Anda di halaman 1dari 7

Kuliah Ke 5

Phylum Coelenterata
Deskripsi : sifat-sifat umum, morfologi tubuh, klasifikasi phylum Coelenterata,
Klasifikasi Klas Anthozoa serta sejarah geologi dan nilai stratigrafi
Relevansi : sebagai dasar untuk dapat menafsirkan umur dan lingkungan
pengendapan secara relatif
TIK

: dapat membedakan fosil coelenterata dari fosil-fosil lainnya

Bahan Bacaan
1. Moore and Lalicker, 1952, Invertebrate fossils, Mc Graw Hill Book,New York
2. Nield &Tucker, 1985, Paleontology an introduction, Pergamon Press, UK
3. Shrock and Tweinhofel, 1953 Principles of invertebrate paleontology, Mc Graw Hill
Book,New York
4. Sjarifin, 1993 , Paleontologi Invertebrata, Lab Paleontologi UNPAD
5. Tomascik et al, 1997, The ecology of Indonesian seas, part one , Dalhousie
University

Phylum Coelenterata
Berasal dari bahasa Yunani Coilos (lubang,rongga) dan enteron ( perut),
artinya adalah hewan yang mempunyai rongga di dalam perut. Kalangan zoologist
menamakannya Cnidaria. Kelompok ini merupakan hewan invertebrata aquatic, dimana
kebanyakan hidup di laut, dan hanya beberapa saja yang beradaptasi di fresh water.
Coelenterata umumnya hidup secara berkoloni, hanya sedikit yang
hidup secara soliter. Umumnya hidup dengan cara sesil, namun ada juga yang hidup
mengambang atau berenang.
Coelenterata yang hidup soliter umumnya berukuran kecil. Untuk
yang hidup secara sesil, (soliter maupun koloni) dinamakan polyp, dengan ukuran 1mm1m, sedang yang mengambang dan berbentuk seperti payung disebut Medusa, dengan
diameter rata-rata 10-50mm.

Ciri ciri Coelenterata yang penting adalah :


1. Tubuhnya simetri radial/ biradial, sepanjang sumbu oral dimulai dari mulut sampai
dasarnya
2. Dindingnya terdiri dari 2 lapis sel, Lapisan luar disebut epidermis (ectoderm) dan
lapisan dalam endodermis (Endoderm), khas dari golongan ini adalah adanya sel
nematocyst, yaitu sel yang terdapat pada tentakel yang berfungsi untuk menangkap
dan mematikan mangsa,

mengangkut makanan serta membuang makanan yang

tidak tecerna.
3. Tidak mempunyai sistem pernafasan, pengeluaran dan sistem syaraf
4. Kebanyakan jarang memiliki bagian yang keras, namun koral dapat mengeluarkan
CaCO3 serta struktur cangkangnya dapat menjadi fosil.
6. Rangka terbuat dari zat tanduk(khitin) dan gampingan yang dihasilkan oleh lapisan
epidermis.
7. Berkembang biak secara sexuil dan a sexuil atau keduanya

Gambar 1. Morfologi Tubuh Coelenterata


Klasifikasi
Berdasarkan atas perbedaan sejarah perkembangan hidupnya, ,

perbedaan dari berbagai bagian lunak dari tubuhnya, cara perkembang biakan dan siklus
hidup serta struktur rangka luar dan dalam, phylum ini dibagi menjadi beberapa kelas
yaitu :
A. Klas Hidrozoa
Golongan ini muncul dari zaman Kambrium- Resen. Hidrozoa
merupakan invertebrata yang sangat umum dijumpai baik di laut maupun fresh water.
Namun fosilnya sangat jarang dijumpai. Hal ini mungkin disebabkan karena golongan ini
mempunyai kerangka yang terbuat dari bahan yang kurang resisten.
Klas ini dibagi menjadi beberapa ordo ,antara lain :
Ordo Hydroida :Kambrium- Resen
Ordo Hydrocoralina : Trias-Resen
Ordo Trachilina : Resen, tidak dijumpai fosilnya
Ordo Siphonophora : Resen, tidak dijumpai fosilnya.
B. Klas Stromatoporoidea
Golongan ini merupakan golongan pembentuk terumbu yang telah punah.
Muncul pada umur Kambrium sampai Kapur. Hidupnya di laut dan dan menyerupai
koral, serta membentuk lapisan yang tebal. Stromatoporoidea ini

sering ditemukan

bersama-sama dengan koral Paleozoikum, terutama dalam batuan Silur dan Devon.
Contoh fosil antara lain dari genus Actinostroma , genus Clathrodictyon dan genus
Stromatocerium
C. Klas Scyphozoa
Golongan ini

berbentuk medusa atau jelly fish, tidak mempunyai

bagian keras. Fosil yang ditemukan umumnya berbentuk cetakan. Golongan ini hidup
sejak Kambrium- Resen.
D. Klas Anthozoa
Klas Anthozoa merupakan golongan Coelenterata yang penting Golongan
ini hidup secara soliter ataupun koloni. Mulai muncul pada Ordovisium- Resen,
mencakup 6000an

spesies, dan tersebar terutama di koral reef di kawasan Indo-

Pasifik.Umumnya hidup dalam laut tropis dengan kedalaman 100m. Kelompok ini
mencakup golongan koral yang mempunyai rangka luar yang massif dan sea anemone
yang tidak mempunyai rangka.
Morfologi Tubuh Klas Anthozoa
Golongan ini berbentuk seperti bunga, dengan rangka yang terbuat dari zat
tanduk. Hewannya sendiri (polyp) mempunyai tubuh seperti batang. Mulut ada di bagian
atas dan dikelilingi oleh sebaris sel penangkap mangsa (tentakel). Coelenteron dilapisi
oleh endoderm

