PENDAHULUAN
Latar belakang.-- Peternakan di Nusa
Tenggara Timur merupakan peternakan
range based ration. atau ternak memenuhi
kebutuhan makanannya dengan merumput
pada padang rumput alam. Pola peternakan
demikian lebih dikenal dengan istilah
extensif traditional atau pola peternakan
dengan pemeliharaan dan pengawasan yang
minim. Akan tetapi istilah terakhir
mempunyai pengertian yang lebih luas
karena istilah itu menyangkut semua segi
pemeliharaan dan pengawasan. misalnya
tentang perkandangan, perkembangbiakan,
pengontrolan penyakit, dan pemberian
makanan, sedangkan istilah range based
188
HASIL PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Lokasi dan waktu penelitian.-- Penelitian
ini dilakukan di Desa Babau, Kecamatan
Kupang Timur, Kabupaten Kupang
Pemilihan daerah sampel ini berdasarkan
pertimbangan;
189
d. Iklim
Kabupaten Kupang termasuk salah satu
wilayah yang kurang subur di propinsi Nusa
Tenggara Timur. Musim hujan hanya
berlangsung 4 bulan dan musim kemarau
berlangsung 8 bulan dengan rata-rata curah
hujan 1069 mm/tahun (anonymous, 1981).
Bila dilihat jumlah curah hujannya, daerah
ini rata-rata curah hujannya cukup banyak,
namun
singkatnya
musim
hujan
menyebabkan produksi tanaman makanan
ternak menjadi rendah. Keadaan ini
menggambarkan bahwa kontinuitas hijauan
makanan ternak khususnya rumput alam
tidak
akan
terjamin
ketersediannya
sepanjang tahun.
e. Topografi
Kabupaten Kupang dengan luas seluruhnya
sebesar 4161,013 km2 merupakan dataran
luas dan berbukit-bukit berlereng-lereng
serta dataran rendah. Di daerah berbukitbukit dan berlereng-lereng terdiri dari tanah
yang berbatu-batu, sehingga tidak di
gunakan sebagai daerah pertanian. Pada
dataran rendah tumbung pohon gawang
(coripha gebanga) yang di selingi oleh
berbagai jenis pohon terutama kabesak.
Kabupaten Kupang termasuk daerah savana
di mana sebagian besar daerah terdiri dari
padang rumput yang diselingi dengan hutan
belukar seperti pohon kayu putih
(eucaliptus platyphila), pohon kabesak
(acasia leucopholoa) serta berjenis pohon
lainnya yang berfungsi sebagai pelindung
bagi ternak juga digunakan sebagai
makanan ternak pada musim kemarau di
mana terjadi kekurangan makanan.
f. Vegetasi
Hampir seluruh wilayah Kabupaten Kupang
ditutupi padang rumput dimana yang
mendominasi adalah andropogon Sp.
Dengan diselingi oleh pohon cemara
(casuarina
junghunnuana),
lamtoro
(leucaena leucosephala), lontar (borassus
flabelifer), gewang (corypha utan),cendana
(santalum album. linn), lantana (lantana
cumara), dan sebagainya. Dari berbagai
jenis tanaman ini terdapat lamtoro dan
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan kabupaten kupang
pada umumnya sudah mulai maju,
walaupun
kebanyakan
dari
penduduknya masih memiliki tingkat
pendidikan dasar. Lembaga-lembaga
pendidikan yang ada di daerah ini
adalah sebagai berikut:
-Sekolah dasar sebanyak 407 sekolah
dengan jumlah murid sebanyak 70.308
orang.
-Sekolah lanjutan tingkat pertama
sebanyak 55 sekolah dengan jumlah
murid sebanyak 15.882 orang.
-Sekolah lanjut tingkat atas sebanyak 24
sekolah dengan jumlah murid sebanyak
9.035 orang.
-Perguruan tinggi sebanyak 6 sekolah
dengan jumlah mahasiswa sebanyak
7.350 orang. (anonymous, 1984).dengan
tingkat pendidikan yang lebih maju,
diharapkan dengan tingkat pengetahuan
190
742
c. Mata pencaharian
Secara umum dapat digambarkan bahwa
mayasrakat yang bertempat tinggal di daeah 3. Pola Penggunaan Tanah
ibukota kabupaten dan daerah-daeah
Luas dan pola penggunaan tanah
sekitarnya, mempunyai pekerjaan sebagai
Kabupaten Kupang dapat dilihat pada
pegawi negeri atau swasta, pedagang dan
tabel 2.
buruh. Bagi masyarakat yang hidup di
daerah pedesaan kebanyakan mempunyai
Tabel 2. Luas dan pola penggunaan
pekerjaan sebagai petani peternak. Oleh
tanah di daerah tinggkat II kabupaten
karena ada sebagian masyarakat yang
kupang.
pekerjaannya bertani dan beternak maka
masalah budidya tanaman makanan ternak
Pola penggunaan tanah
Luas (km2)
khususnya jenis unggul adalah sangat
Sawah
155.3325
memungkinkan. Pembudidayaan tanaman
makanan ternak yang mana akan menjamin
Ladang
216.6090
kontinuitas hijauan makanan ternak akan
Kebun
6.6900
berhasil bila diawali dengan kegiatanKebun campuran
346.1200
kegiatan penyuluhan-penyuluhan yang
terarah kepada petani peternak.
Peternakan
159.4080
3. Keadaan Peternakaan
Pada tabel 1 dapat dilihat jenis dan jumlah
serta perkembangan ternak di kabupaten
kupang.
Dari tabel 1, khusus untuk ternak besar dan
ternak kecil serta babi pada umumnya
populasinya bertambah. Dengan melihat
jumlah ternak herbivora yang cukup besar
maka jelaslah bahwa kebutuhan hijauan
makanan ternak cukup besar pula.
Kebutuhan ini kemungkinan hanya dapat
terpenuhi pada musim hujan sedang pada
musim kemarau selalu kekurangan.
Perkebunan
1.736.3235
Kehutanan
1.429.9500
Pekarangan
Jumlah
110.5800
4.161.0130
Sumber: kantor
Kupang, 1981
pemda
Kabupaten
193
8
7
6
5
4
3
2
1
0
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R., S. Susetyo, B. Soewardi, A.
Sofyan, L. and A. Parakkasi, 1974.
Seminar on research and animal
production development in Indonesia,
Bogor.
Anonym. 1980.
The New Book of
Knowledge. C3. Groiler Incarparated
Dunbury, Coun. USA. Hal 345 347.
--------. 1984. Nusa Tenggara Timur Dalam
Angka 1982 Kantor Statistik Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Bonnemaison. 1961. Report to the
Governmentof Indonesia on Grassland
and Fodder Development. ETAP
Report no. 1448. FAO.
Brown, D. 1954. Methods of Surveing and
Mensuring Vegetation.
Bulletin
No.43. Comn. Bureau of Pasture and
Field Crops. Hurley. Berksh., England.
195
LAMPIRAN 1.
RERATA PRODUKSI HIJAUAN RUMPUT (Ka = 78%) PADA MUSIM HUJAN DAN
MUSIM KEMARAU.
Produksi (Kg/Ha)
No.
Desa
Musim Hujan
Musim Kemarau
1.
Babau
15437.2
3085.0
2.
Nulle
8129.2
1956.0
196