Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI PROYEK
1. Deskripsi Proyek
a. Latar belakang
Mukomuko adalah sebuah kabupaten yang terletak di ujung
utara Provinsi Bengkulu dan berbatasan langsung dangan Provinsi
Sumatera Barat. Pendapatan masyarakatnya kebanyakan berasal
dari kebun sawit. Seiring berjalannya waktu, masyarakat
Kabupaten Mukomuko terus bertambah dan menyebabkan lahan
sawit semakin luas. Tak hanya milik penduduk lokal, beberapa
perusahaan pun ikut membuka lahan perkebunan sawit di
kabupaten ini.
Semakin banyaknya lahan perkebunan sawit menyebabkan
mobilitas kendaraan meningkat dikarenakan hasil perkebunan
tersebut dikirim ke berbagai daerah hingga ke luar Kabupaten
Mukomuko

dengan

kendaraan

berat.

Peningkatan

volume

kendaraan berat melintasi jalan di Kabupaten Mukomuko


menyebabkan kualitas jalan semakin menurun. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya jalan yang mengalami rekahan (cracking).
Selain itu, beberapa medan jalan berupa perbukitan sering
menyebabkan kecelekaaan dikarenakan kondisi jalan yang
menanjak terlalu tinggi dan kemudian turun melewati lembah yang
curam.
Untuk mengatasi permasalahan lalulintas yang ada di
Kabupaten Mukomuko ini maka perlu dilakukan peningkatan
kualitas jalan. Hal ini sangat diperlukan mengingat pendapatan
masyarakat yang sebagian besar mengandalkan hasil perkebunan
sawit dan juga untuk kenyamanan lalulintas antar provinsi di Pulau
Sumatera. Ruas jalan ini juga merupakan bagian dari jalan lintas
barat Sumatera sebagai jalan alternatif dalam pendistribusian
barang dan jasa di Pulau Sumatera. Oleh karena itu, Kementerian
1

Pekerjaan Umum memberikan bantuan dana untuk melakukan


peningkatan dan pelebaran jalan Kabupaten Mukomuko dengan
rute BantalMukomuko sepanjang 50 km. Sesuai dengan
Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No.
34 Tahun 2006 bahwa lebar jalur lalulintas 7 meter pada jalan
Provinsi.
b. Tujuan proyek
Peningkatan dan pelebaran ruas jalan BantalMukomuko
bertujuan untuk:
1) Memperbaiki struktur jalan lama yang rusak.
2) Melakukan pelebaran ruas jalan.
3) Merubah beberapa struktur jalan agar lebih nyaman dilalui oleh
pengguna jalan dan untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu
lintas.
c. Manfaat proyek
1) Memperlancar arus transportasi.
2) Mempersingkat waktu tempuh kendaraan.
3) Meningkatkan pendapatan penduduk dengan lancarnya arus
transportasi menyebabkan hasil perkebunan sawit dapan
dikirim ke pabrik tepat pada waktunya.
4) Memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan yang melintasi
ruas jalan Bantal-Mukomuko.
5) Mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
d. Lokasi Proyek
Mukomuko merupakan salah satu kabupaten yang terdapat
di Provinsi Bengkulu. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat di sebelah utara dan juga
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sisi barat. Selain
itu juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci dan
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Kabupaten Mukomuko
dengan luas wilayah seluas 4.036,70 km2 memiliki jumlah
penduduk sebanyak 176.810 jiwa. Kabupaten Mukomuko memiliki
15 kecamatan dan 3 kelurahan dengan jumlah total 153 desa.
Perbaikan ruas jalan Bantal Mukomuko melintasi 2 kecamatan.
Transportasi material dan base camp proyek juga terletak pada ruas

jalan tersebut, lebih tepatnya di Desa Penarik, sehingga perlu


dilakukan perbaikan untuk memperlancar kegiatan proyek. Jalan
yang diperbaiki sepanjang 50,651 km ini bermula pada STA
00+000 yang terletak di Desa Bantal, Kecamatan Teramang Jaya.
Sedangkan STA 50+651 terletak di Desa Air Punggur. Perbaikan
ruas jalan akan lintasi 11 desa sebagai berikut :
Kecamatan

