Anda di halaman 1dari 6

Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga terhadap Hilangnya Identitas

Remaja Indonesia sebagai Akibat dari Globalisasi


Yuli Alfiani (3401414103/3)
Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang
Pendahuluan
Keluarga pada hakekatnya merupakan satuan terkecil sebagai inti dari
suatu sistem sosial yang ada dimasyarakat. Suasana keluarga yang kondusif
akan menghasilkan warga masyarakat yang baik karena dalam keluargalah
seluruh anggota keluarga belajar berbagai dasar kehidupan masyarakat.
Perkembangan peradaban dan kebudayaan, terutama sejak IPTEK berkembang
secara

pesat,

baik

yang

bersifat

positif

maupun

negative

kehidupan

keluargapun banyak mengalami perubahan dan berada jauh dari nilai-nilai


keluarga yang sesungguhnya. Dalam kondisi masa kini, yang ditandai dengan
modernisasi dan globalisasi, banyak pihak yang menilai bahwa kondisi
kehidupan masyarakat dewasa ini berakar dari kondisi kehidupan dalam
keluarga (Setiawati, 2009).
Munculnya kehidupan berkeluarga, menurut salah satu teori evolusi
keluarga (Bachoven) adalah setelah manusia lelah hidup bebas tak beraturan
yang disebut fase Promiskuitas, dalam fase ini manusia berperilaku bebas
seperti binatang tidak kenal aturan, kemudian manusia mengenal sistem
perbedaan pada fase ini dikenal dengan fase diferensiasi, dalam fase ini
manusia sudah mengenal perbedaan peran dan fungsi maka munculah
keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) yang selanjutnya diperluah dengan keluarga
eksogami

dan

indogami.

Seiring

dengan

perubahan

jaman,

pengaruh

globalisasi bidang kebudayaan ditandai dengan 3F (food, fashion dan fun)


memungkinkan akan terjadi daur ulang, dimana komitmen untuk hidup dalam
sebuah keluarga bisa jadi

kembali mengalami siklus awal yaitu pada fase

promiskuitas, manusia kembali ingin hidup bebas.


Tantangan Globalisasi terhadap kehidupan Remaja
Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam
berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas

yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
Intinya globalisasi ini menghilangkan berbagai sekat terutama sekat socialkultural. Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah
globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup.
Globalisasi tentunya membawa banyak pengaruh bagi seluruh kehidupan
masyarakat khususnya remaja di Indonesia. Pengaruh tersebut berupa dampak
yang timbul dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di satu sisi,
globalisasi memang membawa dampak positif bagi kehidupan manusia seperti
keterbukaan Informasi, komunikasi semakin mudah dan cepat berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatnya taraf hidup masyarakat. Selain
dampak positif, adanya globalisasi juga menimbulkan dampak buruk bagi
kehidupan masyarakat seperti bobroknya karakter atau kepribadian seseorang,
kebarat baratan, sikap individualisme, hilangnya rasa cinta terhadap produk
dalam negeri. Teknologi komunikasi, seperti handphone, internet dan lainnya
juga

memiliki

dampak

yang

besar

terhadap

penggunanya.

Selain

ketergantungan terhadap teknologi, virus OK(otak kotor) sering terjadi di


kalangan remaja. Hal ini disebabkan beredarnya video-video yang seronok
dengan mudah beredar di internet yang merupakan sebuah media komunikasi.
Faktor media massa seperti TV dan Radio pun menjadi penyumbang terbesar
yang membawa pengaruh terhadap sikap remaja masa kini. Sudah menjadi
rahasia umum bahwa sebagian besar tayangan televisi yang ada di Indonesia
mempunyai kualitas yang kurang baik, bahkan buruk. Media adalah wadah
yang menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang
bersifat nasional maupun internasional. Media pun seringkali berperan dalam
mengembangkan kebudayaan, juga tata cara, mode, gaya hidup dan normanorma.
Fungsi dan Peran Keluarga dalam Proses Pembentukan Kepribadian
Keluarga inti ini merupakan pranata sosial terkecil yang terdiri dari
suami/ayah, istri/ibu beserta anak-anak yang belum menikah, keluarga ini
merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat sebagai tempat dan proses
pegaulan hidup dalam keteraturan. Keluarga sebagai pranata sosial tentunya
memiliki fungsi dan peran dalam proses pembentukan kepribadian anak agar

seorang anak memiliki karakter atau kepribadian yang baik. Fungsi dan peran
keluarga

