14 L7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
Mata pelajaran
: Perpajakan
Tingkat / Kelas
Semester
: 3 (TIGA)
Tahun Ajaran
: 2012/2013
Alokasi Waktu
: 10 x 45 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
II/XI Pemasaran
Penghasilan (PPh)
I. INDIKATOR
1. Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan administrasi pajak tersedia
2. Data transaksi administrasi pajak tersedia
II. TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pajak dengan benar
2. Menjelaskan perbedaan pajak dengan pungutan lainnya
3. Menjelaskan 3 fungsi pajak dengan benar
4. Menjelaskan jenis-jenis/penggolongan pajak dengan benar
5. Menyebutkan 5 syarat pemungutan pajak dengan benar
6. Menjelaskan teori-teori yang mendukung pemungutan pajak dengan lengkap
7. Menjelaskan tatacara pemungutan pajak dengan benar
8. Menjelaskan asas pemungutan pajak dengan benar
9. Menjelaskan system pemungutan pajak dengan benar
10. Menyebutkan 6 macam tarif pajak dengan benar
11. Menjelaskan kedudukan hukum pajak dengan benar
12. Menjelaskan penyebab timbulnya hutang pajak dengan rasional
13. Menjelaskan alasan penghapusan utang pajak dengan benar
14. Menyebutkan 2 hambatan dalam pemungutan pajak dengan tepat
III. MATERI
1. Pengertian Pajak yaitu iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang
dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik secara langsung yang dapat
PM 7.5.14 L7
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Prof. Dr. H.
Rochmat Soemitro, S.H)
2. Perbedaan pajak dengan pungutan lainnya adalah pada pajak tidaak mendapat kontra
prestasi secara langsung sedang pada retribusi mendapat kontra prestasi langsung.
3. Tiga ( 3 ) fungsi pajak yaitu sumber pendapatan Negara (Budgeter), alat pengatur kegiatan
ekonomi (Reguler) dan alat pemerataan pendapatan masyarakat (Distribusi)
4. Jenis/Penggolongan Pajak yaitu
a. Menurut golongan/yang memikulnya dibagi menjadi pajak langsung contohnya PPh dan
PBB dan Pajak tidak langsung contohnya PPN
b. Menurut Lembaga yang memungutnya dibagi menjadi pajak pusat contohnya PPh, PBB,
Bea Materai dan Pajak Pertambahan Nilai barang, jasa dan Pajak atas barang mewah.
Pengelola pajak pusat adalah Dirjen Pajak, Dirjen Bea Cukai dan Dirjen
Moneter/Anggaran.
Pajak bahan bakar kendaraan bermotor dan oleh Daerah kabupaten misalnya pajak
hotel, Restoran, Hiburan, Reklame dan pajak penerangan jalan
c. Menurut Sifatnya dibagi menjadi pajak subyektif yaitu pajak yang berpangkal pada diri
wajib pajak dalam arti memperhatikan keadaan diri WP misalnya PPh dan Pajak
Obyektif yaitu pajak yang berpangkal pada obyeknya tanpa memperhatikan keadaan diri
WP misalnya PPN dan PPnBM
5. Syarat pemungutan pajak yaitu keadilan, yuridis,ekonomis, efisien dan sederhana
6. Teori yang mendukung pemungutan pajak yaitu teori asuransi, kepentingan, daya pikul,
bakti dan asas daya beli
7. Tata cara pemungutan pajak yaitu stelsel nyata, anggapan dan campuran
8. Asas pemungutan pajak yaitu domisili, sumber dan kebangsaan
9. Sistem pemungutan pajak terdiri Official Assesment Syistem, Self Assesment system dan
With Holding system
10 Tarif pajak terdiri dari tarif tetap, proporsional, progresif, degresif dan bethem
11. Kedudukan hukum pajak di Indonesia merupakan bagian dari hukum publik
12. Timbulnya hutang pajak menurut ajaran formal dan ajaran material
13. Hapusnya hutang pajak terdiri dari pembayaran, kompensasi, daluwarsa dan
penghapusan dan pembebasan
14. Hambatan pemungutan pajak terdiri atas perlawanan pasif dan aktif
IV. METODE
1.
Model
2.