Desa
1. Pondok Baru
2. Pernyah
3. Sido Makmur
4. Bandar Jaya
5. Mekar Mulia
6. Sidodadi
7. Penarik
8. Sari Bulan
9. Air Kasai
10. Air Dikit
11. Air Punggur

Tramang Jaya

Penarik

Lokasi proyek dapat dijangkau dengan 3 moda transportasi,


yaitu :
1. Transportasi udara, misalnya dari Jakarta atau kota lainnya
menuju Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu. Kemudian
dilanjutkan dengan transportasi darat menuju Mukomuko
dengan melintasi Jalan Lintas Barat Sumatera.
2. Transportasi laut, misal dari Pulau Mentawai atau daerah
lainnya menuju Bengkulu. Kapal dilabuhkan di Pelabuhan
Pulau Baai, Bengkulu. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan
transportasi darat ke Mukomuko .
3. Transportasi darat, melintasi Jalan Lintas Barat Sumatera ke
lokasi proyek jika dari Bengkulu atau daerah lainnya.

Akhir
Proyek
Mukomuko
STA 50+651

Awal
Proyek

Bantal

STA 00+000

Gambar 1. Lokasi Proyek


(Sumber : Google Map, 2016)
e. Biaya
Nilai kontrak proyek diperoleh berdasarkan kuantitas dan
harga satuan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :
No
1
2
3
4

Jenis Pekerjaan
DIVISI 1 : Umum
DIVISI 2 : Drainase
DIVISI 3 : Pekerjaan Tanah
DIVISI 4 : Pelebaran

Perkerasan dan bahu jalan


DIVISI 5 : Perkerasan
Berbutir dan Perkerasan

Persentase (%)
0,8882
1,9729
26,2977

Biaya (Rp)
2.332.513.593
5.181.058.397
69.060.732.629

5,1328

13.479.312.960

7,3159

19.212.380.316

Beton Semen
6

DIVISI 6 : Perkerasal Aspal

DIVISI 7 : Pekerjaan

Struktur
DIVISI 8 : Pengembalian

9
10

Kondisi da Pekerjaan Minor


DIVISI 9 : Pekerjaan Harian
DIVISI 10 : Pemeliharaan
Rutin
4

48,5448
5,5357
3,9975

127.484.131.819
14.537.373.900
10.497.886.837

0,3183

835.891.777

11

Total

100

262.611.303.000

Dana proyek bersumber dari International Bank For


Reconstruction and Development dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dengan keterangan sebagai berikut :
1) LOAN = 160.229.801.900 (70 %)
2) APBN = 68.669.915.100 (30 %)
Namun dikarenakan adanya amandemen pada kontrak tanggal 23
Oktober 2015, nilai kontrak proyek bertambah sebesar 14,7%
menjadi Rp 262.611.303.000,-.
f. Data Umum Proyek
Data umum proyek merupakan pemberitahuan yang
bertujuan untuk memudahkan berbagai kalangan memahami bahwa
disekitar daerah tersebut ada proyek. Berikut data umum proyek :
Nama Pekerjaan
: Western Indonesia National Roads
Improvement Project
Nama Paket
: Bantal Mukomuko
Status Jalan
: Jalan Nasional
Panjang Jalan
: 50,651 Km
Jenis Penanganan
: Peningkatan Ruas Jalan
Lokasi Kegiatan
: Ruas Jalan Bantal - Mukomuko
Pemilik Proyek
: Kementerian Pekerjaan Umum
Nama Konsultan
: Renardet S.A in Joint Venture With PT.
Cipta Strada, JO. PT. Daya Creasi

Nama Kontraktor
Nilai Kontrak Induk
Termasuk PPN
Sumber Dana
Nomor Kontrak
Tanggal Kontrak
Waktu Pelaksanaan
Masa Pemeliharaan

Mitrayasa, JO. PT. Seecons, JO.