dan dibagi oleh sekat-sekat tegak lurus (septa) yang memancar dari

pusat. Bagian luar hewan dilapisi oleh sel-sel ectoderm dan membentuk cangkang yang
disebut theca yang berbentuk tabung. Pada hewan yang hidup soliter, theca dapat tumbuh
dengan baik.
Kadang-kadang sebagian dari tubuh polyp ini keluar menutupi pinggiran
atas theca lalu kemudian membentuk bahan gampingan, sehingga terbentuk dinding
yang berlipat-lipat di bagian atas theca yang dinamakan epiteca.
Koral yang hidup berkoloni dapat membentuk peritheca yaitu suatu endapan gampingan
diantara masing-masing theca yang dihasilkan oleh anggota anggota koloni itu supaya
theca-theca itu dapat tumbuh kokoh menjadi satu. Selain septa juga terdapat sekat-sekat
horizontal yang memotong seluruh septa-septa yang disebut tabulae. Suatu cangkang
dari koral disebut koralit yang pada puncaknya memiliki sebuah lekukan yang disebut
calyx. Pada masa hidupnya calyx ini ditempati oleh polyp. Ditengah-tengah calyx ada
sebuah struktur yang menyerupai tiang yang terbuat dari bahan gampingan, menjulang
ke atas dan dikenal dengan nama columella.

Gambar 2 Morfologi polyp dan coralit

2. Perkembang biakan
Kebanyakan koral berkembang biak dengan jalan bertunas. Tunas-tunas ini
tidak terlepas dari induknya, sehingga lama kelamaan terbentuk koloni.. Dalam
perkembang

biakan

secara sexuil, sel-sel perkembangan biakan dilepaskan keluar

melalui mulut. Larva yang terbentuk dari hasil perkawinan ini dapat berenang dengan
bebas dan akhirnya memilih tempat melekat pada dasar substrat sampai tumbuh dewasa.

Gambar3 Pembelahan dengan tunas

Gambar 4 Pembelahan dengan tunas

Klasifikasi Klas Anthozoa


Sub Klas Tetracorralia (Rugosa)
Umumnya hidup secara soliter, hanya sedikit yang berkoloni. Ciri khas golongan
ini adalah septanya tersusun dalam empat kuadran . Bentuk ini umumnya dinamakan
rugosa. Penambahan septa berlangsung dalam kelipatan empat. Septa pertama disebut
septa utama , dan dihadapannya dijumpai septa lawan yang bentuknya lebih pendek
Dissepiment kemungkinan tertutup oleh bagian permulaan dari koralit. Rugose coral
berkembang pesat pada zaman Devon dan punah pada Perm Akhir. Contoh : Streptelasma
rusticum, Lamnecephulum sp, Amplexocarinia sp, Striatopora sp, Hexagonaria sp.
Fosil yang penting dari golongan ini antara lain :
Genus Microcyclus, Devon- Missisipian

Genus Zaphrentis , Devon- Karbon


Genus Calceola, Devon- Karbon
Genus Lithrostrotionella, Missisipian
4.2

Sub Klas Tabulata

Merupakan golongan koral Paleozoikum yang telah punah. Koral ini

mempunyai

puncak perkembangan di zaman Silur dan Devon. Umumnya hidup berkoloni. Yang
penting dari golongan ini adalah mereka mempunyai teca yang panjang seperti tabung.
Mempunyai banyak tabulae tapi tidak mempunyai septa. Jika ada septa biasanya tersusun
dalam simetri enam atau empat. Tidak mempunyai columella dan dissepiment.
Fosil yang penting antara lain : Favosites, Silur-Perm
Halysites, Silur Atas- Devon, fosil penunjuk di Irian
Pleurodictum, Devon- Karbon
Sub Klas Octocorallia ( Alcyonaria)
Dijumpai mulai zaman Ordovisium- Resen. Fosilnya mempunyai rangka luar yang
terbuat dari bahan gampingan . Koralit-koralit ini satu sama lain berhubungan dengan
menggunakan saluran-saluran berbentuk tabung.

Contoh : Tubipora musica

berumur Resen.
Sub Klas Hexacorallia (Zoantharia)
Golongan ini mempunyai rangka gampingan.Umumnya hidup secara solilter
maupun koloni. Koralit berbentuk silinder, septa utama membentuk sudut 60 o. Muncul
pada zaman Mesozoikum (Ordovisium) Resen. Ordo yang penting dari golongan ini
adalah Ordo Scleractinia yang merupakan kelompok koral pembentuk batugamping.
Koral-koral ini bila berkoloni berwarna terang dan lunak (delicate) , sementara dalam
bentuk soliter umumnya seperti bentuk tanduk.
Koral-koral pembentuk batugamping disebut hermatypic coral. Secara ekologi jenis
koral ini hanya dapat hidup pada perairan terbatas dengan salinitas, temperatur dan
lingkungan tropik. (Gbr 5) sedang yang bukan pembentuk reef disebut ahermatypic,
dapat hidup hingga kedalaman 6000m dan dapar bertahan hidup pada suhu 1o.

Gbr 5 . Kedalaman dan kisaran lintang dari koral modern


dan coral reef.
Fosil-fosil yang penting secara stratigrafi antara lain :
Genus Lithophyllia, Miosen Bawah
Genus Confusastrea, Miosen
Genus Meandrina, Tersier-Resen
Genus Goniastrae, Pliosen-sekarang

Anda mungkin juga menyukai