PENDAHULUAN
l.lLatarBelakang
Hinggasaatinikejadianmeningitismasihbanyakditemukandiduniadanmasihmenjadi
salahsatupenyebabterseringkematianpadaneonatus.Karenatingkatmorbiditas dan
mortalitasnyayangtinggi,meningitismenjadisalahsatukegawatdaruratanmedis.Maka,
penegakandiagnosisdinidanpenanganandengansegeraharusditerapkan.
1.2TujuanPenulisan
1.2.1TujuanUmum
SebagaisalahsatusyaratdalammengikutiprogramkepaniteraanklinikbagianKesehatan
AnakRumahSakitKepolisianPusatRadenSaidSukanto.
1.2.2TujuanKhusus
Mengetahuidanmemahamilebihlanjutmengenaimeningitispadaneonatusdananak
anakdarisegidefinisi,etiologi,patofisiologi,diagnosis,pengobatan,danpencegahannya
agardapatditerapkandengansebaikbaiknyadalampraktekkedokterandikemudianhari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Meningitis adalah peradangan pada selaput yang melapisi susunan saraf pusat (otak dan
medula spinalis) yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, fungi atau parasit. Meningitis
dapat mengenai semua umur, terutama pada orang dengan sistem imun rendah atau belum
sempurna. Insidens tertinggi adalah pada anak baru lahir hingga usia 2 tahun, dengan risiko
tertinggi pada usia 3-8 bulan pertama kehidupan. Meningitis merupakan kegawatdaruratan medis
karena memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi, terutama pada neonatus. 1,2,6
ANATOMI
Otak dan medulla spinalis dilindungi oleh selaput otak yang terdiri dari dura mater,
araknoid mater, dan pia mater. Dura mater disebut juga sebagai pakimeningens, sedangkan
araknoid mater dan pia mater disebut juga sebagai leptomeningens.8
gambar 1. potongan koronal selaput otak.(disadur dari atlas anatomi Frank Netter)
Dura mater
Dura mater terdiri atas dua lapisan jaringan ikat padat. Lapisan yang disebelah luar
berfungsi sebagai periosteum dan secara kuat melekat pada tulang. 8 Lapisan bagian dalam
merupakan lapisan selaput otak dan menghadap rongga subdural yang sempit. 8 Arteri meningeal
berada diantara dua lapisan ini. Arteri meningeal media merupakan arteri terbesar dan cabang
dari arteri maksilaris serta arteri meningeal media memasuki tengkorak melalui foramen
spinosum.Arteri meningeal anterior merupakan arteri kecil dan mensuplai darah kebagian medial
dari dura bagian frontal dan flaks anterior. Arteri ini memasuki tengkorak didepan lamina
kribrosa sebagai cabang dari arteri etmoidalis anterior. Arteri meningeal posterior mensuplai dura
dari fosa posterior dan memasuki fosa melalui foramen jugularis sebagai cabang arteri faringealis
asenden dan arteri ini mendapat percabangan juga dari arteri vertebralis.8
Lapisan meningeal dura mater bagian dalam terpisah dari lapisan luar pada tempat dimana
lapisan ini membentuk sinus duralis.8 Sepanjang sinus longitudinalis superior dan sinus
transversus, lapisan dalam berduplikat dan menyekat kavitas cranial sebagai falks serebri dan
tentorium serebelli. Pada tepi eksterna dari foramen magnum, lapisan dura berpisah secara
lengkap, lapisan luar berlanjut sebagai periosteum dan lapisan dalam membentuk lengan duralis
dari medulla spinalis.Rongga diantara lapisan ini disebut sebagai rongga epidural. Rongga ini
mengandung jaringan ikat longgar, beberapa jaringan lemak, dan pleksus venosus
vertebralis.8Hanya pada tempat dimana radiks dari medulla spinalis berjalan melewati foramen
intervertebralis, dua lapisan dura bersatu. Lapisan dura berakhir pada tingkat vertebra sakralis
kedua setelah mengelilingi kauda ekuina.8 Pada ujung kaudalnya, lapisan dura berlanjut sebagai
filum terminalis.8
yaitu sel meningotelial atau araknoidal. Lapisan dalam dari araknoid dan trabekula subaraknoid
ditutup oleh sel-sel mesotelial yang mampu memberikan respon terhadap berbagai rangsangan
patogenik dan membentuk fagosit.
Araknoid tidak terikat pada dura, kecuali daerah sepanjang sinus duralis, dimana araknoid
melekat melalui villi araknoid. Karena selalu ada sejumlah kecil cairan jernih dalam rongga
subdural, araknoid dapat meluncur ke dura tanpa gesekan.8
Pia mater
Terdiri dari lapisan mesodermal tipis seperti endotelium. 8 Membran ini menutupi semua
permukaan otak dan medula spinalis baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, kecuali
permukaan ventrikel. Membran ini melekat pada semua tempat pada membran ektodermal yang
dibentuk oleh astrosit marginal. Membran piaglia ini mengikuti semua pembuluh darah yang
memasuki atau meninggalkan parenkim saraf dan merupakan batas perifer dari spasium
perivaskular Virchow-Robin. Pada tempat dimana trabekula subaraknoid melekat pada pia, dapat
terbentuk jaringan padat seperti membran yang disebut lapisan epipial. Lapisan ini mengandung
pembuluh-pembuluh darah kecil dan serat-serat saraf yang lebih banyak. Serat saraf ini tidak
sensitif terhadap rangsangan mekanis atau termis.
