Anda di halaman 1dari 5

PENUNTUN SKILLS LAB 2

KETERAMPILAN KLINIK PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


BLOK MENTAL HEALTH & PSYCHIATRIC DISORDER (MHP)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPN
Disusun Oleh :

dr. Rosminta Girsang, SpKJ

I.

PENDAHULUAN
Pada skill lab ini mahasiswa dilatih untuk melakukan keterampilan pemeriksaan
status mental.
Pemeriksaan Status mental secara garis besar terdiri dari:
1.Observasi
2.Percakapan (Wawancara Psikiatri)
3.Eksplorasi
Pemeriksaan status mental terdiri dari :
1. Deskripsi
Mendeskripsikan:
a. Penampilan pasien : bentuk tubuh, cara berpakaian, sikap tubuh,
kebersihaan tubuh, ekspresi wajah
b. Aktivitas psikomotor :hipoaktif ,normoaktif, atau hiperaktif
c. Sikap terhadap pemeriksan: koorperaktif, non kooperatif, menggoda,
penuh perhatian,dll
2. Pembicaraan
Mendeskripsikan pembicaraan pasien : isi, produktivitas, nada suara,
pembendaharaan kata, arus (flow)
3. Mood,efek dan emosi lainnya
Mood: emosi yang meresap dan menetap, dialami secara subjektif dan
dilaporkan pasien dan dapat diamati oleh pemeriksaan. (Pemeriksaan
menanyakan bagaimana peraan OS belakangan ini, bersamaan dengan
melihat ekspresi pasien)
Afek: ekspresi emosi yang dapat diamati, mungkin tidak konsisten dengan
emosi yang digambarkan pasien (pemeriksaan mengamati wajah pasien,
intonasi suara)
Emosi: suatu keadaan perasaan yang konfleks dengan komponen
psikik,somatik dan perilaku sebagaimana dimanifestasikan oleh efek dan
mood.
4. Pikiran
Gangguan pikiran terdiri dari:
a. Gangguan Umum Bentuk Pikiran:kemampuaan menilai realitas baik atau
terganggu (tanda terganggu dijumpai waham atau halusinasi)
b. Gangguan Spesifik bentuk pikiran (mengobservasi kata-kata yang diucapkan
pasien)
Neologisme:
Circumstantiality:
Tangentiality:
Dll (baca di textbook)
c. Gangguan spesifik isi pikiran,antara lain: untuk menanyakan ada waham atau
tidak.
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang didasarkan atas kesimpulan
yang salah tentang kenyataan ekternal yang tidak sesuai dengan latar
belakang intelegensia dan budaya pasien yang tidak dapat dikoreksi dengan
alasan apapun
Contoh pertayaan untuk mengawali waham:
Apakah kamu punya kemampuan/bakat yang orang lain tidak punya?
Waham kebesaran