Metode
PM 7.5.14 L7
V.
c.
2. Kegiatan Inti
a.
b.
c.
d.
3. Kegiatan akhir
a.
b.
PM 7.5.14 L7
1. Pajak yaitu iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang
yang dapat
dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sedang Retribusi yaitu Retribusi
yaitu iuran resmi lainnya yang mendapat jasa/kontra prestasi secara langsung.
2. Fungsi pajak yaitu Budgeter, regular dan distribusi.
3. Penggolongan pajak menurut sifatnya yaitu pajak subyektif yaitu pajak yang berpangkal
pada subyeknya artinya memperhatikan keadaan diri WP, misalnya PPh. Pajak obyektif
yaitu pajak yang berpangkal pada obyeknya tanpa memperhatikan keadaan diri WP,
misalnya PPN dan PPnBM.
V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Menggali sejauhmana pemahaman siswa tentang syarat pemungutan pajak
2. Kegiatan Inti
a. Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan materi sesuai dengan bagiannya ( Kel I
tentang syarat pemungutan pajak, Kel II tentang teori yang mendukung pemungutan
pajak)
c. Siswa yang tidak masuk dalam kelompok tugasnya membuat soal untuk disampaikan
kepada kelompok presenter.
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
3. Kegiatan akhir
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
1. Buku Perpajakan, Mardiasmo, Penerbit ANDI Yogyakarta hal 1-3
VI. TEKNIK EVALUASI
1. Teknik penilaian
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
Uraian Singkat
1. Agar tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan dalam pemungutan pajak ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi, sebutkan!(skor 50)
2. Sebutkan teori yang mendukung pemungutan pajak? (skor 50)
PM 7.5.14 L7
Jawab:
1. Syarat pemungutan pajak ada 5 yaitu
PM 7.5.14 L7
2. Sebutkan asas pemungutan pajak? (skor 30)
3. Jelaskan mengenai system pemungutan pajak dengan menggunakan self assessment
system? (skor 20)
4. Jelaskan dan berikan contoh tarif tetap?(skor 20)
Jawab:
1. Tiga macam cara pemungutan pajak yiatu nyata, anggapan dan campuran.
2. Asas pemungutan pajak yaitu domisili, sumber dan kebangsaan.
3. Self Assesment system yaitu suatu system pemungutan pajak yang memberikan
wewenang kepada WP untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
4.Tarif tetap yaitu tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap. Contoh tarif bea materai
V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Awal
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Menggali sejauhmana pemahaman siswa tentang kedudukan hukum pajak
2. Kegiatan Inti
a. Guru membagi siswa ke dalam 3 kelompok, tiap kel 2 orang.
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan materi sesuai dengan bagiannya ( Kel I
tentang kedudukan hukum pajak, Kel II tentang timbulnya dan hapusnya utang pajak
pajak dan Kel III tentang hambatan pemungutan pajak)
c. Siswa yang tidak masuk dalam kelompok tugasnya membuat soal untuk disampaikan
kepada kelompok presenter.
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
3. Kegiatan akhir
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan
b. Melakukan evaluasi pembelajaran (post tes)
VI. ALAT / BAHAN , SUMBER
1. Buku Modul Mengelola Administrasi PajakI. Kharisma
2. Buku Perpajakan, yang relevan
3. LCD
VII.
TEKNIK EVALUASI
1. Teknik penilaian
PM 7.5.14 L7
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
Uraian Singkat
VIII. INSTRUMEN
1. Jelaskan mengenaai kedudukan hukum pajak?(skor 20)
2. Jelaskam mengenai timbulnya utang pajak menurut ajaran matarial (skor 20)
3. Sebutkan sebab-sebab hapusnya utang pajak? (skor 20)
4. Sebutkan sebab-sebab munculnya keengganan masyarakat dalam membayar pajak?
(skor40)
Jawab:
1. Hukum pajak merupakan bagian daripada hukum public yaitu hokum yang mengatur
hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya.
2. Menurut ajaran material timbulnya utang pajak karena berlakunya undang-undang
3. Sebab-sebab hapusnya utang pajak yaitu pembayaran, kompensasi, kadaluwarsa,
pembebasan dan penghapusan.