PT. Yodya Karya (Persero)
: PT. Hutama Karya (Persero) PT. Daya
Mulia Turangga KSO
: Rp 262.611.303.000
: APBN (30%) dan LOAN (70%)
: 02-26/11-WINRIP-WP2/CE/A/8043/12-14
: 18 Desember 2014
: 720 Hari Kalender (20 Februari 2015 09
Februari 2017)
: 730 Hari Kalender (10 Februari 2017 - 10
Februari 2019)

g. Data Teknis Proyek


Data teknis proyek merupakan panduan pekerjaan di
lapangan. Data teknis disajikan dengan bahasa yang umum dan

merupakan bagian dari gambar kerja yang ditampilkan dalam


bentuk yang simpel agar mudah dimengerti. Western Indonesia
National Roads Improvement Project BantalMukomuko memiliki
data teknis proyek sebagai berikut :
Nama Ruas Jalan
: Jalan Lintas Barat Sumatera (BantalJenis Pekerjaan
Lebar Jalan Lama
Lebar Pelebaran

Mukomuko)
: Pelebaran (Widening)
: 4,5 meter & 6 meter
: 2,5 meter untuk kondisi existing jalan 4,5
meter
1 meter untuk kondisi existing jalan 6

Lebar Bahu Jalan


Panjang Efektif
Jenis Konstruksi

meter
: 2,0 meter
: 50,651 kilometer
: AC-WC (Tebal 5 cm)
AC-WC Leveling (Tebal bervariasi)
AC-BC (Tebal 6 cm)
AC Base (Tebal 7,5 cm)
Pondasi Permukaan Kelas A (Tebal 15 cm)
Pondasi Bawah Kelas B (Tebal 20 cm)
Urugan Pilihan (Sirtu tebal 30 cm)

Gambar 2. Penampang Melintang Jalan


(Sumber : Dokumen Proyek, 2015)

2. Hubungan Kerja Pengelola Proyek


h.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Western Indonesia
National Roads Improvement Project Bantal Mukomuko adalah
sebagai berikut:
- Pemilik proyek (Owner)
- Kontraktor
-

: Kementerian Pekerjaan Umum


: PT. Hutama Karya (Persero) PT.

Daya Mulia Turangga KS


Konsultan Perencana
: PT. Daya Creasi Mitrayasa
Konsultan Pengawas
: PT. Cipta Strada
i.
Berikut penjabaran koordinasi pihak-pihak yang terlibat

dalam

Western Indonesia National Roads Improvement

Project

(WINRIP) Paket 11 Bantal Mukomuko :


j.

OWNER

k.
l.
m.
KONSULTAN
PERENCANA

Kementrian
Pekerjaan Umum
Republik
Indonesia

n.

PT. Daya Creasi


Mitrayasa
o.

KONSULTAN
PENGAWAS
PT. Cipta Strada

KONTRAKTOR

p.
q.
r.

t.
w.

PT.Hutama
Karya-PT.Daya
Mulya Turangga,
Joint Operation
s.
Gambar 3. Skema Hubungan Kerja Pengelola Proyek
u.
(Sumber: Dokumen Proyek, 2014)
v.
Hubungan kerja antar pengelola proyek secara umm

menurut Ervianto (2005: 44) memiliki tugas dan tanggung jawab


sebagai berikut:
a. Pemilik proyek (owner)
x.
Pemilik proyek merupakan pihak yang mempunyai
proyek dan memberi atau menyuruh penyedia jasa melakukan
8

suatu pekerjaan serta membayar biaya pekerjaan tersebut. Hak


dan kewajiban pemilik proyek adalah:
1) Memilih penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
2) Meminta laporan dengan selang waktu yang tetap terkait
pelaksanaan pekerjaan yang dibuat penyedia jasa.
3) Memberi sarana maupun prasarana yang dibutuhkan
penyedia jasa untuk melancarkan pekerjaan proyek.
4) Mempersiapkan lokasi guna pelaksanaan pekerjaan.
5) Menyediakan dana dan dibayarkan kepada penyedia jasa
untuk realisasi proyek.
6) Turut mengawasi pelaksanaan

