Oleh :
I Gusti Ngurah Darma Suarya
(1315061017) / VI
KONSENTRASI LISTRIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
p. Circuit Breaker (CB) adalah salah satu peralatan pemutus daya yang
berguna untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik
dalam kondisi terhubung ke beban secara langsung dan aman, baik
pada kondisi normal maupun saat terdapat gangguan. Berdasarkan
media pemutus listrik / pemadam bunga api, terdapat empat jenis CB
sbb:
1. Air Circuit Breaker (ACB), menggunakan media berupa udara.
2. Vacuum Circuit Breaker (VCB), menggunakan media berupa
vakum.
3. Gas Circuit Breaker (GCB), menggunakan media berupa gas
SF6.
4. Oil Circuit Breaker (OCB), menggunakan media berupa minyak.
2. Trafo arus dan/atau trafo tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran
listrikprimer dari sistem yang diamankan ke relay (besaran Listrik
Sekunder).
a. pemutus tenaga untuk memisahkan bagian sistem yang terganggu.
b. Baterai beserta alat pengisi (Baterai Charger) sebagai sumber tenaga
untuk bekerjanya relay, peralatan Bantu triping.
c. pengawatan (wiring) yang terdiri dari sirkuit sekunder (arus dan/atau
tegangan), sirkuit triping dan peralatan Bantu.
Perlengkapan Gardu Transmisi :
1. Busbar atau Rel, Merupakan titik pertemuan/hubungan antara
trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan
peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik/daya listrik.
2. Ligthning Arrester, biasa disebut dengan Arrester dan
berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik
pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih
akibat sambaran petir (ligthning Surge).
3. Transformator instrument atau Transformator ukur, Untuk proses
pengukuran. Antara lain :
a. Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah
yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna
untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi.
b. Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang
besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada
jaringan tegangan tinggi. Disamping itu trafo arus
berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi,
pengukuran jarak jauh dan rele proteksi.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dan
dalam waktu beberapa mili detik (10 20 ms). Relay ini jarang
berdiri sendiri tetapi umumnya dikombinasikan dengan relay arus
lebih dengan karakteristik yang lain.
b) Relay arus lebih waktu tertentu (deafinite timerelay)
Relay ini akan memberikan perintah pada PMT padasaat
terjadi gangguan hubung singkat dan besarnya arus gangguan
melampaui settingnya (Is), dan jangka waktu kerja relay mulai
pick up sampai kerja relay diperpanjang dengan waktu tertentu
tidak tergantung besarnya arus yang mengerjakan relay, lihat
gambar 6. dibawah ini.
c) Relay arus lebih waktu terbalik.
Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang
tergantung dari besarnya arus secara terbalik (inverse time),
makin besar arus makin kecil waktu tundanya. Karakteristik ini
bermacam-macam. Setiap pabrik dapat membuat karakteristik
yang berbeda-beda, karakteristik waktunya dibedakan dalam
tiga kelompok :
Standar invers
Very inverse
Extreemely inverse
Pada relay arus lebih memiliki 2 jenis pengamanan yang
berbeda antara lain:
Pengamanan hubung singkat fasa. Relay mendeteksi
arus fasa. Oleh karena itu, disebut pula Relay fasa.
Karena pada relay tersebut dialiri oleh arus fasa,
maka settingnya (Is) harus lebih besar dari arus
beban maksimum. Ditetapkan Is = 1,2 x In (In = arus
nominal peralatan terlemah).
Pengamanan hubung tanah. Arus gangguan satu fasa
tanah ada kemungkinan lebih kecil dari arus beban,
ini disebabkan karena salah satu atau dari kedua hal
berikut:
Gangguan tanah ini melalui tahanan gangguan
yang masih cukup tinggi.
Pentanahan
netral
sistemnya
melalui
impedansi/tahanan yang tinggi, ataubahkan
tidak ditanahkan.
Gambar 1
Bentuk Pengaman Celah Batang (Rod Gap)
Gambar 2
Rangkaian Pengaman Celah Batang (Rod Gap)
Gambar 6
Tegangan dan Arus Pelepasan Pada Arrester
Gambar 9
Pengaman Arrester Jenis Katup (Valve)
Arrester jenis katup ini terdiri dari sela pecik terbagi atau
sela seri yang terhubung dengan elemen tahanan yang
mempunyai karakteristik tidak linier. Tegangan frekwensi dasar
tidak dapat menimbulkan tembus pada sela seri. Apabila sela
seri tembus pada saat tibanya suatu surja yang cukup tinggi, alat
tersebut menjadi pengahantar. Sela seri itu tidak dapat memutus
arus susulan.