baik

secara

normatif-teoritis

ataupun

eksistensinya

dapat

dirangkumkan dapat diperhatikan dalam uraian berikut: (Lihat pula Tulisan


Munawar, dalam Ssioreligi Volume 7 No. 2 September 2009)
a. Fungsi dan Peran Biologis-heteroseksual Keluarga
b. Fungsi danPeran Regeneratif Keluarga
c. Fungsi dan Peran Protektif Keluarga
d. Fungsi dan Peran Ekonomis Keluarga
e. Fungsi dan Peran Psikologis-afeksional Keluarga
f. Fungsi dan Peran Rekreatif Keluarga
g. Fungsi dan Peran Sosialisasi Keluarga
h. Fungsi dan Peran EdukatifKeluarga
i. Fungsi dan Peran Religius Keluarga
Secara

sosiologis,

manakala

fungsi

itu

berjalan

maka

tantangan

menghadapi pengaruh negatif perubahan global menjadi tidakah sesuatu yang


dikhawatirkan. Dalam fungsi peran biologis dan heteroseksual, serta fungsi
regeneratif keluarga menjadi tempat mengatur hubungan seksual dalam
bingkai norma social dan agama, sehingga freesex, bisex,dan penyakit seksual
lainnya tidak akan terjadi serta memperjelas status anak yang dilahirkan.
Fungsi Peran keluarga sebagai protektif adalah keluarga melindungi seluruh
anggota keluarga, dari berbagai tantangan dan hambatan, dimana keluarga
dapat mendiskusikan berbagai persoalan yang dihadapi anggota keluarga
sebagai masalah bersama. Selanjutnya, fungsi peran ekonomis keluarga, maka
dalam kaitannya dengan fungsi ini keluarga harus mempersiapkan bekal anak
tidak

semata-mata

berbentuk

materi

tetapi

juga

mempersiapkan

pendidikannya.
Fungsi peran psikologis afeksional, dalam kaitan ini bahwa membangun
rumah tangga pada dasarnya adalah untuk membentu keluarga bahagia
sejahtera,

artinya dalam keluarga itu harus tercipta ketentraman

dan

kedamaian. Dalam kaitan ini keluarga juga harus berfungsi dan berperan
rekreatif, agar anak jika menghadapi kepenatan, stress, jenuh tidak lari ke

tempat hiburan terlarang atau frustrasi berkepanjangan melainkan kembali


pulang ke rumah.
Fungsi peran sosialiasasi keluarga, keluarga harus mampu memberikan
penanaman nilai-nilai sosial kepada anak-anak mereka sebelum hidup dalam
masyarakat. Orang tualah yang harus memilih dan memilah lingkungan
bergaul anaknya, setelah itu barulah mereka diberi kepercayaan untuk memilih
lingkungan sosial untuk mengembangkan ekspresi dirinya.Sementara itu,
dalam fungsi peran edukatif keluarga, bahwa pendidikan yang utama dan
pertama adalah terjadi dalam keluarga, setelah itu sekolah dan masyarakat.
Dari keluargalah anak harus dibekali nilai-nilai pendidikan, dan keluargalah
yang harus memilihkan lingkungan pendidikan (formal & non formal) yang
sesuai dengan karakteristik anak dan kemungkinan masa depannya. Terakhir,
fungsi peran religius keluarga, dalam fungsi peran ini keluargalah yang harus
mengarahkan dan mempertebal keyakinan beragama, suasana kehidupan
religius harus dimulai dari keluarga, fondasi agama harus ditanamkan dalam
keluarga. Sebagaimana disebutkan bahwa orangtualah yang akan menjadikan
anaknya beragama atau tidak, menjadi majusi atau islam atau agama lainnya.
Upaya Pengendalian Lembaga Keluarga terhadap Globalisasi
Perkembangan globalisasi yang sedang terjadi seperti sekarang ini
banyak membawa pengaruh bagi kehidupan manusia terutama pada remaja.
Akhir-akhir ini, perilaku seseorang di era globalisasi mulai berubah. Hal itu pun
berlaku dengan sikap dan perilaku seorang remaja. Sebelum kita membahas
tentang sikap dan perilaku remaja. Hadirnya globalisasi di tengah-tengah
kehidupan masyarakat tidak hanya membawa pengaruh positif tetapi pengaruh
negative juga muncul akibat arus global tersebut. Dampak negatif dari
globalisasi ini sendiri menjadi persoalan yang sedang kita hadapi di zaman
modern ini. Dengan banyaknya teknologi dan hal-hal baru yang dibawa di
dalam era globalisasi ini membawa para remaja-remaja kita kehilangan
identitasnya sebagai remaja indonesia. ikap-sikap yang bersifat negatif sering
kita lihat di banyak media massa maupun kejadian yang kita lihat langsung.
Salah satu contoh yaitu kerusuhan yang dilakukan oleh para siswa-siswa SMK
yang biasa terjadi di Kota Jakarta.

