenuh
:Stabil
:120/80mmHg
:100x/menit
:20x/menit
:370C

:Normocephal
:Conjungtivaanemis(/),skleraikterik(/)
:Normoseptal,pistaksis(/)
:Dalambatasnormal
:PembesaranKGB()

:Suaravesikular(+/+),ronkhi(/),wheezing(/)
:Bunyijantungreguler,murmur(),gallop()

Abdomen

:Bisingusus(+),nyeritekan()

Genital

:Tidakditemukankelainan

Ekstremitas
Ekstremitasatas
Ekstremitasbawah

:Dalambatasnormal
:Dalambatasnormal

PemeriksaanLuka
1. Padadahikanan,duasentimeterdarigarispertengahandepan,duasentimeterdiatas
sudut alis kanan sisi dalam, terdapat luka terbuka dangkal, tepi tidak rata, dasar
jaringanbawahkulit,terdapatjembatanjaringan,berukuransatukomalimakalisatu
sentimeter,perdarahanaktif.Terdapatbengkakdisekelilingnyaberukurantigakalitiga
kalinolkomalimasentimeter.
2. Padapangkalhidungkanan,nolkomalimasentimeterdarigarispertengahandepan,
satukomalimasentimeterdarisudutdalammatakananterdapatlukalecetgeseryang
berjalandariataskebawahberukuransatukomalimakalinolkomalimasentimeter.
3. Padahidungbagiankanan,duakomalimasentimeterdarigarispertengahandepan,
tigakomalimasentimeterdarisudutluarbibirkananterdapatlukalecetgoresyang
berjalandariataskebawahberukuransatukomalimakalinolkomasatusentimeter.
4. Padabagianatasbibirkanan,duakomalimasentimeterdarigarispertengahandepan,
satukomalimasentimeterdarisudutluarbibirkanan,terdapatbeberapalukalecet
goresyangberukuranempatkaliduasentimeter.
5. Padatungkaibawahkanan,sembilansentimeterdibawahlutut,terdapatbeberapaluka
lecetgoresberukurantigakomalimakaliduakomalimasentimeter.
6. Padapunggungjarikeduakakikiriruastengah,terdapatlukalecetgoresberukurannol
komadelapankalinolkomalimasentimeter.

IV. PEMERIKSAANPENUNJANG

Tidakdilakukan

V.

PENATALAKSAAN
Penjahitanluka
Antinyeri
Antibiotik

BABII
TINJAUANPUSTAKA

I.

Pengeroyokan

TindakPidanaPengeroyokandanPerusakan
Yangdimaksuddenganpengeroyokanyaitumelakukankekerasansedikitdikitnyadua
orangataulebih.DalamKitabUndangUndangHukumPidana(KUHP)telahmemuat
pasal yang mengatur tentang tindak pidana yang dengan terangterangan dan tenaga
bersamamelakukankekerasanterhadaporangyangmenyebabkanluka.lukadanbarang
yang menyebabkan perusakan barang. Tindak pidana ini sering disebut dengan tindak
pidana pengeroyokan dan perusakan. Tindak pidana pengeroyokan memiliki pengertian
bahwa tindak pelanggaran hukum yang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang
atau barang atau yang biasa.
Pengeroyokan dan perusakan adalah istilah pidana tentang Tindak pidana pada Pasal 170
KUHP:
1. Barangsiapa terang terangan dan dengan tenaga bersama melakukan kekerasan
terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
enam bulan.
2. Yang bersalah diancam:
Ke-1. Dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun, jika dengan sengaja
menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan mengakibatkan lukaluka.
Ke-2. Dengan pidana paling lama 9 (sembilan) tahun, jika kekerasan mengakibatkan
luka berat.
Ke-3. Dengan pidana paling lama 12 (dua belas) tahun, jika kekerasan
mengakibatkan maut.
3. Pasal 89 tidak berlaku bagi pasal ini ( Pasal 170 KUHP )

Pada Pasal 170 ayat (2) KUHP memuat unsur-unsur sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Unsur barang siapa


Unsur dengan terang-terangan dan tenaga bersama
Unsur menggunakan kekerasan terhadap orang atau perusakan terhadap barang
Unsur yang mengakibatkan luka-luka atau penghancuran barang.

