Anda di halaman 1dari 6

Resume: Communism History and Idea

Karl Marx on Das Kapital


Pemikiran Karl Marx merupakan adopsi antara filsafat Hegel, French, dan
tentunya pemikiran dari David Ricardo (pemikir teori ekonom klasik). Analisis Karl
Marx tentang kapitalisme merupakan aplikasi dari teori yang dikembangkan oleh
G.W.F Hegel, dimana teorinya berpendapat juga,sejarah berproses melalui
serangkaian situasi dimana sebuah ide yang diterima akan eksis, tesis. Namun segea
akan berkontradiksi dengan oposisinya, antitesis. Yang kemudian melahirkanlah
antitesis, kejadian ini akan terus berulang, sehingga konflik-konflik tersebut akan
meniadakan segala hal yang berproses menjadi lebih baik.
Karl Marx beserta teman dekatnya, yakni Friedrich Engles (1820-1895)
menuliskan sebuah buku Das Kapital, yang isinya kurang lebih tentang bagaimana
ekonomi sosial atau komunis diorganisasikan. Prinsip-prinsip komunis modern dalam
bukunya tersebut antara lain:
1. Pengahapusan kekayaan tanah dan menerapkan sewa tanah bagi
tujuan-tujuan publik.
2. Pengenaan pajak pendapat (tax income) yang bertingkat.
3. Pengapusan seluruh hak-hak warisan.
4. Penarikan kekayaan seluruh emigran dan para penjahat atau
pemberontak.
5. Sentralisasi kredit pada negara melalui bank nasional dengan modal
negara dan monopoli yang bersifat eksklusif.
6. Sentralisasi alat-alat komunikasi, dan transportasi di tangan negara.
7. Perluasan pabrik dan alat-alat produksi yang dimilki oleh negara,
menggarap tanah, dan meningkatkan guna tanah yang sesuai
dengan perencanaan umum.
Karl Marx percaya dalam kapitalisme, terjadi keterasingan (alienasi) manusia
dari dirinya sendiri. Kekayaan pribadi dan pasar menurutnya tidak memberikan nilai
dan arti pada semua yang mereka rasakan sehingga mengasingkan manusia, manusia
dari diri mereka sendiri. Hasil keberadaan pasar, khususnya pasar tenaga kerja
menjauhkan kemampuan manusia untuk memperoleh kebahagiaan sejati, karena dia
menjauhkan cinta dan persahabatan. Dia berpendapat bahwa dalam ekonomi klasik,
menerima pasar tanpa memperhatikan kekayaan pribadi, dan pengaruh keberadaan
pasar pada manusia. Sehingga sangat penting untuk mengetahui hubungan antra
kekayaan pribadi, ketamakan, pemisahan buruh, modal dan kekayaan tanah, antara
pertukaran dengan kompetisi, nilai dan devaluasi manusia, monopoli dan kompetisi
dan lain-lain. Fokus kritiknya terhadap ekonomi klasik adalah, ia tidak
memperimbangkan kekuatan produksi akan meruntuhkan hubungan produksi.
Hasil dari teori historis Karl Marx pada masyarakat antara lain:
1. Masyarakat feudalisme, dimana faktor-faktor produksi berupa

tanah pertanian dikuasai oleh tuan-tuan tanah.


2. Pada masa kapitalisme hubungan antara kekuatan dan relasi
produksi akan berlangsung, namun karena terjadi peningkatan
output dan kegiatan ekonomi, sebagaimana feudalisme juga
mengandung benih kehancurannya, maka kapitalismepun akan
hancur dan digantikan dengan masyarakat sosialisme.
3. Masa sosialisme dimana relasi produksi mengikuti kapitalisme
masih mengandung sisa-sisa kapitalisme.
4. Pada masa komunisme, manusia tidak didorong untuk bekerja
dengan intensif uang atau materi.
Menurut Karl Marx dalam komoditas dan kelas dapat dibagi menjadi dua
kelas, yaitu:
1. Kaum kapitalis (borjuis) yang memiliki alat-alat produksi.
2. Kaum buruh (proletar) yang tidak memiliki alat-alat produksi,
ruang kerja, maupun bahan-bahan produksi.
Teori historis dari Karl Marx mencoba menerapkannya ke dalam masyarakat,
dengan meneliti antara kekuatan dan relasi produksi. Dimana nantinya akan terjadi
sebuah kontradiksi, yang berakibat perubahan kekuatan produksi dari penggilingan
tangan pada sistem feudal menjadi penggilingan uap pada sistem kapitalisme.
Menurutnya satu-satunya biaya sosial untuk memproduksi barang adalah buruh.
Dalam analisis Karl Marx, terdapat kritik Karl Marx tentang kapitalisme.
Kritik Karl Marx ini tertuang pada hukum Karl Marx tentang kapitalisme, yang berisi
tentang :
1. Surplus pengangguran
2. Penurunan tingkat keuntungan
3. Krisis Bisnis
4. Jatuhnya nilai profit dan krisis bisnis
5. Konsentrasi modal
6. Bertambahnya kesengsaraan kaum proletar
Hingga pada akhirnya Karl Marx berasumsi secara konsisten bahwa hal yang
harus dilakukan untuk menghilangkan kesengsaraan, yakni dengan lebih
memperhatikan pada kualitas hidup mereka.