pekerjaan

dengan

menempatkan suatu perwakilan yang bertindak atas nama


pemilik.
7) Menyetujui perubahan pada pekerjaan.
8) Menerima dan menyetujui pekerjaan yang dilakukan
penyedia jasa apabila hasil pekerjaan sesuai dengan yang
diinginkan.
y. Wewenang pemberi tugas adalah:
a) Membagikan hasil lelang dalam bentuk tertulis kepada
pihak kontraktor.
b) Mampu mengambil alih pekerjaan sepihak dengan
pemberitahuan tertulis kepada kontraktor apabila terjadi
hal-hal di luar kontrak yang dibuat.
a. Kontraktor
z.
Kontraktor adalah pihak yang menerima pekerjaan
dan melakukan kegiatan pelaksanaan berdasarkan ketetapan
harga sesuai gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat.
aa. Hak dan kewajiban kontraktor:
a) Melakukan pekerjaan berdasarkan gambar rencana,
peraturan,

syarat-syarat,

penjelasan

pekerjaan

yang

ditentukan oleh owner.


b) Membuat gambar kerja yang kemudian disetujui konsultan
manajemen konstruksi.
c) Membuat laporan harian, minggunan, dan bulanan kepada
konsultan manajemen konstruksi.
d) Menyiapkan alat keselamatan kerja di lokasi proyek.

e) Memberikan pekerjaan yang telah selesai berdasarkan


peraturan yang berlaku.
b. Konsultan perencana
ab.
Konsultan
perencana

merupakan

pembuat

perencaan bangunan dengan komplet di bidang arsitektur, sipil,


dan bidang lain yang saling terkait membentuk suatu sistem
bangunan. Hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:
a) Membuat gambar rencana, hitungan struktur, rencana
anggaran biaya, rencana kerja dan syarat-syarat.
b) Menyampaikan suatu anjran dan nasihat kepada pemilik
proyek, konsultan supervisi, dan kontraktor mengenai
pelaksanaan proyek.
c) Menerangkan kepada kontraktor tentang hal-hal yang
kurang jelas pada gambar rencana, rencana kerja, dan
syarat-syarat.
d) Membuat kembali gambar kerja apabila terdapat perubahan
perencanaan.
e) Mengikuti rapat koordinasi pengelola proyek.
c. Konsultan pengawas
ac.
Konsultan pengawas adalah pihak yang dipilih
pengguna jasa untuk membantu mengawasi dan ikut mengelola
kegiatan pelaksanaan dari awal sampai selesai proyek.
ad.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah:
a) Membereskan pekerjaan pelaksanaan sesuai waktu yang
direncanakan.
b) Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan
pekerjaan proyek.
c) Menghitung kemajuan pekerjaan.
d) Melakukan koordinasi dan pengendalian pekerjaan serta arus
informasi dari berbagai bidang demi kelancaran pekerjaan
proyek.
e) Menjauhkan proyek dari kesalahan dan kenaikan biaya sejak
awal.
f) Menangani persoalan yang muncul di lapangan untuk hasil
akhir produk yang berkualitas, sesuai kuantitas dan waktu
yang direncakan.
g) Menyetujui atau menolak bahan dan alat dari kontraktor.

10

h) Memiliki kemampuan untuk memberhentikan pekerjaan


beberapa waktu apabila terjadi penyimpangan peraturan.
i) Menyusun daily, weekly dan monthly report.
j) Mempersiapkan dan memperhitungkan apabila ada pekerjaan
tambah atau kurang.

11

ae.

12

3. Struktur Organisasi Lapangan


Struktur Organisasi Proyek (Kontraktor)

Gambar 4. Struktur Organisasi Kontraktor


Sumber: Dokumen Proyek Tahun 2016
13

af.

