Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
l.lLatarBelakang
Hinggasaatinikejadianmeningitismasihbanyakditemukandiduniadanmasihmenjadi
salahsatupenyebabterseringkematianpadaneonatus.Karenatingkatmorbiditas dan
mortalitasnyayangtinggi,meningitismenjadisalahsatukegawatdaruratanmedis.Maka,
penegakandiagnosisdinidanpenanganandengansegeraharusditerapkan.
1.2TujuanPenulisan
1.2.1TujuanUmum
SebagaisalahsatusyaratdalammengikutiprogramkepaniteraanklinikbagianKesehatan
AnakRumahSakitKepolisianPusatRadenSaidSukanto.
1.2.2TujuanKhusus
Mengetahuidanmemahamilebihlanjutmengenaimeningitispadaneonatusdananak
anakdarisegidefinisi,etiologi,patofisiologi,diagnosis,pengobatan,danpencegahannya
agardapatditerapkandengansebaikbaiknyadalampraktekkedokterandikemudianhari.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Meningitis adalah peradangan pada selaput yang melapisi susunan saraf pusat (otak dan
medula spinalis) yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, fungi atau parasit. Meningitis
dapat mengenai semua umur, terutama pada orang dengan sistem imun rendah atau belum
sempurna. Insidens tertinggi adalah pada anak baru lahir hingga usia 2 tahun, dengan risiko
tertinggi pada usia 3-8 bulan pertama kehidupan. Meningitis merupakan kegawatdaruratan medis
karena memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, terutama pada neonatus. 1,2,6
ANATOMI
Otak dan medulla spinalis dilindungi oleh selaput otak yang terdiri dari dura mater,
araknoid mater, dan pia mater. Dura mater disebut juga sebagai pakimeningens, sedangkan
araknoid mater dan pia mater disebut juga sebagai leptomeningens.8

gambar 1. potongan koronal selaput otak.(disadur dari atlas anatomi Frank Netter)

Gambar 2. Lapisan selaput otak pada medulla spinalis.


(http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/imagepages/19088.htm)

Dura mater
Dura mater terdiri atas dua lapisan jaringan ikat padat. Lapisan yang disebelah luar
berfungsi sebagai periosteum dan secara kuat melekat pada tulang. 8 Lapisan bagian dalam
merupakan lapisan selaput otak dan menghadap rongga subdural yang sempit. 8 Arteri meningeal
berada diantara dua lapisan ini. Arteri meningeal media merupakan arteri terbesar dan cabang
dari arteri maksilaris serta arteri meningeal media memasuki tengkorak melalui foramen
spinosum.Arteri meningeal anterior merupakan arteri kecil dan mensuplai darah kebagian medial
dari dura bagian frontal dan flaks anterior. Arteri ini memasuki tengkorak didepan lamina
kribrosa sebagai cabang dari arteri etmoidalis anterior. Arteri meningeal posterior mensuplai dura
dari fosa posterior dan memasuki fosa melalui foramen jugularis sebagai cabang arteri faringealis
asenden dan arteri ini mendapat percabangan juga dari arteri vertebralis.8
Lapisan meningeal dura mater bagian dalam terpisah dari lapisan luar pada tempat dimana
lapisan ini membentuk sinus duralis.8 Sepanjang sinus longitudinalis superior dan sinus
transversus, lapisan dalam berduplikat dan menyekat kavitas cranial sebagai falks serebri dan
tentorium serebelli. Pada tepi eksterna dari foramen magnum, lapisan dura berpisah secara
lengkap, lapisan luar berlanjut sebagai periosteum dan lapisan dalam membentuk lengan duralis
dari medulla spinalis.Rongga diantara lapisan ini disebut sebagai rongga epidural. Rongga ini
mengandung jaringan ikat longgar, beberapa jaringan lemak, dan pleksus venosus
vertebralis.8Hanya pada tempat dimana radiks dari medulla spinalis berjalan melewati foramen
intervertebralis, dua lapisan dura bersatu. Lapisan dura berakhir pada tingkat vertebra sakralis

kedua setelah mengelilingi kauda ekuina.8 Pada ujung kaudalnya, lapisan dura berlanjut sebagai
filum terminalis.8

Gambar 3. Filum terminalis.


Dura mater diatas tentorium tidak disarafi oleh cabang saraf trigeminus, sedangkan dura
infratentorial disarafi oleh cabang saraf spinalis servikalis atas dan saraf vagus. 8 Saraf sensorik
dari dura spinalis adalah milik dari radiks posterior saraf spinalis. Saraf dura terdiri dari serat
bermielin dan serat yang tidak bermielin yang menyebar diatas seluruh dura. 8 Struktur terminalis
tampaknya sensitif terhadap regangan sehingga setiap tarikan pada dura akan terasa sangat nyeri.8
Araknoid mater
Araknoid mater terdiri dari membran selular luar dan lapisan jaringan ikat dalam, dimana
melekat jaringan longgar trabekula yang tipis.8 Membran araknoid yang avaskular merupakan
membran yang transparan dan tipis.8 Membran ini kuat dan tidak dapat ditembus oleh substansi
biologik. Membran ini mempunyai lapisan luar yang terdiri dari sel-sel yang seperti endotelium,