Theory of Income Distribution


- Labor Theory of Value
Distribusi pendapatan adalah konsep yang lebih luas dibandingkan kemiskinan
karena cakupannya tidak hanya menganalisis populasi yang berada dibawah garis
kemiskinan.
Masalah utama dalam distribusi pendapatan sebuah daerah adalah
ketidakmerataan pendapatan antar kelompok masyarakat dalam daerah tersebut, oleh
karenanya sering juga disebut tingkat ketidakmerataan atau kesenjangan (inequality).
Ketidakmerataan distribusi pendapatan tersebut diakibatkan banyak hal terutama:
1. Perbedaan dalam hal kepemilikan faktor-faktor produksi terutama
stok modal (capital stock) antar kelompok masyarakat.
2. Ketidaksempurnaan Mekanisme Pasar (Market Failure) yang

menyebabkan tidak terjadinya mekanisme persaingan sempurna.


- Labor Theory of Value
Menurut Marx, dalam sistem ekonomi kapitalis tinggi upah buruh yang tepat
ditentukan oleh cara yang sama. Upah buruh adalah imbalan atau pembayaran bagi
tenaga kerja buruh. Tenaga kerja buruh diperlakukan persis sebagai komoditi.
Nilai tenaga kerja sama seperti nilai setiap komoditi
Hal tersebut ditentukan oleh jumlah pekerjaan yang perlu untuk menciptakannya.
Maka nilai tenaga kerja adalah jumlah nilai semua komoditi yang perlu dibeli oleh
buruh agar ia dapat hidup, artinya agar ia dapat memulihkan tenaga kerjanya serta
memperbaharuinya dan menggantikannya kalau ia sudah tidak dapat bekerja lagi.
Dengan kata lain, nilai tenaga kerja buruh adalah jumlah nilai makanan, pakaian,
tempat tinggal, dan semua kebutuhan hidup lain si buruh dan keluarganya, sesuai
dengan tingkat sosial dan kultural masyarakat yang bersangkutan.
- Theory of Surplus Value
Menurut Marx, nilai (harga sesungguhnya) dari suatu komoditas ditentukan oleh
nilai labour yang dijewantahkan (embodied) secara langsung maupun tidak langsung
dalam komoditas, plus laba. Marx tidak membantah bahwa dalam jangka pendek
harga-harga komoditas ditentukan oleh kekuatan-kekuatan permintaan dan
penawaran, sehingga harga yang terbentuk di pasar bisa berbeda dengan nilai labour
yang terikat dalam komoditas yang bersangkutan. Bahkan dalam jangka panjang
Marx juga tahu bahwa harga-harga secara sistematis menjauh dari nilai labour.

Critics on Capitalism
Kritik Karl Marx ini tertuang pada hukum Karl Marx tentang kapitalisme,
yang berisi tentang :
1. Surplus pengangguran
Pada konsep tentang surplus pengangguran ini, Karl Marx berpendapat
bahwa selalu terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja yang berdampak
pada penekanan tingkat upah sehingga menjadi surplus value dan
keuntungan tetap bernilai positif. Karl Marx melihat ada 2 faktor penyebab
terjadinya surplus tenaga kerja ini, yaitu:
a. Direct Recruitment yang terjadi akibat penggantian tenaga kerja
manusia oleh mesin-mesin produksi.
b. Indirect Recruitment yang terjadi akibat adanya anggota baru tenaga
kerja yang memasuki pasar tenaga kerja.
2. Penurunan tingkat keuntungan
Menurut Karl Marx ada pengaruh yang kuat para kapitalis untuk
menghimpun modal. Penghimpunan modal ini berarti bahwa akan ada
lebih banyak variabel modal yang digunakan untuk menambah tenaga
kerja, sehingga akan menaikkan upah dan akan mengurangi tingkat
pengangguran. Tingkat surplus value akan mengalami penurunan sebagai
akibat dari naiknya upah, begitu juga tingkat laba juga akan turun.