Berdasarkan struktur organisasi yang tertera di atas, PT.

Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor menetapkan tugas dan


wewenang pada masing-masing bagian yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Komite Manajemen
ag.
Komite manajemen merupakan penanggung jawab
semua manajemen yang ada di proyek. Tugas dan tanggung jawab
Komite Manajemen yaitu:
1) Bertanggung jawab atas kegiatan di proyek dan organisasi yang
berada di bawahnya.
b. General Superintendent atau Deputy General Superintendent
ah.
General Superintendent atau Deputy General
Superintendent bertujuan untuk memimpin dan mengkoordinasi
pelaksana proyek agar dapat berjalan sesuai dengan rencana baik
menyangkut biaya, mutu dan waktu. Tugas dan tanggung jawab
General Superintendent adalah sebagai berikut:
1) Memimpin kegiatan perencanaan proyek sampai tersusun
RAP.
2) Merencanakan kebutuhan biaya proyek secara periodik.
3) Mengendalikan biaya, waktu dan mutu pekerjaan.
4) Menyediakan metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang
5) Menjadi tanggung jawabnya sesuai jadwal pelaksanaan.
c. Quality Management System
ai.
Quality Management System bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001 : 2000 di proyek agar diperoleh hasil dan proses sesuai
harapan

pelanggan.

Tugas dan

tanggung

jawab

Quality

Manajement System antara lain:


1) Menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu (Quality
Manajement System).
2) Melaporkan sistem manajemen mutu dari proyek sebagai
bahan bagi pelaksanan management review tingkat Divisi.
d. Site Manager atau Plant Manager
aj.
Site Manager atau Plant Manager bertujuan
membantu General Superintendent (GS) dalam pelaksanaan
pekerjaan jalan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang

14

ditetapkan. Tugas dan tanggung jawab Site Manager atau Plant


Manager sebagai berikut:
1) Melaksanakan kegiatan

suatu

pekerjaan

yang

menjadi

tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang telah


ditetapkan.
2) Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga
pada General Superintendent dalam rangka menyelesaikan
pekerjaannya.
3) Mengatur dan mengkoordinir penggunaan dan penempatan
bahan, alat dan tenaga.
4) Mengatur dan mengkoordinir keamanan dan keselamatan para
pekerja.
ak.

Berikut rincian tugas dan tanggung jawab SOM,

SEM dan SAM, yaitu:


1) Tugas dan tanggung jawab Site Operation Manager (SOM)
antara lain:
a) Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b) Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.
c) Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat
efisiensi dan efektifitas yang tinggi.
d) Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk
keperluan pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.
2) Tugas dan tanggung jawab Site Engineering Manager (SEM)
antara lain:
a) Bertanggung

jawab

dilapangan.
b) Memberikan

cara-cara

atas

urusan

teknis

penyelesaian

atas

yang

ada

usul-usul

perubahan desain dari lapangan berdasarkan persetujuan


pihak pemberi perintah kerja, sedemikian rupa sehingga
tidak menghambat kemajuan palaksanaan di lapangan.
c) Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai
dengan dokumen kontrak.
3) Tugas dan tanggung jawab Site Administration Manager
(SAM) antara lain:
a) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di
lapangan.

15

b) Membuat

laporan

keuangan

mengenai

seluruh

pengeluaran proyek.
c) Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
d) Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan
proyek.
e. Engineering
al.
Engineering

bertujuan

membantu

General

Superintendent dalam mengatur kegiatan pengendalian kuantitas


dan biaya yang berkaitan dengan penanganan proyek serta
evaluasi pelaksanaan pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab
Engineering:
1) Melaksanakan Review Design atau Field Engineering.
2) Mengendalikan kuantitas dan biaya pekerjaan yang berkaitan
dengan alat, material dan tenaga.
3) Menyiapkan tagihan kepada Owner.
4) Melaksanakan pelaporan yang berkaitan dengan kemajuan
pekerjaan (intern dan ekstern).
5) Bertanggung jawab terhadap

terlaksananya

pembuatan

dokumen quantity dan drawing.


