Anda di halaman 1dari 3

Laboratorium Klinik Bedah dan Radiologi

Fakultas Kedokteran Hewan


Universitas Syiah Kuala

Seminar : Bedah Kasus Mandiri


Tanggal : Mei 2016

OVARIECTOMY
PADA ANJING BETINA
Nama
: Iccha Elvioleta, S.KH
Nim
: 1502101020067
Pembimbing : drh. Syafruddin, MP

PENDAHULUAN
Anjing merupakan salah satu
hewan yang telah didomestikasi oleh
manusia sebagai hewan kesayangan dan
juga termasuk ke dalam kategori hewan
yang paling digemari khususnya didunia
kedokteran hewan, oleh karena itu peran
seorang dokter hewan sangat dibutuhkan
terutama dalam hal menangani penyakit
(Dharmajono, 2001).
Sistem reproduksi merupakan
sistem yang memiliki peran penting pada
penularan penyakit reproduksi oleh
sebab itu perlu dilakukan pencegahan
dan pengaggulanagan suatu penyakit
dengan cara membuang organ reproduksi
yaitu indung telur (ovarium) melaui
proses oprasi (anonymous,2008)
Ovarium atau disebut gonat pada
hewan betina, merupakan sepasang
organ berbentuk oval, sebagai alat
reproduksi primer yang berfungsi
menghasilkan sel telur (ovum) dan
hormon reproduksi (estrogen dan
progesteron). Hormon ini berperan
penting dalam mempersiapkan alat-alat
reproduksi untuk kebuntingan dan
memelihara
kebuntingan
sampai
melahirkan anak (Partodiharjo, 1987).
Pada anjing yang belum mengalami
estrus, ovarium akan terlihat sangat kecil

dengan ukuran panjang sekitar 1,5 cm,


lebar 0,7 cm, tebal 0,5 cm dan berat 0,3
gram. Estrus pada anjing terjadi pada
umur 4-6 bulan (Archibald, 1974).
Ovarium terletak di dalam rongga
abdomen, bertaut erat dan tepat dibawah
vertebrae lumbalis ke tiga dan ke empat,
caudal dari ginjal. Pada anjing yang telah
dewasa kelami, ovarium kiri terletak
kira-kira 12 cm caudal pertegahan tulang
abdomen dan usus besar (colon).
Ovarium kanan terletak kira-kira 10 cm
caudal dari tulang rusuk terakhir
(Archibald,1974).Pada bagian dorsal dan
lateral ovarium dipertautkan oleh
mesovarium dan pada bagian medial
oleh ligamentum utero ovarial. Suplai
darah ke ovarium adalah arteri
Uteroovarial dan suplai syaraf adalah
syaraf otonom dan flexus ovarial
(Toelihere, 1985).
PERSIAPAN PRA OPERASI
Persiapan Pra Operasi Pasien
Pasien yang akan dioperasi adalah
seekor anjing jantan lokal (Canis
domesticus) bernama Berry, berwarna
coklat tua, umur 3 bulan dengan berat
badan 3 kg. Sebelum dilakukan
operasi, pasien diperiksa keadaan fisik
secara umum dan Laboratorium.
Hewan dimandikan sehari sebelum
1

operasi dan bulu sekitar daerah operasi


dicukur, kemudian hewan dipuasakan.

frekuensi pernafasan dan denyut


jantung diperiksa secara berkala (5-10
menit) sampai pembedahan selesai.

Alat dan bahan


Pelaksanaan operasi Ovariektomi
ini direncanakan di ruang Bedah Klinik
Fakultas
Kedokteran
Hewan
Universitas Syiah Kuala, DarussalamBanda Aceh. Sebelum melakukan
operasi,
ruangan
harus
sudah
dibersihkan, peralatan yang digunakan
harus sudah steril.
Alat yang digunakan adalah Meja
dan lampu operasi, sarung tangan,
pisau cukur, scalpel, arteri klamp,
gunting ujung tumpul dan gunting
ujung runcing, spuit, Allis Tissue
Forceps, Needle dan Needle Holder,
pinset anatomis dan sirurgis, Drapping,
tampon steril dan Stetoskop.
Bahan yang digunakan adalah
Atropine sulfat, Ketamin, Xylazin,
Cromic cat gut, Silk, Alkohol 70 %,
Iodium tincture 3%, NaCl fisiologis,
Vitamin B kompleks.