5.
Bab V penyertaan dalam tindak pidana KUHP, pasal 55 yang berisi:
1. Dipidana sebagai pelaku tindak pidana:
1) Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta
melakukan perbuatan.
2) Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan
menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman,
sarana atau penyesatan atau dengan memberi kesempatan, sarana atau
keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan.
2. Terhadap penganjur, hanya perbuatan yang sengaja dianjurkan sajalah yang
diperhitungkan, beserta akibat akibatnya.

II.

LukaAkibatKekerasanTumpul
Bendabenda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini

adalah benda yang memiliki permukaan tumpul. Luka yang terjadi dapat berupa
memar(kontusio,hematom),lukalecet(ekskoriasi,abrasi)danlukaterbuka/robek
(vulnuslaseratum).
Luas,berat,danwujudlukabergantungpadabesarnyakekuatan yangditujukan
padatubuh,waktuyangtelahlewatketikakekuatanataudayasampaiketubuh,daerah
yang terkena dan luasnya permukaan tubuh yang terkena ketika daya atau kekuatan
sampaiketubuh.

Luka

lecet

terjadi

akibat

cedera

pada

epidermis

yang

bersentuhan dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya
pada kejadian kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur jalan, atau sebaliknya benda
tersebut bergerak dan bersentuhan dengan kulit. Sesuai dengan mekanisme
terjadinya, luka lecet dapat diklasifikasikan sebagai luka lecet gores, luka lecet
serut, luka lecet tekan, dan luka lecet geser.

Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang

menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui,
maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang
umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan
antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka lecet
atau luka memar di sisi luka.
0

Kontusio atau memar terjadi karena tekanan yang besar dalam waktu yang

singkat. Penekanan ini menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil dan dapat
menimbulkan perdarahan pada jaringan bawah kulit atau organ dibawahnya. Kontusio
adalah suatu keadaan dimana terjadi pengumpulan darah dalam jaringan sewaktu orang
masih hidup, dikarenakan pecahnya pembuluh darah kapiler akibat kekerasan benda
tumpul
III. Derajat luka
Luka ringan atau luka derajat satu adalah korban dengan tanpa luka atau dengan
luka lecet atau memar kecil di lokasi yang tidak berbahaya yang tidak menurunkan
fungsi alat tubuh tertentu.
Luka berat menurut KUHP pasal 90: jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak
memberikan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; yang
menyebabkan seseorang terus menerus tidak mampu untuk menjalankan tugas jabatan
atau pekerjaan pencaharian; yang menyebabkan kehilangan salah satu panca indera,
yang menimbulkan cacat berat; yang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuh;
terganggunya daya pikir selama empat minggu atau lebih serta terjadinya gugur atau
matinya kandungan seorang perempuan. Dengan demikian keadaan yang terletak
diantara luka ringan dan berat adalah keadaan yang dimaksud dengan luka sedang.
Namun demikian, perlu diingat bahwa pada saat pemeriksaan pertama kali, dokter
sering tidak dapat menentukan apakah suatu perlukaan yang sedang diperiksanya adalah
luka sedang atau luka berat. Hal ini diakibatkan masih belum berhentinya perkembangan
derajat suatu perlukaan sebelum selesainya pengobatan/perawatan. Jadi VeR sementara

ini tidak berisikan kesimpulan derajat luka, melainkan hanya keterangan bahwa hingga
saat VeR dibuat korban masih dalam perawatan di institusi kesehatan tersebut.

BABIII
KESIMPULAN

Padapemeriksaaniniperempuanyangmenurutketeranganlahirpadatanggallima
bulan november tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh delapan, ditemukan satu luka
terbuka pada dahi, luka lecet geser pada pangkal hidung kanan, luka lecet gores pada
hidungkanan,lukalecetgorespadabagianatasbibirkanan,lukalecetgorespadatungkai
bawahkanan,danlukalecetgorespadapunggungjarikeduakakikiri.
Luka terbuka pada dahi memerlukan tindakan medis (penjahitan), luka lainnya
dapatmenyembuhsendiridalamkurunwaktuantaratujuhharisampaiempatbelashari.
Menurutciridanpolanyamerupakankekerasantumpul.Lukatersebuttermasukdalamluka
derajatsedang.