Rongga subaraknoid
Rongga ini terisi oleh cairan serebrospinal yang bersirkulasi. Semua pembuluh darah dan
saraf dari otak dan medula spinalis melewati cairan ini. Oleh karena itu, jika rongga ini terinfeksi
maka pembuluh darah dan saraf akan terlibat proses peradangan. Rongga subaraknoid adalah
suatu kelanjutan dari area parietalis otak yang memanjang kebawah sampai ujung akhir dari
kauda ekuina dalam regio koksigeus dimana dura spinalis berakhir. Rongga subaraknoid tidak
berhubungan dengan rongga subdura, oleh karena itu leptomeningitis tidak menyebar kedalam
rongga subdural kecuali jika infeksi dibawa oleh trombosis septik dari vena serebral yang
menyeberangi rongga subdural. Pada tempat dimana rongga subaraknoid yang melebar disebut
sisterna.8
Ventrikel
Terdiri dari dua ventrikel lateral dan ventrikel ketiga serta keempat yang tidak
berpasangan.8 Masing-masing ventrikel lateral mempunyai kornu anterior, sela media, kornu
posterior, dan kornu inferior atau temporal. Kedua ventrikel tersebut berhubungan dengan
ventrikel ketiga melalui foramen Monro atau foramen interventrikularis. Akuaduktus Sylvii
menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat. Ventrikel keempat berhubungan dengan rongga
subaraknoid melalui tiga foramen yaitu dua foramen Luschka yang terletak didalam sudut
pontomedular dan satu foramen Magendie yang terletak dibelakang medula dan menghadap
sisterna magna. Foramen Luschka merupakan jalan keluar terakhir dari resessus lateral ventrikel
keempat dan biasanya dikenal dengan pleksus koroideus. Masing-masing dari ventrikel keempat
memiliki pleksus koroid. Pleksus koroid terbesar ada pada ventrikel lateral.8
Cairan serebrospinalis diproduksi oleh pleksus koroideus, yang sebagian besar oleh
pleksus ventrikel lateral.8Didalam rongga subaraknoid cairan ini bersirkulasi keatas dan mengitari
otak serta kebawah mengitari medula spinalis. Cairan serebrospinalis jernih seperti air,
mengandung sedikit sel dan sedikit protein. Darah didalam kapiler dari pleksus terpisah dari
cairan serebrospinalis dalam ventrikel oleh sawar darah otak yang terdiri dari endotelium kapiler,
membran basilaris, dan pleksus epitelium. Sawar ini dapat dilalui oleh air, oksigen dan
karbondioksida serta sejumlah kecil elektrolit, tetapi tidak dapat dilewati sama sekali oleh
komponen darah.
Villi araknoid penting untuk resorpsi cairan serebrospinalis kedalam aliran darah dari
sinus-sinus duralis. Resorpsi tambahan mungkin berlangsung sepanjang selubung perineural dari
saraf kranialis dan spinalis yang berjalan keluar, sepanjang ependim dari ventrikel dan melalui
kapiler dari leptomeningens. Volume total dari cairan serebrospinalis dalam ventrikel dan rongga
subaraknoid dalam otak orang dewasa adalah sekitar 130-150 ml. Kira-kira 400-500 ml
diproduksi setiap dua puluh empat jam. Pada pasien dalam posisi terlentang, tekanan cairan
serebrospinalis adalah antara 70 mm H2O dan 120 H2O.5
Jumlah limfosit didalam cairan serebrospinal tidak melebihi 5 ul/ml dan bersifat steril. pH
sekitar 7,35, mengandung glukosa 65 mg/dL, dan total protein 15-50 mg/dL.4
ETIOLOGI
Meningitisumumnyadisebabkanolehinfeksimikroorganisme.Palingseringdisebabkan
olehvirus,diikutiolehbakteri,fungidanparasit.Virusyangmenyebabkanmeningitisantaralain
adalahenterovirus,herpessimplex(HSV2),varicellazoster,viruscampakdanHIV.1,2
Umur
Neonatus
Anak-anak
Bakteri
Streptokokus grup B
Listeria
Escherichia coli
Koliform lainnya
MeningitisjugadapatdisebabkanolehpenyebaraninfeksiMycobacteriumtuberkulosis
yangmelewatisawardarahotak,yangdisebutdenganmengitistuberkulosis.Meningitisdapat
jugaakibatmetastasisproseskeganasankeselaputotak.Meningitisfungalolehinfeksijamur
contohnyasepertiCrytococcusneoformans.9
DIAGNOSIS
Meningitis memiliki manifestasi klinis layaknya infeksi pada susunan saraf pusat
(SSP).Semakinmudausiaanak,semakintidakkhasgejalaklinisyangtampak.Pasienusia
muda sering kali datang dengan keluhan kejang, sehingga setiap kejang pada anak harus
dicurigaiadanyameningitis.Pungsilumbaldapatdilakukanuntukmemastikannya.Padaanak
yanglebihbesar,dapatditemukantandatandaklasikiritasimeningealyangdisebutdengan
meningismus.Meningismusantaralainadalahkakukuduk,retraksikepala,dantandaKernig.