Metode Operasi
Setelah pasien teranetesi dilakukan
diatas meja operasi dengan posisi
dorsal recumbency. Daerah yang akan
di insiso didesinfeksi dengan alkohol
70% dan iodium tincture 3%.
Dilakukan pemasangan drapping steril
selanjutnya kulit di insisi pada midline
dari umbilicus ke caudal sepanjang
kurang lebih 5-6 cm dengan
menggunakan scalpel. Preparasi tumpul
dilakukan untuk mendapat linea alba,
kemudian bagian kanan dan kiri linea
alba dijepit dengan allis forceps, Dan
ujung gunting atau scapel dibuat irisan
kecil pada linea alba lalu Irisan
diperpanjang dengan menggunakan
gunting lurus (sebagia pemadu, jari
telunjuk dan tengah tangan kiri
diletakkan dibawah linea alba agar
organ dalam tidak tergunting). Dicari
Visica Urinaria untuk memudahkan
dalam menemukan Uterus dan diurut
sampai mencapai ovarium. Ovarium
diangkat, dikeluarkan dari rongga
abdomen.
Kemudiaan
jepit
bagian
mesoovarium, arteri ovarica, arteri
uterina dan cornua ateri dengan
menggunakan mosquita forces serta
lakukan ligasi pada arteri ovarica dan
arteri uterina dengan menggunakan
benang cat gut. Dilakukan pemotongan
penggantung ovarium, arteri ovarica
dan arteri uterina diantara kedua
mosquito forceps. Karena ovariumnya
jumlahnya 1 pasang, diulangi cara kerja
diatas untuk pemotongan ovarium yang
satu lagi.

Persiapan Operator dan Co-operator


Sebelum
dilakukan
operasi,
operator dan co-operator mencuci
tangan dari ujung jari sampai kesiku
dengan air sabun dan dibilas dengan air
bersih. Tangan dikeringkan dengan
handuk bersih kemudian didesinfeksi
dengan alkohol 70 %, kemudian
operator dan co-operator menggunakan
sarung tangan dan pakaian khusus.
Keadaan asepsis tersebut dipertahankan
hingga operasi selesai.
Premedikasi dan Anestesi
Premedikasi
yang
digunakan
adalah atropine sulfat dengan dosis
0,02-0,04 mg/kg BB secara subkutan.
Setelah 10 menit pasca premedikasi
dilakukan penyuntikan anestesi umum
dengan menggunakan zoletil dengan
dosis (7-25 mg/kgBB) secara intra
muscular. Setelah pemberian anestesi

Dimasukan larutan penstrep 1% ke


dalam rongga abdomen. Peritoneum

dijahit dengan pola simple intrupted


menggunakan benang silk. Muskulus
dan fascia dijahit dangan pola simple
continius menggunakan benang cat gut.
Kulit dijahit menggunakan pola sub
cuticular dan simple intrupted dengan
benang silk. Setelah dijahit daerah
luka operasi dibersihkan dengan Nacl
dan diolesi dengan Iodium tincture 3%.

merupakan
masalah
besar?
http://cantabileheart.multiply.com/
journal/item/43
Dharmojono, 2001. Kapita Selekta
Kedokteran Veteriner. Pustaka
Populer Obor. Jakarta.
Archibald, J, 1974. 1974. Canine
surgery. Second edition. American
veterinary Publication. Inc.
Toelihere, M.R. 1985. Ilmu Kebidanan
Pada Sapi dan Kerbau. UI Press.
Yusuf, I. 1995. Ilmu Bedah Khusus
Veteriner. FKH Unsyiah. Banda
Aceh.
Partodiharjo, R. 1987. Ilmu
Reproduksi hewan. Mutiara Sumber
Widya. Jakarta.

Perawatan Pasca Operasi


Hewan yang telah dioperasi
ditempatkan dalam kandang yang
bersih dan kering. Luka operasi diolesi
salap
gentamicin
yang
dijaga
kebersihannya selama 7 hari. Jahitan
luka dapat dibuka setelah luka kering
dan benar-benar telah tertutup. Hewan
tersebut harus dikontrol baik perawatan
kesehatan maupun makanan sampai
benar-benar sembuh.
Daftar Pustaka

Anonimous,
2008.
Apakah
overpopulasi anjing dan kucing liar

Anda mungkin juga menyukai