PROTEIN
1. Judul
: Protein
2. Tujuan :
terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan
pertumbuhan tubuh. Protein mempunyai molekul besar dengan bobot molekul
bervariasi antara 5000 sampai jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh
enzim, protein akan menghasilkan asam-asam amino. Ada 20 jenis asam amino
yang terdapat dalam molekul protein. asam-asam amino ini terikat satu dengan
lain oleh ikatan peptide. Protein mudah dipengatuhi oleh suhu tinggi, PH dan
pelarut organik (Poedjiadi, 1994).
Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam
amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus -NH 2 pada
atom karbon dari posisi gugus COOH. Pada umumnya asam amino larut dalam
air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton, dan
klorofil sifat asam amino ini berbeda dengan asam karboksilat maupun dengan
asam amina. Asam karboksilat aliafatik maupun aromatik yang terdiri atas
beberapa atom karbon umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik. Demikian pula amina pada umumnya tidak larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut organik (Poedjiaji, 1994).
Asam asam amino selalu mengandung sedikitnya satu gugus donor proton
(asam) dan sedikitnya satu gugus aseptor proton (basa). Hal tersebut dikarenakan
adanya zwiteron. Zwotteron disebabkan adanya baik gugus pemberian proton
(asam) maupun gugus penenrima proton (basa). Dengan adanya suatu gugus
bermuatan dapat mengakibatkan suatu perubahan pada struktur protein.
Perubahan pH larutan protein dapat mengubah keadaan ionisasi dari gugus
gugus rantai amping yang terionisasi dari asam amino, yang mengakibatkan
perubahan dramatic dan sering irreversible dalam struktur protein. Misalnya
dapat
mengendapkan
protein
adalah
Ag+,
Ca2+,
Zn2+,
Nama Alat
Gelas kimia
Gambar
Fungsi
Menampung bahan
kimia atau larutan
dalam jumlah yang
banyak
3.
Gelas ukur
Mengukur volume
larutan
4.
Penangas air
Tempat untuk
memanaskan air
5.
Penjepit
Untuk
menjepit
tabung reaksi
tabung reaksi
6.
Pipet tetes
Memindahkan
beberapa tetes zat
7.
8.
Rak tabung
cair
Tempat tabung
reaksi
reaksi
Tabung
Menampung larutan
reaksi
b. Bahan
No
1.
Nama
Bahan
Sifat
Kategor
Aquadest
i
Umum
Fisika
Kimia
Pelarut yang
Rumus
baik memiliki
molekul H2O
pH 7 (netral)
massa molar
bukan
18,053 g, mol
fase 0,998
kuat, lebih
g/cm3.
bersifat
Cairan
reduktor
0,92 g/cm3
daripada
Padatan : titik
oksidator
lebur 0C
(27,15 K)
(37F)
Titik didih :
100C (373,15
K) (212F).
Penampilan
cairan tak
berwarna tak
2.
NaOH
Khusus
Mudah
berbau.
Berat molekul
menguap,
110 g/mol
higroskopis,
tampilan putih
mudah
padat.
terionisasi
Titik didih
1390C.
Titik leleh
3.
Reagen
Khusus
Biuret
Larutan
318C.
Rumus
berwarna biru
molekul
dan berubah
C2H5N3O2.
warna
Titik leleh
menjadi ungu
186-189 C.
apabila
Massa
bereaksi
molarnya
denga protein,
103,009 mol-1.
dapat larut
4.
Larutan
Khusus
dalam air
Mengandung
Rumus kimia
Fungsi
5. Prosedur Kerja
1. Uji Biuret
Sampel
- Disiapkan 11 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung
-
masing tabung
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi (Positif bila
berbentuk warna ungu)
Hasil Pengamatan
2. Uji Nihidrin
Sampel
-
baik
Dipanaskan hingga mendidih selama 5 menit
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi (Positif bila
terbentuk warna biru-ungu)
Hasil Pengamatan
3. Uji Xanthoprotein
Sampel
-
sampel
Ditambahkan 1 mL HNO3 pekat, diperhatikan adanya
mengalir
Ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat hingga
Hasil Pengamatan
4. Uji Hopkins-Cole
Sampel
- Disiapkan 6 tabung reaksi, dan isi masing-masing tabung
dengan 1-2 ml albumin, gelatin, casein, triptofan, glisin dan
-
sampel
Ditambahkan 2 ml reagen hopkins-cole (asam glioksilat);
dinding tabung
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi (Positif bila
terbentuk warna ungu)
Hasil Pengamatan
5. Uji Pb-Sulfida
Sampel
-
2 menit
Didinginkan tabung, kemudian ditambahkan beberapa tetes
Hasil Pengamatan
6. Hasil Pengamatan
Percobaan
Sampel
Uji
Biuret
Uji
Xanthoprotei
Uji
Ninhidrin
Uji
Pb-sulfat
(Kuning
+
(coklat
Tempe
(coklat)
n
+
(kuning jingga)
(Putih
(Putih keruh)
endapan)
(Putih)
endapan)
Susu
keunguan)
(Coklat tua)
+
(kuning jingga)
+
(Ungu)
+
(Coklat
+
(kuning jingga)
(Coklat
endapan)
+
(Coklat
+
(Ungu)
(Putih keruh)
endapan)
(Putih)
(coklat)
+
(Ungu)
(Biru)
(Putih bening)
(Putih keruh)
(Putih keruh)
+
(Ungu)
(Putih)
+
(Ungu)
Ikan
kaleng
Roti
Tahu
Albumin
Gelatin
Glisin
(Coklat tua)
endapan)
-
7. Pembahasan
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan
atau manusia. oleh karena sel itu
protein yang terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam
pembentukan dan pertumbuhan tubuh (Poedjiadi, 1994).