5. Persepsi
Gangguan persepsi antara lain terdiri dari:
Halusinasi : persepsi sensori yang salah yang tidak disertai stimulus eksternal
yang nyata.
Pertayaan dapat berupa : Pernahkah anda mendengar suara-suara yang orang
lain tidak pernah mendengar? Seberapa sering anda mendengar suara-suara
tersebut?
Ilusi : mispersepsi misinterpretasi terhadap stimulus eksternal
6. Sensorium
a. Alertness (compos mentis, apatis, somnolens, sopor, koma, delirium, twilight
state)
b. Orientasi
Orientasi terdiri dari personal, tempat, waktu, situasional
Dapat dilakukan dengan pertayaan:
Tempat : Dimana kita berada sekarang?
Waktu : hari, tanggal, bulan, tahun sekarang
Personal :Siapa nama orang yang menemani kamu berobat?
Apakah kamu tahu siapa yang memeriksa kamu saat ini
c. Konsentrasi
Menilai konsentrasi :
Mulai dari 100 dikurang 7,kurang lagi 7 (sampai 5 kali pengurangan 7)
d. Daya ingat
Menilai daya ingat jangaka panjang (kejadian yang terjadi lebih
Dimana anda menjalani pendidikan sekolah baru?
Menilai daya ingat jangka sedang (kejadian yang terjadi beberapa bulan
sampai beberapa tahun)
Kapan terjadinya gempa tsunami di Aceh?
Menilai daya ingat jangka pendek
Apa yang anda makan saat sarapan tadi pagi?
Dengan mengulang 3 nama benda setelah beberapa menit
Menilai daya ingat segera : dengan mengulang 5-digit angka segera setelah
diucapkan pemeriksa
e. Pengetahuan umum (siapa 3 nama presiden yang pernah menjabat di
Indonesia)
f. Berpikir abstrak : apa arti besar pasak dari tiang atau apa persamaan jeruk
dan apel
7. Insight : tingkat kesadaran dan pemahaman terhadap penyakit
Insight terbagi 6 tingkatan :
Derajat 1: menyangkal dirinya sakit
Derajat 2: menyadari dirinya sakit tapi pada saat bersamaan juga menyangkal
Derajat 3: sadar dirinya sakit,menyalahkan orang lain atau kondisi medik organik
Derajat 4: sadar dirinya sakit sehubungan dengan sebab yang tidak diketahuinya
Derajat 5: intellectual insight: menyadari bahwa pasien sakit dan gejala atau
kegagalan dalam penyesuaian sosial akibat perasaan irasional atau gangguan
pasien tanpa menerapkan pengetahuan ini di masa depan .
Derajat 6: true emotional insight: kesadaran emosional bahwa motivasi dan
perasaan pasien dan orang-orang yang penting dalam kehidupannya,yang
menyebabkan perubahan yang mendasar dalam perilakunya
Contoh :
Apakah yang menyebabkan anda datang kerumah sakit atau klinik ini?
Apakah kamu memerlukan pengobatan?
Apakah kamu memiliki gangguan psikiatrik?
8. Judgement
Judgment sosial: dengan menanyakan manifestasi perilaku yang merugikan pasien
dan perilaku yang tidak dapat diterima kebudayaan.
Contoh pertanyaan:
Apa yang kamu lakukan jika kamu ingin bertemu ayah kamu yang sedang rapat?
Tes judgement: dengan menanyakan prediksi pasien pada suatu situasi imajiner
Contoh pertanyaan:

Apa yang anda lakukan jika menemukan dompet berisi uang dan kartu identitas di
tengah jalan?
9. Pengendalian impuls: Observasi pasien selama wawancara apakah sabar atau
ada memaki, memukul atau menangis, mau bunuh diri.
II. RANCANGAN ACARA PEMBELAJARAN
Waktu
Aktivitas Belajar Mengajar
(menit)
20 Menit
Introduksi pada kelas besar
(terdiri dari 45 mahasiswa)
Pemutaran film tentang
keterampilan pemeriksaan status
mental
10 Menit
Demonstrasi oleh Narasumber
Narasumber memperlihatkan
tata cara pemeriksaan status
mental
Tahap I : Observasi
Ketika penderita masuk ruang
mendeskripsikan penampilan
pasien: bentuk tubuh, cara
berpakaian, sikap, kebersihan,
kuku, rambut, ekspresi muka.

Keteranga
n
Narasumb
er

Tahap II: Menanyakan Identitas


pasien

30 Menit

90 Menit

Tahap III: Mendeskripsikan


pembicaraan pasien: Kuantitas,
kecepatan, produktivitas dan
kualitas,
Mahasiswa mampu melakukan
pemeriksaan mood, afek, pikiran,
persepsi, sensorium, insight dan
judgement.
Coaching: Mahasiswa melakukan
simulasi secara bergantian
dengan dibimbing oleh instruktur.
Kepada mahasiwa diberikan satu
kasus simulasi. Pasien simulasi
akan diperankan oleh sesama
mahasiswa
Self pratice: mahasiswa
melakukan anamnesis secara
bergantian dengan fokus pada
pemeriksaan status mental
sehingga total waktu yang
dibutuhkan 90 Menit
(tergantung jumlah mahasiswa)

