Tampak depan
Ruang tamu
Kamar tidur
Atap rumah
Kamar mandi
Denah Rumah:
KM
D
KT
KT
KT
RT
RT
Daftar Pustaka
Ismail, Dasnan dkk. Panduan Pelayanan Medik Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam
Indonesia. Jakarta: Interna Publishing. 2009. Hal 37-41
Pengurus Besar IDI. Panduan Praktik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi 2. Jakarta: IDI. 2014. Hal 527-529.
PERKENI. Indonesian Clinical Practice Guidelines for Hyperthyroidism. JAFES.
2012. Diunduh dari http://aseanendocrinejournal.org/index.php/JAFES/article/view/10/16
Hasil Pembelajaran
1. Dapat mengetahui definisi Hipertiroidisme
2. Dapat menentukan diagnosis Hipertiroidisme
3. Dapat menentukan penatalaksanaan yang tepat untuk Hipertiroidisme
SUBYEKTIF
Pasien datang berobat tanggal 7 April 2016 mengeluh dada sering berdebar sejak 2
bulan lalu.
Keluhan muncul saat aktivitas ringan sehari-hari. Tidak mereda dengan istirahat.
Keluhan sesak maupun nyeri dada disangkal. Tangan sering gemetaran. Pasien merasa
mudah berkeringat dan cepat lelah walaupun tidak dalam suasana panas. Pasien juga
sering sulit tidur. Penglihatan ganda disangkal. Keluhan berat badan menurun
disangkal. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi sejak 2 bulan lalu. Pasien menderita hipertensi
Sejak 2 tahun terakhir dan mengkonsumsi obat anti hipertensi (captopril 12,5 mg
2x1). Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama seperti
pasien. Ibu pasien menderita kencing manis. Suami pasien meninggal karena sakit
jantung. Pasien merupakan ibu rumah tangga. Pasien tinggal bersama kakek, nenek
dan seorang anak perempuan.
OBYEKTIF
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan
Vital Sign: TD 140/90 Nadi: 104x/menit reguler, RR: 18x/menit, Temp: 36,5C
Berat Badan
: 60kg
Tinggi Badan
: 160cm
Keadaan umum : cukup
Kepala/Leher
: anemia (-), icterus (-), cyanosis (-), dyspneu (-)
Pembesaran KGB leher -/-, teraba kelenjar Tiroid ukuran 4x4 cm,
terlihat saat posisi kepala tengadah (grade 1B), konsistensi padat
kenyal, fixed, berbatas tegas, tidak nyeri.
Thoraks
: simetris, retraksi (-)
Cor
: S1,S2 tunggal, ekstrasistole (-), gallop (-), murmur (-)
Pulmo
: Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/Abdomen
: Inspeksi
: Supel, flat
Auskultasi
: Bising usus +, normal
Perkusi
: Timpani, normal
Palpasi
: Turgor normal, massa (-), nyeri tekan (-)
Extremitas
: edema (-/-/-/-), akral hangat basah merah
ASESSMENT
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme atau disebut juga Tirotoksikosis merupakan kondisi terlalu banyaknya
hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid di dalam tubuh. Kondisi ini akan
menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh. Kelebihan hormon tiroid menyebabkan
proses metabolik dalam tubuh berlangsung lebih cepat.
Gejala dan tanda hipertiroid yaitu: hiperaktivitas, palpitasi, takikardia, berat badan turun,
nafsu makan meningkat, iritabilitas, tidak tahan panas, keringat berlebihan, mudah lelah,
sukar tidur, sering buang air besar, gangguan reproduksi (oligomenore/amenore dan libido
turun), tremor halus, pembesaran kelenjar tiroid, kulit hangat dan basah, rambut rontok
Diagnosis Hipertiroidisme pada kasus ini ditegakkan dari:
1. Keluhan palpitasi, keringat berlebihan, tidak tahan panas, tremor halus, sukar tidur.
2. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hipertensi, takikardia, pembesaran kelenjar Tiroid
derajat 1B, akral hangat dan basah.
PLANNING
Diagnosis:
Tes Hormon Tiroid : Pemeriksaan konsentrasi tiroksin bebas di dalam plasma (serum free
T4 & T3 meningkat dan TSH sedikit hingga tidak ada
EKG
: Untuk menentukan kelainan penyulitnya
Pengobatan:
Propylthiouracil 3x100 mg
Propanolol 3x 10 mg
Pendidikan:
- Mengedukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dideritanya
- Mengedukasi kepada pasien terapi obat yang akan dilakukan
Mengedukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya kontrol dan minum obat.
Perkembangan Pasien:
Tanggal 14 April 2016
- Keluhan dada berdebar, tangan gemetaran sudah berkurang, pasien sudah bisa tidur pulas
- Benjolan di leher masih belum berkurang
Konsultasi : Rujukan : Kontrol : Gambar:
Awal berobat
Awal berobat