Adapun pada praktikum kali ini dilakukan percobaan tentang uji protein
yang bertujuan untuk memahami sifat-sifat protein dan reaksi-reaksi uji kualitatif
untuk mengidentifikasi protein dengan menggunakan albumin, glisin, dan gelatin
serta sampel ikan sarden, roti, tahu, tempe, dan susu dengan menggunakan
beberapa uji kualitatif yakni uji Biuret, uji Xanthoprotein, uji Ninhidrin, dan uji
Pb-Sulfida.
1) Uji Biuret
Pada uji yang pertama yaitu dilakukan uji biuret yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya rantai peptida pada sampel yang diujikan dengan
menggunakan
masing-masing
sampel
yang
ditambahkan
0,1%
CH 2 H
C
NH2
HOOC
NaOH
CuSO4
CH 2
H
PROTEIN
CH 2
C
NH2
NH2
C
O
2) Uji Xanthoprotein
O
O
CU
NH3 +NO3 -
COOH
NH2
H 3N
C
H
3) Uji Ninhidrin
C 6H 5 H2 C
C
H
COOH
+
HNO 3 (P)
HNO3 (P)
COOH
Uji Ninhidrin ialah uji yang bertujuan untuk mengetahui ada atau
tidaknya asam amino pada sampel. Masing-masing sampel ditambahkan 5
tetes larutan Ninhidrin 0,1% dan kemudian dikocok hingga homogen
dipanaskan hingga mendidih. Hal ini bertujuan untuk mempecepat reaksi
yang terjadi antara sampel dan larutan Ninhidrin.
Dari hasil percobaan positif pada yaitu ikan kaleng, glisin, dan albumin
terjadi reaksi asam amino yang ditandai dengan adanya warna ungu kebirubiruan,. Asam amino yang mengandung asam alfa amino akan memberikan
reaksi dengan larutan Ninhidrin membentuk warna biru.
Adapun reaksi yang terjadi ialah:
O
OH
N C C
OH
NINHIDRIN
GUGUS AMINO
RCHO
N
OH
GU GUS KARBONIL
CO2
3 H2O H+
O
VIOLET ANION
4) Uji Pb-Sulfida
Uji Pb-Sulfida ialah uji yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
asam amino sistein. Mula-mula dimasukkan masing-masing sampel dan
beberapa tetes NaOH 40%. Hal ini bertujuan untuk memberikan suasana
basa terhadap larutan agar Na2S dapat dideteksi dengan pengendapan PbS
dalam larutan alkali. Kemudian dididihkan selama 2 menit dan didinginkan
agar membantu dalam proses reaksi antara sampel dengan NaOH.
Dari hasil yang diperoleh bahwa pada sampel positif menghasilkan
endapan coklat. Pada gelatin tidak mengandung asam amino sistein karena
protein penyusun gelatin adalah berjenis asam amino non esensial (glisin dan
prolin.
Adapun reaksi yang terjadi ialah:
HS
C
H2
H2N
H
C
COOH
Pb2+
H 3C
Pb2S
COKLAT HITAM
H
C
COOH
HN 2
8. Kesimpulan
Dalam percobaan mengenai uji protein ini didapatkan hasil yang beragam
pada masing-masing uji, seperti pada uji Biuret sampel positif mengandung
protein yakni tahu dan gelatin, lalu uji Xanthoprotein sampel positif
mengandung protein yaitu tempe, ikan kaleng, dan roti. Sedangkan pada uji
Ninhidrin positif mengandung protein ialah ikan kaleng, albumin dan glisin. Dan
yang terakhir yakni uji Pb-Sulfida positif protein yakni tempe, ikan kaleng, dan
roti. Susu tidak mengandung protein dikarenakan kurang lamanya proses
pemanasan yang menjadi kemungkinan kesalahan pada percobaan ini.
Daftar Pustaka
Lehninger, Albert L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga
Page, D., S., 1998, Prinsip-prinsip Biokimia, Erlangga, Jakarta.
Poedjiadi, A., 1994, Dasar-dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.