f. Quality Engineer
am.
Quality Engineer bertujuan membantu General
Superintendent dalam melaksanakan kegiatan kontrol kualitas
pekerjaan agar diperoleh hasil produksi yang sesuai dengan
keinginan pelanggan. Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer
adalah:
1) Melaksanakan atau membuat Job Mix Formula sebelum
pelaksanan suatu pekerjaan.
2) Mengawasi pelaksanaan suatu produk atau pekerjaan dalam
hal mutu agar tetap sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati bersama.
3) Melaksanakan kegiatan inspeksi dan tes baik material maupun
hasil produk di proyek.
4) Membuat atau menyusun report hasil tes per periodik sebagai
Back up Data Quality Control.
5) Melaksanakan kalibrasi peralatan proyek sesuai dengan jadwal
dan waktunya.
g. K3
16

an.

Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3

Konstruksi adalah sebagai berikut:


1) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang
dan terkait K3 Konstruksi.
2) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
3) Merencanakan dan menyusun program K3.
4) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan K3.
5) Melakukan
sosialisasi,

penerapan

dan

pengawasan

pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja K3.


6) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3
dan pedoman teknis K3 konstruksi.
7) Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi
berbasis K3, jika diperlukan.
8) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja serta keadaan darurat.
h. Keuangan (kasir & umum)
ao.
Bagian keuangan bertujuan membantu General
Superintendent dalam mengelola keuangan dan adminstrasi
proyek. Tugas dan tanggung jawab Keuangan:
1) Menyusun
permintaan
dana
serta

merealisasikan

pendistribusian dana proyek.


2) Menyusun pembukuan biaya proyek secara terperinci.
3) Memonitor kemajuan pekerjaan serta rencana biaya yang
diperlukan untuk kegiatan proyek.
i. Logistik
ap.
Tujuan logistik untuk

mengkoordinasi

dan

melaksanakan kegiatan administrasi atas penerimaan, pencatatan,


penyimpanan, serta mengendalikan bahan dan alat proyek secara
tepat baik waktu, mutu, harga dan jumlah. Tugas dan tanggung
jawab Logistik antara lain:
1) Melaksanakan kegiatan penerimaan, pencatatan, penyimpanan
material dan alat proyek.
2) Menjamin kelancaran distribusi material dan alat dari gudang
penyimpanan ke proyek.

17

3) Menyusun permintaan bahan dan peralatan sesuai kebutuhan


proyek.
4) Menyimpan serta mengamankan dengan benar terhadap semua
bahan dan peralatan yang ada di gudang maupun lokasi proyek
atau lapangan.
5) Memonitor dan melaporkan penggunaan dan sisa bahan serta
peralatan yang ada di proyek secara berkala.
j. Administrasi Teknik
aq.
Administrasi teknik bertujuan untuk membantu
Quantity Engineer dalam melakukan kegiatan pengendalian
kuantitas dan biaya yang berkaitan dengan penanganan proyek.
Tugas dan tanggung jawab Administrasi Teknik:
1) Melaksanakan penghitungan kuantitas.
2) Mengendalikan kuantitas dan biaya pekerjaan yang berkaitan
dengan alat, material dan tenaga.
3) Menyiapkan data untuk penagihan.
4) Melaksanakan pelaporan kemajuan pekerjaan.
5) Melaksanakan pembuatan dokumen quantity.
k. Teknisi Laborat
ar.
Tujuan umum pekerjaan teknis laborat untuk
membantu Quantity Engineer dalam melaksanakan kegiatan
kontrol kualitas pekerjaan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan
keinginan pelanggan. Tugas dan tanggung jawab Teknisi Laborat
yaitu:
1) Melaksanakan atau membuat Job Mix Formula sebelum
pelaksanaan suatu pekerjaan.
2) Mengawasi pelaksanaan suatu produk atau pekerjaan dalam
hal mutu agar tetap sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati bersama.
3) Melaksanakan kegiatan inspeksi tes baik material hasil produk
di proyek.
4) Membuat atau menyusun report hasil tes per periodik sebagai
Back up Data Quality Control.
5) Melaksanakan kalibrasi peralatan proyek sesuai dengan jadwal
dan waktunya.
l. Surveyor

18

as.