yaitu sel meningotelial atau araknoidal. Lapisan dalam dari araknoid dan trabekula subaraknoid
ditutup oleh sel-sel mesotelial yang mampu memberikan respon terhadap berbagai rangsangan
patogenik dan membentuk fagosit.
Araknoid tidak terikat pada dura, kecuali daerah sepanjang sinus duralis, dimana araknoid
melekat melalui villi araknoid. Karena selalu ada sejumlah kecil cairan jernih dalam rongga
subdural, araknoid dapat meluncur ke dura tanpa gesekan.8
Pia mater
Terdiri dari lapisan mesodermal tipis seperti endotelium. 8 Membran ini menutupi semua
permukaan otak dan medula spinalis baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, kecuali
permukaan ventrikel. Membran ini melekat pada semua tempat pada membran ektodermal yang
dibentuk oleh astrosit marginal. Membran piaglia ini mengikuti semua pembuluh darah yang
memasuki atau meninggalkan parenkim saraf dan merupakan batas perifer dari spasium
perivaskular Virchow-Robin. Pada tempat dimana trabekula subaraknoid melekat pada pia, dapat
terbentuk jaringan padat seperti membran yang disebut lapisan epipial. Lapisan ini mengandung
pembuluh-pembuluh darah kecil dan serat-serat saraf yang lebih banyak. Serat saraf ini tidak
sensitif terhadap rangsangan mekanis atau termis.
Rongga subaraknoid
Rongga ini terisi oleh cairan serebrospinal yang bersirkulasi. Semua pembuluh darah dan
saraf dari otak dan medula spinalis melewati cairan ini. Oleh karena itu, jika rongga ini terinfeksi
maka pembuluh darah dan saraf akan terlibat proses peradangan. Rongga subaraknoid adalah
suatu kelanjutan dari area parietalis otak yang memanjang kebawah sampai ujung akhir dari
kauda ekuina dalam regio koksigeus dimana dura spinalis berakhir. Rongga subaraknoid tidak
berhubungan dengan rongga subdura, oleh karena itu leptomeningitis tidak menyebar kedalam
rongga subdural kecuali jika infeksi dibawa oleh trombosis septik dari vena serebral yang
menyeberangi rongga subdural. Pada tempat dimana rongga subaraknoid yang melebar disebut
sisterna.8

Ventrikel
Terdiri dari dua ventrikel lateral dan ventrikel ketiga serta keempat yang tidak
berpasangan.8 Masing-masing ventrikel lateral mempunyai kornu anterior, sela media, kornu
posterior, dan kornu inferior atau temporal. Kedua ventrikel tersebut berhubungan dengan
ventrikel ketiga melalui foramen Monro atau foramen interventrikularis. Akuaduktus Sylvii
menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat. Ventrikel keempat berhubungan dengan rongga
subaraknoid melalui tiga foramen yaitu dua foramen Luschka yang terletak didalam sudut
pontomedular dan satu foramen Magendie yang terletak dibelakang medula dan menghadap
sisterna magna. Foramen Luschka merupakan jalan keluar terakhir dari resessus lateral ventrikel
keempat dan biasanya dikenal dengan pleksus koroideus. Masing-masing dari ventrikel keempat
memiliki pleksus koroid. Pleksus koroid terbesar ada pada ventrikel lateral.8

Gambar 4 . Sistem ventrikel.


Cairan serebrospinalis

Cairan serebrospinalis diproduksi oleh pleksus koroideus, yang sebagian besar oleh
pleksus ventrikel lateral.8Didalam rongga subaraknoid cairan ini bersirkulasi keatas dan mengitari
otak serta kebawah mengitari medula spinalis. Cairan serebrospinalis jernih seperti air,
mengandung sedikit sel dan sedikit protein. Darah didalam kapiler dari pleksus terpisah dari
cairan serebrospinalis dalam ventrikel oleh sawar darah otak yang terdiri dari endotelium kapiler,
membran basilaris, dan pleksus epitelium. Sawar ini dapat dilalui oleh air, oksigen dan
karbondioksida serta sejumlah kecil elektrolit, tetapi tidak dapat dilewati sama sekali oleh
komponen darah.
Villi araknoid penting untuk resorpsi cairan serebrospinalis kedalam aliran darah dari
sinus-sinus duralis. Resorpsi tambahan mungkin berlangsung sepanjang selubung perineural dari
saraf kranialis dan spinalis yang berjalan keluar, sepanjang ependim dari ventrikel dan melalui
kapiler dari leptomeningens. Volume total dari cairan serebrospinalis dalam ventrikel dan rongga
subaraknoid dalam otak orang dewasa adalah sekitar 130-150 ml. Kira-kira 400-500 ml
diproduksi setiap dua puluh empat jam. Pada pasien dalam posisi terlentang, tekanan cairan
serebrospinalis adalah antara 70 mm H2O dan 120 H2O.5
Jumlah limfosit didalam cairan serebrospinal tidak melebihi 5 ul/ml dan bersifat steril. pH
sekitar 7,35, mengandung glukosa 65 mg/dL, dan total protein 15-50 mg/dL.4

Gambar 5 . Sirkulasi cairan serebrospinalis.

ETIOLOGI
Meningitisumumnyadisebabkanolehinfeksimikroorganisme.Palingseringdisebabkan
olehvirus,diikutiolehbakteri,fungidanparasit.Virusyangmenyebabkanmeningitisantaralain
adalahenterovirus,herpessimplex(HSV2),varicellazoster,viruscampakdanHIV.1,2

Umur

Neonatus

Anak-anak

Bakteri

Streptokokus grup B

Listeria

Escherichia coli

Koliform lainnya

Neisseria meningitidis (diplokokus gramn negatif)

Streptokokus pneumoniae (diplokokus gram positif)

Haemophylus influenza (kokobasilus gram negatif)

MeningitisjugadapatdisebabkanolehpenyebaraninfeksiMycobacteriumtuberkulosis
yangmelewatisawardarahotak,yangdisebutdenganmengitistuberkulosis.Meningitisdapat

jugaakibatmetastasisproseskeganasankeselaputotak.Meningitisfungalolehinfeksijamur
contohnyasepertiCrytococcusneoformans.9

DIAGNOSIS
Meningitis memiliki manifestasi klinis layaknya infeksi pada susunan saraf pusat
(SSP).Semakinmudausiaanak,semakintidakkhasgejalaklinisyangtampak.Pasienusia
muda sering kali datang dengan keluhan kejang, sehingga setiap kejang pada anak harus
dicurigaiadanyameningitis.Pungsilumbaldapatdilakukanuntukmemastikannya.Padaanak
yanglebihbesar,dapatditemukantandatandaklasikiritasimeningealyangdisebutdengan
meningismus.Meningismusantaralainadalahkakukuduk,retraksikepala,dantandaKernig.
Kaku kuduk adalah kesulitan memfleksikan leher, dimana terdapat resistensi saat dagu
digerakkankearahdada.Retraksikepalamerupakantandameningitislanjut.

