Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PRESENTASI KASUS

A. IDENTITAS
Nama
: Mustofa
Umur
: 65tahun
CM
: 607971
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Kaliasem
Agama
: Islam
Tanggal kunjungan : 21 Agustus 2014
B. ANAMNESIS
Keluhan utama
Muncul bintil dikepala dan dahi kanan terasa sakit, gatal,
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sakit pada kepala sejak 10 hari dan dahi kanan
bengkak sejak 3 hari yang lalu. Awal muncul
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah menderita keluhan serupa sebelumnya
Riwayat penyakit keluarga
Dikeluarga tidak ada yang menderita sakit serupa
C. Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan umum : Tampak kesakitan
Kesadaran
: Compos mentis
Nadi
: 92x/menit
Respirasi
: 24x/menit
Suhu
: 36,5oC
Tekanan darah : 150/80
Status dermatologi
Pada kepala dan dahi kanan tampak vesikel eritem, batas tegas, tepi tidak beraturan
ukuran lentikular, susunan bergerombol, distribusi sesuai dermatom disertai krusta
kekuningan.

Laboratorium
Jenis
Pemeriksaan
Hemoglobin
Leukosit
Eosinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit

Hasil
15,8
6,1
L 0,70
0,30
53,20
30,50
H 14,10
49
5,2
178

Satuan
g/dl
10^3/ul
%
%
%
%
%
%
10^4/ul
10^3/ul

Nilai rujukan
13,2 17,3
3,8 10,6
2,00 4,00
01
50 70
25 40
28
40 - 52
4,40 5,90
150 400

MCV
MCH
MCHC

94
31
33

Fl
Pg
g/dl

80 100
26 34
32 - 36

Follow Up
Tanggal
21/08/2014

Follow Up
Terapi
Kepala dan dahi kanan terasa nyeri, Inj Cefotaxime 2x1gr

TD 150/80

panas dan gatal, pusing, sulit tidur.

Betadine kompres 2x1

N : 92x/menit

Status Dermatologi

Salep Cendo Hervis

t 36,5oC

Pada kepala dan dahi kanan tampak 4x1


vesikel eritem, batas tegas, tepi tidak

Acyclovir 400mg 4x2

beraturan ukuran lentikular, susunan


Analsik 3x1

bergerombol,

distribusi

sesuai

dermatom

disertai

krusta Nepatic 2x1

22/08/2014

kekuningan.
Kepala dan dahi kanan terasa nyeri, Inj Cefotaxime 2x1gr

TD 140/80

panas dan gatal, pusing, sulit tidur.

Betadine kompres 2x1

N : 88x/menit

Status Dermatologi

Salep Cendo Hervis

T 36oC

Pada kepala dan dahi kanan tampak 4x1


vesikel dan bula diatas daerah yang Acyclovir 400mg 4x2
eritem,
bervariasi

batas

tegas

,susunan

ukuran Analsik 3x1

bergerombol, Nepatic 2x1

distribusi sesuai dermatom disertai Arprazolam 1x1


krusta

kekuningan

dan

erosi

23/08/2014

dipermukaannya
Kepala dan dahi kanan terasa nyeri, Inj Cefotaxime 2x1gr

TD 130/80

panas dan gatal, pusing, sulit tidur.

Betadine kompres 2x1

N : 88x/menit

Status Dermatologi

Salep Cendo Hervis

T 36oC

Pada kepala dan dahi kanan tampak 4x1

vesikel dan bula diatas daerah yang Acyclovir 400mg 4x2


eritem,
bervariasi

batas

tegas

,susunan

ukuran Analsik 3x1

bergerombol, Nepatic 2x1

distribusi sesuai dermatom disertai Arprazolam 1x1


krusta

kekuningan

dan

erosi

24/08/2014

dipermukaannya
Kepala dan dahi kanan terasa nyeri, Inj Cefotaxime 2x1gr

TD 150/80

panas dan gatal, pusing, sulit tidur.

