DISINI
DAFTAR ISI
Chapter 1..................................................................................................................................................3
Kiprah dari Penulis..............................................................................................................................3
Chapter 2..................................................................................................................................................4
Salam dari Penulis...............................................................................................................................4
Chapter 3..................................................................................................................................................6
Lima Batasan, Membuat kita seharusnya Game Over.........................................................................6
Chapter 4................................................................................................................................................13
Mana Mungkin bisa Tanpa Uang?.....................................................................................................13
Chapter 5................................................................................................................................................17
Tanpa Uang Tanpa Hutang.................................................................................................................17
Chapter 6................................................................................................................................................22
Menang Kalah Tetap Kalah...............................................................................................................22
Chapter 7................................................................................................................................................28
Waktu Menang = Menang, Waktu Kalah = Kalah.............................................................................28
Chapter 8................................................................................................................................................34
Salahkah Membeli Ruko Pakai Hutang?...........................................................................................34
Chapter 9................................................................................................................................................38
Salahkah Membayar Ruko dari Hasil Bisnis?...................................................................................38
Chapter 10..............................................................................................................................................42
Tambah tua Tambah berhutang..........................................................................................................42
Chapter 11...............................................................................................................................................47
Kuadran Orang Bodoh vs Orang Cerdas...........................................................................................47
Chapter 12..............................................................................................................................................57
Jebakan Hutang Baik dan Hutang Buruk...........................................................................................57
Chapter 13..............................................................................................................................................60
Cara Cerdas bukan Cara Miskin........................................................................................................60
Chapter 14..............................................................................................................................................63
Apakah Strategi ini Applicable untuk semua Orang?........................................................................63
Chapter 15..............................................................................................................................................70
Apakah Strategi ini Applicable untuk semua Lokasi?.......................................................................70
Chapter 16..............................................................................................................................................75
Strategi Monster House.....................................................................................................................75
Chapter 17..............................................................................................................................................86
Mengetahui dan Menguasai...............................................................................................................86
Chapter 18..............................................................................................................................................90
Tentang Penulis..................................................................................................................................90
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Karena itu saya menceritakan dua prinsip ini, yaitu Tanpa Uang
dan Tanpa Hutang, karena pikiran kita suka pendeknya saja, yaitu
di prinsip yang pertama saja, seolah-olah tanpa uang saja, Jadi sekali
lagi ingat dua prinsip ini Tanpa Uang dan Tanpa Hutang.
Kita
harus
menghindari
jurus
menggoreng
rekening,
berharga
adalah
properti,
pertanyaan
tersebut
bila
supaya saya bisa berhutang dan pasti dapat persetujuan dari bank
meskipun saya tidak punya properti?. Coba kita lihat, hidupnya dia
sungguh terbalik, penempatan katanya yang terbalik, ayo kita garis
bawahi sekarang, kata Property dan kata hutang, dia menaruhnya
begini bagaimana bisa dapat hutang tanpa properti?, hidupnya 180
derajat terbalik, seharusnya 2 (dua) kata itu ditukar tempatnya
sehingga
cita-citanya
menjadi
seperti
ini
bagaimana bisa
Chapter 11
kiri kanan, bangga, ini lho hebat saya, nggak usah keluar uang tapi
bisa beli ruko dan punya bisnis, ini namanya, bonjrot, ini namanya
tambah tua tambah berhutang, menangnya menang, kalahnya kalah,
kelihatannya cerdas, tetapi menodongkan pistol kepada kepala
sendiri, hati-hati, orang yang menangis dari kondisi ini sudah
banyak sekali, kesalahan orang ini apa? sederhana, kesalahannya
adalah karena tidak menang kalah tetap menang tanpa menyakiti
orang lain, lalu yang dia lakukan apa? menangnya menang, kalahnya
kalah, waktu bisnisnya jaya, mendongak dia, ibaratnya helikopter
pun bisa dia beli, bukit pun bisa dia beli, namun ingat, hutang itu
jangka waktunya 10th-15th, itu lama lho, waktu bisnisnya turun
akhirnya terbeban hutang, hutangnya masih besar, propertinya disita,
dan
hutangnya
belum
sepenuhnya
lunas,
kemudian
masih
pakai hutang, karena itu kita harus ingat bab satu lagi yang sudah
kita pelajari, bukan hanya tanpa uang saja, namun harus tanpa uang
dan tanpa hutang.
Mari kita maju ke cara berikut yang sama-sama salahnya,
yaitu begini, cara dia mencaplok ruko tidak pakai hutang tapi pakai
uangnya sendiri, punya uang 1 milyar dibelikan ruko 1 milyar, cara ini
kejelekannya apa? cuma sebatas duitnya saja, kalau punya 1 milyar,
ya cuma bisa beli ruko 1 milyar, tidak bisa beli ruko yang lebih mahal
dari itu dan yang lebih strategis dari itu, nggak bisa, ini namanya
memang betul tanpa hutang, tapi ini namanya pakai uang sendiri,
berarti tanpa hutang tapi pakai uang, nah ini juga salah, pengertian
salah disini artinya keliru sebagai strategi, bahkan ini bisa disebut
tidak pakai strategi apa-apa, ini namanya beli biasa pakai uang
sendiri, ini disebut orang bodoh nomor 4, berarti dia tanpa hutang
tapi pakai uang, tadi kalau orang bodoh nomor 5 adalah tanpa uang
tapi pakai hutang.