Usia

GejalaKlinis

Bayi

Anakanak

Gelisah/rewel

Menangiskeras

Ubunubunmenonjol

Sakitkepala

Fotofobia

Kakukuduk

SemuaUmur

Demam

Muntah

Mengantuk

Kejang

PEMERIKSAANPENUNJANG
Pemeriksaanyangwajibdilakukanpadakejangpadaanakadalahpungsilumbal.Pungsi
lumbaladalahtindakanmengambilcairanserebrospinal.Indikasipungsilumbaladalah: 1
Kejang/twitching

Paralisis/paresis

Penurunankesadaran/koma

Kakukuduk

Ubunubunbesarmenonjol

Sepsis

Tuberkulosismilier

Leukimia

Mastoiditiskronik

Demamyangtidakdiketahuisebabnya

Pengobatanmeningitiskronikkarenalimfomadansarkoidosis

Pengobatanpeningkatantekananintrakranialringan(beningintracranial
hypertension)

Kontraindikasipungsilumbal: 1

10

Syok/renjatan

Kelainanmekanismepembekuandarah

Infeksilokaldisekitartempatpungsilumbal

Peningkatantekananintrakranial(TIK)sepertipadatumor,space
occupyinglesion(SOL),hidrosefalus,dangejalahemial

Gangguanpemapasandansirkulasiyangdapatmembahayakansewaktu
pungsidilakukan

Anakdalamkeadaankejang

Alatalatyangdibutuhkan:

Sarungtangan,masker,dukberlubang(steril)

Kassasteril,kapas,plester

Tigabuahtabungreaksisterildenganpenutupnya

Cunamkecilsteril

Jarumpungsilumbalno.22dan20denganstiletnya

Cairanantiseptikpovidoneiodinedanalcohol70%

Prosedurpungsilumbal:1
1. Posisikan pasien dalam keadaan miring pada salah satu sisi tubuh, leher difleksikan
maksimalkearahlututdanextremitaspadadifleksikanmaksimalkearahdahi,sehingga
sumbukraniospinal(columnavertebralis)sejajardengantempattidur.
2. TentukandaerahpungsilumbaldiantaraL4danL5denganmenemukangarispotong
sumbu kraniospinal dan garis antara kedua spina ischiadika anterior superior (SIAS)
kanandankiri.
3. Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada kulit di sekitar pungsi (radius 10 cm)
denganpovidoneiodinediikutidenganalcohol70%lalututupdenganduksteril.
4. Kenakansarungtangansterillalutentukankembalidaerahpungsidenganmenekannya
denganibujariselama1530detik.

11

5. Tusukkanjarumspinalno.22atau20padatempatyangtelahditandai.
6. Masukkanjarumperlahanlahanmenyusuritulangvertebraesebelahproksimaldengan
mulutjarumterbukakearahatas,hinggamenembusduramaterlaluputarjarumkearah
cranial.
7. Saat cairan serebrospinal (CSS) sudah tampak keluar, lepaskan stilet perlahan dan
tampungdengantabungreaksisteril.
8. SetelahCSSdiperoleh,cabutjarumdantutuplukadenganplester.

Normal
Penampakan

Jernih

Meningitis

Meningitis

Meningitis

Bakterial

Viral

Tuberkulosis

Berkabut

/ Jernih/

agak Jernih/

Purulen

keruh

Xantokrom

Sel(mm3)

04

10010.000

1.000

10500

Tipe

Limfosit

Neutrofil

Limfosit

Neutrofil

Protein(g/L)

0,20,4

Glukosa(mg/dL)

>50

<40

Normal/<40

< 50 dan
menurun siring
waktu

Tekanan

5080

(mmH2O)

Meningkat (100 Normal/ sedikit Meningkat


300)

meningkat

Komplikasiyangdapatterjadiakibatpungsilumbalberupa:1

Sakitkepala

Infeksi

Iritasizatkimiaterhadapselaputotak

Hemiasi

Tertusuknyasarafolehjarumpungsi

12

Penatalaksanaan
Penanganan meningitis disesuaikan dengan etiologinya. Menigitis bakterial ditangani
dengan pemberian antibiotik intravena, dikombinasi dengan terapi suportif dan simptomatik,
analgesik,antikonvulsan,danpemberiancairaniniravenapadakondisiyangberat.Sedangkan
untukmeningitisviral,terapilebihbersifatsuportifdansimptomatik.Apabilahasilpenilaian
CSS menunjukkan adanya meningitis namun etiologinya tidak dapat dipastikan. Maka
pengobatan dapat diberikan seperti layaknya meningitis bakterial. Perbaikan kondisi akan
tampakdalam36jamjikaterapitersebutternyatatepat.4
Prognosis

Prognosismeningitisdipengaruhiolehbeberapahalsepertiusia,penyebab,gejalaklinis
yangtimbul,progresifitaspenyakitdankecepatanpenangananyangditerima.Semakinmuda
usiaterkenameningitissemakintinggirisikokematiannya.Tingkatmortalitasmeningitispada
neonatusadalah2030%dan2%padaanakyanglebihbesar.Padaanakyanghidup,15%akan
mengalamisensorineuralhearingloss,epilepsi,penurunanintelegensia,gangguanbelajardan
tingkahlaku.4,6

I. MeningitisBakterial
Meningitis bakterial adalah peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri
patogen. Meningitis neonatal bermanifestasi sebagai sepsis onset lambat, yaitu sepsis yang
timbulantaraumur790haridanbiasanyaberhubungandenganfaktorekstemal.Meningitis
neonatal adalah penyakit yang sangat ditakutkan karena tingkat mortalitasnya yang cukup
tinggiyakni20%dantingkatmorbiditasmencapai50%. 1,2
Insidensmeningitisbakterialpadaneonatusadalahsekitar0,5kasusper1000kelahiran
hidup.Padabayiberatlahirrendah,risikomeningkat3xlebihtinggidibandingkandenganbayi
beratlahirnormal.Angkakejadiantertinggiadalahpadasaatlahirsampai2tahun.Terutama
terjadipadaanakyangdistrofikdanimunitasrendah. 3,6