Betadine kompres 2x1

N : 88x/menit

Status Dermatologi

Salep Cendo Hervis

T 36oC

Pada kepala dan dahi kanan tampak 4x1


vesikel dan bula diatas daerah yang Acyclovir 400mg 4x2
eritem,
bervariasi

batas

tegas

,susunan

ukuran Analsik 3x1

bergerombol, Nepatic 2x1

distribusi sesuai dermatom disertai Arprazolam 1x1


krusta

kekuningan

dan

erosi

25/08/2014

dipermukaannya
Kepala dan dahi kanan terasa nyeri, Inj Cefotaxime 2x1gr

TD 150/80

panas dan gatal, pusing, sulit tidur.

Betadine kompres 2x1

N : 88x/menit

Status Dermatologi

Salep Cendo Hervis

T 36oC

Pada kepala dan dahi kanan tampak 4x1


vesikel dan bula diatas daerah yang Acyclovir 400mg 4x2
eritem,
bervariasi

batas

tegas

,susunan

ukuran Analsik 3x1

bergerombol, Nepatic 2x1

distribusi sesuai dermatom disertai Arprazolam 1x1


krusta

kekuningan

dipermukaannya

dan

erosi

25/08/2014

Kepala dan dahi kanan terasa nyeri, Inj Cefotaxime 2x1gr

TD 150/80

panas dan gatal, pusing, sulit tidur.

Betadine kompres 2x1

N : 88x/menit

Status Dermatologi

Salep Cendo Hervis

T 36oC

Pada kepala dan dahi kanan tampak 4x1


vesikel dan bula diatas daerah yang Acyclovir 400mg 4x2
eritem,
bervariasi

batas

tegas

,susunan

ukuran Analsik 3x1

bergerombol, Nepatic 2x1

distribusi sesuai dermatom disertai Arprazolam 1x1


krusta

kekuningan

dipermukaannya
D. Diagnosis Banding
Herpes Zoster Oftalmikus
Herpes Simplek
Impertigo vesikobulosa
E. Diagnosis Kerja
Herpes Zoster Oftalmikus
F. Terapi
Inj Cefotaxime 2x1gr
Betadine kompres 2x1
Salep Cendo Hervis 4x1
Acyclovir 400mg 4x2
Analsik 3x1
Nepatic 2x1
Arprazolam 1x1

dan

erosi

BAB II
PEMBAHASAN

Diagnosis pada pasien diatas adalah herpes zoster oftalmikus. Diagnosis tersebut
ditegakan berdasarkan anamnesis gejal awal
Herpes zoster oftalmikus adalah infeksi virus herpes zoster yang menyerang bagian
ganglion gasseri yang menerima serabut saraf dari cabang oftalmikus saraf trigeminus (N.V)
yang ditandai dengan erupsi herpetik unilateral pada kulit. Herpes Zoster Oftalmikus
merupakan hasil reaktivasi dari Varisela Zoster Virus pada Nervus Trigeminal (N.V). Semua
cabang dari nervus tersebut bisa terpengaruh, dan cabang frontal divisi pertama N.V
merupakan yang paling umum terlibat. Cabang ini menginervasi hampir semua struktur
okular dan periokular.
Herpes zoster oftalmik merupakan bentuk manifestasi lanjut setelah serangan
varicella.Virus ini dapat menyerang saraf cranial V pada nervus trigeminus, bila yang
terserang antara pons dan ganglion gasseri, maka akan terjadi gangguan pada ketiga cabang
nervus V (cabang oftalmik, maksilar, mandibular) akan tetapi yang biasa terkena adalah

