PENDAHULUAN
Penyakit TB
masih
setelah
Immunodeficiency
Virus
(HIV).
urutan
100.000
penduduk,
sebesar
100.000 penduduk.
27
kasus
per
sebesar 86%.3
Berdasarkan
hasil
Laporan
menduduki
kasus
Human
karena TB paru.
dengan kesembuhan
terdapat
di
Kecamatan
urutan
ketujuh
yang
tertinggi
di
Kecamatan
Wulanggitang.4
Fatimah
Kabupaten
Beberapa
penelitian
telah
bahwa
tahun
Cilacap
2008
di
menunjukkan
pencahayaan,
kelembaban,
Utara
menyatakan
bahwa
ada
ditemukan
yang
kontak
kebiasaan
dahak
penelitian
meliputi
riwayat
membuang
Helper
Manulu
dan
bahwa
kejadian
Tangerang
pengetahuan,
tentang
Pengetahuan
Sikap
Masyarakat
Aspek
dan
Perilaku
kaitannya
Penyakit
dengan
Tuberkulosis
menyimpulkan
sikap,
hunian,
Sedangkan
jenis
lantai,
kelembaban,
TB
wilayah
dimana
sikap
kepadatan
Paru.
pengaruh
dan
paru
bahwa
TB
ada
sikap
yang
kerja
Puskesmas
semuanya
pengobatan TB paru.6
pada
suhu
berada
udara
dekat
Oka
yang
dengan
tinggi.
dalam
rumah
masih
kurang
perkembangan
Mycobacterium
bakteri
tuberculosis
memiliki
lantai
yang
yang
sebagian
juga
adanya
riwayat
kontak
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan
merupakan
buruk
seperti
kebiasaan
analitik
study).12
(casecontrol
kriteria
pemilihan
subjek
yang
diperlukan
terpenuhi.12
Kriteria Inklusi dalam penelitian
penelitian
tinggal
di
Kabupaten
tidak
persetujuan
yang
telah
kontrol
(a)
Subjek
TB ekstra paru.
Pengumpulan
data
dilakukan
menggunakam
kelompok
kasus.
(e)
telah
surat
persetujuan
disediakan
dengan
primer
tidaknya
kelembaban
ventilasi/jendela,
rumah
secara
fisik,
(informed
2.
Dataran rendah
Kasus
Kontrol
N
%
N
%
Dataran tinggi
Kasus
Kontrol
N
%
N
%
Jenis Kelamin
Lakilaki
29
70,7
29
70,7
22
59,5
22
59,5
Perempuan
12
29,3
12
29,3
15
39,4
15
39,4
Kelompok Usia
1526
2738
9
14
22,0
34,1
10
13
24,4
31,7
0
8
0,0
21,6
0
12
0,0
32,4
18
43,9
18
43,9
29
78,4
25
67,6
15
36,6
19,5
31
83,8
23
62,2
26
63,4
33
80,5
16,2
14
37,8
17,7
13
31,7
8,1
12
32,4
34
82,9
28
68,3
34
91,9
25
67,6
Faktor risiko
3950
3.
Tingkat Pendididkan
Rendah (Tidak Sekolah, Tidak
Tamat SD, dan Tamat SD)
4.
Kasus Kontrol
Analisis Univariat
Kasus Kontrol
Dataran Rendah
Dataran Tinggi
OR
CI 95%
p
Keterangan
OR
CI 95%
p
Kebiasaan Merokok
3,485
1,380<OR<8,798
0,007
Bermakna
3,102
1,189<OR<8,095
0,019
Status
Gizi Bivariat dengan
3,041 Uji 1,230<OR<7,515
0,015
1,544
Tabel 2. Rangkuman Hasil
Analisis
Chi-Square Faktor Risiko
KejadianBermakna
TB Paru Di Dataran
Rendah0,617<OR<3,863
dan Dataran Tinggi0,352
Kelembaban
3,071
1,174<OR<8,028
0,020
Bermakna
1,841
0,692<OR<4,897
0,219
Pencahayaan
2,783
1,062<OR<7,289
0,034
Bermakna
0,646
0,257<OR<1,621
0,351
Tingkat Pendididkan 2,380
0,875<OR<6,470
0,085
Tidak bermakna 3,145
1,049<OR<9,429
0,036
Pekerjaan
0,443
0,156<OR<1,262
0,123
Tidak bermakna 0,184
0,047<OR<0,721
0,009
No
Faktor risiko
Jenis Kelamin
Kepadatan Penghuni
Rumah
Suhu Ruangan
Luas Ventilasi
Rumah
Jenis Lantai Rumah
Kontak Serumah
Kebiasaan Menutup
Mulut Saat Batuk
Kebiasaan
Membuang Dahak
10.
11.
12.
13.
14.