Kaku kuduk adalah kesulitan memfleksikan leher, dimana terdapat resistensi saat dagu
digerakkankearahdada.Retraksikepalamerupakantandameningitislanjut.
Usia
GejalaKlinis
Bayi
Anakanak
Gelisah/rewel
Menangiskeras
Ubunubunmenonjol
Sakitkepala
Fotofobia
Kakukuduk
SemuaUmur
Demam
Muntah
Mengantuk
Kejang
PEMERIKSAANPENUNJANG
Pemeriksaanyangwajibdilakukanpadakejangpadaanakadalahpungsilumbal.Pungsi
lumbaladalahtindakanmengambilcairanserebrospinal.Indikasipungsilumbaladalah: 1
Kejang/twitching
Paralisis/paresis
Penurunankesadaran/koma
Kakukuduk
Ubunubunbesarmenonjol
Sepsis
Tuberkulosismilier
Leukimia
Mastoiditiskronik
Demamyangtidakdiketahuisebabnya
Pengobatanmeningitiskronikkarenalimfomadansarkoidosis
Pengobatanpeningkatantekananintrakranialringan(beningintracranial
hypertension)
Kontraindikasipungsilumbal: 1
10
Syok/renjatan
Kelainanmekanismepembekuandarah
Infeksilokaldisekitartempatpungsilumbal
Peningkatantekananintrakranial(TIK)sepertipadatumor,space
occupyinglesion(SOL),hidrosefalus,dangejalahemial
Gangguanpemapasandansirkulasiyangdapatmembahayakansewaktu
pungsidilakukan
Anakdalamkeadaankejang
Alatalatyangdibutuhkan:
Sarungtangan,masker,dukberlubang(steril)
Kassasteril,kapas,plester
Tigabuahtabungreaksisterildenganpenutupnya
Cunamkecilsteril
Jarumpungsilumbalno.22dan20denganstiletnya
Cairanantiseptikpovidoneiodinedanalcohol70%
Prosedurpungsilumbal:1
1. Posisikan pasien dalam keadaan miring pada salah satu sisi tubuh, leher difleksikan
maksimalkearahlututdanextremitaspadadifleksikanmaksimalkearahdahi,sehingga
sumbukraniospinal(columnavertebralis)sejajardengantempattidur.
2. TentukandaerahpungsilumbaldiantaraL4danL5denganmenemukangarispotong
sumbu kraniospinal dan garis antara kedua spina ischiadika anterior superior (SIAS)
kanandankiri.
3. Lakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada kulit di sekitar pungsi (radius 10 cm)
denganpovidoneiodinediikutidenganalcohol70%lalututupdenganduksteril.
4. Kenakansarungtangansterillalutentukankembalidaerahpungsidenganmenekannya
denganibujariselama1530detik.
11
5. Tusukkanjarumspinalno.22atau20padatempatyangtelahditandai.
6. Masukkanjarumperlahanlahanmenyusuritulangvertebraesebelahproksimaldengan
mulutjarumterbukakearahatas,hinggamenembusduramaterlaluputarjarumkearah
cranial.
7. Saat cairan serebrospinal (CSS) sudah tampak keluar, lepaskan stilet perlahan dan
tampungdengantabungreaksisteril.
8. SetelahCSSdiperoleh,cabutjarumdantutuplukadenganplester.
Normal
Penampakan
Jernih
Meningitis
Meningitis
Meningitis
Bakterial
Viral
Tuberkulosis
Berkabut
/ Jernih/
agak Jernih/
Purulen
keruh
Xantokrom
Sel(mm3)
04
10010.000
1.000
10500
Tipe
Limfosit
Neutrofil
Limfosit
Neutrofil
Protein(g/L)
0,20,4
Glukosa(mg/dL)
>50
<40
Normal/<40
< 50 dan
menurun siring
waktu
Tekanan
5080
(mmH2O)
meningkat
Komplikasiyangdapatterjadiakibatpungsilumbalberupa:1
Sakitkepala
Infeksi
Iritasizatkimiaterhadapselaputotak
Hemiasi
Tertusuknyasarafolehjarumpungsi
12
Penatalaksanaan
Penanganan meningitis disesuaikan dengan etiologinya. Menigitis bakterial ditangani
dengan pemberian antibiotik intravena, dikombinasi dengan terapi suportif dan simptomatik,
analgesik,antikonvulsan,danpemberiancairaniniravenapadakondisiyangberat.Sedangkan
untukmeningitisviral,terapilebihbersifatsuportifdansimptomatik.Apabilahasilpenilaian
CSS menunjukkan adanya meningitis namun etiologinya tidak dapat dipastikan. Maka
pengobatan dapat diberikan seperti layaknya meningitis bakterial. Perbaikan kondisi akan
tampakdalam36jamjikaterapitersebutternyatatepat.4
Prognosis
Prognosismeningitisdipengaruhiolehbeberapahalsepertiusia,penyebab,gejalaklinis
yangtimbul,progresifitaspenyakitdankecepatanpenangananyangditerima.Semakinmuda
usiaterkenameningitissemakintinggirisikokematiannya.Tingkatmortalitasmeningitispada
neonatusadalah2030%dan2%padaanakyanglebihbesar.Padaanakyanghidup,15%akan
mengalamisensorineuralhearingloss,epilepsi,penurunanintelegensia,gangguanbelajardan
tingkahlaku.4,6
I. MeningitisBakterial
Meningitis bakterial adalah peradangan selaput otak yang disebabkan oleh bakteri