13

1.1Etiologi
Padaneonatus,patogenyangmenyebabkansepsisjugadapatmenyebabkanmeningitis
padaneonatus.PenyebabutamameningitisneonataladalahStreptokokushemolitikusgrup B
(49%),Eschericiacoli(18%))danL.Monocytogenes(5%). 6
Padaanak,tigaorganismeyangpalingseringmenyebabkanmeningitisbakterialadalah
Haemophillus infulenza (4060%), Neisseria meningitidis (2540%), dan Streptokokus
pneumoniae(1020%).Kemungkinan,meningitisbakterialolehinfeksiorganismeinidipicu
oleh otitis media dan sinusitis berat dimana terjadi bakteremia. Penyebab kedua tersering
adalah Neisseria meningitidis ataumeningokokus. Diplokokus gram negatif inisebenarnya
komensal dalam nasofaring. Organisme lain yang juga mungkin menjadi penyebab adalah
Pseudomonas,Stafilokokus,Salmonella,danSerratia 6,9

1.2 Patofisiologi
Meningitis diawali oleh masuknya bakteri melalui aliran darah ke otak ataupun kontak
langsung antara selaput otak dan rongga sinus atau kulit. Terkadang proses ini didahului oleh
adanya infeksi virus yang menyebabkan kerusakan permukaan mukosa. Begitu bakteri masuk ke
dalam aliran darah, lalu memasuki ruang subarachnoid dimana terdapat kelemahan sawar darah
otak seperti di pleksus choroideus. Inflamasi kemudian terjadi akibat dari reaksi sistem imun.
Astrosit dan mikroglia dalam otak akan mengenali bakteri dan kemudian menghasilkan sitokin.
Sitokin inilah yang kemudian mengaktifkan sistem imun sebagai bentuk pertahanan terhadap
infeksi SSP. Sawar darah otak menjadi lebih permeabel menyebabkan edem serebral vasogenik
akibat perembesan cairan dari pembuluh darah. Lalu sejumlah besar leukosit akan masuk
sehingga menyebabkan inflamasi pada meningens yang kemudian mengakibatkan edem
interstitial. Pembuluh darah di otak juga mengalami inflamasi (cerebral vasculitis) sehingga
terjadi penurunan aliran darah ke otak dan menimbulkan edem sitotoksik. Ketiga bentuk oedem
cerebral ini akan mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial yang bila disertai dengan
penurunan tekanan darah akibat infeksi akut yang terjadi akan semakin mempersulit akses darah

14

ke otak. Kurangnya aliran darah ke otak akan menyebabkan sel otak kekurangan oksigen dan
mengalami apoptosis. 6
1.3 Manifestasi Klinis
Pada meningitis yang diawali dengan infeksi saluran pernapasan atas ataupun infeksi
gastrointestinal akan didahului dengan gejala infeksi akut. Gejala yang timbul berupa demam,
batuk, pilek, mual, muntah, diare, sakit kepala, gelisah dan rewel, fotofobia, kaku leher dan
spinal hingga kejang dan penurunan kesadaran. Peningkatan TIK ditandai dengan gejala seperti
sakit kepala pada anak yang lebih besar, morning cry atau tangisan merintih pada neonatus,
sering muntah, tremor, kejang/twitcing, hiper/hipoaktif, penurunan kesadaran, hingga
kelumpuhan saraf intrakranial. 2-4

15

Pada pemeriksaan fisik, ubunubun besar menonjol, terdapat tanda kelainan serebral
sepertiparesisatauparalisis,strabismus.Tandarangsangmeningealdapatditemukandengan
pemeriksaankakukuduk,tandaBrudzinskiIdanII,tandaKernig.3
Kakukudukdiperiksadenganmenekuklehersecarapasifdandikatakanpositifapabila
terdapattahanansehinggadagutidakdapatmenempelpadadadaTahananjugaterasasaatleher
diputar,digerakkankesampingdansaathiperekstensi.
BrudzinskiIdiperiksadenganmemfleksikankepalakearahdadasecarapasif,dimana
bilaterdapatrangsangmeningealkeduatungkaiakanikutfleksipadasendipangguldanlutut.
BrudzinskiIIdiperiksadenganmemfleksikantungkaiataspadasendipanggulsecarapasifyang
dikatakanpositifapabilatungkailainnyaikutfleksi.
Tanda Kernig diperiksa dengan memfleksikan tungkai atas hingga tegak lurus,
kemudiandicobameluruskantungkaibawahpadasendilutut.Padairitasimeningeal,tungkai
bawahtidakdapatdiluruskanhingga135derajatdanterdapatresistensisertarasasakitsaat
ekstensi.

16

1.4 Pemeriksaan Penunjang

Padabayigejalameningitistidakbegitujelas,sehinggasetiapkejangpadabayi<6
bulanmerupakanindikasipungsilumbal.Sedangkanpadabayi618bulanpungsilumbal
dianjurkan, dan jika lebih dari 18 bulan pungsi lumbal boleh dilakukan pada kecurigaan
meningitis.
DiagnosispastiditegakkandenganpemeriksaanCSSdaripungsilumbal.Pungsilumbal
padameningitisbakterialbiasanyamemberikanhasilCSSyangtampakopalesenhinggakeruh
dan/ataupurulen,meskipunterkadangpadastadiumdinimasihdapatterlihatjemih.Kekeruhan
CSS terjadi karena adanya peningkatan protein > 0,4 g/L dan sel sampai 100 10.000
(terutama neutrofil) sehingga terjadi peningkatan tekanan sampai 100 300 mmH20.
Sementaraglukosamenurunsampai<40mg/dL.Untukmengetahuijeniskumanpenyebab
harusdilakukankulturpembiakandanidentifikasiantigen(aglutinasilateks). 4

