ANALISIS DAN KAJIAN RANTAI PASOK AGRIBISNIS AYAM PEDAGING DENGAN DEA
(DATA ENVELOPMENT ANALYSIS)
Wahyu Eko Cahyono, I G A Sri Devianti
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas WR. Supratman
Jalan Arif Rahman Hakim No 14 Surabaya
email : wcrajendra5@gmail
ABSTRAK
Protein hewani mempunyai keunggulan dibanding protein nabati, yaitu kelebihan (lebih lengkap) asam amino
esensialnya. Protein hewani mempunyai kualitas penting dalam membangun pertumbuhan dan kecerdasan manusia.
Namun perkembangan pasar dan harga produk perunggasan untuk komoditas ayam ras, baik pedaging maupun
petelur sangat berpluktuatif tergantung dari ketersediaan pasok input dan output. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
memetakan rantai pasok agribisnis ayam pedaging dengan pendekatan analisa rantai nilai (value chain) sehingga mampu
memahami kondisi rantai pasok yang digambarkan dalam Big Picture Mapping. Dan dapat menentukan kinerja dari ratai
pasokaribisnis ayam pedaging.
Dari hasil penelitian ini dapat di ketahui bahwa ratai pasok yang ada di lanpangan sudah sangat efisien, hal ini dapat di
lihat dari perhitungan data evelopmen analysis menunjukkan angka 1 ini berarti rantai pasok efisien
Kata kunci : Ayam ras,efisien, kinerja, rantai pasok
PENDAHULUAN
Globalisasi di berbagai sektor ekonomi dan
bisnis saat ini berdampak pada kemampuan bersaing dari produk-produk agribisnis, baik dalam
merebut pasar domestik maupun dalam menghadapi
semakin ketatnya pasar ekspor. Salah satu agribisnis yang memiliki nilai strategis khususnya
industri yang memiliki komponen lengkap dari
sektor hulu sampai ke hilir. Saat ini diperkirakan
terdapat sekitar 2 juta tenaga kerja yang dapat
diserap oleh industri perunggasan, disamping
mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi 80
ribu peternak yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sumbangan produk domestik bruto (PDB) sub
sektor peternakan terhadap pertanian adalah sebesar
12% (atas dasar harga berlaku), sedangkan untuk
sektor pertanian terhadap PDB nasional adalah 17%
pada tahun 2004. Hal ini menunjukkan bahwa
peran sub sektor peternakan terhadap pembangunan
pertanian cukup signifikan, dimana industri perunggasan merupakan pemicu utama perkembangan
usaha di sub sektor peternakan.
Agroindustri merupakan suatu organisasi yang
menghubungkan antara pemasok (supplier) dengan
konsumen, berfungsi untuk mengintegrasikan agar
kedua lembaga tersebut sinergis dan dapat menjamin ketepatan dalam distribusi produk. Hubungan
antara pemasok, agroindustri dan retailer membentuk suatu rantai pasokan.
Dalam rantai pasokan, keuntungan yang diterima oleh tiap anggota berbeda-beda. Walapun
demikian,seharusnya pembagian keuntungan merata agar selalu tercipta hubungan yang saling
menguntungkan. Untuk itu diperlukan adanya suatu
193
Jumlah
Ayam
Jumlah
TK
Harga
DOC
1
2
3
4
5
6
15000
16000
31000
17000
20000
22000
2
3
6
3
4
4
6000
6000
6000
6000
6000
6000
Harga
daging
ayam
/kg
17500
17500
17500
17500
17500
17500
7
8
9
10
23000
20000
20000
21000
4
4
4
4
6000
6000
6000
6000
17500
17500
17500
17500
6800
6800
6800
6800
Harga
pakan
/kg
6800
6800
6800
6800
6800
6800
194
Industri yang berperan disini adalah industri-industri yang berperan dalam mensuplai baik
DOC,
pakan, vaksin, obat dan beberapa
peralatan pe-ternakan.
b. Peternak
Peternak disini dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu
peternak mandiri dan peternak mitra. Peternak
mandiri adalah peternak yang membiayai dan
mengelola sendiri seluruh kebutuhan yang diperlukan selama proses penggemukan berlangsung. Sedangkan peternak mitra adalah peternak yang telah terikat kerjasama dengan
beberapa industri pensuplai pakan, DOC dan
obat. Sehingga peternak mandiri ini hanya
menyiapkan kandang, tenaga kerja dan peralatan
peternakan, kerena semua kebutuhan DOC,
pakan dan obat serta vaksin sudah disediakan
oleh industri yang bermitra.