Oleh

karena

itu,

untuk

melakukan

pengendalian sosial agar hal-hal seperti yang telah disebutkan diatas tidak
terjadi dapat dilakukan dengan alat pengendalian sosial yang disebut
pendidikan. Salah satu fungsi keluarga adalah pendidikan, maka keluarga
dapat digunakan untuk melakukan pengendalian sosial. Tentunya pengendalian
sosial di keluarga hanya berlaku untuk keluarga itu sendiri dan tidak berlaku
untuk keluarga orang lain. Karena tiap keluarga memiliki kewenangan di
keluarganya sendiri.Kecuali bila keluarga orang lain meminta bantuan dari
suatu keluarga untuk membantu menyelesaikan suatu permasalahan yang
dihadapinya. Selain itu, upaya lembaga keluarga untuk mengendalikan atau
mengontrol dampak negative yang ditimbulkan oleh globalisasi, dapat juga
dengan pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara persuasif, misalnya
anak diajarkan tentang nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat.Juga
pengendalian sosial oleh keluarga dapat bersifat preventif, artinya suatu upaya
yang dilakukan oleh keluarga untuk mencegah terjadinya pelanggaran sosial
yang dilakukan oleh anggota keluarga.
Contoh Fenomena Remaja Akibat Lunturnya Kepribadian dan Moral
SMA Muhammadiyah: Siswi kami jilbab semua, masak ikut pesta bikini
Merdeka.com - SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun resmi melaporkan EO
Devine Production yang hendak melakukan pesta bikini usai anak SMA
menyelesaikan

Ujian

Nasional

(UN).

SMA

Muhammadiyah

tidak

terima

namanya dicatut dalam undangan yang disebar pihak penyelenggara. Kepala


Sekolah SMA Muhammadiyah Slamet Sutopo mengungkapkan, EO itu sudah
mencemarkan nama baik sekolahnya. Dia tak terima sekolah yang dipimpinnya
dicatut sebagai peserta pesta bikini yang disebar melalui media sosial itu. "Ini
mencemarkan nama baik Muhammadiyah. Kami banyak dapat pertanyaan dari
kolega," ucap Slamet usai membuat laporan di SPKT Polda Metro Jaya, Senin
(27/4). Atas ketidaknyamanan ini, dirinya mengaku tetap melaporkan pihak
Divine Production, walaupun yang terkait sudah mengirim surat permohonan
maaf lewat surat bercap yang diantar kurir pada Sabtu (25/4). "Menaruh nama
SMA Muhammadiyah 11 sebagai peserta undangan sangat melecehkan. Sebab
itu bertentangan dengan hal-hal Islami. Dan sekolah tak mendukung itu. Siswi

kami berjilbab semua. Masak ikut pesta bikini," ucap Slamet.

Lanjutnya,

pihaknya sama sekali tak tahu soal pesta bikini itu. Sebab pihak EO tak pernah
ada

koordinasi

dengan

OSIS

ataupun

pihak

sekolah

lainnya.

"Untuk memastikan siswanya kami tidak terlibat, kami akan meminta siswa
membuat surat pernyataan bahwa tak pernah terlibat dan tahu soal pesta
bikini itu," tutupnya.
Kesimpulan
Perkembangan

globalisasi

membawa

pengaruh

besar

terhadap

masyarakat, khususnya para remaja. Pengaruh tersebut dapat berupa dampak


positif dan dampak negative yang ditimbulkan dari proses globalisasi tersebut.
Akibat dari pesatnya perkembangan teknologi yang di sebabkan oleh
globalisasi,

dampak

negative

yang

ditimbulakan

salah

satunya

adalah

bobroknya atau rusaknya karakter dan moral seseorang yang menyebabkan


hilangnya identitas diri pada remaja tersebut. Oleh karena itu, keluarga sebagai
institusi pertama haruslah siapmenghadapi tantangan ini. Selain itu, fungsi dan
peran lembaga keluarga juga harus berjalan dengan baik disini.
Daftar Pustaka:
Choiriah, Muchlisa. 2015. SMA Muhammadiyah: Siswi kami jilbab semua,
masak ikut pesta bikini(online). (http://www.merdeka.com/peristiwa/smamuhammadiyah-siswi-kami-jilbab-semua-masak-ikut-pesta-bikini.html.
Diakses 27 April 2015)
Malihah, Elly. 2009. Re- Fungsi peran Keluarga. Bandung: UNPAD
Pratama, Galih. 2014. Sikap dan Perilaku Remaja di Era Globalisasi (online).
(http://galihpratama.net/sikap-dan-perilaku-remaja-di-era-globalisasi/.D
iakses tanggal 22 Agustus 2014)
Rahmat, Munawar. 2009. dalam sosioreligi, Eksistensi Fungsi dan Peran
Keluargadi era global. Jurusan MKDU. UPI Bandung

Anda mungkin juga menyukai