Critics on Capitalism
Kritik Karl Marx ini tertuang pada hukum Karl Marx tentang kapitalisme,
yang berisi tentang :
1. Surplus pengangguran
Pada konsep tentang surplus pengangguran ini, Karl Marx berpendapat
bahwa selalu terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja yang berdampak
pada penekanan tingkat upah sehingga menjadi surplus value dan
keuntungan tetap bernilai positif. Karl Marx melihat ada 2 faktor penyebab
terjadinya surplus tenaga kerja ini, yaitu:
a. Direct Recruitment yang terjadi akibat penggantian tenaga kerja
manusia oleh mesin-mesin produksi.
b. Indirect Recruitment yang terjadi akibat adanya anggota baru tenaga
kerja yang memasuki pasar tenaga kerja.
2. Penurunan tingkat keuntungan
Menurut Karl Marx ada pengaruh yang kuat para kapitalis untuk
menghimpun modal. Penghimpunan modal ini berarti bahwa akan ada
lebih banyak variabel modal yang digunakan untuk menambah tenaga
kerja, sehingga akan menaikkan upah dan akan mengurangi tingkat
pengangguran. Tingkat surplus value akan mengalami penurunan sebagai
akibat dari naiknya upah, begitu juga tingkat laba juga akan turun.
3. Krisis Bisnis
Pada konteks krisis bisnis (depresi), Karl Marx berpendapat bahwa
adanya perubahan orientasi atau tujuan dari proses produksi dari tujuan
nilai guna pada zaman ekonomi barter berubah menjadi tujuan nilai tukar
dan keuntungan saat dibawah kapitalisme, menyebabkan terjadinya
fluktuasi ekonomi.
4. Jatuhnya nilai profit dan krisis bisnis
Dalam model Karl Marxian sebuah ekonomi klasik dengan jelas
bergantung pada kapitalis itu sendiri yang berupaya untuk mengubah
jumlah atau nilai profit dan mengubah ekspetasi profit dalam kaitannya
dengan krisis bisnis. Karl Marx memakai hukumnya itu untuk menjelaskan
fluktusi dalam jangka pendek dalam aktivitas ekonomi. Untuk
memperoleh profit yang besar, aliran kapitalis menambah komposisi
modal yang ternyata hal itu justru menurunkan profit.
Karl Marx mengatakan bahwa fakor yang menyebabkan fluktuasi
dalam aktivitas bisnis, yaitu: jatuhnya nilai profit, faktor teknologi baru
yang tidak sama, dan tidak proporsionalnya pengembangan dalam suatu
sektor ekonomi yang nantinya dapat menyebabkan penurunan dalam level
kegiatan ekonomi.
Fluktuasi menurutnya terjadi dalam suatu sistem karena pada dasarnya
kebanyakan dari aktivitas kapitalis cenderung ingin mencari jumlah profit
sebanyak mungkin.
5. Konsentrasi modal
Untuk mengurangi adanya persaingan salah satunya dengan pemusatan
modal. Pemusatan modal ini terjadi melalui sebuah redistribusi pada
modal. Karl Marx menujukan bahwa perusahaan yang besar lebih bisa
mencapai skala ekonomi yang lebih baik ketimbang perusahaan yang
kecil, hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar itu dapat
memproduksi dengan biaya yang rendah. Persaingan diantara perusahaan
yang besar dan yang kecil menghasilkan pertumbuhan monopoli.
Penambahan modal secara lebih jauh dengan mengembangkan sistem
kredit dan kerja sama dalam bentuk organisasi bisnis.
6. Bertambahnya kesengsaraan kaum proletar
Kontradiksi kapitalisme menurut Marx menyebabkan bertambahnya
tingkat kesengsaraan pada kaum proletar. Bertambahnya kesengsaraan
secara absolut menunjukkan pendapatan dari masyarakat secara global
menurun dalam sistem kapitalis dan juga menunjukan bahwa bagian
pendapatan nasional mereka menjadi turun dikemudian hari.
Weakness of Marxism
1.
2.
3.
4.
ada revolusi. Oleh sebab itu mereka bersedia untuk mengurangi penghisapan,
memperbaiki syarat-syarat kerja, membagi kekuasaan politik dengan kaum
buruh dan bahkan memberi hak kepada kaum buruh untuk ikut menentukan
kebijakan perusahaan.
5. Teori surplus (nilai lebih)
Untuk meramalkan harga dengan menggunakan teori marx ini sangat sulit,
karena teorinya berbelitbelit dan kusut.
6. Marx hanya menggambarkan secara sepintas dan sepotong-sepotong akan
kondisi masyarakat yang akan menggantikan masyarakat kapitalisme, yang
unsure-unsurnya juga diambil dari masyarakat kuno.