Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI PROYEK
1. Deskripsi Proyek
a. Latar belakang
Mukomuko adalah sebuah kabupaten yang terletak di ujung
utara Provinsi Bengkulu dan berbatasan langsung dangan Provinsi
Sumatera Barat. Pendapatan masyarakatnya kebanyakan berasal
dari kebun sawit. Seiring berjalannya waktu, masyarakat
Kabupaten Mukomuko terus bertambah dan menyebabkan lahan
sawit semakin luas. Tak hanya milik penduduk lokal, beberapa
perusahaan pun ikut membuka lahan perkebunan sawit di
kabupaten ini.
Semakin banyaknya lahan perkebunan sawit menyebabkan
mobilitas kendaraan meningkat dikarenakan hasil perkebunan
tersebut dikirim ke berbagai daerah hingga ke luar Kabupaten
Mukomuko

dengan

kendaraan

berat.

Peningkatan

volume

kendaraan berat melintasi jalan di Kabupaten Mukomuko


menyebabkan kualitas jalan semakin menurun. Hal ini ditunjukkan
dengan banyaknya jalan yang mengalami rekahan (cracking).
Selain itu, beberapa medan jalan berupa perbukitan sering
menyebabkan kecelekaaan dikarenakan kondisi jalan yang
menanjak terlalu tinggi dan kemudian turun melewati lembah yang
curam.
Untuk mengatasi permasalahan lalulintas yang ada di
Kabupaten Mukomuko ini maka perlu dilakukan peningkatan
kualitas jalan. Hal ini sangat diperlukan mengingat pendapatan
masyarakat yang sebagian besar mengandalkan hasil perkebunan
sawit dan juga untuk kenyamanan lalulintas antar provinsi di Pulau
Sumatera. Ruas jalan ini juga merupakan bagian dari jalan lintas
barat Sumatera sebagai jalan alternatif dalam pendistribusian
barang dan jasa di Pulau Sumatera. Oleh karena itu, Kementerian
1

Pekerjaan Umum memberikan bantuan dana untuk melakukan


peningkatan dan pelebaran jalan Kabupaten Mukomuko dengan
rute BantalMukomuko sepanjang 50 km. Sesuai dengan
Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No.
34 Tahun 2006 bahwa lebar jalur lalulintas 7 meter pada jalan
Provinsi.
b. Tujuan proyek
Peningkatan dan pelebaran ruas jalan BantalMukomuko
bertujuan untuk:
1) Memperbaiki struktur jalan lama yang rusak.
2) Melakukan pelebaran ruas jalan.
3) Merubah beberapa struktur jalan agar lebih nyaman dilalui oleh
pengguna jalan dan untuk mengurangi tingkat kecelakaan lalu
lintas.
c. Manfaat proyek
1) Memperlancar arus transportasi.
2) Mempersingkat waktu tempuh kendaraan.
3) Meningkatkan pendapatan penduduk dengan lancarnya arus
transportasi menyebabkan hasil perkebunan sawit dapan
dikirim ke pabrik tepat pada waktunya.
4) Memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan yang melintasi
ruas jalan Bantal-Mukomuko.
5) Mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
d. Lokasi Proyek
Mukomuko merupakan salah satu kabupaten yang terdapat
di Provinsi Bengkulu. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat di sebelah utara dan juga
berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sisi barat. Selain
itu juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Kerinci dan
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Kabupaten Mukomuko
dengan luas wilayah seluas 4.036,70 km2 memiliki jumlah
penduduk sebanyak 176.810 jiwa. Kabupaten Mukomuko memiliki
15 kecamatan dan 3 kelurahan dengan jumlah total 153 desa.
Perbaikan ruas jalan Bantal Mukomuko melintasi 2 kecamatan.
Transportasi material dan base camp proyek juga terletak pada ruas

jalan tersebut, lebih tepatnya di Desa Penarik, sehingga perlu


dilakukan perbaikan untuk memperlancar kegiatan proyek. Jalan
yang diperbaiki sepanjang 50,651 km ini bermula pada STA
00+000 yang terletak di Desa Bantal, Kecamatan Teramang Jaya.
Sedangkan STA 50+651 terletak di Desa Air Punggur. Perbaikan
ruas jalan akan lintasi 11 desa sebagai berikut :
Kecamatan

Desa
1. Pondok Baru
2. Pernyah
3. Sido Makmur
4. Bandar Jaya
5. Mekar Mulia
6. Sidodadi
7. Penarik
8. Sari Bulan
9. Air Kasai
10. Air Dikit
11. Air Punggur