Dalam hal ini dibantu oleh arrester tak linier yang
mempunyai karakteristik tahanan kecil untuk arus besar dan
tahanan besar untuk arus susulan dari frekwensi dasar terlihat
pada karakteristik volt amper. Arrester jenis katup ini dibagi
dalam empat jenis yaitu :
1. Arrester katup jenis gardu
Arrester katup jenis gardu ini adalah jenis yang paling effisien
dan juga paling mahal. Perkataan gardu di sini berhubungan
dengan pemakaiannya secara umum pada gardu induk besar.
Umumnya dipakai untuk melindungi alat alat yang mahal pada
rangkaian rangkaian mulai dari 2400 volt sampai 287 kV dan
tinggi.
2. Arrester katup jenis saluran
Arrester jenis saluran ini lebih murah dari arrester jenis gardu .
kata saluran disini bukanlah berarti untuk saluran transmisi.
Seperti arrester jenis gardu, arrester jenis saluran ini dipakai
untuk melindungi transformator dan pemutus daya serta dipakai
pada system tegangan 15 kV sampai 69 kV.
Gambar 10
Pengaman Arrester Katup (Valve) Jenis Saluran
Kalau
arus
beban
lebih
melampaui
batas
yang
diperkenankan, maka kawat perak di dalam tabung porselin akan
putus dan arus yang membahayakan dapat dihentikan. Pada
waktu kawat putus terjadi busur api, yang segera dipadamkan
oleh pasir yang berada di dalam tabung porselin. Karena udara
yang berada di dalam porselin itu kecil maka kemungkinan
timbulnya ledakan akan berkurang karena diredam oleh pasir
putih. Panas yang ditimbulkan sebagian besar akan diserap oleh
pasir putih tersebut. Apabila kawat perak menjadi lumer karena
tenaga arus yang melebihi maksimum, maka waktu itu kawat
REFERENSI
http://sainselektro.blogspot.co.id/2013/03/pengaman-jaringandistribusi-tegangan.html (diakses pada tanggal 13 maret 2016,
pukul 19.34 wita)
http://antara191.blogspot.co.id/2012/10/gardu-induk.html
(diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul 19.36 wita)
http://agungfitriansyah.blogspot.co.id/2012/06/proteksi-jaringandistribusi.html (diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul 19.42
wita)
http://anak-elektro-ustj.blogspot.co.id/2013/09/vbehaviorurldefaultvmlo.html (diakses pada tanggal 13 maret
2016, pukul 19.45 wita)
http://antara191.blogspot.co.id/2012/10/gardu-induk.html
(diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul 19.47 wita)
https://putudiva.wordpress.com/2012/06/26/pengaman-sistemtenaga-listrik/ (diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul 19.48
wita)
http://kuliahelektro.blogspot.co.id/2011/03/proteksi-sistemtenaga-listrik-dan.html (diakses pada tanggal 13 maret 2016,
pukul 19.49 wita)
http://anak-elektro-ustj.blogspot.co.id/2013/03/sistem-proteksitenaga-listrik.html (diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul
19.50 wita)
http://unimed-proteksisistemtenagalistrik.blogspot.co.id/ (diakses
pada tanggal 13 maret 2016, pukul 19.52 wita)
http://dokumen.tips/download/link/bab-iv-pengaman-padajaringan-distribusi (diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul
19.52 wita)
http://alvyandifadhilah17.blogspot.co.id/2013/01/sistempengaman-tenaga-listrik.html (diakses pada tanggal 13 maret
2016, pukul 19.54 wita)
http://dedijabo.blogspot.co.id/2015/06/sistem-proteksidistribusi.html (diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul 19.54
wita)
http://anak-elektro-ustj.blogspot.co.id/2011/11/ayo-sama-samabelajar-3_10.html (diakses pada tanggal 13 maret 2016, pukul
19.55 wita)
http://noenchandra.blogspot.co.id/2011/05/peralatan-proteksijaringan-transmisi.html (diakses pada tanggal 20 maret 2016,
pukul 08.44 wita)