DOSEN :
VIJAYA ISNANIAWARDHANI, IR., MT
LILI FAUZIELLY, IR., MT
JADWAL PERKULIAHAN
HARI/TANGGAL
TOPIK BAHASAN
PUSTAKA
Kamis, 18 September
2003
Sabtu, 20 September
2003
Kamis, 25 September
2003
BA-2, BA-5
BW-3, BA-5
Sabtu, 27 September
2003
Kamis, 2 Oktober 2003
Kuliah Lapangan
Kamis, 9 Oktober
2003
Kamis, 16 Oktober 2003
Nannofosil
Phylum Echinodermata
Inhofosil
Phylum Arthopoda
Sabtu, 1 November
2003
Kamis, 6 November 2003
Kamis, 13 November
2003
Kamis, 13 November
2003
Diskusi
Sesuai Jadwal
1
) Isnaniawardhani, V., Fauzielly, L., 2003, Pedoman Kuliah Lapangan Paleontologi, Jurusan Geologi, Universitas Padjadjaran
PERKULIAHAN KE - 2
POKOK BAHASAN :
IDENTIFIKASI FOSIL
DAN
KETERDAPATANNYA
DALAM BATUAN
BAHAN BACAAN :
Bacaan Wajib : Compton, Robert, R, Manual of
Field Geology, 1968, Willey Eastern PVT. LTD.,
Publishers, New Delhi, p. 1-20. (BW-3)
Deskripsi Singkat :
Pada perkuliahan ini mahasiswa akan mempelajari teknik
identifikasi fosil, serta keterdapatan fosil dalam jenis-jenis
batuan sedimen dan metamorf. Selanjutnya mahasiswa
dapat membandingkan fosil dengan kerangka/cangkang
organisma yang belum mengalami pemfosilan dengan
mengamati specimennya.
Specimen-specimen tersebut akan didemonstrasikan di
depan kelas, dan mahasiswa dapat memegang atau
meraba specimen tersebut. Kemudian mahasiswa
menggambarkan specimen dan menuliskan deskripsi
identifikasi fosil.
IDENTIFIKASI FOSIL
Untuk keperluan identifikasi, seyogyanya kita
mengetahui terlebih dahulu jenis-jenis fosil,
yang secara umum dibedakan menjadi :
a.
Skeletal/kerangka
b.
Fosil non skeletal
FOSIL SKELETAL
Arragonite (CaCO3) is a form of calcium carbonate that
is fairly unstable and commonly dissolves away.
Skeletons made originally of aragonite are commonly
recrystallized to calcite and preserved as molds.
Aragonite ia easy to recognize. It is usually milky white
and has no luster.
Calcite (CaCO3) is the more form of calcium carbonate.
It is more stable than aragonite and therefore does not
dissolve as readily. Calcite usually has a grayish color
and a slight vitreous (or glassy) luster when found as a
skeletal mineral. It can be found as an original skeletal
material, as a re-crystallization product.
Lingkungan Pengendapan
LINGKUNGAN LAUT
Zona Litoral, merupakan suatu zona yang sempit yang
dibatasi oleh batas air pasang dan batas air surut
Zona Epineritik, terletak pada kedalaman antara batas air
surut hingga kedalaman 50 meter
Zona Neritik, dengan kedalaman antara 50 200 m,
termasuk zona yang paling baik untuk proses pemfosilan,
karena sinar matahari masih ada sehingga banyak organisma
yang hidup dan terjadi proses sedimentasi yang kuat.
HEWAN
YANG
HIDUPNYA
Dibedakan menjadi :
- Plankton, hewan yang hidupnya terapung, tidak
mempunyai daya sendiri, mengikuti arus dan gelombang
laut. Contoh Globigerina, Orbulina
-