Tramang Jaya

Penarik

Lokasi proyek dapat dijangkau dengan 3 moda transportasi,


yaitu :
1. Transportasi udara, misalnya dari Jakarta atau kota lainnya
menuju Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu. Kemudian
dilanjutkan dengan transportasi darat menuju Mukomuko
dengan melintasi Jalan Lintas Barat Sumatera.
2. Transportasi laut, misal dari Pulau Mentawai atau daerah
lainnya menuju Bengkulu. Kapal dilabuhkan di Pelabuhan
Pulau Baai, Bengkulu. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan
transportasi darat ke Mukomuko .
3. Transportasi darat, melintasi Jalan Lintas Barat Sumatera ke
lokasi proyek jika dari Bengkulu atau daerah lainnya.

Akhir
Proyek
Mukomuko
STA 50+651

Awal
Proyek
Bantal
STA 00+000

Gambar 1. Lokasi Proyek


(Sumber : Google Map, 2016)
e. Biaya
Nilai kontrak proyek diperoleh berdasarkan kuantitas dan
harga satuan pekerjaan dengan rincian sebagai berikut :
No
1
2
3
4

Jenis Pekerjaan
DIVISI 1 : Umum
DIVISI 2 : Drainase
DIVISI 3 : Pekerjaan Tanah
DIVISI 4 : Pelebaran

Perkerasan dan bahu jalan


DIVISI 5 : Perkerasan
Berbutir dan Perkerasan

Persentase (%)
0,8882
1,9729
26,2977

Biaya (Rp)
2.332.513.593
5.181.058.397
69.060.732.629

5,1328

13.479.312.960

7,3159

19.212.380.316

Beton Semen
6

DIVISI 6 : Perkerasal Aspal

DIVISI 7 : Pekerjaan

Struktur
DIVISI 8 : Pengembalian

9
10

Kondisi da Pekerjaan Minor


DIVISI 9 : Pekerjaan Harian
DIVISI 10 : Pemeliharaan
Rutin
4

48,5448
5,5357
3,9975

127.484.131.819
14.537.373.900
10.497.886.837

0,3183

835.891.777

11

Total

100

262.611.303.000

Dana proyek bersumber dari International Bank For


Reconstruction and Development dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dengan keterangan sebagai berikut :
1) LOAN = 160.229.801.900 (70 %)
2) APBN = 68.669.915.100 (30 %)
Namun dikarenakan adanya amandemen pada kontrak tanggal 23
Oktober 2015, nilai kontrak proyek bertambah sebesar 14,7%
menjadi Rp 262.611.303.000,-.
f. Data Umum Proyek
Data umum proyek merupakan pemberitahuan yang
bertujuan untuk memudahkan berbagai kalangan memahami bahwa
disekitar daerah tersebut ada proyek. Berikut data umum proyek :
Nama Pekerjaan
: Western Indonesia National Roads
Improvement Project
Nama Paket
: Bantal Mukomuko
Status Jalan
: Jalan Nasional
Panjang Jalan
: 50,651 Km
Jenis Penanganan
: Peningkatan Ruas Jalan
Lokasi Kegiatan
: Ruas Jalan Bantal - Mukomuko
Pemilik Proyek
: Kementerian Pekerjaan Umum
Nama Konsultan
: Renardet S.A in Joint Venture With PT.
Cipta Strada, JO. PT. Daya Creasi

Nama Kontraktor
Nilai Kontrak Induk
Termasuk PPN
Sumber Dana
Nomor Kontrak
Tanggal Kontrak
Waktu Pelaksanaan
Masa Pemeliharaan

Mitrayasa, JO. PT. Seecons, JO.


PT. Yodya Karya (Persero)
: PT. Hutama Karya (Persero) PT. Daya
Mulia Turangga KSO
: Rp 262.611.303.000
: APBN (30%) dan LOAN (70%)
: 02-26/11-WINRIP-WP2/CE/A/8043/12-14
: 18 Desember 2014
: 720 Hari Kalender (20 Februari 2015 09
Februari 2017)
: 730 Hari Kalender (10 Februari 2017 - 10
Februari 2019)

g. Data Teknis Proyek


Data teknis proyek merupakan panduan pekerjaan di
lapangan. Data teknis disajikan dengan bahasa yang umum dan

merupakan bagian dari gambar kerja yang ditampilkan dalam


bentuk yang simpel agar mudah dimengerti. Western Indonesia
National Roads Improvement Project BantalMukomuko memiliki
data teknis proyek sebagai berikut :
Nama Ruas Jalan
: Jalan Lintas Barat Sumatera (BantalJenis Pekerjaan
Lebar Jalan Lama
Lebar Pelebaran