patogen. Meningitis neonatal bermanifestasi sebagai sepsis onset lambat, yaitu sepsis yang
timbulantaraumur790haridanbiasanyaberhubungandenganfaktorekstemal.Meningitis
neonatal adalah penyakit yang sangat ditakutkan karena tingkat mortalitasnya yang cukup
tinggiyakni20%dantingkatmorbiditasmencapai50%. 1,2
Insidensmeningitisbakterialpadaneonatusadalahsekitar0,5kasusper1000kelahiran
hidup.Padabayiberatlahirrendah,risikomeningkat3xlebihtinggidibandingkandenganbayi
beratlahirnormal.Angkakejadiantertinggiadalahpadasaatlahirsampai2tahun.Terutama
terjadipadaanakyangdistrofikdanimunitasrendah. 3,6
13
1.1Etiologi
Padaneonatus,patogenyangmenyebabkansepsisjugadapatmenyebabkanmeningitis
padaneonatus.PenyebabutamameningitisneonataladalahStreptokokushemolitikusgrup B
(49%),Eschericiacoli(18%))danL.Monocytogenes(5%). 6
Padaanak,tigaorganismeyangpalingseringmenyebabkanmeningitisbakterialadalah
Haemophillus infulenza (4060%), Neisseria meningitidis (2540%), dan Streptokokus
pneumoniae(1020%).Kemungkinan,meningitisbakterialolehinfeksiorganismeinidipicu
oleh otitis media dan sinusitis berat dimana terjadi bakteremia. Penyebab kedua tersering
adalah Neisseria meningitidis ataumeningokokus. Diplokokus gram negatif inisebenarnya
komensal dalam nasofaring. Organisme lain yang juga mungkin menjadi penyebab adalah
Pseudomonas,Stafilokokus,Salmonella,danSerratia 6,9
1.2 Patofisiologi
Meningitis diawali oleh masuknya bakteri melalui aliran darah ke otak ataupun kontak
langsung antara selaput otak dan rongga sinus atau kulit. Terkadang proses ini didahului oleh
adanya infeksi virus yang menyebabkan kerusakan permukaan mukosa. Begitu bakteri masuk ke
dalam aliran darah, lalu memasuki ruang subarachnoid dimana terdapat kelemahan sawar darah
otak seperti di pleksus choroideus. Inflamasi kemudian terjadi akibat dari reaksi sistem imun.
Astrosit dan mikroglia dalam otak akan mengenali bakteri dan kemudian menghasilkan sitokin.
Sitokin inilah yang kemudian mengaktifkan sistem imun sebagai bentuk pertahanan terhadap
infeksi SSP. Sawar darah otak menjadi lebih permeabel menyebabkan edem serebral vasogenik
akibat perembesan cairan dari pembuluh darah. Lalu sejumlah besar leukosit akan masuk
sehingga menyebabkan inflamasi pada meningens yang kemudian mengakibatkan edem
interstitial. Pembuluh darah di otak juga mengalami inflamasi (cerebral vasculitis) sehingga
terjadi penurunan aliran darah ke otak dan menimbulkan edem sitotoksik. Ketiga bentuk oedem
cerebral ini akan mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial yang bila disertai dengan
penurunan tekanan darah akibat infeksi akut yang terjadi akan semakin mempersulit akses darah
14
ke otak. Kurangnya aliran darah ke otak akan menyebabkan sel otak kekurangan oksigen dan
mengalami apoptosis. 6
1.3 Manifestasi Klinis
Pada meningitis yang diawali dengan infeksi saluran pernapasan atas ataupun infeksi
gastrointestinal akan didahului dengan gejala infeksi akut. Gejala yang timbul berupa demam,
batuk, pilek, mual, muntah, diare, sakit kepala, gelisah dan rewel, fotofobia, kaku leher dan
spinal hingga kejang dan penurunan kesadaran. Peningkatan TIK ditandai dengan gejala seperti
sakit kepala pada anak yang lebih besar, morning cry atau tangisan merintih pada neonatus,
sering muntah, tremor, kejang/twitcing, hiper/hipoaktif, penurunan kesadaran, hingga
kelumpuhan saraf intrakranial. 2-4
15
Pada pemeriksaan fisik, ubunubun besar menonjol, terdapat tanda kelainan serebral
sepertiparesisatauparalisis,strabismus.Tandarangsangmeningealdapatditemukandengan
pemeriksaankakukuduk,tandaBrudzinskiIdanII,tandaKernig.3
Kakukudukdiperiksadenganmenekuklehersecarapasifdandikatakanpositifapabila
terdapattahanansehinggadagutidakdapatmenempelpadadadaTahananjugaterasasaatleher
diputar,digerakkankesampingdansaathiperekstensi.
BrudzinskiIdiperiksadenganmemfleksikankepalakearahdadasecarapasif,dimana
bilaterdapatrangsangmeningealkeduatungkaiakanikutfleksipadasendipangguldanlutut.
BrudzinskiIIdiperiksadenganmemfleksikantungkaiataspadasendipanggulsecarapasifyang
dikatakanpositifapabilatungkailainnyaikutfleksi.