17

Neonatus
Penampakan

Sel(mm3)

Tipe

Protein(g/L)

Glukosa(mg/dL)

Anak

Opalesenhinggakeruh

Keruhhinggapurulen

>30

10010.000

JarangPMN

PMN

>150

200500

<40

<40

18

Selanjutnya, pemeriksaan seperti pewarnaan gram dan kultur CSS dapat dilakukan
untuk menetukan mikroorganisme penyebab. Apabila pungsi lumbal tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan maka dapat dilakukan CT Scan atau MRI. Selain itu, dapat juga
dilakukanujiaglutinasilatex,limuluslysatetestataupolymerasechainreaction(PCR)test.
UjiaglutinasilatexakanmemberikanhasilpositifterhadapS.Pneumoniae,N.Meningitidis,
H.Influenza,E.ColidanstreptokokusgrupB.Limuluslysatetestpositifterhadapbakteri
gram negatif. PCR yang memiliki sensitifitas tinggi, dapat digunakan untuk menentukan
serotipe bakteri atau virus penyebab. Pewarnaan ZiehlNeelsen dapat dilakukan pada
kecurigaanterhadapmeningitistuberkulosis. 4,6

1.5PenatalaksanaanMeningitisBakterial
Pengobatanmeningitisbakterialpadaanakdiawalidenganterapiempirik,kemudian
disesuaikandneganhasilpewarnaanGramatauidentifikasiantigendan/ataubiakansertauji
resistensi.

1,4

Causa
H. influenza

Antibiotik
Ampisilin
Cefotaxim
Ceftriaxon

S. Pneumoniae

Ceftriaxon
Vankomisin

N. meningitidis

Penisilin G

19

Ampisilin
Ceftriaxon
Cefotaxim
Kloramfenicol
Fluoroquinolon
Stafilokokus

Vankomisin
Rifampisin

Gram Negatif

Cefotaxim
Ceftazidim
Ceftriaxon

Streptokokus Grup B Ampisilin


Penisilin G
E. coli

Cefotaxim
Ampisilin + Gentamisin

Listeria

Ampisilin + Gentamisin

20

Pemberianantibiotikberdasarkanumur
Usia
0 7 Hari

Antibiotik
Ampisilin

Dosis
150 mg/KgBB/Hari IV dalam 3 dosis

+
Cefotaxim

100 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis

atau
Ceftriaxon
Ampisilin

50 mg/KgBB/Hari IV setiap 24 jam


150 mg/KgBB/Hari IV dalam 3 dosis

+
> 7 Hari

Gentamisin
Ampisilin

5 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis


200 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis

+
Gentamisin
Ampisilin

7,5 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis


200 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis

+
Cefotaxim

150 mg/KgBB/Hari IV dalam 3 dosis

atau
1 3 bulan

Ceftriaxon
Ampisilin

75 mg/KgBB/Hari IV setiap 24 jam


200 - 400 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis

+
Cefotaxim

200 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis

atau
> 3 bulan

Ceftriaxon
Cefotaxim
Ceftriaxon
Ampisilin

100 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis


200 mg/KgBB/Hari IV dalam 3 - 4 dosis
100 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis
200 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis

+
Kloramfenicol

100 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis

PemberianDeksametasonberdasarkanumur

21

Usia
< 1 bulan
> 1 bulan

Dosis
Tidak diperlukan
0,6 mg/KgBB/Hari dalam 4 dosis selama 2 hari pertama
Dosis awal diberikan sebelum atau pada saat pemberian antibiotik

Lamapengobatanumumnya1421haripadaneonatusdan1014haripadaanak,
tergantungdarietiologinya.Tindakanbedahdapatdilakukanbilaterdapatkomplikasiseperti
subduralempiema,ventrikulitis,absesotakatauhidrosefalus.
Peningkatantekananintrakranialharusditanganisecepatnyadenganmelakukanintubasi
endotrakealdanhiperventilasi(dengantujuanmempertahankantekananPC02sekitar25
mmHg).LaluberikanfurosemidIVdengandosis1mg/kgBBdanmanitol0,51mg/kgBB.
Monitorefeksampingpenggunaanantibiotikdosistinggidenganpemeriksaandarahperifer
serial,ujifungsihatidanujifungsiginjal.1,4
1.6PenatalaksanaanMeningitisNeonatal
Neonatusyangterkenameningitisumumnyaberadadalamkondisisakitberat,sehingga
terapi yang diberikan haruslah segera dan intensif (perawatan di ICU jika memungkinkan).
Pengobatanyangdiberikanmeliputiantibiotik,ventilasimekanik,pemberiancairanyangtepat,
disertaidenganmonitorkardiopulmonar.
Pada dasamya pengobatan yang diberikan sama dengan pengobatan sepsis neonatal,
hanyaberbedadalamlamapengobatandimanapadameningitis,antibiotikdiberikanselama21
hari.2
Tatalaksanasepsisneonataladalahsebagaiberikut:2
1.Memberikanantibiotikaspektrumluassambilmenunggubiakandarahdanujiresistensi
2.Pemeriksaanlaboratoriumrutin
4.Pungsilumbaldanbiakancairanserebrospinalisdanujiresistensi

22

5.Bilaadaindikasi,dapatdilakukanbiakantinjadanurin
Pemberianantibiotikpadasepsisneonatal

Sefalosporin ( Cefotaxim )

Pilihan Pertama
200 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis

+
Amikasin

10 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis, kemudian naikan

Atau

15 mg/KgBB/Hari

Gentamisin

6 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis


Pilihan Kedua
300 - 400 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis

Ampisilin
+
Kloramfenikol
Kotrimoksazol

50 mg/KgBB/Hari IV dalam 4 dosis


Pilihan Ketiga
10 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis selama 3 hari
(Maksimum 50 mg/KgBB/Hari)
Kemudian, 6 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis

Bilaterdapatkejangdapatdiberikanantikonvulsan,diazepamrektal5mg(<10kg)
atau10mg(>10kg),ataudiazepamIV0,30,5mg/kgBBdengankecepatan0,51mg/menit
selama35menit.Jikaterdapatkomplikasisepertiefusisubdural,ventrikulitis,hidrosefalus
dangejalasisaneurologisdapatdipertimbangkantindakanpembedahan. 2
1.7Prognosis
Prognosismeningitisbakterialumumnyakurangbaik.1030%kasuspadaneonatus
berakhirdengankematian.Sementarapadakasusyanghidup,15%diikutidengangejalasisa
neurologisberupasensorineualhearingloss,penurunanintelegensia,gangguanbelajardan
tingkahlaku.6

I.8Pencegahan

23

Risiko kejadian meningitis bakterial dapat diperkecil dengan imunisasi Hib


(Haemophillusinfluenzatipeb)padausia2,4,6bulandan1518bulan.

II.MeningitisViral
Meningitisviraladalahperadanganselaputotakyangdisebabkanolehvirus,disebut
jugadenganmeningitis aseptik. Meningitis viral lebihseringterjadi dibandingkandengan
meningitisbakterial,tetapigejalayangditimbulkanrelatiflebihringandantidakmengancam
nyawa.Sebagianbesarkasusmeningitisviraldapatsembuhdengansendirinyadalam710
haridanjarangsekalimenimbulkangejalasisaneurologis.Meningitisviraldapatmengenai
semuaumur,denganrisikotertinggipadaneonatus.Insidensmeningitisviralpadaneonatus
20kalilebihtinggidaripadaanakyanglebihbesar.

2.1Etiologi
Meningitisviraldapatdisebabkanolehinfeksilangsungpadaselaputotakatauinfeksi
virus lain tempat, seperti campak, cacar dan herpes simplex. 85% kasus meningitis viral
disebabkanolehenterovirusyangdapatmenularmelaluifesespenderita. 6
Virus Penyebab Meningitis Viral
Enterovirus

Echovirus

Coxackievirus

Poliovirus

Rhinovirus
Arbovirus (terdapat 500 serotipe)
Herpes

Herpes simplex tipe 1 (HSV-1)

24

HSV 2

Varicella zoster

Epstein Barr Virus

Cytomegalo virus (CMV)


Arenavirus ( Lymphocytic choriomeningitis)
Adenovirus
Mumps
Measles
HIV

2.2Patofisiologi
Virus memasuki SSP melalui dua jalur, hematogen dan neural. Jalur neural jarang
sekaliterjadi,hanyapadasebagiankecilkasusyangdidahuluidenganinfeksiyangmengenai
saraf seperti herpes simplex. Sebagian besar kasus terjadi melalui jalur hematogen. Begitu
terinfeksi,virusakanbereplikasidanapabilasistemimunkurangbaikdapatterjadiviremia.
Virusakanmasukkedalamalirandarahdanmasukkeotak.Mekanismepastibagaimanavirus
dapatmelewatisawardarahotaksendiribelumdiketahuisecarapasti. 8
2.3ManifestasiKlinis

Gejala awal meningitis viral biasanya berupa flulike symptoms. Pada kasus yang
ringan,gejalatersebutakanhilangdengansendirinyatanpapengobatansekalipun.Sedangkan
padakasusyanglebih berat,gejala akanberkembanghinggamenyerupai gejala meningitis
bakterial, akan tetapi biasanya lebih ringan. Begitu juga dengan pemeriksaan fisik, hasil
pemeriksaanfisikyangdidapatkansamadenganmeningitisbakterialdalambentukyangjuga
lebihringan.1
2.4PemeriksaanPenunjang

25

Pemeriksaan CSS pungsi lumbal pada meningitis viral tampak lebih jemih
dibandingkandenganmeningitisbakteri.Selyangmendominasiadalahselmononuklearyaitu
limfosit,proteinsedikitmeningkatdankadarglukosayangnormal.Isolasivirusbiasanyasulit
danseringkalitidakmungkinuntukdilakukan. 8,9
2.5Penatalaksanaan

Kecuali pada kasus yang berat, meningitis viral sebenamya dapat sembuh dengan
sendirinya dalam 710 hari. Pengobatan yang diperlukan hanyalah simptomatik, seperti
pemberianacetaminofenatauibuprofenuntukmengurangirasasakit.Dananjurankepadapasien
untukbanyakminumgunamenjagacairantubuhtetapseimbang.Akantetapi,sebelumdapat
dipastikan diagnosis meningitis viral, harus diberikan antibiotik layaknya pada meningitis
bakterial. Pengobatan dengan antiviral seperti acyclovir dapat diberikan, tergantung dari
causanya.1,6
2.6Prognosis

Prognosis meningitis viral jauh lebih baik dibandingkan dengan meningitis bakterial.
Meningitis viral biasanya sembuh dengan sempuma, jarang sekali diikuti dengan gejala sisa
neurologislayaknyapadameningitisbakterial.8

III.MeningitisFungal
Meningitis fungal adalah peradangan selaput otak akibat infeksi oleh fungi/jamur.
Meningitisfungalinibiasanyaterjadiakibatpenyebaranolehinfeksijamurditempatlainke
selaputotak.Umumnyamengenaiorangdengangangguansistemimunatauimunokompromis
dandapatmengenaisemuausiatermasukanakanak.
Jamuryangdapatmenyebabkanmeningitisfungalantaralainadalah:10

Cryptococcusneoformans

26

Candidaspp
Histoplasmacapsulatum
Blastomycesdermatitidis

cryptococcus neoformans

Penangananmeningitisfungaladalahdenganpemberianantifungalsepertiamfoterisin
B,flucytocine,ketokonazole,fluconazoledanitrakonazol.