Surveyor

bertugas

untuk membantu

Quantity

Engineer dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pengukuran yang


berkaitan dengan pelaksanaan proyek. Tugas dan tanggung jawab
Surveyor adalah:
1) Menentukan elevasi dan koordinat pengukuran sebagai
referensi yang digunakan dalam pelaksanaan.
2) Mengadakan kegiatan pengukuran (survei) di lapangan
termasuk stake out dan uitzet.
3) Melaksanakan pemasangan TBM, bauwplank dan referensi
lainnya.
4) Mengadakan kegiatan pengukuran untuk keperluan request
(ijin kerja) untuk penagihan.
5) Melaksanakan kegiatan pengukuran untuk mengetahui volume
pekerjaan yang telah diselesaikan.
m. Draftman
at.
Draftman bertugas untuk membantu Quantity
Engineer dalam pembuatan gambar yang berkaitan dengan
penanganan proyek. Tugas dan tanggung jawab Draftman:
1) Melaksanakan pembuatan gambar kerja dan perubahannya.
n. Pelaksana
au.
Pelaksana bertujuan untuk membantu Highway
Engineer dalam pelaksanan pekerjaan fisik agar dapat berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tugas dan tanggung
jawab Pelaksana yaitu:
1) Melaksanakan kegiatan

suatu

pekerjaan

yang

menjadi

tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang telah


ditetapkan.
2) Melakukan perhitungan kemajuan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya dengan benar secara periodik.
3) Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga
pada Engineer dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya.
4) Mengatur dan mengkoordinir penggunaan dan penempatan
bahan, alat dan tenaga.
5) Mengatur dan mengkoordinir keselamatan para pekerja.
o. Gudang
av.
Tugas dan tanggung jawab:

19

1) Mengontrol bahan atau barang yang masuk atas perintah


logistik.
2) Mengecek apakah barang yang masuk sesuai dengan jumlah
yang dipesan logistik.
3) Bertanggung jawab sepenuhnya pada kondisi gudang.
4) Mengontrol proses penurunan dan penempatan bahan atau
barang yang masuk di gudang.
p. Akuntansi
aw.
Tugas dan tanggung jawab staf akuntansi adalah:
1) Merencanakan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow).
2) Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi keuangan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan
perusahaan.
3) Mengelola perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban
pajak perusahaan.
4) Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran
perusahaan.
q. Pajak
ax.
Staf pajak bertujuan untuk mengurusi hal-hal yang
berhubungan dengan aspek Perpajakan. Tugas dan tanggung jawab
staf pajak sebagai berikut:
1) Mencatat, menghitung

atau

memotong,

melaporkan kewajiban pajak perusahaan.


ay.
az.
ba.
bb.

20

menyetor

dan

B. SISTEMATIKA PENULISAN
bc.
Laporan dibagi dalam tiga bab untuk mempermudah
penulisan dengan urutan sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
bd.
Membahas latar belakang proyek, tujuan proyek, manfaat
proyek, biaya proyek, deskripsi teknis, lokasi proyek, hubungan kerja
pengelola kerja, struktur organisasi kontraktor dan sistematika
penulisan.
2. Bab II Laporan Kegiatan Lapangan
be.
Berisikan tentang proses pelaksanaan proyek dan kegiatan
nyata penulis di lapangan.
3. Bab III Penutup
bf.
Membahas kesimpulan dan saran tentang pekerjaan dan
temuan pada selama Pengalaman Lapangan Industri.

21

Anda mungkin juga menyukai