Tanda Kernig diperiksa dengan memfleksikan tungkai atas hingga tegak lurus,
kemudiandicobameluruskantungkaibawahpadasendilutut.Padairitasimeningeal,tungkai
bawahtidakdapatdiluruskanhingga135derajatdanterdapatresistensisertarasasakitsaat
ekstensi.
16
Padabayigejalameningitistidakbegitujelas,sehinggasetiapkejangpadabayi<6
bulanmerupakanindikasipungsilumbal.Sedangkanpadabayi618bulanpungsilumbal
dianjurkan, dan jika lebih dari 18 bulan pungsi lumbal boleh dilakukan pada kecurigaan
meningitis.
DiagnosispastiditegakkandenganpemeriksaanCSSdaripungsilumbal.Pungsilumbal
padameningitisbakterialbiasanyamemberikanhasilCSSyangtampakopalesenhinggakeruh
dan/ataupurulen,meskipunterkadangpadastadiumdinimasihdapatterlihatjemih.Kekeruhan
CSS terjadi karena adanya peningkatan protein > 0,4 g/L dan sel sampai 100 10.000
(terutama neutrofil) sehingga terjadi peningkatan tekanan sampai 100 300 mmH20.
Sementaraglukosamenurunsampai<40mg/dL.Untukmengetahuijeniskumanpenyebab
harusdilakukankulturpembiakandanidentifikasiantigen(aglutinasilateks). 4
17
Neonatus
Penampakan
Sel(mm3)
Tipe
Protein(g/L)
Glukosa(mg/dL)
Anak
Opalesenhinggakeruh
Keruhhinggapurulen
>30
10010.000
JarangPMN
PMN
>150
200500
<40
<40
18
Selanjutnya, pemeriksaan seperti pewarnaan gram dan kultur CSS dapat dilakukan
untuk menetukan mikroorganisme penyebab. Apabila pungsi lumbal tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan maka dapat dilakukan CT Scan atau MRI. Selain itu, dapat juga
dilakukanujiaglutinasilatex,limuluslysatetestataupolymerasechainreaction(PCR)test.
UjiaglutinasilatexakanmemberikanhasilpositifterhadapS.Pneumoniae,N.Meningitidis,
H.Influenza,E.ColidanstreptokokusgrupB.Limuluslysatetestpositifterhadapbakteri
gram negatif. PCR yang memiliki sensitifitas tinggi, dapat digunakan untuk menentukan
serotipe bakteri atau virus penyebab. Pewarnaan ZiehlNeelsen dapat dilakukan pada
kecurigaanterhadapmeningitistuberkulosis. 4,6
1.5PenatalaksanaanMeningitisBakterial
Pengobatanmeningitisbakterialpadaanakdiawalidenganterapiempirik,kemudian
disesuaikandneganhasilpewarnaanGramatauidentifikasiantigendan/ataubiakansertauji
resistensi.
1,4
Causa
H. influenza
Antibiotik
Ampisilin
Cefotaxim
Ceftriaxon
S. Pneumoniae
Ceftriaxon
Vankomisin
N. meningitidis
Penisilin G
19
Ampisilin
Ceftriaxon
Cefotaxim
Kloramfenicol
Fluoroquinolon
Stafilokokus
Vankomisin
Rifampisin
Gram Negatif
Cefotaxim
Ceftazidim
Ceftriaxon
Cefotaxim
Ampisilin + Gentamisin
Listeria
Ampisilin + Gentamisin
20
Pemberianantibiotikberdasarkanumur
Usia
0 7 Hari
Antibiotik
Ampisilin
Dosis
150 mg/KgBB/Hari IV dalam 3 dosis
+
Cefotaxim
atau
Ceftriaxon
Ampisilin
+
> 7 Hari
Gentamisin
Ampisilin
+
Gentamisin
Ampisilin
+
Cefotaxim
atau
1 3 bulan
Ceftriaxon
Ampisilin
+
Cefotaxim
atau
> 3 bulan
Ceftriaxon
Cefotaxim
Ceftriaxon
Ampisilin
+
Kloramfenicol
PemberianDeksametasonberdasarkanumur
21
Usia
< 1 bulan
> 1 bulan
Dosis
Tidak diperlukan
0,6 mg/KgBB/Hari dalam 4 dosis selama 2 hari pertama
Dosis awal diberikan sebelum atau pada saat pemberian antibiotik
Lamapengobatanumumnya1421haripadaneonatusdan1014haripadaanak,
tergantungdarietiologinya.Tindakanbedahdapatdilakukanbilaterdapatkomplikasiseperti
subduralempiema,ventrikulitis,absesotakatauhidrosefalus.
Peningkatantekananintrakranialharusditanganisecepatnyadenganmelakukanintubasi
endotrakealdanhiperventilasi(dengantujuanmempertahankantekananPC02sekitar25
mmHg).LaluberikanfurosemidIVdengandosis1mg/kgBBdanmanitol0,51mg/kgBB.
Monitorefeksampingpenggunaanantibiotikdosistinggidenganpemeriksaandarahperifer
serial,ujifungsihatidanujifungsiginjal.1,4
1.6PenatalaksanaanMeningitisNeonatal
Neonatusyangterkenameningitisumumnyaberadadalamkondisisakitberat,sehingga
terapi yang diberikan haruslah segera dan intensif (perawatan di ICU jika memungkinkan).
Pengobatanyangdiberikanmeliputiantibiotik,ventilasimekanik,pemberiancairanyangtepat,
disertaidenganmonitorkardiopulmonar.