4. Sebab-sebab masyarakat enggan membayar pajak yaitu
a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
b. Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami oleh masyarakat
c. Sistem control yang tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik
Martapura,
Mengetahui,
Agustus 2012
PM 7.5.14 L7
: Perpajakan
Tingkat / Kelas
: II/XI Pemasaran
Semester
: 3 (TIGA)
Tahun Ajaran
: 2012/2013
Alokasi Waktu
: 22x 45 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
I. INDIKATOR
1. Menyajikan SPT Tahunan PPh Pasal 21
II. TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
2. Menjelaskan subyek pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
3. Menjelaskan pengecualian subyek pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
4. Menjelaskan obyek pajak penghasilan pasal 21 dengan benar
5. Menjelaskan penghasilan yang dikecualikan dari pengenaan PPh pasal 21 dengan benar.
6. Menghitung Penghasilan Kena pajak
7. Menyebutkan besarnya PTKP dan Tarif PPh
8. Cara menghitung PPh Pasal 21
9. Menyebutkan syarat dan kwajiban menjadi WP
10. Pengrtian, fungsi, jenis pengisian dan batas waktu pelaporan SPT
11. Cara pengisian SPT Tahunan
III. MATERI
1. Pengertian Pajak Penghasilan pasal 21 adalah Pembayaran pajak penghasilan dalam
tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
oleh WP orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
2. Subyek pajak yaitu orang yang dituju oleh undang-undang untuk dikenakan pajak. Yang
termasuk penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 adalah
a. Pejabat Negara terdiri dari:
Presiden dan wakil presiden
Ketua, Wakil ketua dan anggota DPR/MPR, DPRD Propinsi dan kabupaten/kota
Ketua dan wakil BPK
Ketua dan wakil DPA
PM 7.5.14 L7
Menteri Negara
Jaksa Agung
Gubernur dan wakilnya
Bupati/Walikota dan wakilnya
b. PNS baik pusat maupun daerah yang ditetapkan oleh undang-undang.
c. Pegawi yaitu setiap orang pribadi yang melakukan pekerjaan berdasarkan perjanjian
atau kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis.misalnya pegawai BUMNdan
BUMD.
d. Pegawai Tetap
e. Pegawai dengan status WPLN
f.
Pegawai Lepas yaitu orang yang bekerja pada pemberi kerja yang hanya menerima
imbalan apabila orang tersebut bekerja
g. Penerima Pensiun yaitu orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima imbalan untuk
pekerjaan yang dilakukan dimasa lalu termasuk yang menerima Tunjangan/Tabungan
Hari Tua
h. Penerima Honorarium
i. Penerima Upah yaitu orang pribadi yang menerima upah, baik harian, mingguan,
borongan maupun satuan.
3. Pengecualian WP PPh pasal 21/ tidak termasuk WP PPh Ps 21
a. Pejabat perwakilan diplomatic dan konsulat atau pejabat lain dari Negara asing dan
orang-orang yang diperbantukan dengan syarat bukan WNI, Negara yang bersangkutan
memperlakukan timbale balik dan di Indonesia tidak menerima penghasilan selain dari
jabatannya.
b. Pejabat perwakilan organisasi internasional dengan syarat bukan WNI dan tidak
melakukan kegiatan usaha untuk memperoleh penghasilan.
4. Obyek PPh Pasal 21 yaitu
a. Penghasilan yang diperoleh secara teratur dalam bentuk apapun
b. Penghasilan yang diterima secara tidak teratur
c. Upah harian, mingguan, borongan dan satuan
d. Uang tebusan pension, THT, pesangon
e. Honorarium, uang saku, hadiah, atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk
apapun
f.
Gaji, kehormatan dan tunjangan yang terkait dengan gaji PNS dan pejabat Negara
g. Uang pension dan tunjangan yang diterima para janda/duda dan anak-anaknya
h. Penerimaan dalam bentuk natura dan kenikmatan dengan nama apapun yang
diberikan oleh bukan WP
PM 7.5.14 L7
5. Penghasilan yang dikecualikan dari pengenaan PPh Pasal 21 terdiri dari: pembayaran
asuransi, kenikmatan dalam
lainnya.
