Anda di halaman 1dari 5

PENUAAN KARDIOVASKULAR

Dengan bertambahnya umur


seseorang, proses menua yang
terjadi sepanjang hidup manusia
akan tetap berlangsung. Seluruh
organ beserta fungsinya, termasuk
pembuluh darah, juga mengalami
proses menua. Penuaan organ
ditandai dengan berbagai perubahan
struktur maupun fungsi

Perubahan Struktural
Perubahan struktural sistem kardiovaskular adalah perubahan yang
terjadi dalam struktur anatomis sistem kardiovaskular. Ukuran jantung
setiap orang tetap proporsional dengan berat badan dan ukuran ruang
jantung tidak berubah dengan terjadinya penuaan.
Jantung kiri mengalami pengecilan sebagai respon terhadap rendahnya
beban kerja yang dibutuhkan pada lansia yang kurang aktif . Ketebalan
dinding ventrikel kiri meningkat karena adanya peningkatan densitas
kolagen dan hilangnya fungsi serat-serat elastis. Hal ini menyebabkan
kemampuan jantung untuk distensi berkurang dengan kekuatan kontraktil
yang kurang efektif.
Area permukaan di dalam jantung yang telah dilewati aliran darah dengan
tekanan tinggi (katup aorta dan katup mitral) mengalami penebalan dan
terbentuk penonjolan sepanjang garis katup. Bagian dasar pangkal aorta
yang kaku menghalangi pembukaan katup secara lengkap sehingga
menyebabkan obstruksi parsial aliran darah selama denyut sistole.
Pengosongan ventrikel yang tidak sempurna dapat terjadi selama waktu
peningkatan denyut jantung dan gangguan pada arteri koroner dan
sirkulasi sistemik.

Jumlah jaringan fibrosa dan jaringan ikat meningkat yang


mempengaruhi konduksi sistem jantung. Jumlah total sel-sel
pacemaker mengalami penurunan dan hanya sekitar 10% dari
jumlah saat usia dewasa muda. Peningkatan jaringan ikat pada
nodus SA, AV, dan cabang-cabang berkas. Berkas His kehilangan
serat konduksi yang membawa impuls ke ventrikel. Penebalan
pada jaring elastis dan retikuler dengan infiltrasi lemak terjadi
pada daerah nodus sinoatrial (SA).
Sistem aorta dan arteri perifer menjadi kaku dan tidak lurus akibat
peningkatan serat kolagen dan hilangnya serat elastis dalam
lapisan medial arteri. Lapisan intima arteri menebal dengan
peningkatan deposit kalsium. Aorta dan arteri besar lain
mengalami dilatasi secara progresif untuk menerima lebih banyak
volume darah. Vena menjadi meregang dan katup-katup vena
mengalami penurunan atau tidak mampu menutup sempurna.

Perubahan Fisiologis
Perubahan fisiologis sistem kardiovaskular pada lansia sangat
berkaitan perubahan struktural sistem kardiovaskular itu sendiri.
Curah jantung dan denyut jantung pada saat beristirahat tetap stabil
atau sedikit menurun seiring bertambahnya usia.
Penurunan kontraktil miokardium menyebabkan penurunan curah
jantung. Peningkatan waktu dan tekanan diastolik diperlukan untuk
mempertahankan preload yang adekuat karena miokardium
mengalami penebalan sehingga sulit diregangkan, kontraktilitas
menurun, dan katup-katup lebih kaku. Jantung lebih bergantung pada
kontraksi atrium atau volume darah pada ventrikel.
Kadar katekolamin yang berpengaruh terhadap denyut jantung pada
lansia tidak mengalami penurunan, namun respon terhadap mediator
kimia ini menumpul. Prinsip mekanisme yang digunakan jantung
untuk meningkatkan curah jantung pada lansia yaitu dengan
meningkatkan volume akhir diastolik yang meningkatkan volume
sekuncup (Hukum Starling). Mekanisme ini dapat gagal jika waktu
pengisian diastolik atau ventrikel menjadi terlalu distensi .

Irama jantung yang tidak sesuai dan koordinasi aktivitas listrik


yang mengendalikan siklus kardial menjadi disritmik dan tidak
terkoordinasi. Kehilangan pacemaker dan infiltrasi lemak ke
dalam jaringan konduktif menghasilkan disritmia atrial dan
ventrikular. Tekanan sistolik pada lansia meningkat dan tekanan
diastolik tidak berubah atau menurun. Baroreseptor yang terlatak
di sinus aorta dan sinus karotis menjadi tumpul dan kurang
sensitif yang dapat menyebabkan masalah yang berhubungan
dengan hipotensi ortostatik .
Aliran darah pada lansia lambat, yang berpengaruh terhadap
lama penyembuhan luka dan berdampak pada metabolisme dan
distribusi obat. Terjadi peningkatan resistensi pembuluh darah
perifer, yang berarti bahwa darah pada bagian perifer dari tubuh
(jari tangan dan kaki) sulit kembali ke jantung dan paru-paru
untuk reoksigenasi dan resirkulasi.

Anda mungkin juga menyukai