Mukomuko)
: Pelebaran (Widening)
: 4,5 meter & 6 meter
: 2,5 meter untuk kondisi existing jalan 4,5
meter
1 meter untuk kondisi existing jalan 6

Lebar Bahu Jalan


Panjang Efektif
Jenis Konstruksi

meter
: 2,0 meter
: 50,651 kilometer
: AC-WC (Tebal 5 cm)
AC-WC Leveling (Tebal bervariasi)
AC-BC (Tebal 6 cm)
AC Base (Tebal 7,5 cm)
Pondasi Permukaan Kelas A (Tebal 15 cm)
Pondasi Bawah Kelas B (Tebal 20 cm)
Urugan Pilihan (Sirtu tebal 30 cm)

Gambar 2. Penampang Melintang Jalan


(Sumber : Dokumen Proyek, 2015)

h. Hubungan Kerja Pengelola Proyek


i.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Western Indonesia
National Roads Improvement Project Bantal Mukomuko adalah
sebagai berikut:
- Pemilik proyek (Owner) : Kementerian Pekerjaan Umum
- Kontraktor
: PT. Hutama Karya (Persero) PT.
Daya Mulia Turangga KSO
- Konsultan Perencana
: PT. Daya Creasi Mitrayasa
- Konsultan Pengawas
: PT. Cipta Strada
j.
Berikut penjabaran koordinasi pihak-pihak yang terlibat
dalam Western Indonesia National Roads Improvement Project
(WINRIP) Paket 11 Bantal Mukomuko :
k.
l.
m.
OWNER
n.
Kementerian Pekerjaan Umum
o.
p.
q.
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
r.
PT.s.Cipta Strada
PT. Cipta Strada
t.
u.
Kontraktor
v.
w.
PT.
Hutama
PT.
Daya
Mulia Proyek
x.
Gambar
3. Karya
Skema(Persero)
Hubungan
Kerja
Pengelola
KSOpengelola proyek menurut
y.
HubunganTurangga
kerja antar
Ervianto (2005: 44) memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
1. Pemilik proyek (owner)
z.
Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna
jasa adalah orang atau badan yang memiliki proyek dan
memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan
kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar biaya
pekerjaan tersebut. Hak dan kewajiban pemilik proyek adalah:
a) Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor).
b) Meminta laporan secara perodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.

c) Memberikan fasilitas baik sarana dan prasarana yang


dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran
pekerjaan.
d) Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
e) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan sebuah bangunan.
f) Ikut mengawasi jalanya pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan dengan cara menempatkan atau menunjuk
suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
g) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
h) Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai
dengan apa yang dikehendaki.
aa. Wewenang pemberi tugas adalah:
a) Memberikan hasil lelang secara tertulis kepada masingmasing kontraktor.
b) Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan
cara memberitahukan secara tertulis kepada kontraktor jika
telah terjadi hal-hal di luar kontrak yang ditetapkan.
2. Kontraktor
ab.
Kontraktor adalah orang atau badan hukum yang
menerima pekerjaan dan menyelenggarakan pelaksanaan
pekerjaan

sesuai

dengan

biaya

yang

telah

ditetapkan

berdasarkan gambar rencana, peraturan, dan syarat-syarat yang


telah ditetapkan.
ac. Hak dan kewajiban kontraktor:
a) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana,
peraturan, syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan, yang
ditetapkan oleh pemilik proyek.
b) Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh
konsultan manajemen konstruksi.
c) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan harian,
minggunan, dan bulanan kepada konsultan manajemen
konstruksi.

d) Menyediakan alat keselamatan kerja dan keamanan di


lokasi proyek.
e) Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah
diselesaikan sesuai dengan ketetapan yang berlaku.
3. Konsultan perencana
ad.
Konsultan perencana adalah orang atau badan yang
membuat perencaan bangunan secara lengkap baik bidang
arsitektur, sipil, dan bidang lain yang melekat erat membentuk
sebauh sistem bangunan. Hak dan kewajiban konsultan
perencana adalah:
a) Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari
gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat, hitungan
struktur, rencana anggaran biaya.
b) Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pemilik
proyek, konsultan supervisi, dan kontraktor tentang
pelaksanaan pekerjaan.
c) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor
tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana,
rencana kerja, dan syarat-syarat.
d) Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.
e) Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.
4. Konsultan pengawas
ae.
Konsultan pengawas adalah orang atau badan yang
ditunjuk pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan
pelaksanaan

pekerjaan

pembangunan

mulai

awal

hingga

berakhirnya pekerjaan tersebut.