Instruktur,
Mahasisw
a

Mahasisw
a

III. TUJUAN KEGIATAN


III.1 TUJUAN UMUM
Melatih mahasiswa untuk dapat meningkatkan keterampilan dalam melakukan
pemeriksaan status mental.
III.2 TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan status mental pasien
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan pembicaraan pasien :
kuantitas,kecepatan,produktivitas dan kualitas.
3. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan mood,afek,pikiran persepsi sensorium
insight dan judgement.

IV. PEDOMAN INTRUKTUR


1. Mahasiswa dibagi kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 9 orang.
2. Diskusi dipimpin oleh seorang instruktur yang telah ditetapkan oleh
koordinator.
3. Cara pelaksanaan kegiatan :
3.1Coaching : mahasiswa melakukan pemeriksaan status mental.Pasien
simulasi bergantian diperankan oleh mahasiswa.
Mahasiswa lainnya bertugas sebagai pengamat.
Self practice : setiap mahasiswa harus mendapatkan kesempatan
melakukan pemeriksaan status mental. Pada saat self practice intruktur
mengamati peragaan mahasiswa dengan berpedoman kepada checklist
yang ada.
Pada pelaksanaan,mahasiswa bergantian bertindak sebagai dokter
maupun penderita.
V. WAKTU PELAKSANAAN
- Setiap kegiatan skills lab dilakukan selama 150 menit
- Disesuaikan dengan jadwal skills lab blok brain and mind
Tempat pelaksanaan : Ruang skills lab FK UHN
VI. SARANA YANG DIPERLUKAN
Pensil dan pulpen
VII.
N
O
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
8.

LEMBAR PENGAMATAN PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


LANGKAH/ TUGAS
PENGAMAT
AN
0
1
2
Deskripsi Umum
a.Mendeskripsikan penampilan pasien:
b.Mendeskripsikan aktivitas psikomotor:
c.Mendeskripsikan sikap terhadap pemeriksa:
Pembicaraan
Mendeskripsikan pembicaraan pasien: isi,
produktivitas, nada suara, pembendaharaan kata,
dan arus
Mood, afek, dan emosi lainnya
a.Menyatakan mood yang dialami pasien
b.Menyatakan afek yang dialami pasien, menilai
kesesuaian
Pikiran
- Mengobservasi gangguan bentuk pikiran
pasien secara umu dan spesifik
- Menanyakan gangguan spesifik isi pikiran
pasien
Persepsi
Menanyakan gangguan persepsi yang dialami
pasien
Sensorium
a. Mengobservasi alertness
b. Menanyakan orientasi:
c. Menguji konsentrasi
d. Menguji daya ingat (Memory)
- Menguji daya ingat jangka panjang
- Menguji daya ingat jangka sedang
- Menguji daya ingat jangka pendek
e. Menguji pengetahuan umum
f. Menguji pikiran abstrak
Mengeksplorasi in sight
Judgement
- Menanyakan judgement social
- Menanyakan manisfestasi perilaku yang
merugikan pasien dan perilaku yang tidak
dapat diterima kebudayaan; apakah pasien
mengerti perilakunya tersebut
- Menilai tes judgement
- Menanyakan prediksi pasien pada suatu
situasi imajiner

KETERANG
AN

9.

Pengendalian Impuls
Observasi tingkah laku pasien dan laporan
keluarga
Note:
2
= Mahasiswa melakukan dengan sempurna
1
= Mahasiswa melakukan tidak sempurna
0
= Mahasiswa tidak melakukan
Score: ...... X 100 % =
......

Instruktor,

(.........................................)

Anda mungkin juga menyukai