ganglion gasseri dan yang terganggu adalah cabang oftalmik. Bila cabang oftalmik yang
terkena, maka terjadi pembengkakan kulit di daerah dahi, alis, dan kelopak mata disertai
kemerahan yang dapat disertai vesikel, dapat mengalami supurasi, yang bila pecah akan
menimbulkan sikatriks.
Virus herpes zoster bisa dorman atau menetap (laten) pada ganglion N.V dan
reaktivasinya didahului oleh gejala prodormal selama 1-4 hari seperti demam, malaise, sakit
kepala dan nyeri pada daerah saraf yang terkena tapi sebelumnya terbentuk lesi kulit. Kulit
kelopak mata hal ini ditandai dengan adanya pembengkakan kelopak mata, berwarna maerah,
dan akhirnya timbul radang kelopak,yang disebut blefaritis, dan bisa timbul ptosis.
Kebanyakan pasien akan memiliki lesi vesikuler pada kelopak mata, ptosis, disertai
edemadan inflamasi. Lesi pada palpebra mirip lesi kulit di tempat lain, umumnya berbentuk
vesikel, kemudian menjadi pustule lalu pecah menjadi krusta. Jika krusta lepas akan
meninggalkan jaringan sikatrik
Manifestasi herpes zoster oftalmikus antara lain sakit mata, mata merah, penurunan
visus dan mata berair. Penegakan diagnosis sebagian besar dilihat dari manifestasi nyeri dan
gambaran ruam dermatom serta adanya riwayat menderita cacar air. Penatalaksanaan infeksi
akut herpes zoster oftalmikus yaitu antivirus, kortikosteroid sistemik, antidepresan, dan
analgesic yang adekuat. Jika terjadi komplikasi mata seperti keratitis, iritis dan iridosiklitis
dapat diberikan steroid topical dan siklopegik. Pengobatan akan optimal bila dimulai dalam
72 jam dari onset ruam kulit.
Sebagian besar kasus herpes zoster dapat didiagnosis dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik, sebagian besar dilihat dari adanya riwayat menderita cacar air, manifestasi nyeri dan
gambaran ruam kulit seperti vesikel dengan karakteristik distribusi sesuai dermatom. Jika
gambaran lesi kulit tidak begitu jelas maka dibutuhkan pemeriksaan penunjang laboratorium.
Cara terbaru dalam mendiagnosis herpes zoster adalah dengan tes DFA (Direct
Immunofluorence with Fluorescein-tagged Antibody) dan PCR, terbukti lebih efektif karena
dapat mendeteksi varicella-zoster virus DNA yang terdapat dalam cairan vesikel dan juga
spesifik dalam membedakan infeksi akibat VZV dengan HSV. Tes bisa dilanjutkan dengan
kultur virus namun sensitifitasnya rendah. Pemeriksaan lain yaitu direct immunofluorescence
assay.
Pada pasien ini diberikan antibiotik cefotaxime, antiseptik kompres, acyclovir tablet
dan topikal, analgetik dan golongan obat gabapentin yaitu nepatic. Pemberian antibiotik
diindikasikan untuk mencegah adanya infeksi sekunder. Unyuk lesi diberikan antiseptik
kompres. Pemberian Acyclovir, terutama dalam 3 hari setelah gejala muncul, dapat

mengurangi nyeri pada herpes zosteroftalmikus. Onset Acyclovir dalam 72 jam pertama
menunjukkan mampu mempercepat penyembuhan lesi kulit, menekan jumlah virus, dan
mengurangi kemungkinan terjadinya dendritis, stromalkeratitis, serta uveitis anterior.
Analgetik oral dan golongan gabapentin diberikan untuk mengurangi nyeri dan mencegah
komplikasi neuralgia post herpetik.
Prognosis umumnya baik, pada herpes zoster oftalmikus prognosis bergantung pada
tindakan perawatan secara dini. Prognosis dari segi visus penderita baik karena asiklovir
dapat mencegah penyakit-penyaki tmata yang menurunkan visus. Kesembuhan penyakit ini
umunya baikpada dewasa dan anak-anak dengan perawatan secara dini. Prognosis ke arah
fungsi vital diperkirakan ke arah baik dengan pencegahan paralisis motorik dan menghindari
komplikasi ke mata sampai kehilangan penglihatan. Prognosis kosmetikam pada mata
penderita tersebut baik karena bengkak dan merah pada mata dapat hilang.Pada kulit dapat
menimbulkan makula hiperpigmentasi atau sikatrik.

Anda mungkin juga menyukai