1,000
0,386<OR<2,589
1,000
0,647
0,258<OR<1,622
0,352
1,439
0,546<OR<3,796
1,243
1,285
2,608
1,000
0,395<OR<2,530
1,000
Tidak bermakna
1,124
0,436<OR<2,897
0,809
0,461
Tidak bermakna
1,493
0,427<OR<5,218
0,528
0,498<OR<3,101
0,641
Tidak bermakna
1,117
0,444<OR<2,815
0,814
0,319<OR<5,171
0,624<OR<10,891
1,000*
0,177
Tidak bermakna
Tidak bermakna
1,280
0,523
0,482<OR<3,398
0,168<OR<1,628
0,619
0,259
T
T
1,000
0,060<OR<16,548
1,000*
Tidak bermakna
0,471
0,368<OR<0,604
0,115*
constant*
Tidak bermakna
0,486
0,383<OR<0,616
0,493*
Tidak bermakna
p value
OR
95% CI
1.
Status Gizi
1,084
0,045
2,956
1,0248.533
2.
Kelembaban
2,066
0,002
7,890
1,40815,476
3.
Pencahayaan
1,541
0,012
4,669
0,6515,855
4.
Kebiasaan merokok
1,916
0,001
6,796
2,08522,151
Constant
2,494
0,000
0,083
Dataran Tinggi
No.
Variabel
p value
OR
95% CI
1.
Tingkat pendidikan
1,348
0,024
3,850
1,19812,368
2.
Pekerjaan
1,551
0,046
0,212
0,0460,974
Kebiasaan merokok
0,669
0,233
1,952
0,6515,855
0,995
0,089
0,370
Constant
K
B
T
T
T
B
B
Pembahasan
Hubungan jenis kelamin dengan
kejadian TB paru
Hasil
bivariat
TB paru.14
Tingkat
sesuai
analisis
dengan
temuan
yang
mengatakan
teori
bahwa
penderita
TB
perempuan.
yang
mayoritas
paru
adalah
lakilaki
memiliki
kebiasaan
pendidikan
analisis
menunjukkan
pendidikan
bivariat
bahwa
tidak
tingkat
berhubungan
dan
tingkat
pendidikan
di
dataran
tinggi.
Hasil
ada
dataran
pendidikan
tinggi
tingkat
berpengaruh
terhadap
hubungan
akan
mempengaruhi
terhadap
penyakit TB paru.
Hubungan
tidak
dengan Jendra. 13
sejalan
pendidikan
tingkat
yang
akan
cukup
maka
mencoba
untuk
pekerjaan
dengan
kejadian TB paru
Hasil
analisis
bivariat
berhubungan
dengan kejadian TB
kesulitan
paru
di
dataran
tinggi.
Hasil
untuk
mendapatkan
kurang.
tidak
lingkungan
ada
hubungan
pekerjaan
Hubungan
disebabkan
tempat
kerja
pada
ada
hubungan
antara
pekerjaan
terinfeksi TB paru.
Hubungan
rendah
kejadian TB paru
Hasil
analisis
karena
hampir
semua
respondennya
bekerja
sehingga
berpengaruh
juga
terhadap
pendapatannya
untuk
kebutuhan
memenuhi
seharihari
terutama
meningkatkan
daya
tahan
berpengaruh
terhadap
berhubungan
dengan
untuk
segera
mencari
menunjukkan
status
gizi
bahwa
dengan
bivariat
status
gizi
dilakukan
Ruslantri
Bambang
menunjukkan
dan
ada
lain
seperti
kebiasaan
melemahkan/menganggu
sistem
semakin
Ryana
pernapasan
sehingga
gizi baik
menunjukkan
tidak
ada
(>18,5).
Penyebab
kekurangan
gizi
utama
dan
dari
malnutrisi
syarat
rumah
sehat
Depertemen
menular
menyebabkan
menurunnya
Kesehatan
menurut
melalui
udara
akan
ataupun
yang
mudah
infeksi
penyakit
maka
tinggi
yaitu
cepat
umumnya
status
gizinya
mengalami penurunan.18
kejadian TB paru
Hasil
analisis
bahwa
kepadatan
bivariat
sesuai
yang
kejadian TB paru.20
Kelembaban tidak mempunyai
dengan
temuan
antara
suhu
ruangan
yang
kelembaban
40%70%
yang
merupakan
kelembaban
yang
memenuhi
syarat
Kelembaban
di
31oC37oC.