Pada dasamya pengobatan yang diberikan sama dengan pengobatan sepsis neonatal,
hanyaberbedadalamlamapengobatandimanapadameningitis,antibiotikdiberikanselama21
hari.2
Tatalaksanasepsisneonataladalahsebagaiberikut:2
1.Memberikanantibiotikaspektrumluassambilmenunggubiakandarahdanujiresistensi
2.Pemeriksaanlaboratoriumrutin
4.Pungsilumbaldanbiakancairanserebrospinalisdanujiresistensi
22
5.Bilaadaindikasi,dapatdilakukanbiakantinjadanurin
Pemberianantibiotikpadasepsisneonatal
Sefalosporin ( Cefotaxim )
Pilihan Pertama
200 mg/KgBB/Hari IV dalam 2 dosis
+
Amikasin
Atau
15 mg/KgBB/Hari
Gentamisin
Ampisilin
+
Kloramfenikol
Kotrimoksazol
Bilaterdapatkejangdapatdiberikanantikonvulsan,diazepamrektal5mg(<10kg)
atau10mg(>10kg),ataudiazepamIV0,30,5mg/kgBBdengankecepatan0,51mg/menit
selama35menit.Jikaterdapatkomplikasisepertiefusisubdural,ventrikulitis,hidrosefalus
dangejalasisaneurologisdapatdipertimbangkantindakanpembedahan. 2
1.7Prognosis
Prognosismeningitisbakterialumumnyakurangbaik.1030%kasuspadaneonatus
berakhirdengankematian.Sementarapadakasusyanghidup,15%diikutidengangejalasisa
neurologisberupasensorineualhearingloss,penurunanintelegensia,gangguanbelajardan
tingkahlaku.6
I.8Pencegahan
23
II.MeningitisViral
Meningitisviraladalahperadanganselaputotakyangdisebabkanolehvirus,disebut
jugadenganmeningitis aseptik. Meningitis viral lebihseringterjadi dibandingkandengan
meningitisbakterial,tetapigejalayangditimbulkanrelatiflebihringandantidakmengancam
nyawa.Sebagianbesarkasusmeningitisviraldapatsembuhdengansendirinyadalam710
haridanjarangsekalimenimbulkangejalasisaneurologis.Meningitisviraldapatmengenai
semuaumur,denganrisikotertinggipadaneonatus.Insidensmeningitisviralpadaneonatus
20kalilebihtinggidaripadaanakyanglebihbesar.
2.1Etiologi
Meningitisviraldapatdisebabkanolehinfeksilangsungpadaselaputotakatauinfeksi
virus lain tempat, seperti campak, cacar dan herpes simplex. 85% kasus meningitis viral
disebabkanolehenterovirusyangdapatmenularmelaluifesespenderita. 6
Virus Penyebab Meningitis Viral
Enterovirus
Echovirus
Coxackievirus
Poliovirus
Rhinovirus
Arbovirus (terdapat 500 serotipe)
Herpes
24
HSV 2
Varicella zoster
2.2Patofisiologi
Virus memasuki SSP melalui dua jalur, hematogen dan neural. Jalur neural jarang
sekaliterjadi,hanyapadasebagiankecilkasusyangdidahuluidenganinfeksiyangmengenai
saraf seperti herpes simplex. Sebagian besar kasus terjadi melalui jalur hematogen. Begitu
terinfeksi,virusakanbereplikasidanapabilasistemimunkurangbaikdapatterjadiviremia.
Virusakanmasukkedalamalirandarahdanmasukkeotak.Mekanismepastibagaimanavirus
dapatmelewatisawardarahotaksendiribelumdiketahuisecarapasti. 8
2.3ManifestasiKlinis
Gejala awal meningitis viral biasanya berupa flulike symptoms. Pada kasus yang
ringan,gejalatersebutakanhilangdengansendirinyatanpapengobatansekalipun.Sedangkan
padakasusyanglebih berat,gejala akanberkembanghinggamenyerupai gejala meningitis
bakterial, akan tetapi biasanya lebih ringan. Begitu juga dengan pemeriksaan fisik, hasil
pemeriksaanfisikyangdidapatkansamadenganmeningitisbakterialdalambentukyangjuga
lebihringan.1
2.4PemeriksaanPenunjang
25
Pemeriksaan CSS pungsi lumbal pada meningitis viral tampak lebih jemih
dibandingkandenganmeningitisbakteri.Selyangmendominasiadalahselmononuklearyaitu
limfosit,proteinsedikitmeningkatdankadarglukosayangnormal.Isolasivirusbiasanyasulit
danseringkalitidakmungkinuntukdilakukan. 8,9
2.5Penatalaksanaan
Kecuali pada kasus yang berat, meningitis viral sebenamya dapat sembuh dengan
sendirinya dalam 710 hari. Pengobatan yang diperlukan hanyalah simptomatik, seperti
pemberianacetaminofenatauibuprofenuntukmengurangirasasakit.Dananjurankepadapasien
untukbanyakminumgunamenjagacairantubuhtetapseimbang.Akantetapi,sebelumdapat
dipastikan diagnosis meningitis viral, harus diberikan antibiotik layaknya pada meningitis
bakterial. Pengobatan dengan antiviral seperti acyclovir dapat diberikan, tergantung dari
causanya.1,6
2.6Prognosis
Prognosis meningitis viral jauh lebih baik dibandingkan dengan meningitis bakterial.
