Anda di halaman 1dari 7

Nama : Eny Nurhayati

NIM : 5213413040
TUGAS MATA KULIAH PENGENDALIAN PROSES
SISTEM KONTROL LOOP TERBUKA (OPEN LOOP CONTROL SYSTEM)
DAN SISTEM KONTROL LOOP TERTUTUP (CLOSED LOOP CONTROL
SYSTEM)
Sistem kontrol (control system) adalah sebuah susunan komponen fisik
yang dihubungkan sedemikian rupa sehingga dapat memerintah, mengarahkan,
dan mengatur diri sendiri atau sistem lain secara aktif atau dinamis. Sistem
kontrol pada prinsipnya mendefinisikan suatu masukan (input) dan keluaran
(output) di mana jika sifat dari komponen-komponen sistem telah ditetapkan /
didefinisikan maka masukan dan keluaran dapat ditentukan. Masukan adala
rangsangan yang dimasukkan ke sebuah sistem kontrol dari sumber energi luar
agar menghasilkan tanggapan tertentu dari sistem kontrol tersebut, sementara
keluaran adalah tanggapan sebenarnya yang diperoleh dari sebuah sistem kontrol.
Contoh aplikasi sistem kontrol dalam kehidupan sehari-hari diantaranya:

Saklar listrik
Saklar listrik mengontrol listrik. Masukan berupa menghidupkan atau
mematikan saklar, sementara keluarannya berupa listrik yang mengalir atau

tidak mengalir.
Tungku atau pemana
Heater mengontrol secara termostatis yang mengatur suhu ruangan tertutup
secara otomatis. Masukan berupa suhu acuan yang dapat disetel secara tepat
dengan sebuah termostat, sementara keluaran berupa suhu ruang tertutup
yang sebenarnya. Bila termostat mendeteksi bahwa keluaran lebih kecil dari
masukan, maka tungku memberikan panas sampai suhu ruang tertutup menjai

sama dengan masukan acuannya.


Sistem pengeluaran keringat dalam tubuh
Sistem pengeluaran keringat adalah salah satu contoh dari sistem kontrol. Bila
suhu luar terlalu tinggi untukmkulit maka kelenjar keringat akan bersekresi
dengan giat, mengakibatkan pendinginan kulit akibat penguapan. Bila suhu

kulit sudah turun maka sekresi akan berkurang. Masukan berupa suhu luar,
sementara keluaran berupa keringat.
Sistem kontrol dapat dibedakan menjadi 2 yaitu sistem kontrol loop terbuka dan
sistem kontrol loop tertutup. Secara umum perebedaan diantara keduanya
ditentukan oleh tindakan pengontrolannya yang bertanggungjawab menggerakkan
sistem untuk menghasilkan keluaran.
a. Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open Loop Control System)
Sistem kontrol loop terbuka merupakan sistem kontrol yang keluarannya tidak
berpengaruh pada aksi pengontrolan. Keluaran pada sistem ini tidak diukur atau
diumpanbalikkan untuk dibandingkan dengan masukan. Jadi pada sistem kendali
loop terbuka, keluaran tidak dibandingkan dengan masukan. OIeh sebab itu, untuk
setiap masukan terdapat suatu kondisi operasi yang tetap. Perlu diketahui bahwa
sistem kendali loop terbuka harus dikalibrasi dengan hati-hati, agar ketelitian
sistem tetap terjaga dan berfungsi dengan baik. Dengan adanya gangguan
(disturbances), sistem kendali loop terbuka tidak dapat bekerja seperti yang
diharapkan. Sistem Kendali loop terbuka dapat digunakan dalam praktik hanya
jika hubungan masukan dan keluaran diketahui dan jika tidak terdapat gangguan
internal maupun gangguan eksternal. Dengan demikian jelas bahwa sistem
semacam ini bukan sistem kendali berumpan-balik. Demikian pula bahwa setiap
sistem kendali yang bekerja berdasar basis waktu adalah sistem loop terbuka.
Berikut merupakan skema sistem kontrol loop terbuka dapat dilihat pada gambar
1.

Gambar 1. Skema sistem kontrol loop terbuka


Kelebihan dari sistem kontrol loop terbuka:
Memiliki konstruksi yang sederhana
Cocok digunakan jika keluaran sistem sulit untuk diukur
Kestabilan baik
Biaya pemeliharaan lebih sedikit
Kekurangan dari sistem kontrol loop tertutup:

Keluaran sistem berubah tiap waktu


Memerlukan kalibrasi secara teratur
Dapat digunakan jika tidak ada gangguan internal dan eksternal
Dapat digunakan jika telah mengetahui hubungan antara masukan dan
keluaran

Contoh aplikasi sistem kontrol loop terbuka dapat dilihat pada kehidupan seharihari, meliputi:
Alat pemanggang roti atomatis
Saklar listrik
Mesin cuci

