Anda di halaman 1dari 2

BAPPEDA FLOTIM GELAR

MUSRENBANG RKPD KABUPATEN TAHUN 2016

Pemerintah Kabupaten Kabupaten Flores Timur melalui Badan Perencanaan


Pembangunan Daerah Kabupaten Flores Timur menggelar musyawarah rencana
pembangunan rencana kerja pembangunan daerah tingkat kabupaten tahun 2016.
"Musrenbang RKPD Kabupaten Kabupaten Flores Timur juga merupakan kelanjutan
dari Musrenbang tingkat Desa/Kelurahan dan Musrenbang RKPD tingkat
Kecamatan yang beberapa waktu lalu telah dilaksanakan," kata Kepala Bapeda
Kabupaten Flores Timur Theodorus L. Hadjon dalam saat acara pembukaan
Musrenbang kabupaten di aula paroki San Juan Lebao Tengah Larantuka.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 30 Maret hingga 1 April 2016 diawali dengan
digelarnya forum satuan kerja perangkat daerah. Dijelaskan Theo Hadjon, kegiatan
ini dilakukan untuk mensinkronkan hasil musrenbang RKPD di kecamatan dengan
rencana kerja (renja) satuan kerja Perangkat daerah SKPD. Bersama satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) terkait, pihaknya akan melakukan pemilahan terhadap
usulan yang masuk dengan melihat skala prioritas sesuai dengan ketersediaan
proyeksi anggaran 2017 yang akan dilaksanakan atau menjadi tanggungjawan oleh
SKPD tertentu.
"Rencana kerja harus disusun secara komprehensif, efisien dan efektif, dan
rancangan awal rancangan awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) harus
mampu menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan,"
katanya.
Dalam forum yang dipimpin oleh Sekretaris daerah Anton Tonce Matutina serta
dihadiri pimpinan SKPD dan para camat sekabupaten Flores Timur. Sekda Tonce
dalam arahannya mengharapkan kepada seluruh SKPD lingkungan pemerintah
Kabupaten Flores Timur agar telah mempersiapkan rancangan rencana kerja (Renja)
SKPD dengan menyerap sebanyak mungkin usulan prioritas yang masuk.
"Selanjutnya rancangan Renja SKPD inilah yang akan kita angkat dan di diskusikan
pada Musrenbang tingkat kabupaten kita laksanakan saat ini," jelas Sekda.
Sementara itu acara Musrenbang RKPD Kabupaten Flores Timur resmi dibuka oleh
Bupati Flores Timur pada tanggal 31 Maret 2016. Dalam sambutanya Bupati Yosni
menyampaikan bahwa musrembang tahun 2016 merupakan musrembang terakhir
dalam periode kepemimpinannya bersama wakil Bupati Flores Timur Valens Tukan.
Dikatakannya bahwa tahun 2016 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan
RPJMD kabupaten Flores Timur periode 2012 2016. Musrembang tahun ini
diselenggarakan untuk merancangdan menyusun rencana program dan anggaran

tahun 2017 dalam bentuk RKPD, KUA serta PPAS yang merupakan langkah awal
dalam penyusunan APBD Kabupaten Flores Timur tahun 2017 nanti.
Oleh karena itu, kata dia, melalui musrenbang ini diharapkan dapat dihasilkan
berbagai kesepakatan diantara para pelaku pembangunan dan pemangku
kepentingan di daerah ini.

dengan Musrenbang RKPD ini diselenggarakan untuk merancangdan menyusun


rencana program dan anggaran tahun 2017 dalam bentuk RKPD yang merupakan
langkah awal dalam penyusunan APBD Kabupaten Flores Timur tahun 2017 nanti.
Oleh karena itu, katanya, melalui musrenbang ini diharapkan dapat dihasilkan
berbagai kesepakatan diantara para pelaku pembangunan dan pemangku
kepentingan
di
daerah
ini.
"Mengenai prioritas program, kegiatan dan pagu indikatif, proses pengambilan
keputusan dilakukan secara partisifatif dengan berpedoman pada seluruh dokumen
perencanaan pembangunan daerah termasuk hasil-hasil musrenbang RKPD tingkat
kecamatan dan hasil kesepakatan forum SKPD," kata Bupati Yosni.
Diharapkan melalui musrenbang RKPD Kabupaten ini berfungsi sebagai sarana
untuk menghimpun pemikiran, pendapat dan usul yang berpihak kepada
kepentingan masyarakat.
Musrenbang RKPD Kabupaten Flores Timur tahun ini diikuti utusan kecamatan,
LSM, tokoh perempuan, instansi vertical, serta para pelaku pembangunan dan
pemangku kepentingan di kabupaten flores timur. Dalam kegiatan tersebut
disepakati 295 program dan 1298 kegiatan yang menjadi prioritas dalam rancangan
perencanaan pembangunan kabupaten Flores timur tahun 2017, dengan total dana
692 milirad. Dijelaskan Theo Hadjon angka ini lebih besar 72% dibandingkan
dengan perkiraan pagu belanja langsung tahun 2017 sebesar 401 miliard.
Selain usulan pembangunan pada bidang fisik dan prsaranan, usulan yang paling
banyak lainnya juga mengenai perbaikan pelayanan sosial dan budaya, yang
meliputi pendidikan dan kesehatan, disusul pertanian, peternakan dan perikanan
serta bidang pemerintahan umum. Selisi pagu tersebut akan dirasiolisasikan pada
tahapan pasca murembang. kata Kepala Bapeda Theo hadjon (din)

Anda mungkin juga menyukai