Hubungan kelembaban
yang
dengan
kejadian TB paru
Hasil
analisis
bivariat
menunjukkan
bahwa
kelembaban
di
kelembaban
dataran
tidak
rendah
dan
berhubungan
diperoleh
tidak
dari
pengukuran
kesehatan.
dataran
memenuhi
mengakibatkan
rendah
syarat
Mycobacterium
Ryana
menunjukkan
hubungan
tidak
kelembaban
ada
dengan
dan
di
dataran
tinggi.
bivariat
Hasil
TB paru.8
menunjukkan
luas
ventilasi
ada
hubungan
yang
ratarata
lux.
menyebabkan
peningkatan
terdapat
syarat
patogen
termasuk
kuman
tuberkulosis.19
intensitas
Adanya
cahaya
hubungan
faktor
yang
lain
pada
antara
seperti
mengakibatkan
bahwa
sel bakteri.19
Hubungan
bivariat
jenis
lantai
rumah
pencahyaan
Hasil
analisis
bivariat
paru
dan
berhubungan
di
pencahyaan
dataran
tidak
rendah
dan
di
dataran
tinggi.
Hasil
serumahnya.
paru.8
penderita
Sesuai
hasil
Riwayat
dalam
kontak
satu
keluarga
penelitian
lantai
penularan
rumah
responden
yang
tuberkulosis
dari
dalam
melalui
Penderita
air
mengeluarkan
(dilapisi
semen
atau
tegel/ubin/keramik/teraso).
Hubungan
kontak
serumah
analisis
dahak
penderita
berupa
TB
Paru
dan
droplet.
BTA
(+)
kumankuman
ke
paruparu
bivariat
tuberkulosis
diudara
Ryana
ada
kuman
tersebut
dalam
paru
kejadian TB paru.2,19
menunjukkan
tidak
dan
dapat
selama
berkembang
beberapa
sudah
dari
biak
bertahan
menetap
orang
dan
jam.
yang
terjadilah
Adanya
karena
proporsi
untuk
adanya
anggota
keluarga
yang
termasuk
memberi
juga
anggota
keluarga
dekat.9,22
kesempatan
kepada
Hubungan
kebiasaan
tidak
kejadian TB paru
Hasil
analisis
tidak
5,23
pada
dataran
menutup
tinggi
Mycobacterium
mengeluarkan
tuberculosis
ke
sesuai
hasil
observasi
jendela
memudahkan
rumah
adanya
bivariat
bahwa
kebiasaan
menunjukkan
ini
sesuai
dengan
tidak
analisis
Hasil
yang
pertukaran
pada
dataran
tinggi
tidak
Kasus
ataupun
kontrol
dalam
membuang
dirinya
sakit
kebiasaan
berubah
terjadinya
TB
kebiasaan
merokok
juga
akan
merusak
pertahanan
paru
yang
Hubungan
kebiasaan
merokok
Paru
dikarenakan
analisis
bivariat
bahwa
kebiasaan
dengan
dan
pengganggu.11
menunjukkan
merokok
di
berhubungan
dataran
penelitian
ini
penelitian
yang
tinggi.
Hasil
sesuai
dengan
dilakukan
oleh
merokok
responden
di
Oka
yang
berhubungan
Boru
terhadap
berbahaya
rokok
yang
terdapat
memiliki
efek
Mycobacterium
Tingginya
risiko
yang
berhubungan
kejadian
pekerjaan.
2. Ada
hubungan
TB
paru
kebiasaan
di
dataran
rendah
di
Puskesmas
Boru,
rumah
dan
antara
rumah
kelembaban
dan
pencahayaan
intensitas
rumah
terhadap
di
Puskesmas
wilayah
Boru,
kerja
Kabupaten
dan TB paru.
2. Meningkatkan
dan
aspek
sanitasi
rumah,
kelembaban
Flores Timur.
4. Tidak ada hubungan
pengetahuan
pencahayaan,
aspek
antara
lantai
bersih
rumah,
luas
ventilasi
dan
sehat,
membuka
rendah
kerja
tinggi
saat
di
di
Puskesmas
wilayah
wilayah
Boru,
kerja
Kabupaten
Flores Timur.
makanan
yang
bergizi.
1. Meningkatkan
konseling
membuang
SARAN
penyuluhan
batuk/bersin,
program
kesehatan
untuk
dan
meningkatkan
Provinsi
Timur
yang
Nusa
telah
memberikan beasiswa.
2. Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Flores Timur serta Puskesmas
Oka dan Boru.
3. Seluruh
Dosen
Kedokteran
di
Fakultas
Universitas
Cendana.
4. Semua responden
dan
dari:
http://ejournals1.undip.ac.id/inde
x.php/jkm. Diakses: 13 Februari
2014
Nusa
semua
6.
Sukana
HSPMB.
Aspek
Pengetahuan Sikap Dan Perilaku
Masyarakat Kaitannya Dengan
Penyakit TB Paru. 2011;21:39
46.
7.
8.
9.
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
23. Adawiyah
D.
Hubungan
Perilaku
Higiene
Individu
Terhadap Kejadian Tuberkulosis
Paru (Studi Di Wilayah Kerja