TUJUAN
II.
TEORI DASAR
Kolorimeter visual adalah suatu instrumen yang digunakan untuk menentukan
konsentrasi larutan sampel yang berwarna yang berdasarkan atas kesamaan warna antara larutan
sampel dengan larutan standar dengan mengunakan sinar polikromatis dengan detektor mata.
Kolorimetri adalah suatu cara yang analisanya didasrkan atas kesamaan warna antara zat
yang diselidiki dengan larutan standar, dengan menggunakan sumber cahay sinar polikromatis
dan detektor mata.
Untuk mendapatkan kesamaan warna, dapat dipakai :
a. Metoda standar seri
b. Metoda standar sintetis
c. Metoda pengenceran
d. Metoda keseimbangan
Metoda standar seri, kesamaan warna dapat dicapai dengan jalan membandingkan warna
larutan yang akan diselidiki dengan satu deretan larutan standar yang bervariasi konsentrasinya
dengan pengamatan secara horizontal.
Kolorimetri standar seri biasanya digunakan untuk pekerjaan yang rutin dan
banyak.Benda atau zat harus berwarna atu memiliki reagen yang dapat diwarnai.
Syarat reagen pewarna :
Reaksi pewarnaan tersebut hendaklah cukup stbil minimal interval dalam waktu
pengukuran.
Mempunyai sifat reproducibility : mempunyai ketepatan yang teliti. Apabila cara itu
diulang maka hasil yang didapat akan sama.
Hendaknya memiliki sensitivity dengan sedikit zat akan memiliki intensitas yang tinggi.
warna larutan dengan beberapa warna larutan standar yang dibuat secara seri.
Bila terjadi kesamaan warna antara satu warna larutan sampel tersebut dengan salah satu
warna larutan standar maka konsentrasi larutan sampel akan sama dengan konsentrasi larutan
standar tersebut.
Pada metode ini jika didapatkan kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan
standadr maka konsentrasi kedua larutan tersebut juga akan sama.
Syarat yang harus dipenuhi pada metode ini adalah
Larutan harus berwarna , apabila larutan tersebut tidak berwarna maka terlebih dahulu
harus dijadikan berwarna dengan cara menambahkan reagen reagen tertentu untuk
senyawa senyawa tertentu yangdisebut dengan reagen pewarna
Warna yang terbentuk harus stabil dalam jangka waktu tertentu
Reaksi antara reagen dengan senyawa tersebut harus selektif artinya reagen tersebut
hanya bereaksi dengan zat tertentu saja.
Reaksi harus sensitif artinya memberikan warna yang sama pada setiap penggolongan
Kolorimeter visual dapat dilakukan atas bebrapa metode yaitu
Metode larutan standar seri (metode Nessler)
Metode kesetimbangan
Terdiri atas
Silinder Hehner
Bajerim Coomparator
Kolori
Metode pengenceran
Metode standar sintetik
Metode larutan standar seri ini dapat dsilakukan dengan menggunakan peralatan yang
dikenal dengan Lovibond.
Pada kolorimetri standar seri kesamaan warna tercapai dengan jalan membandigkan satu warna
larutan dengan beberapa warna larutan standar yang dibuat secara seri.
Bila terjadi kesamaan warna antara satu warna larutan sampel tersebut dengan salah satu warna
larutan standar maka konsentrasi larutan sampel akan sama dengan konsentrasi larutan standar
tersebut.
Pada metode ini jika didapatkan kesamaan warna antara larutan sampel dengan larutan standar
maka konsentrasi kedua larutan tersebut juga akan sama.
Syarat yang harus dipenuhi pada metode ini adalah :
Larutan harus berwarna , apabila larutan tersebut tidak berwarna maka terlebih
Reaksi antara reagen dengan senyawa tersebut harus selektif artinya reagen
tersebut hanya bereaksi dengan zat tertentu saja.
Reaksi harus sensitif artinya memberikan warna yang sama pada setiap
penggolongan
III.