BABIV
DASARKESIMPULAN
Pada Ny.D telah terjadi kekerasan berupa kekerasan tumpul dengan derajat luka
sedang. Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka seperti ini adalah benda yang

memiliki permukaan tumpul. Luka yang terjadi dapat berupa luka memar (kontusio,
hematom) dimana terjadi pada pasien. Selain itu, kekerasan tumpul dapat juga terjadi
berupa luka lecet (ekskoriasim abrasi) dan luka terbuka/robek (vulnus laseratum).
Luka robek merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang
menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui,
maka akan terjadi robekan pada kulit. Luka ini mempunyai ciri bentuk luka yang
umumnya tidak beraturan, tepi atau dinding tidak rata, tampak jembatan jaringan
antara kedua tepi luka, bentuk dasar luka tidak beraturan, sering tampak luka lecet
atau luka memar di sisi luka. Pada pasien ini ditemukan luka robek sesuai dengan
karakteristik tersebut.
Luka lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan
benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing, misalnya pada kejadian
kecelakaan lalu lintas, tubuh terbentur jalan, atau sebaliknya benda tersebut bergerak
dan bersentuhan dengan kulit. Sesuai dengan mekanisme terjadinya, luka lecet dapat
diklasifikasikan sebagai luka lecet gores, luka lecet serut, luka lecet tekan, dan luka
lecet geser. Pada pasien ini ditemukan luka lecet tekan dan luka lecet gores sesuai dengan
karakteristik tersebut
Luka ringan atau luka derajat satu adalah korban dengan tanpa luka atau dengan
luka lecet atau memar kecil di lokasi yang tidak berbahaya yang tidak menurunkan
fungsi alat tubuh tertentu.
Luka berat menurut KUHP pasal 90: jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak
memberikan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut; yang
menyebabkan seseorang terus menerus tidak mampu untuk menjalankan tugas jabatan
atau pekerjaan pencaharian; yang menyebabkan kehilangan salah satu panca indera,
yang menimbulkan cacat berat; yang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuh;
terganggunya daya pikir selama empat minggu atau lebih serta terjadinya gugur atau
matinya kandungan seorang perempuan. Dengan demikian keadaan yang terletak
diantara luka ringan dan berat adalah keadaan yang dimaksud dengan luka sedang.
Pasien ini masuk ke dalam luka derajat sedang.

Yangdimaksuddenganpengeroyokanyaitumelakukankekerasansedikit

dikitnyaduaorangataulebih.DalamKitabUndangUndangHukumPidana(KUHP)telah
memuat pasal yang mengatur tentang tindak pidana yang dengan terangterangan dan
tenagabersamamelakukankekerasanterhadaporangyangmenyebabkanluka.lukadan
barang yang menyebabkan perusakan barang. Tindak pidana ini sering disebut dengan
tindak pidana pengeroyokan dan perusakan. Tindak pidana pengeroyokan memiliki
pengertian bahwa tindak pelanggaran hukum yang bersama-sama melakukan kekerasan
terhadap orang atau barang atau yang biasa.
Pengeroyokan dan perusakan adalah istilah pidana tentang Tindak pidana pada Pasal 170
KUHP:
1. Barangsiapa terang terangan dan dengan tenaga bersama melakukan kekerasan
terhadap orang atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
enam bulan.
2. Yang bersalah diancam:
Ke-1. Dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun, jika dengan sengaja
menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan mengakibatkan lukaluka.
Ke-2. Dengan pidana paling lama 9 (sembilan) tahun, jika kekerasan mengakibatkan
luka berat.
3. Ke-3. Dengan pidana paling lama 12 (dua belas) tahun, jika kekerasan
mengakibatkan maut.
Pasien ini mengalami kekerasan yang dilakukan oleh dua orang, yang
artinya termasuk dalam pengeroyokan. Sesuai dengan pasal 170 KUHP, barangsiapa
terang terangan dan dengan tenaga bersama melakukan kekerasan terhadap orang
atau barang, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
Dan pelaku diancam dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun, jika dengan
sengaja menghancurkan barang atau jika kekerasan yang digunakan mengakibatkan
luka-luka.

Anda mungkin juga menyukai