Gambar 2. Sistem kontrol loop terbuka pada mesin cuci


Kontrol traffic (lalu lintas)
Pada sistem ini tidak memperhitungkan arus lalu lintas yang terjadi pada setiap
persimpangan jalan, maksudnya kendaraan yang dapat lewat saat lampu hijau
menyala tidak harus sama dengan banyaknya kendaraan yang masuk atau antri
pada ruas jalan yang bersangkutan, karena dibatasi oleh waktu nyala lampu
yang sudah ditetapkan.
b. Sistem Kontrol Loop Tertutup (Close Loop Control System)
Sistem kontrol loop tertutup merupakan sistem kontrol yang sinyal keluarannya
mempunyai pengaruh langsung pada tindakan pengontrolan. Keluaran pada

sistem ini diukur atau diumpanbalikkan untuk dibandingkan dengan masukan.


Sinyal kesalahan penggerak yang merupakan selisih antara sinyal masukan dan
sinyal umpanbalik (berupa sinyal keluaran dan turunannya) diumpankan ke
kontroller untuk memperkecil kesalahan dan membuat agar keluaran mendekati
harga yang diinginkan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
kontrol loop tertutup menggunakan tindakan umpanbalik untuk memperkecil
kesalahan sistem. Pada sistem loop tertutup ini keluaran sistem menentukan
masukan ke plant. Secara umum dalam suatu sistem dapat dikatakan ada
umpanbalik bila ada urutan tertutup dari hubungan sebab akibat diantara
besaran-besaran sistem.
Jenis darii sistem kontrol loop tertutup:
Sistem kontrol berumpan balik (feedback control system)
Sistem kontrol inferensial (inferential control system)
Sistem kontrol berumpan maju (feedforward control system)
Berikut merupakan skema sistem kontrol loop terbuka dapat dilihat pada
gambar 3.

Gambar 3. Skema sistem kontrol loop tertutup


Kelebihan dari sistem kontrol loop tertutup:

Dapat mengetahui karakteristik dan perubahan pada plant


Memiliki ketelitian yang terjaga (tida terganggu jika terkena gangguan dari

luar)
Ketidaklinieran antar komponen pada sistem tidak terlalu mengganggu
Kestabilannya relatif lebih konstan

Kekurangan dari sistem loop kontrol tertutup

Memerlukan biaya yang lebih tinggi


Cenderung ke arah osilasi
Perawatannya lebih rumit

Contoh aplikasi sistem kontrol loop tertutup dapat dilihat pada kehidupan seharihari, meliputi:
Dispenser
Pompa air otomatis
Setrika litrik otomatis

Gambar 4. Sistem kontrol loop tertutup pada setrika listrik otomatis


Cara kerja dari sistem kontrol pada setrika listrik adalah memanfaatkan
thermostat. Ketika suhu yang menjadi acuan (input) diatur, maka alur listrik
akan memanas sampai panasnya mencapai suhu yang diatur sebagai suhu
acuan terebut. Setelah suhu keluaran mencapai suhu acuan, maka akan ada
sinyal umpan balik ke saklar temperatur yang nantinya akan memutuskan
aliran listrik ke elemen pemanas agar suhu yang dihasilkan tidak melebihi suhu
acuan. Begitu juga sebaliknya, setelah elemen pemanas tidak mendapatkan
arus listrik, suhu keluaran akan turun dan lebih rendah dari suhu acuan.
Nantinya akan ada sinyal umpan balik ke saklar temperatur untuk
menghubungkan kembali elemen pemanas dengan arus listrik sehingga
suhunya akan naik lagi sampai batas suhu acuan.
AC

Gambar 5. sistem kontrol pada AC


Cara kerja dari sistem kontrol pada AC adalah masukan dari AC merupakan
derajat suhu yang diinginkan si pemakai. Keluarannya berupa udara dingin
yang akan mempengaruhi suhu ruangan sehingga suhu ruangan diharapkan
akan sama dengan suhu yang diinginkan. Dengan memberikan umpan balik
berupa derajat suhu ruangan setelah diberikan aksi udara dingin, maka akan
didapatkan kesalahan (error) dari derajat suhu aktual dengan derajat suhu yang
diinginkan. Adanya

kesalahan

ini

membuat

kontroler

berusaha

memperbaikinya sehingga didapatkan kesalahan yang semakin lama semakin


mengecil. Lemari es
Autopilot dan pesawat terbang yang dikontrol
Sistem pengeluaran keringat dalam tubuh
Sistem kendali pada automobile steering

Pengemudi menggunakan perbedaan antara petunjuk pada kenyataan dengan


keinginan pengemudi dalam perjalanan untuk menghasilkan penyesuaian
kontrol dalam menyetir roda.

Gambar 6. Sistem kendali loop tertutup pada automobile steering

Anda mungkin juga menyukai