METODOLOGI PRAKTIKUM
a.Alat
Buret
Standar
Klem
Tabung reaksi
b.Bahan
CuSO4 1600 ppm
H2SO4 0,1 N
NH4OH 1: 1
Cara Kerja
1. Kedalam tabung reaksi masing masing ditambahkan CuSO4 1600
ppm ,H2SO4 0,1 N, NH4OH 1: 1 yang masing- masingnya ditempatka
ndalam buret dengan komposisi sebagai berikut:
Larutan
II
III
IV
VI
0 ml
2 ml
4 ml
6 ml
8 ml
10 ml
H2SO4 0,1 N
10 ml
8 ml
6 ml
4 ml
2 ml
0 ml
NH4OH 1: 1
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
2 ml
Gambar Alat
I
0,0ml
II
2,0ml
III
4,0ml
IV
6,0ml
V
8,0ml
VI
10,0
H2SO4 0,1 N
10,0
8,0ml
6,0ml
4,0ml
2,0ml
ml
0,0ml
NH4OH 1: 1
ml
2,0ml
2,0ml
2,0ml
2,0ml
2,0ml
2,0ml
I
6,0ml
4,0ml
2,0ml
II
6,4ml
3,6ml
2,0ml
III
6,8ml
3,2ml
2,0ml
IV
7,2ml
2,8ml
2,0ml
V
7,6ml
2,4ml
2,0ml
VI
8,0 ml
2,0ml
2,0ml
PERHITUNGAN
Perhitungan pada pengenceran ke-1
Penambahan 0 mL CuSO4 1600 ppm
Penambahan 2 mL CuSO4 1600 ppm
V1
ppm 2
ppm 2
x ppm1
V2
= 320 ppm
Penambahan 4 mL CuSO4 1600 ppm
V1
ppm 2
ppm 2
x ppm1
V2
= 640 ppm
0 ppm
V1
ppm 2
ppm 2
x ppm1
V2
= 960 ppm
V1
ppm 2
ppm 2
x ppm1
V2
= 1280 ppm
Penambahan 10 mL CuSO4 1600 ppm
V1
ppm 2
ppm 2
x ppm1
V2
= 1600 ppm
Perhitungan pada pengenceran ke-2 (Deret Standar kecil/
halus)
Penambahan 6 mL CuSO4 1600 ppm
V1
ppm 2
x ppm1
V2
ppm 2
= 960 ppm
x ppm1
V2
=1024 ppm
x ppm1
V2
=1088 ppm
x ppm1
V2
=1152 ppm
V1
ppm 2
x ppm1
V2
=1216 ppm
V1
ppm 2
ppm 2
x ppm1
V2
= 1280 ppm
PEMBAHASAN
Dari praktikum yang dilakukan didapatkan kesamaan warna pada
tabung 4 pada deret standar halus dengan ml penambahan CuSO4 1600
ppm 7,2 ml dengan konsentrasi 1152 ppm.Pada praktikum ini sengaja
dilakukan pembuatan deret standar sampai 2 kali agar dapat diketahui
berapa konsentrasi larutan tugas yang sebenarnya.
karna pada saat pembuatan larutan standar seri pada tahap 1 ( standar
kasar ) belum didapatkan kesamaan warna yang yang tepat antara
larutan tugas (Cx) dengan larutan standart.
V. KESIMPULAN
Kolorimetri adalah suatu metoda analisis kimia yang didasarkan pada tercapainya
kesamaan warna antara larutan sampel dan larutan standar, dengan menggunakan sumber
cahaya polikromatis dengan detektor mata.
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan kesamaan warna pada larutan
sampel
(Cx) dengan deret standar yang kecil/ halus yaitu pada tabung ke IV. Pada tabung
ke IV ini dapat diketahui penambahan volume CuSO 4 1600 ppm sebanyak 7.2 mL dengan
konsentrasi 1152 ppm. Deret standar yang halus ini dibuat karena pada deret standar yang
digunakan pertama kali belum didapatkan kesamaan warna yang tepat antara deret standar
yang pertama dengan larutan sampel (Cx) yaitu masih diantara tabung ke IV dan ke V.
DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui
Dosen/ass Dosen
NOPRIANTIKA