IV.MeningitisTuberkulosis
Meningitis tuberkulosis merupakan akibat dari perluasan infeksi oleh tuberkulosis
primer yang menyebabkan iritasi meningens. Meningitis ini dapat menyerang semua usia
denganinsidenstertinggipadaumur6bulansampai6tahun.

4.1Patofisiologi
Meningitis tuberkulosis berawal dari fokus infeksi primer yang menyebar melalui
duktustorasikusdankelenjarlimferegional.KumanMycobacteriumtuberculosiskemudian
masuk ke dalam sirkulasi darah dan sebagian menembus sawar darah otak sehingga
membentuk tuberkel di otak, selaput otak ataupun medula spinalis. Penyebaran secara
hematogen ini dapat berlangsung selama infeksi primer ataupun proses yang kronik. Pada

27

kondisiimunyangrendahataupascatrauma,tuberkeltersebutakanpecahdanmelepaskan
basildanantigennya.BasilMycobacteriumtuberculosiskemudianakanmasukkedalamruang
subarachnoid atau ventrikel. Perubahan dalam CSS yang terjadi menyebabkan peradangan
yangmulanyatimbuldisekitartuberkelyangpecahsampaikeselaputotakpadadasarotak.
PatogenesismeningitisTBdapatdibagimenjadi3:2,6
1.

Araknoiditis proliferatif berupa pembentukan massa fibrotik (yang melibatkan saraf

kranialis dan menembus pembuluh darah) terutama di basal otak


2. Vaskulitis dengan trombosis dan infark pembuluh darah yang melintasi membran
basalis atau dalam parenkim otak (sehingga terbentuk sekuele neurologis)
3. Hidrosefalus komunikans akibat perluasan inflamasi ke sistema basalis (yang dapat

mengganggu sirkulasi dan resorpsi CSS)


4.2ManifestasiKlinis
Meningitistuberkulosisdibagidalam3stadium:

StadiumI/faseprodromal:
Berlangsungselama23minggu
Ditandaidenganmalaise,sefalgia,demamtidaktinggi,sakitperut,mual,muntah,

apatisatauiritabel
Gejala yang predominan adalah gangguan gastrointestinal Tidak ada kelainan
neurologis

2.StadiumII/fasemeningitik:

Pasientampakmengantuk,disorientasi,dapatterjadipenurunankesadaran
Terdapat tanda rangsang meningeal, refleks abdomen menghilang, timbul klonus

padapergelangankakidanpatella
SarafotakyangterkenaadalahN.III,IV,V,VIdanVII
3. StadiumIII/faseparalitik:
Merupakanfasepercepatanpenyakit
Stupor/komadimanapupiltidakbereaksidanterkadangtimbulspasmeklonikpada

ekstremitas,pernapasantidakstabil,peningkatansuhutubuh,kejang,hemiparesis
Hidrosefalusterjadipadaduapertigakasusdenganlamasakit3minggu

28

4.3Pemeriksaanpenunjang

BiladidapatkantandatandakelainanSSPberuparangsangmeningealdanadanyaTB
milier,harusdilakukanpungsilumbaluntukdeteksidinimeningitisTB.Danuntukmemastikan
hasilpositif,sebaiknyadilakukanpungsilumbalselama3hariberturutturut.PadameningitisTB
akan ditemukan peningkatan kadar protein dan penurunan kadar glukosa, dan pleositosis
mononukleardenganhitungselantara100500sel/mm3padaCSS. Padafaseakutjumlahsel
dapat mencapai t 1.000 seUmm3. Mungkin juga ditemukan BTA pada pemeriksaan apusan
langsungCSS.5
Ujituberkulinakanmemberikanhasilyangpositif danpeningkatanlajuendapdarah
padapemeriksaandarahlengkap.Rontgentthoraxdapatmenunjukkangambaranyangnormal,
kalsifikasi hingga gambaran TB milier. Pada Elektroensefalografi dapat menunjukkan
perlambataniramadasar,dapatjugadisertaidengangelombangepileptiform. 5
4.4Diagnosis

Diagnosismeningitistuberkulosisditegakkanberdasarkan:

Gambaran klinis berupa gejala meningitis dengan/tanpa disertai dengan

gejalainfeksituberkulosispadaumumnya
AdanyariwayatkontakdenganpasienTBaktif
Ujituberkulinpositif
AdanyakelainanCSS

4.5Penatalaksanaan

BilaadakecurigaanakanmeningitisTB,terapidapatdiberikandengansegerasesuai
dengankonseppengobatanTB.Faseintensifdiberikan45OATselama2bulan,dilanjutkan
dengan2OAThingga12bulan. 5

29

ObatAntiTuberkulosisbesertaDosisnya

Nama Obat
Isoniazid (H)

Rifampisin (R)

Pirazinamid (Z)
Etambutol (E)

Streptomisin (S)

Dosis Harian

Dosis Maksimum

( mg/KgBB/Hari)
5 15

(mg/Hari)
300

10 -20

Hepatitis

Neuritis Perifer

Hipersensitivitas
Gangguan GI

Reaksi kulit

Hepatitis

Trombositopenia

2000

Peningkatan Enzim Hati


Toksisitas hati

1250

Athralgia
Gangguan GI

Neuritis optik

Buta warna merah hijau

Penyempitan lapang pandang


Ototoksik

Nefrotoksik

600

15 30
15 20

15 - 40

Efek Samping

1000

Kortikosteroid dapat diberikan sebagai terapi ajuvan dengan dosis 12 mg/kgBB/hari


selama 46minggu, dilanjutkan dengantappering offselama 46minggu.Kortikosteroid ini
bertujuan untuk mengatasi inflamasi (antiinflamasi), menurunkan tekanan intrakranial dan
oedempadaotak.Pengobatansuportifdenganrestriksicairandanpasienharusdiistirahatkan
dengantirahbaringtotal.Apabilaterdapathidrosefalus,dapatdipasangVPShunt.5