Perhitungan Nilai Tambah
Analysis nilai tambah digunakan untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang terdapat pada
ayam pedaging. Dari 6 peternak Mitra dan 4 peternak Mandiri diperoleh hasil rata-rata perhitungan
biaya. Dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Analisa Nilai Tambah Pada Tiap Anggota Rantai
Pasok Ayam Ras Pedaging
Nilai
Variabel
Peternk
mandiri
Peternak
Mitra
Pengepul
20500
19000
1750
3450
2. Input (Kg)
758.5
703
750
1000
10
4. Faktor Konversi
27.027
27.027
2.3
3.5
5. Koefisien TK (HOK)
0.0079
0.0057
0.0133
0.008
17500
17500
17500
27000
7. Upah TK L (Rp/HOK)
300
300
300
1000
26400
26400
4000
22500
Pengolahan
Sosis
Analisa DEA
Analisa DEA ini di gunakan untuk mengetahui efisienti tiap rantai pasok dapat di lihat pada tabel
berikut :
Constraints Peternak Mandiri
1225
1225
500
8000
472973
472973
40833
93150
445348
445348
36333
62650
94.00
94.16
88.98
67.26
b. Pangsa TK (%)
0.000532
0.000384
0.010982
0.012769
445345
445346
36329
62642
100.00
100.00
99.99
99.99
Input
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Output
Profit
Reverence
Set
44700
79300
28
4211.5
386.76
DMU under
evaluation
20500
26400
6
758.5
99.73
Jumlah
Efficiency
1
446572.5
446573
36833
70650
0.000531
0.000383
0.010833
0.011323
0.00274
0.00274
0.01357
0.11323
99.73
99.73
98.63
88.67
Input
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Output
Profit
Jumlah
Reverence
Set
44700
79300
28
4211.5
386.76
4
DMU under
evaluation
19000
26400
4
703
99.73
1
DMU under
evaluation
3450
22500
8
Efficiency
1
Constraints Pengepul
Input
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Reverence
Set
44700
79300
28
Efficiency
1
195
Output
Profit
Jumlah
4211.5
386.76
1750
98.63
DMU under
evaluation
3450
22500
8
1000
88.67
1
Input
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Output
Profit
Jumlah
Reverenc
e Set
44700
79300
28
4211.5
386.76
4
Eficiency
1
KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian ini dapat menetapkan rantai
pasok agribisnis ayam pedaging dengan pendekatan analisa rantai nilai yang dibuktikan
dengan gambar dari Big Picture Mapping.
2. Dari hasil big picture mapping dapat diketahui
anggota-anggota dari rantai nilai. Diantaranya
ada beberapa industri sebagai pemasok bahan
baku (DOC, Pakan, Obat dan Vaksin, serta peralatan ternak), para peternak, pengepul, prosesor
mitra, pedagang pengecer dan pedagang di pasar
tradisional.
3. Dari hasil analysis nilai tambah tiap anggota
rantai pasok menggunakan metode Hayami,
diketahui bahwa pada peternak mitra mempunyai persentase keuntungan sebesar 100%,
peternak Mandiri mempunyai persentase keuntungan sebesar 100%, pengepul mempunyai
persentase keuntungan sebesar 99,99% dan
prosesor pengolah sosis mempunyai persentase
keuntungan sebesar 99,99%.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis
sampaikan kepada DIKTI yang telah mendanai
penelitianpenelitian dosen pemula di kabupaten
Kediri
DAFTAR PUSTAKA
Bair J. And G. Gereffi, 2001, Local Clusters in
Global Chains: The Causes and Consequences of Export Dynamism in Torreons
Blue Jeans Industry, Yale University, New
Haven, CT USA and Duke University,
Durham, NC, USA.
Bernstein, M, 2005, Price is Just One Component
in Alcos Global Value Chain, World Trade,
August, 2005.
Copra, S. and Meindl, P., 2007, Supply Chain
Management; Strategy, Planning, & Operations, Third Edition, Pearson Education, New
Jersey.
Daryanto, A., 2008, Contract Farming Sebagai
Sumber Pertumbuhan Baru dalam Bidang
Peternakan, Direktur Program Pascasarjana
196
197