af.
Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah:
a) Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah
ditetapkan.
b) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik
dalam pelaksanaan pekerjaan.
c) Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
d) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta
aliran informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan
pekerjaan berjalan lancar.
e) Menghidari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin
serta menghindari pembengkakan biaya.

10

f) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di


lapangan agar dicapai hasil akhir sesuai dengan yang
diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan
yang telah ditetapkan.
g) Menerima atau menolak material atau

peralatan yang

didatangkan kontraktor.
h) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari
peraturan yang berlaku.
i) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan,
bulanan).
j) Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan
tambah atau kurang.
ag. Struktur Organisasi Lapangan
ah.
Struktur Organisasi Proyek (Kontraktor)

11

ai.

12

Gambar 4. Struktur Organisasi Kontraktor


Sumber: Dokumen Proyek Tahun 2016

13

aj.

Berdasarkan struktur organisasi yang tertera di atas,

PT. Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor menetapkan tugas


dan wewenang pada masing-masing bagian yang akan dijelaskan
sebagai berikut:
1) Komite Manajemen
ak.
Komite manajemen merupakan penanggung jawab
semua manajemen yang ada di proyek. Tugas dan tanggung
jawab Komite Manajemen yaitu:
a) Bertanggung jawab atas kegiatan di proyek dan organisasi
yang berada di bawahnya.
2) General Superintendent atau Deputy General Superintendent
al.
General Superintendent atau Deputy General
Superintendent

bertujuan

untuk

memimpin

dan

mengkoordinasi pelaksana proyek agar dapat berjalan sesuai


dengan rencana baik menyangkut biaya, mutu dan waktu.
Tugas dan tanggung jawab General Superintendent adalah
sebagai berikut:
a) Memimpin kegiatan perencanaan proyek sampai tersusun
RAP.
b) Merencanakan kebutuhan biaya proyek secara periodik.
c) Mengendalikan biaya, waktu dan mutu pekerjaan.
d) Menyediakan metode kerja, bahan, alat dan tenaga yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai jadwal pelaksanaan.
3) Quality Management System
am.
Quality Management System bertujuan untuk
melaksanakan kegiatan penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001 : 2000 di proyek agar diperoleh hasil dan proses sesuai
harapan pelanggan. Tugas dan tanggung jawab Quality
Manajement System antara lain:
a) Menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu
(Quality Manajement System).
b) Melaporkan sistem manajemen mutu dari proyek sebagai
bahan bagi pelaksanan management review tingkat Divisi.
4) Site Manager atau Plant Manager
an.
Site Manager atau Plant Manager bertujuan
membantu Genersl Superintendent (GS) dalam pelaksanaan

14

pekerjaan jalan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang


ditetapkan. Tugas dan tanggung jawab Site Manager atau Plant
Manager sebagai berikut:
a) Melaksanakan kegiatan suatu pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
b) Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga
pada GS dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya.
c) Mengatur dan mengkoordinir penggunaan dan penempatan
bahan, alat dan tenaga.
d) Mengatur dan mengkoordinir keamanan dan keselamatan
ao.

para pekerja.
Berikut rincian tugas dan tanggung jawab SOM,

SEM dan SAM, yaitu:


a) Tugas dan tanggung jawab Site Operation Manager (SOM)
antara lain:
(1) Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
(2) Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.
(3) Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan
tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi.
(4) Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk
keperluan pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.
b) Tugas dan tanggung jawab Site Engineering Manager
(SEM) antara lain:
(1) Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada
dilapangan.
(2) Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul
perubahan

desain

dari

lapangan

berdasarkan

persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian


rupa

sehingga

tidak

menghambat

kemajuan

palaksanaan di lapangan.
(3) Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah
sesuai dengan dokumen kontrak.
c) Tugas dan tanggung jawab Site Administration Manager
(SAM) antara lain:

15

(1) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi


di lapangan.
(2) Membuat laporan

keuangan

mengenai

seluruh

pengeluaran proyek.
(3) Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.
(4) Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan
proyek.
5) Engineering
ap.
Engineering

bertujuan

membantu

GS

dalam

mengatur kegiatan pengendalian kuantitas dan biaya yang


berkaitan
pelaksanaan

dengan

penanganan

pekerjaan.

proyek

Tugas dan

serta

tanggung

evaluasi
jawab

Engineering:
a) Melaksanakan Review Design atau Field Engineering.
b) Mengendalikan kuantitas dan biaya pekerjaan yang
berkaitan dengan alat, material dan tenaga.
c) Menyiapkan tagihan kepada Owner.
d) Melaksanakan pelaporan yang berkaitan dengan kemajuan
pekerjaan (intern dan ekstern).
e) Bertanggung jawab terhadap terlaksananya pembuatan
dokumen quantity dan drawing.
6) Quality Engineer
aq.
Quality Engineer bertujuan membantu GS dalam
melaksanakan kegiatan kontrol kualitas pekerjaan agar
diperoleh hasil produksi yang sesuai dengan keinginan
pelanggan. Tugas dan tanggung jawab Quality Engineer adalah:
a) Melaksanakan atau membuat Job Mix Formula sebelum
pelaksanan suatu pekerjaan.
b) Mengawasi pelaksanaan suatu produk atau pekerjaan dalam
hal mutu agar tetap sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati bersama.
c) Melaksanakan kegiatan inspeksi dan tes baik material
maupun hasil produk di proyek.
d) Membuat atau menyusun report hasil tes per periodik
sebagai Back up Data Quality Control.
e) Melaksanakan kalibrasi peralatan proyek sesuai dengan
jadwal dan waktunya.
16

7) K3
ar.

Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3

Konstruksi adalah sebagai berikut:


a) Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang dan terkait K3 Konstruksi.
b) Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan
konstruksi.
c) Merencanakan dan menyusun program K3.
d) Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
ketentuan K3.
e) Melakukan sosialisasi,

penerapan

dan

pengawasan

pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja


K3.
f) Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan
SMK3 dan pedoman teknis K3 konstruksi.
g) Mengusulkan perbaikan metode kerja

pelaksanaan

konstruksi berbasis K3, jika diperlukan.


h) Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta keadaan darurat.
8) Keuangan (kasir & umum)
as.
Bagiang keuangan bertujuan membantu GS dalam
mengelola keuangan dan adminstrasi proyek. Tugas dan
tanggung jawab Keuangan:
a) Menyusun permintaan

dana

serta

merealisasikan

pendistribusian dana proyek.


b) Menyusun pembukuan biaya proyek secara terperinci.
c) Memonitor kemajuan pekerjaan serta rencana biaya yang
diperlukan untuk kegiatan proyek.
9) Logistik
at.
Tujuan logistik untuk
melaksanakan

kegiatan

mengkoordinasi

administrasi

atas

dan

penerimaan,

pencatatan, penyimpanan, serta mengendalikan bahan dan alat


proyek secara tepat baik waktu, mutu, harga dan jumlah.
Tugas dan tanggung jawab Logistik antara lain:
a) Melaksanakan
kegiatan
penerimaan,
penyimpanan material dan alat proyek.

17

pencatatan,

b) Menjamin kelancaran distribusi material dan alat dari


gudang penyimpanan ke proyek.
c) Menyusun permintaan bahan

dan

peralatan

sesuai

kebutuhan proyek.
d) Menyimpan serta mengamankan dengan benar terhadap
semua bahan dan peralatan yang ada di gudang maupun
lokasi proyek atau lapangan.
e) Memonitor dan melaporkan penggunaan dan sisa bahan
serta peralatan yang ada di proyek secara berkala.
10) Administrasi Teknik
au.
Administrasi teknik bertujuan untuk membantu
Quantity Engineer dalam melakukan kegiatan pengendalian
kuantitas dan biaya yang berkaitan dengan penanganan proyek.
Tugas dan tanggung jawab Administrasi Teknik:
a) Melaksanakan penghitungan kuantitas.
b) Mengendalikan kuantitas dan biaya pekerjaan yang
berkaitan dengan alat, material dan tenaga.
c) Menyiapkan data untuk penagihan.Melaksanakan pelaporan
kemajuan pekerjaan.
d) Melaksanakan pembuatan dokumen quantity.
11) Teknisi Laborat
av.
Tujuan umum pekerjaan teknis laborat untuk
membantu Quantity Engineer dalam melaksanakan kegiatan
kontrol kualitaspekerjaan agar diperoleh hasil yang sesuai
dengan keinginan pelanggan. Tugas dan tanggung jawab
Teknisi Laborat yaitu:
a) Melaksanakan atau membuat Job Mix Formula sebelum
pelaksanaan suatu pekerjaan.
b) Mengawasi pelaksanaan suatu produk atau pekerjaan dalam
hal mutu agar tetap sesuai dengan ketentuan yang telah
disepakati bersama.
c) Melaksanakan kegiatan inspeksi tes baik material hasil
produk di proyek.
d) Membuat atau menyusun report hasil tes per periodik
sebagai Back up Data Quality Control.