6. Ada 2 cara dalam menghitung penghasilan kena pajak yaitu
a. Dengan pembukuan /pencatatan dengan ketentuan harus taat asas yaitu pengakuan
pendapapan, tahun buku dan metode penilaian perusahaan harus konsisten. Untuk
menghitung PPh terhutang dihitung dulu PKP yang menjadi dasar pengenaan tariff PPh.
PKP dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya untuk memperolehnya.
Biaya yang dapat dikurangkan: biaya 3 M, penyusutan, iuran dana pension, kerugian,
SHU, PTKP. Untuk WP orang pribadi dengan dasar pembukuan dengan rumus
PKP=Penghasilan sebagai obyek pajak biaya PTKP
Sedang untuk WP badan dengan rumus sama tanpa PTKP
b. Dengan Norma Perhitungan
WP yang menggunakan norma perhitungan dalam menghitung PKP untuk WP orang
pribadi dengan syarat:
Peredaran bruto > Rp 600.juta
Memberitahu ke dirjen pajak
Untuk WP Badan dengan ketentuan:
Tidak sepenuhnya mengadakan pembukuan
Tidak bersedia memperlihatkan pembukuan/bukti-bukti pendukungpada waktu
diadakan pemeriksaan
Besarnya PTKP yaitu:
Diri WP Rp 15.840.000, Tambahan untuk WP Kawin Rp 1.320.000, Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung Rp 15.840.000, Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya maksimal 3
orang tiap keluarga.
7. Tarif PPh ada 3 yaitu
a. Tarif Umum baik untuk WP pribadi maupun Badan
b. Tarif Khusus
c. Tarif Efektif Rata-rata
8. Cara Menghitung PPh Pasal 21
9. Kewajiban WP yaitu
a. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP
b. Mengambil, mengisi dan menyampaikan SPT ke dirjen pajak dengan tepat waktu.
PM 7.5.14 L7
c. Menghitung dan membayar sendiri
d. Menyelenggarakan pencatatan/pembukuan
10. Syarat menjadi WP, Prosedur untuk memperoleh NPWP, Hapusnya NPWP, Batas waktu
Pembayaran pajak,tempat pembayaran pajak
11. Agar WP dapat melaporkan pajaknya ada sarana pelaporan pajak yang dipakai yaitu SPT
yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran
pajak yang terutang
12. Fungsi dan Jenis-jenis SPT
13. Prosedur pengisian dan pelaporan SPT
14. Batas waktu pelaporan SPT
15. Cara Pengisian SPT Tahunan
IV. METODE PEMBELAJARAN
V.
1.
Model
2.
PM 7.5.14 L7
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
Uraian Singkat
PM 7.5.14 L7
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
Uraian Singkat
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan obyek PPh Ps 21? (skor 30)
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan penghasilan? (skor 30)
3. Sebutkan 2 contoh obyek PPh Ps 21! (skor 20)
4. Sebutkan 2 contoh pengecualian PPh Ps 21! (skor 20)
Jawab:
1. Obyek PPh Ps 21 yaitu penghasilan yang dikenakan pemotongan PPh Ps 21.
2. Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomi yang diterima dan diperoleh
WP baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan WP yang bersangkutan dengan
nama dan bentuk apapun.
3. Contoh obyek PPh Ps 21 yaitu penghasilan yang diterima secara teratur, penghasilan
yang diterima secara tidak teratur.
4. Contoh pengecualian obyek PPh Ps 21 yaitu Zakat yang diterima dan pembayaran
THT.
V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Ketujuh
1. Kegiatan Awal
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Menggali sejauhmana pemahaman siswa tentang penghasilan kena pajak
c. Menanyakan pelajaran yang lalu
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan pengertian PKP.
b. Guru menjelaskan cara menghitung PKP dengan pembukuan
c. Guru menjelaskan cara menghitung PKP dengan norma penghitungan.
3. Kegiatan akhir
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas untuk mempelajari materi tentang PTKP
VI. ALAT / BAHAN , SUMBER
1. Buku Modul Mengelola Administrasi Pajak II Kharisma
2. Buku perpajakan yang relevan
3. LCD
PM 7.5.14 L7
VII. TEKNIK EVALUASI
1. Tugas : pelajari materi tentang PTKP dan lakukan observasi pada Kantor Pelayanan
Pajak(KPP) setempat untuk mengetahui besarnya PTKP yang terbaru.
V. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Kedelapan
1. Kegiatan Awal
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Guru menanyakan pelajaran yang lalu
c. Menggali sejauhmana pemahaman siswa tentang besarnya PTKP.
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan fungsi PTKP terhadap perhitungan PKP
b. Guru menjelaskan mengenai besarnya PTKP
c. Guru menjelaskan mengenai macam-macam tarif PPh.
d. Guru menjelaskan cara penghitungan pajak dengan beberapa tarif
3. Kegiatan akhir
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan
b. Memberikan tugas untuk mempelajari materi tentang cara menghitung PPh terhutang
VI. ALAT / BAHAN , SUMBER
1. Buku Modul Perpajakan Mengelola Administrasi pajak II
2. Buku perpajakan yang relevan
3. LCD
PM 7.5.14 L7
1. Buku Modul Mengelola Administrasi Pajak II
2. Buku perpajakan yang relevan
3. LCD
VII. TEKNIK EVALUASI
1. Teknik penilaian
Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen
Uraian Singkat
3. Ulangan Harian: Ulangan Harian tentang penghitungan PPh Terutang
VIII.
INSTRUMEN
1. Mr. Hasan adalah WP yang mempunyai pembukuan dengan penghasilan netto perbulan
sebesar Rp 10.000.000,- Besarnya PTKP Rp 21.120.000,- Hitunglah angsuran bulanan
atas PPh terutang tersebut.
2. Adi adalah WP pribadi dengan 3 orang anak. Ia seorang dokter yang tinggal di Jakarta.
Besarnya persentase norma untuk dokter
12xRp 10.000.000
Rp 120.000.000,-
PTKP
Rp 21.120.000,-
PKP
Rp 98.880.000,-
= Rp 2.500.000
10%x Rp 48.880.000
=Rp 4.888.000
,-jumlah
=RP 7.388.000
Angsuran perbulan = Rp 7.388.000,- : 12 = Rp 615888,66672. Penghasilan bruto sebagai dokter 50% x Rp 90.00.000,PTKP
= Rp 45.000.000,= Rp 21.120.000,-
PKP
Rp 23.880.000,-
Tarif 5% x Rp 23.880.000,-
= Rp 1.194.000,-
3. Besarnya PKP
Tarif PPh: 10% x Rp 50.000.000,- = Rp 5.000.000,15% x Rp 50.000.000,- = Rp 7.500.000,30% x Rp 260.000.000,-= Rp 78.000.000,-
= Rp 360.000.000,-
PM 7.5.14 L7
PPh terutang
Rp 90.500.000,-
2.
3.
4.
Jawab:
1. Prosedur untuk memperoleh NPWP adalah
a. Meminta formulir pendaftaran WP
b. Mengisi dan menandatangani dengan melampirkan foto copy KTP, Surat Ijin Usaha
2. Hapusnya NPWP:
a. WP meninggal dan tidak menimbulkan warisan
b. Wanita Kawin
c. Warisan yang sudah dibagi
d. WP Badan yang telah dibubarkan
PM 7.5.14 L7
e. BUT yang kerena suatu hal hilang statusnya
3. Tempat yang ditunjuk untuk membayar pajak
a. Bank Persepsi
b. Kantor Pos dan Giro
4. Batas waktu pembayaran PPh Pasal 21 adalah paling lambat tanggal 10, bulan
berikutnya.
V.
V.
PM 7.5.14 L7
1. Sarana melapor dan mempertanggungjawabkan perhitungan pajak yang sebenarnya
terhutang.
b. Melaporkan pembayaran/pelunasan pajak
c. Melaporkan pembayaran pajak dari pemotong
3. Jenis-jenis SPT
a. SPT Masa yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak yang
terhutang dalam suatu masa pajak atau pada suatu saat.
b. SPT Tahunan yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak yang
terutang dalam suatu tahun pajak.
5. Batas waktu pelaporan SPT yaitu
a. Untuk SPT Masa selambat-lambatnya 20 hari setelah akhir masa pajak
b. Untuk SPT Tahunan selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun pajak.
