Skill Lab 2 Blok 15
Skill Lab 2 Blok 15
I.
PENDAHULUAN
Pada skill lab ini mahasiswa dilatih untuk melakukan keterampilan pemeriksaan
status mental.
Pemeriksaan Status mental secara garis besar terdiri dari:
1.Observasi
2.Percakapan (Wawancara Psikiatri)
3.Eksplorasi
Pemeriksaan status mental terdiri dari :
1. Deskripsi
Mendeskripsikan:
a. Penampilan pasien : bentuk tubuh, cara berpakaian, sikap tubuh,
kebersihaan tubuh, ekspresi wajah
b. Aktivitas psikomotor :hipoaktif ,normoaktif, atau hiperaktif
c. Sikap terhadap pemeriksan: koorperaktif, non kooperatif, menggoda,
penuh perhatian,dll
2. Pembicaraan
Mendeskripsikan pembicaraan pasien : isi, produktivitas, nada suara,
pembendaharaan kata, arus (flow)
3. Mood,efek dan emosi lainnya
Mood: emosi yang meresap dan menetap, dialami secara subjektif dan
dilaporkan pasien dan dapat diamati oleh pemeriksaan. (Pemeriksaan
menanyakan bagaimana peraan OS belakangan ini, bersamaan dengan
melihat ekspresi pasien)
Afek: ekspresi emosi yang dapat diamati, mungkin tidak konsisten dengan
emosi yang digambarkan pasien (pemeriksaan mengamati wajah pasien,
intonasi suara)
Emosi: suatu keadaan perasaan yang konfleks dengan komponen
psikik,somatik dan perilaku sebagaimana dimanifestasikan oleh efek dan
mood.
4. Pikiran
Gangguan pikiran terdiri dari:
a. Gangguan Umum Bentuk Pikiran:kemampuaan menilai realitas baik atau
terganggu (tanda terganggu dijumpai waham atau halusinasi)
b. Gangguan Spesifik bentuk pikiran (mengobservasi kata-kata yang diucapkan
pasien)
Neologisme:
Circumstantiality:
Tangentiality:
Dll (baca di textbook)
c. Gangguan spesifik isi pikiran,antara lain: untuk menanyakan ada waham atau
tidak.
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang didasarkan atas kesimpulan
yang salah tentang kenyataan ekternal yang tidak sesuai dengan latar
belakang intelegensia dan budaya pasien yang tidak dapat dikoreksi dengan
alasan apapun
Contoh pertayaan untuk mengawali waham:
Apakah kamu punya kemampuan/bakat yang orang lain tidak punya?
Waham kebesaran
5. Persepsi
Gangguan persepsi antara lain terdiri dari:
Halusinasi : persepsi sensori yang salah yang tidak disertai stimulus eksternal
yang nyata.
Pertayaan dapat berupa : Pernahkah anda mendengar suara-suara yang orang
lain tidak pernah mendengar? Seberapa sering anda mendengar suara-suara
tersebut?
Ilusi : mispersepsi misinterpretasi terhadap stimulus eksternal
6. Sensorium
a. Alertness (compos mentis, apatis, somnolens, sopor, koma, delirium, twilight
state)
b. Orientasi
Orientasi terdiri dari personal, tempat, waktu, situasional
Dapat dilakukan dengan pertayaan:
Tempat : Dimana kita berada sekarang?
Waktu : hari, tanggal, bulan, tahun sekarang
Personal :Siapa nama orang yang menemani kamu berobat?
Apakah kamu tahu siapa yang memeriksa kamu saat ini
c. Konsentrasi
Menilai konsentrasi :
Mulai dari 100 dikurang 7,kurang lagi 7 (sampai 5 kali pengurangan 7)
d. Daya ingat
Menilai daya ingat jangaka panjang (kejadian yang terjadi lebih
Dimana anda menjalani pendidikan sekolah baru?
Menilai daya ingat jangka sedang (kejadian yang terjadi beberapa bulan
sampai beberapa tahun)
Kapan terjadinya gempa tsunami di Aceh?
Menilai daya ingat jangka pendek
Apa yang anda makan saat sarapan tadi pagi?
Dengan mengulang 3 nama benda setelah beberapa menit
Menilai daya ingat segera : dengan mengulang 5-digit angka segera setelah
diucapkan pemeriksa
e. Pengetahuan umum (siapa 3 nama presiden yang pernah menjabat di
Indonesia)
f. Berpikir abstrak : apa arti besar pasak dari tiang atau apa persamaan jeruk
dan apel
7. Insight : tingkat kesadaran dan pemahaman terhadap penyakit
Insight terbagi 6 tingkatan :
Derajat 1: menyangkal dirinya sakit
Derajat 2: menyadari dirinya sakit tapi pada saat bersamaan juga menyangkal
Derajat 3: sadar dirinya sakit,menyalahkan orang lain atau kondisi medik organik
Derajat 4: sadar dirinya sakit sehubungan dengan sebab yang tidak diketahuinya
Derajat 5: intellectual insight: menyadari bahwa pasien sakit dan gejala atau
kegagalan dalam penyesuaian sosial akibat perasaan irasional atau gangguan
pasien tanpa menerapkan pengetahuan ini di masa depan .
Derajat 6: true emotional insight: kesadaran emosional bahwa motivasi dan
perasaan pasien dan orang-orang yang penting dalam kehidupannya,yang
menyebabkan perubahan yang mendasar dalam perilakunya
Contoh :
Apakah yang menyebabkan anda datang kerumah sakit atau klinik ini?
Apakah kamu memerlukan pengobatan?
Apakah kamu memiliki gangguan psikiatrik?
8. Judgement
Judgment sosial: dengan menanyakan manifestasi perilaku yang merugikan pasien
dan perilaku yang tidak dapat diterima kebudayaan.
Contoh pertanyaan:
Apa yang kamu lakukan jika kamu ingin bertemu ayah kamu yang sedang rapat?
Tes judgement: dengan menanyakan prediksi pasien pada suatu situasi imajiner
Contoh pertanyaan:
Apa yang anda lakukan jika menemukan dompet berisi uang dan kartu identitas di
tengah jalan?
9. Pengendalian impuls: Observasi pasien selama wawancara apakah sabar atau
ada memaki, memukul atau menangis, mau bunuh diri.
II. RANCANGAN ACARA PEMBELAJARAN
Waktu
Aktivitas Belajar Mengajar
(menit)
20 Menit
Introduksi pada kelas besar
(terdiri dari 45 mahasiswa)
Pemutaran film tentang
keterampilan pemeriksaan status
mental
10 Menit
Demonstrasi oleh Narasumber
Narasumber memperlihatkan
tata cara pemeriksaan status
mental
Tahap I : Observasi
Ketika penderita masuk ruang
mendeskripsikan penampilan
pasien: bentuk tubuh, cara
berpakaian, sikap, kebersihan,
kuku, rambut, ekspresi muka.
Keteranga
n
Narasumb
er
30 Menit
90 Menit
Instruktur,
Mahasisw
a
Mahasisw
a
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KETERANG
AN
9.
Pengendalian Impuls
Observasi tingkah laku pasien dan laporan
keluarga
Note:
2
= Mahasiswa melakukan dengan sempurna
1
= Mahasiswa melakukan tidak sempurna
0
= Mahasiswa tidak melakukan
Score: ...... X 100 % =
......
Instruktor,
(.........................................)