Meningitis viral biasanya sembuh dengan sempuma, jarang sekali diikuti dengan gejala sisa
neurologislayaknyapadameningitisbakterial.8
III.MeningitisFungal
Meningitis fungal adalah peradangan selaput otak akibat infeksi oleh fungi/jamur.
Meningitisfungalinibiasanyaterjadiakibatpenyebaranolehinfeksijamurditempatlainke
selaputotak.Umumnyamengenaiorangdengangangguansistemimunatauimunokompromis
dandapatmengenaisemuausiatermasukanakanak.
Jamuryangdapatmenyebabkanmeningitisfungalantaralainadalah:10
Cryptococcusneoformans
26
Candidaspp
Histoplasmacapsulatum
Blastomycesdermatitidis
cryptococcus neoformans
Penangananmeningitisfungaladalahdenganpemberianantifungalsepertiamfoterisin
B,flucytocine,ketokonazole,fluconazoledanitrakonazol.
IV.MeningitisTuberkulosis
Meningitis tuberkulosis merupakan akibat dari perluasan infeksi oleh tuberkulosis
primer yang menyebabkan iritasi meningens. Meningitis ini dapat menyerang semua usia
denganinsidenstertinggipadaumur6bulansampai6tahun.
4.1Patofisiologi
Meningitis tuberkulosis berawal dari fokus infeksi primer yang menyebar melalui
duktustorasikusdankelenjarlimferegional.KumanMycobacteriumtuberculosiskemudian
masuk ke dalam sirkulasi darah dan sebagian menembus sawar darah otak sehingga
membentuk tuberkel di otak, selaput otak ataupun medula spinalis. Penyebaran secara
hematogen ini dapat berlangsung selama infeksi primer ataupun proses yang kronik. Pada
27
kondisiimunyangrendahataupascatrauma,tuberkeltersebutakanpecahdanmelepaskan
basildanantigennya.BasilMycobacteriumtuberculosiskemudianakanmasukkedalamruang
subarachnoid atau ventrikel. Perubahan dalam CSS yang terjadi menyebabkan peradangan
yangmulanyatimbuldisekitartuberkelyangpecahsampaikeselaputotakpadadasarotak.
PatogenesismeningitisTBdapatdibagimenjadi3:2,6
1.
StadiumI/faseprodromal:
Berlangsungselama23minggu
Ditandaidenganmalaise,sefalgia,demamtidaktinggi,sakitperut,mual,muntah,
apatisatauiritabel
Gejala yang predominan adalah gangguan gastrointestinal Tidak ada kelainan
neurologis
2.StadiumII/fasemeningitik:
Pasientampakmengantuk,disorientasi,dapatterjadipenurunankesadaran
Terdapat tanda rangsang meningeal, refleks abdomen menghilang, timbul klonus
padapergelangankakidanpatella
SarafotakyangterkenaadalahN.III,IV,V,VIdanVII
3. StadiumIII/faseparalitik:
Merupakanfasepercepatanpenyakit
Stupor/komadimanapupiltidakbereaksidanterkadangtimbulspasmeklonikpada
ekstremitas,pernapasantidakstabil,peningkatansuhutubuh,kejang,hemiparesis
Hidrosefalusterjadipadaduapertigakasusdenganlamasakit3minggu
28
4.3Pemeriksaanpenunjang
BiladidapatkantandatandakelainanSSPberuparangsangmeningealdanadanyaTB
milier,harusdilakukanpungsilumbaluntukdeteksidinimeningitisTB.Danuntukmemastikan
hasilpositif,sebaiknyadilakukanpungsilumbalselama3hariberturutturut.PadameningitisTB
akan ditemukan peningkatan kadar protein dan penurunan kadar glukosa, dan pleositosis
mononukleardenganhitungselantara100500sel/mm3padaCSS. Padafaseakutjumlahsel
dapat mencapai t 1.000 seUmm3. Mungkin juga ditemukan BTA pada pemeriksaan apusan
langsungCSS.5
Ujituberkulinakanmemberikanhasilyangpositif danpeningkatanlajuendapdarah
padapemeriksaandarahlengkap.Rontgentthoraxdapatmenunjukkangambaranyangnormal,
kalsifikasi hingga gambaran TB milier. Pada Elektroensefalografi dapat menunjukkan
perlambataniramadasar,dapatjugadisertaidengangelombangepileptiform. 5
4.4Diagnosis
Diagnosismeningitistuberkulosisditegakkanberdasarkan:
gejalainfeksituberkulosispadaumumnya
AdanyariwayatkontakdenganpasienTBaktif
Ujituberkulinpositif
AdanyakelainanCSS
4.5Penatalaksanaan
BilaadakecurigaanakanmeningitisTB,terapidapatdiberikandengansegerasesuai
dengankonseppengobatanTB.Faseintensifdiberikan45OATselama2bulan,dilanjutkan
dengan2OAThingga12bulan. 5
29
ObatAntiTuberkulosisbesertaDosisnya
Nama Obat
Isoniazid (H)
Rifampisin (R)
Pirazinamid (Z)
Etambutol (E)
Streptomisin (S)
Dosis Harian
Dosis Maksimum
( mg/KgBB/Hari)
5 15
(mg/Hari)
300
10 -20
Hepatitis
Neuritis Perifer
Hipersensitivitas
Gangguan GI
Reaksi kulit
Hepatitis
Trombositopenia
2000
1250
Athralgia
Gangguan GI
Neuritis optik
