EKSTERNAL AUDITOR
Orang yang independen yang ada di luar
perusahaan
Melayani pihak ketiga yang memerlukan
informasi keuangan yang dapat diandalkan
Fokus pada ketepatan atas kejadian di masa
lalu yang dinyatakan dalam laporan
keuangan
Sekali-sekali memperhatikan pencegahan
kecurangan namun akan memperhatikan
lebih apabila kecurangan tersebut sangat
berdampak pada laporan keuangan
Independen terhadap manajemen dan dewan
direksi
Internal audit adalah aktivitas independen yang dilakukan untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan
operasi organisasi dengan cara menerapkan pendekatan yang sistematis dan disiplin agar risiko yang dihadapi
perusahaan dapat diminimalisir sehingga tujuan lebih mudah tercapai.
Kontrol administrative adalah pengendalian yang dilakukan untuk menjamin bahwa seluruh kerangka control
dilaksanakan sepenuhnya dalam organisasi berdasarkan prosedur yang jelas yang bertujuan agar operasional
perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya sehingga tujuan perusahaan dapat lebih mudah tercapai
Kontrol akuntansi adalah pengendalian yang dilakukan agar proses akuntansi mulai dari transaksi terjadi,
pencatatan, pengelompokan, sampai dengan pelaporan dilakukan berdasarkan dengan standar yang berlaku
sehingga laporan keuuangan yang disajikan bersifat andal, akurat, dan jelas.
Kontrol preventif : yang diterapkan untuk mencegah hasil-hasil yang diharapkan sebelum terjadi
Detektif : dirancang untuk menemukan hasil-hasil yang tidak diharapkan pada saar terjadinya
Korektif : yang dirancang untuk memastikan bahwa tindakan korektif diambil untuk memperbaiki hal-hal
yang tidak diharapkan atau untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut tidak terulang
7 LANGKAH SURVEI
1) Studi awal
Penelaahan atas kertas kerja tahun sebelumnya, bagan organisasi, atau dokumen lain yang
mempermudah memahami subjek audit
2) Mendokumentasikan
Membuat daftar pengingat tugas, membuat kuesioner, dan diskusi dengan manajer klien, dsb
3) Bertemu klien
Mengatur jadwal pertemuan untuk mewawancarai klien agar memberi peluang kepada auditor untuk
memberikan penjelasan mengenai tujuan audit dan teknik/prosedur audit
4) Mendapatkan informasi/bukti
Mengumpukan bukti yang berhubungan dengan POAC yang dapat dijadikan dasar bagi auditor dalam
menentukan kesimpulannya
5) Mengamati
Observasi agar dapat menilai jalannya operasi perusahaan, mengevaluasi risiko dan menentukan
control terhadap risiko tersebut
6) Membuat flow chart
Memberikan gambran sistem sebab flow chart merupakan suatu proses dan digunakan untuk analisis
operasi yang kompleks
7) Melaporkan
Pelaporan ringkasan hasil survei kepada manajemen secara informal mengenai kondisi perusahaan
pada saat survey dilakukan.
Audit risk :
1. Inherent risk [risiko bawaan] adalah risiko yang mungkin timbul akibat karakter bawaan suatu
transaksi yang entah karena kompleksitas transaksi dan perhitungannya, aset yang rentan terhadap
pencurian, atau akses yang minim terhadap informasi yang sifatnya sangat rahasia, dan sebagainya.
Risiko ini dapat dikurangi dengan meningkatkan keahlian mengenai bidang yang diaudit.
2. Control risk [risiko pengendalian] adalah risiko yang bisa timbul akibta kelemahan sistem
pengendalian internal auditee yang bisa saja karena desain SPI nya yang kurang baik atau ketaatan
terhadap kebijakan yang rendah sehingga tidak dapat mencegah adanya salah saji dan kecurangan.
Risiko ini tidak dapat dikendalikan oleh auditor, melainkan oleh auditee dengan cara merancang ulang
SPI dan meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan operasional organisasi.
3. Detection risk [risiko deteksi] adalah risiko yang dihadapi auditor akibat tidak dapat mendeteksi salah
saji material karena auditor tidak memeriksa secara menyeluruh melainkan hanya sampling saja dan
sampling tersebut kurang bisa mewakili seluruh populasi, selain itu bisa juga karena kesalahan dalam
memilih prosedur dan kekeliruan dalam menerapkannya, serta menafsirkan hasil audit secara tidak
benar.