4.6 Prognosis

30

PrognosismeningitisTBumumnyakurangbaik.Semakinmudausiaterkenameningitis
TBsemakinbesarkemungkinanmeninggaldunia.Padapasienyangmendapatkanpengobatan
sekalipun sering kali terjadi komplikasi. Hanya 18% pasien yang hidup mempunyai fungsi
neurologisdanintelektualnormal.1
KomplikasimeningitisTBantaralain:5

Gejala sisa neurologis berupa paresis spastik, paraplegia, kejang dan

gangguansensorikpadaekstremitas
Atrofioptikhinggakebutaan
Gangguanintelektual
Kelainan hipofisis dan hipotalamus (pertumbuhan prekoks;
hiperprolaktinemia, defisiensi hormon antidiuretik, pertumbuhan,
kortikotropindangonadotropin)

4.7 Pencegahan

PencegahanterhadapmeningitisTBlayaknyatindakpencegahandiniterhadapTByaitu
denganpernberianimunisasiBCGpadausiasebelum2bulan.ImunisasiBCGdiberikansecara
intrakutandidaerahinsersiototdeltoidkananuntukmempermudahpenyuntikankarenalemak
subkutis lebih tebal, ulkus yang timbul tidak akan mengganggu struktur otot. Dosis yang
diberikan pada bayi adalah 0,05 ml dan 0,1 ml pada anak. Imunisasi BCG ini dilaporkan
memberikanperlindungan80%terhadapTB.DanterutamaefektifmencegahterjadinyaTB
milier,meningitisTB,TBsistemskeletal,dankavitas.ImunisasiBCGjarangmenimbulkan
efek samping yang serius. Efek samping yang sering ditemukan adalah ulserasi lokal dan
limfadenitis dengan insidens 0,11% saja. Kontraindikasi imunisasi BCG adalah kondisi
imunokompromais,sepertipadapenyakitdengandefisiensiimun,infeksiberat,giziburukdan
gagaltumbuh.Padabayiprematur,BCGditundahinggabayimencapaiBBoptimal.

31

BABIII

KESIMPULAN
MeningitisadalahperadanganpadaselaputyangmelapisiSSPtermasukotakdan
medullaspinalis.Meningitisdapatmengenaisemuaumurdenganinsidentertinggipadausia0
2tahundanresikotertinggi38bulanpertamakehidupan.Meningitisdapatdisebabkanolah
infeksibakteri,virus,jamurataupunparasit.

32

Meningitis bakterial adalah tipe meningitis yang paling ditakuti sebab paling
sering menyebabkan kematian pada bayi, dengan tingkat mortalitas pada neonatus berkisar
antara1030%.Halinimenyebabkanmeningitismenjadisalahsatukegawatdaruratanmedis,
terutamameningitisbakterial.Meningitisviraladalahmeningitisyangpalingbanyakterjadi
dibandingkandenganmeningitislainnya.Gejalayangditimbulkanrelatiflebihringandaripada
meningitisbakterialsehinggamemilikiprognosisyanglebihbaik.Sebagiankasusbahkandapat
sembuhdengansendirinyadalam710hari.Tipemeningitislainnyaadalahmeningitisfungal.
Meningitisinidisebabkanolehpenyebaraninfeksijamurkeselaputotak.Meningitisinisangat
jarangditemukandanbiasanyahanyaterjadipadakondisiimunokompromais.Selainitu,ada
jugameningitis yangdisebabkanolehpenyebaraninfeksimycobacterium tuberkulosis yang
disebutdenganmeningitistuberkulosis.
Penegakkan diagnosis meningitis dapat diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan
fisikdandipastikandenganpemeriksaanpenunjang.Gejalayangditimbulkanpadameningitis
tipe manapun biasanya sama layaknya infeksi pada SSP, antara lain seperti sakit kepala,
demam,muntah,kejanghinggapenurunankesadaran.Padapemeriksaanfisikdapatditemukan
adanyatandarangsangmeningealyangpositif.Untukmemastikandanmengetahuipenyebab
dari meningitis, dapat dilakukan pungsi lumbal dan analisa CSS. Dimana tiap penyebab
memilkikarakteristikyangberbedabeda.
BelumApabilaseoranganakdicurigaimeningitis,makaharussegeradiberikan
antibiotik layaknya terapi pada meningitis bakterial sebelum diketahiu dengan pasti
penyebabnya sekalipun. Begitu juga dngan meningitis yang kurang dapat dipastikan
penyebabnya.Pemberianantibiotikbervariasitergantungumurdanpenyebab.Selainitu,dapat
jugadiberikankortikosteroiduntukmambantumenekaninflamasigunamenekanprogresivitas
penyakit agar tidak terjadi komplikasi. Tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan pada
kasusdengankomplikasiyangberat.Meningitisbakterialdapatdicegahdenganmemberikan
imunisasiHibdanBCGpadaanak.

33

DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman, Kliegman, Arvin.Nelson textbook of pediatrics 17thedition
Saunders:USA.2004.
2. William W.Hay,JR. Current diagnosis and treatment in pediatrics eighteenth edition.Mc
Graw Hill.2004

34

3. Mansjoer,Arif M. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2 edisi 3. Media


Aesculapius:Jakarta.2000
4. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. ILMU KESEHATAN ANAK 2.Bagian Ilmu
Kesehatan Anak FKUI. Jakarta. 1985.
5. Pusponegoro, D. Hardiono; Hadinegoro, Sri Rezeki S., dkk. STANDAR PELAYANAN
MEDIS KESEHATAN ANAK Edisi 1. IDAI. Jakarta, 2004.
6. Lambert Harold P, M.D. Infectious of the central nervous system. B.C.Dekers Inc,
Philadelphia, Pensylvania.1991
7. Lazoff M: Meningitis. eMedicine, Nov 2007.
http://www.emedicine.com/emerg/topic309.htm
8. Duus P: Diagnosis Topik Neurologi, Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala, edisi2. Penerbit
Buku Kedokteran, EGC, Jakarta, pp. 246-254, 1996.
9. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000680.htm

35

Anda mungkin juga menyukai