Nefrotoksik
600
15 30
15 20
15 - 40
Efek Samping
1000
4.6 Prognosis
30
PrognosismeningitisTBumumnyakurangbaik.Semakinmudausiaterkenameningitis
TBsemakinbesarkemungkinanmeninggaldunia.Padapasienyangmendapatkanpengobatan
sekalipun sering kali terjadi komplikasi. Hanya 18% pasien yang hidup mempunyai fungsi
neurologisdanintelektualnormal.1
KomplikasimeningitisTBantaralain:5
gangguansensorikpadaekstremitas
Atrofioptikhinggakebutaan
Gangguanintelektual
Kelainan hipofisis dan hipotalamus (pertumbuhan prekoks;
hiperprolaktinemia, defisiensi hormon antidiuretik, pertumbuhan,
kortikotropindangonadotropin)
4.7 Pencegahan
PencegahanterhadapmeningitisTBlayaknyatindakpencegahandiniterhadapTByaitu
denganpernberianimunisasiBCGpadausiasebelum2bulan.ImunisasiBCGdiberikansecara
intrakutandidaerahinsersiototdeltoidkananuntukmempermudahpenyuntikankarenalemak
subkutis lebih tebal, ulkus yang timbul tidak akan mengganggu struktur otot. Dosis yang
diberikan pada bayi adalah 0,05 ml dan 0,1 ml pada anak. Imunisasi BCG ini dilaporkan
memberikanperlindungan80%terhadapTB.DanterutamaefektifmencegahterjadinyaTB
milier,meningitisTB,TBsistemskeletal,dankavitas.ImunisasiBCGjarangmenimbulkan
efek samping yang serius. Efek samping yang sering ditemukan adalah ulserasi lokal dan
limfadenitis dengan insidens 0,11% saja. Kontraindikasi imunisasi BCG adalah kondisi
imunokompromais,sepertipadapenyakitdengandefisiensiimun,infeksiberat,giziburukdan
gagaltumbuh.Padabayiprematur,BCGditundahinggabayimencapaiBBoptimal.
31
BABIII
KESIMPULAN
MeningitisadalahperadanganpadaselaputyangmelapisiSSPtermasukotakdan
medullaspinalis.Meningitisdapatmengenaisemuaumurdenganinsidentertinggipadausia0
2tahundanresikotertinggi38bulanpertamakehidupan.Meningitisdapatdisebabkanolah
infeksibakteri,virus,jamurataupunparasit.
32
Meningitis bakterial adalah tipe meningitis yang paling ditakuti sebab paling
sering menyebabkan kematian pada bayi, dengan tingkat mortalitas pada neonatus berkisar
antara1030%.Halinimenyebabkanmeningitismenjadisalahsatukegawatdaruratanmedis,
terutamameningitisbakterial.Meningitisviraladalahmeningitisyangpalingbanyakterjadi
dibandingkandenganmeningitislainnya.Gejalayangditimbulkanrelatiflebihringandaripada
meningitisbakterialsehinggamemilikiprognosisyanglebihbaik.Sebagiankasusbahkandapat
sembuhdengansendirinyadalam710hari.Tipemeningitislainnyaadalahmeningitisfungal.
Meningitisinidisebabkanolehpenyebaraninfeksijamurkeselaputotak.Meningitisinisangat
jarangditemukandanbiasanyahanyaterjadipadakondisiimunokompromais.Selainitu,ada
jugameningitis yangdisebabkanolehpenyebaraninfeksimycobacterium tuberkulosis yang
disebutdenganmeningitistuberkulosis.
Penegakkan diagnosis meningitis dapat diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan
fisikdandipastikandenganpemeriksaanpenunjang.Gejalayangditimbulkanpadameningitis
tipe manapun biasanya sama layaknya infeksi pada SSP, antara lain seperti sakit kepala,
demam,muntah,kejanghinggapenurunankesadaran.Padapemeriksaanfisikdapatditemukan
adanyatandarangsangmeningealyangpositif.Untukmemastikandanmengetahuipenyebab
dari meningitis, dapat dilakukan pungsi lumbal dan analisa CSS. Dimana tiap penyebab
memilkikarakteristikyangberbedabeda.
BelumApabilaseoranganakdicurigaimeningitis,makaharussegeradiberikan
antibiotik layaknya terapi pada meningitis bakterial sebelum diketahiu dengan pasti
penyebabnya sekalipun. Begitu juga dngan meningitis yang kurang dapat dipastikan
penyebabnya.Pemberianantibiotikbervariasitergantungumurdanpenyebab.Selainitu,dapat
jugadiberikankortikosteroiduntukmambantumenekaninflamasigunamenekanprogresivitas
penyakit agar tidak terjadi komplikasi. Tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan pada
kasusdengankomplikasiyangberat.Meningitisbakterialdapatdicegahdenganmemberikan
imunisasiHibdanBCGpadaanak.
33
DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman, Kliegman, Arvin.Nelson textbook of pediatrics 17thedition
Saunders:USA.2004.
2. William W.Hay,JR. Current diagnosis and treatment in pediatrics eighteenth edition.Mc
Graw Hill.2004
34
35