V.
Uraian Singkat
1. Apa yang dimaksud dengan SPT
2. Sebutkan fungsi SPT?
3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis SPT?
4. Kapan batas waktu pelaporan SPT?
PM 7.5.14 L7
Jawab:
1. SPT yaitu surat yang oleh WP
melapor
dan
mempertanggungjawabkan
perhitungan
pajak
yang
sebenarnya terhutang.
b. Melaporkan pembayaran/pelunasan pajak
c. Melaporkan pembayaran pajak dari pemotong
3. Jenis-jenis SPT
a. SPT Masa yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak yang
terhutang dalam suatu masa pajak atau pada suatu saat.
b. SPT Tahunan yaitu surat yang oleh WP digunakan untuk memberitahukan pajak
yang terutang dalam suatu tahun pajak.
c.
4. Batas waktu pelaporan SPT yaitu
Untuk SPT Masa selambat-lambatnya 20 hari setelah akhir masa pajak
Untuk SPT Tahunan selambat-lambatnya 3 bulan setelah akhir tahun pajak.
NIP;196402031989032012
NIP;195710251984032003
PM 7.5.14 L7
Mata Pelajaran
Tingkat / Kelas
: II/XI
Semester
: 3 (TIGA)
Tahun Ajaran
: 2010/2011
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
I. INDIKATOR
1. Menyajikan SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi
II. TUJUAN
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pajak penghasilan WP Orang Pribadi
PM 7.5.14 L7
a. Dengan cara pembukuan
b. Dengan Norma Perhitungan
c. Dengan Tarif umum
d. Dengan Tarif Khusus
IV. METODE PEMBELAJARAN
1. Model: Direct Instruction
2. Metode: Ceramah, Tanya Jawab
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Ketigabelas
1. Kegiatan Awal
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Menggali sejauhmana pemahaman siswa tentang PPh WP Orang pribadi
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan pengertian WP Orang Pribadi
b. Guru menjelaskan cara menghitung PPh WP Orang Pribadi dengan cara pembukuan
dan Norma Perhitungan
c. Guru memberikan contoh soal yang sesuai
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan
VI. ALAT/BAHAN DAN SUMBER
1. Buku Modul Mengelola Administrasi Pajak 1, hal:72
I. VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan keempatbelas
1. Kegiatan Awal
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Menggali sejauhmana pemahaman siswa tentang PPh WP Orang pribadi
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan pengertian WP Orang Pribadi
b. Guru menjelaskan cara menghitung PPh WP Orang Pribadi dengan cara tarif umum dan
tarif khusus
PM 7.5.14 L7
c. Guru memberikan contoh soal yang sesuai
3. Kegiatan Akhir
a. Guru dan siswa membuat kesimpulan
VII. ALAT/BAHAN DAN SUMBER
1. Buku Modul Mengelola Administrasi Pajak 1, hal:72
Pertemuan kelimabelas
Evaluasi: Praktek
1. Tuan Redho adalah WP Pribadi yang memiliki pembukuan dengan penghasilan netto
per bulan sebesar Rp 11.000.000 dengan PTKP Rp 21.120.000,- Hitunglah besarnya
PPh yang harus dibayar oleh tuan Redho
Jawab:
Penghasilan pertahun diperkirakan:
12 x Rp 11.000.000,-
= Rp 132.000.000,-
PTKP
= Rp 21.120.000,-
PKP
= Rp 110.880.000,-
2.
Rp 12.882.000,-
Rp 1.750.000,-
Rp
20.000,-
Rp
5.000,-
Rp 1.775.000,-
PM 7.5.14 L7
2)
Iuran Pensiun
Rp 25.000,-
3)
Iuran THT
Rp 7.500,(Rp
121.250,-)
Rp 1.653.750,-
= Rp 19.845.000,-
PTKP:
1)
Diri WP
: Rp 15.840.000,-
2)
Istri
: Rp 1.320.000,-
3)
Anak (1)
: Rp 1.320.000,Rp 18.480.000,-
PKP Setahun
PPh Terutang 5% x Rp 1.365.000,- = Rp 204.750,-
Rp
1.365.000,-
PM 7.5.14 L7