Nah, mari kita lihat satu lagi cara yang salah, yaitu kuadran
nomor 3 atau orang bodoh nomor 3. Cara dia membeli ruko itu
bagaimana? caranya adalah pakai uangnya sendiri atau uang
keluarganya,
dia
membeli
ruko
lalu
memiliki
karyawan
dan
membayar
ruko
dari
hasil
bisnis,
jangan
kalau tanpa uang dan tanpa hutang berarti rukonya itu sudah
gratis untuk dia, sudah tercaplok, mau dipakai apapun silahkan,
bisnis laris oke, bisnis nggak laris atau kalah pun tetap oke, yang
disebut strategi itu adalah mengantisipasi skenario kalah, kalau
strategi itu hanya mengantisipasi cerita waktu menang saja, maka itu
sekali lagi pemetaan ini bukan untuk mencela, tapi sifatnya untuk
memetakan supaya memudahkan kita, menemukan kesalahan kita
dimana, dan kemudian memperbaikinya, seru?
NB : Lho Pak Cipto Orang Bodoh no.5 kok ngga masuk di gambar
Kuadrannya? Apa kira-kira jawaban saya.........?
Jawabannya ada di versi lengkap Ebook ini.
Chapter 14
pekerjaanmu?,
mahasiswa
pak,
ya
mahasiswa
kan
bukan
Chapter 15
namun saya mau mengubah kita semua, supaya kita tidak menjadi
penakut terhadap lokasi, misalkan begini, suatu kali kita ketemu
lokasi dengan nama jalan pahlawan, kalau lokasi dengan nama jalan
pahlawan di kota manapun mahal nggak? tentunya mahal, contohnya
jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Gajah Mada, Jalan Gatot
Subroto, dsb, jalan dengan nama-nama pahlawan hampir di semua
kota itu pasti mahal, banyak orang yang takut dengan nama-nama
jalan pahlawan, karena apa? karena mahal, atau juga berbagai nama
jalan lainnya di masing-masing kota anda yang memang sangat
strategis dan sangat mahal, banyak sekali orang takut dengan lokasi,
maksudnya takut lokasi yang mahal, saya mau katakan, jangan
takut dengan lokasi, orang kalau betul-betul bisa membeli properti
tanpa uang dan tanpa hutang tidak akan pernah takut terhadap
lokasi, ayo salami kiri kanan anda, jangan takut lokasi, jangan takut
harga, orang yang takut harga itu berarti ketahuan modalnya
ngutang atau modalnya dari dompetnya sendiri (pakai uang), berarti
kalau modalnya 1 milyar ya paling bisa beli propertinya 1 milyar tidak
bisa lebih, mau beli properti yang harga 4 milyar sudah tidak bisa,
karena sekali lagi pakai uang dan pakai hutang.
Jadi, jangan takut terhadap lokasi, lokasi manapun harga
berapapun kalau nanti anda sudah mengetahui dan menguasai
tentunya juga anda harus berlatih, maka tidak perlu lagi takut lokasi
atau takut harga, dengan kata lain kita bisa pakai strategi ini untuk
lokasi manapun dengan harga berapapun.
Saya juga mau mengubah anda menjadi; bukan seorang
pencela lokasi, tetapi menjadi; seorang pencaplok lokasi. Coba kita
lihat keadaan sekeliling kita, banyak orang yang hidupnya itu
pinternya nyacat atau mencela lokasi, contohnya begini, kalau
ketemu lokasi yang mahal, dia mencela, kemahalan, duitnya
lokasi yang baik, maksud saya lokasi yang baik adalah lokasi yang
mahal, tetapi kalau memang anda punya kemauan sendiri, saya mau
cari lokasi yang tengah-tengah saja, maksudnya yang tidak terlalu
mahal, ya boleh-boleh saja, saya mau cari lokasi dimana saja, juga
boleh-boleh saja. Nah, jadi lokasi manapun harga berapapun, strategi
ini applicable untuk semua lokasi.
Loh pak Cipto, kalau semisal saya takut sama lokasi yang
mahal?, saya ingatkan jangan takut sama lokasi mahal.
lha tapi kalo saya takut pak terhadap lokasi yang mahal, saya
maunya pilih lokasi yang lebih murah, tapi kalau lebih murah nggak
cocok untuk tempat bisnis pak, nanti bisnisnya kurang laris pak,
bagaimana
mencaploknya
pak?,
saya
ingatkan,
kalau
anda
strategis
pun
tetap
bisa,
karena
apa?
karena
anda
jalan yang paling strategis, kalau memang anda mau memilih yang
itu, ya silahkan saja, kalaupun anda mau memilih lokasi yang paling
strategis, juga boleh, jangan mengasumsikan begini : oh, saya pilih
yang strategis, supaya hasil bisnisnya laris, coba lihat, orang yang
punya ruko dijalan strategis yang bangkrut itu banyak nggak?
banyak, restoran dijalan yang paling strategis lalu tutup dan gontaganti banyak nggak? banyak, lha apakah itu kurang strategis? itu
sudah sangat strategis, namun tetap saja tokonya gonta ganti,
maksudnya banyak yang bangkrut dan berguguran, akhirnya kalau
kita lihat, bisnis di ruko tersebut sering gonta ganti.
Jadi, mau lokasi strategis boleh, lokasi yang kurang strategis
atau lokasi yang tidak strategis pun juga boleh, anda yang memilih,
karena semuanya tidak diandalkan pada menangnya menang,
kalahnya kalah, tetapi diandalkan pada menang kalah tetap menang
tanpa menyakiti orang lain, seru?
(KLIK DISINI)