18

e) Melaksanakan kalibrasi peralatan proyek sesuai dengan


jadwal dan waktunya.
12) Surveyor
aw.
Surveyor bertugas

untuk

membantu

Quantity

Engineer dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pengukuran


yang

berkaitan

dengan

pelaksanaan

proyek. Tugas dan

tanggung jawab Surveyor adalah:


a) Menentukan elevasi dan koordinat pengukuran sebagai
referensi yang digunakan dalam pelaksanaan.
b) Mengadakan kegiatan pengukuran (survey) di lapangan
termasuk stake out dan uitzet.
c) Melaksanakan pemasangan TBM, bauwplank dan referensi
lainnya.
d) Mengadakan kegiatan pengukuran untuk keperluan request
(ijin kerja) untuk penagihan.
e) Melaksanakan kegiatan pengukuran untuk mengetahui
volume pekerjaan yang telah diselesaikan.
13) Draftman
ax.
Draftman bertugas untuk membantu Quantity
Engineer dalam pembuatan gambar yang berkaitan dengan
penanganan proyek. Tugas dan tanggung jawab Draftman:
a) Melaksanakan pembuatan gambar kerja dan perubahannya.
14) Pelaksana
ay.
Pelaksana bertujuan untuk membantu Highway
Engineer dalam pelaksanan pekerjaan fisik agar dapat berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tugas dan
tanggung jawab Pelaksana yaitu:
a) Melaksanakan kegiatan suatu pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
b) Melakukan perhitungan kemajuan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya dengan benar secara periodik.
c) Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga
pada Engineer dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya.
d) Mengatur dan mengkoordinir penggunaan dan penempatan
bahan, alat dan tenaga.
e) Mengatur dan mengkoordinir keselamatan para pekerja.
19

15) Gudang
az. Tugas dan tanggung jawab:
a) Mengontrol bahan/barang yang masuk atas perintah
logistik.
b) Mengecek apakah barang yang masuk sesuai dengan
jumlah yang dipesan logistik.
c) Bertanggung jawab sepenuhnya pada kondisi gudang.
d) Mengontrol proses penurunan dan penempatan bahan atau
barang yang masuk di gudang.
16) Akuntansi
ba.
Tugas dan tanggung jawab staf akuntansi adalah:
a) Merencanakan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow).
b) Mengumpulkan dan menganalisa data dan informasi
keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang
dibutuhkan perusahaan.
c) Mengelola perencanaan,

pelaporan

dan

pembayaran

kewajiban pajak perusahaan.


d) Merencanakan dan mengkoordinasikan

penyusunan

anggaran perusahaan.
17) Pajak
bb.
Staf pajak bertujuan untuk mengurusi hal-hal yang
berhubungan dengan aspek Perpajakan. Tugas dan tanggung
jawab staf pajak sebagai berikut:
a) Mencatat, menghitung atau memotong, menyetor dan
melaporkan kewajiban pajak perusahaan.
bc.
bd.
be.
bf.

20

B. SISTEMATIKA PENULISAN
bg.
Laporan dibagi dalam tiga bab untuk mempermudah
penulisan dengan urutan sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
bh.
Membahas latar belakang proyek, tujuan proyek, manfaat
proyek, biaya proyek, deskripsi teknis, lokasi proyek, hubungan kerja
pengelola kerja, struktur organisasi kontraktor dan sistematika
penulisan.
2. Bab II Laporan Kegiatan Lapangan
bi.
Berisikan tentang proses pelaksanaan proyek dan kegiatan
nyata penulis di lapangan.
3. Bab III Penutup
bj.
Membahas kesimpulan dan saran tentang pekerjaan dan
temuan pada selama Pengalaman Lapangan Industri.

21

Anda mungkin juga menyukai