3. Krisis Bisnis
Pada konteks krisis bisnis (depresi), Karl Marx berpendapat bahwa
adanya perubahan orientasi atau tujuan dari proses produksi dari tujuan
nilai guna pada zaman ekonomi barter berubah menjadi tujuan nilai tukar
dan keuntungan saat dibawah kapitalisme, menyebabkan terjadinya
fluktuasi ekonomi.
4. Jatuhnya nilai profit dan krisis bisnis
Dalam model Karl Marxian sebuah ekonomi klasik dengan jelas
bergantung pada kapitalis itu sendiri yang berupaya untuk mengubah
jumlah atau nilai profit dan mengubah ekspetasi profit dalam kaitannya
dengan krisis bisnis. Karl Marx memakai hukumnya itu untuk menjelaskan
fluktusi dalam jangka pendek dalam aktivitas ekonomi. Untuk
memperoleh profit yang besar, aliran kapitalis menambah komposisi
modal yang ternyata hal itu justru menurunkan profit.
Karl Marx mengatakan bahwa fakor yang menyebabkan fluktuasi
dalam aktivitas bisnis, yaitu: jatuhnya nilai profit, faktor teknologi baru
yang tidak sama, dan tidak proporsionalnya pengembangan dalam suatu
sektor ekonomi yang nantinya dapat menyebabkan penurunan dalam level
kegiatan ekonomi.
Fluktuasi menurutnya terjadi dalam suatu sistem karena pada dasarnya
kebanyakan dari aktivitas kapitalis cenderung ingin mencari jumlah profit
sebanyak mungkin.
5. Konsentrasi modal
Untuk mengurangi adanya persaingan salah satunya dengan pemusatan
modal. Pemusatan modal ini terjadi melalui sebuah redistribusi pada
modal. Karl Marx menujukan bahwa perusahaan yang besar lebih bisa
mencapai skala ekonomi yang lebih baik ketimbang perusahaan yang
kecil, hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar itu dapat
memproduksi dengan biaya yang rendah. Persaingan diantara perusahaan
yang besar dan yang kecil menghasilkan pertumbuhan monopoli.
Penambahan modal secara lebih jauh dengan mengembangkan sistem
kredit dan kerja sama dalam bentuk organisasi bisnis.
6. Bertambahnya kesengsaraan kaum proletar
Kontradiksi kapitalisme menurut Marx menyebabkan bertambahnya
tingkat kesengsaraan pada kaum proletar. Bertambahnya kesengsaraan
secara absolut menunjukkan pendapatan dari masyarakat secara global
menurun dalam sistem kapitalis dan juga menunjukan bahwa bagian
pendapatan nasional mereka menjadi turun dikemudian hari.

Economically Determined History


- Materialism
Materialisme adalah satu aliran filsafat yang pandangannya bertitik-tolak dari
materi. Materialisme memandang materi itu primer, sedang ide sekunder. Materi

timbul atau ada lebih dulu, baru kemudian ide.


Pandangan materialisme itu berdasarkan atas kenyataan menurut proses waktu dan
zat:
a. Menurut proses waktu:
Lama sebelum manusia yang bisa mempunyai ide itu ada atau lahir di dunia,
dunia dan alam atau materi ini sudah ada lebih dahulu.
b. Menurut proses zat:
Manusia ini tidak bisa berfikir atau tidak bisa mempunyai ide tanpa ada atau
tanpa mempunyai otak. Dan otak itu adalah suatu materi. Otak itu adalah
materi, tapi materi atau benda yang berfikir. Otak atau materi ini yang lebih
dulu ada, baru kemudian bisa timbul ide atau fikiran pada kepala manusia.
- The Dialectic
Dialektika menurut Karl Marx, suatu metode diskusi tertentu dan satu cara
tertentu dalam berdebat, yang didalamnya ide-ide kontradiktif dan pandanganpandangan yang bertentangan dilontarkan. Masing-masing pandangan itu berupaya
menunjukan titik-titik kelemahan dan kesalahan yang ada pada lawannya, berdasarkan
pada pengetahuan-pengetahuan dan proposisi-proposisi yang sudah diakui.
- Dialectical Materialism
Materialisme dialektik adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya materialis,
sedang metodenya dialektis. Ajaran materialisme dialektik ialah bahwa materi itu
selalu saling hubungan, saling mempengaruhi dan saling bergantung antara yang satu
dengan yang lain. Bukannya saling terpisah-pisah atau berdiri sendiri-sendiri. Materi
itu juga selalu dalam keadaan gerak, berubah dan berkembang. Bukannya selalu diam,
tetap atau tidak berubah.

Weakness of Marxism
1.

2.
3.

4.

Kelemahan terhadap konsep atau teori karl mark :


Kelemahan Karl Marx bukannya karena ia memandang pekerjaan sebagai
tindakan dasar manusia, melainkan karena ia menganggap sebagai satusatunya. Karl Marx tidak melihat bahwa interaksi yaitu komunikasi antar
manusia adalah tindakan yang penting juga (Jurgen Habermas). Habermas
yakin bahwa keterasingan tidak akan hilang hanya karena perubahan sistem.
Faktor komunikasi memainkan peranan penting untuk mengurangi
keterasingan dengan jalan reformasi di dalam sistem.
Karl Marx berpandangan bahwa suatu pengurangan penindasan di dalam
sistem yang ada (reformasi) tidaklah mungkin. Baginya, penindasan hanya
dapat dipatahkan dengan sebuah revolusi.
Kelemahan Karl Marx disini yaitu bahwa buruh-buruh di beberapa negara
kapitalis dapat memperjuangkan kemajuan mereka tanpa melalui suatu
revolusi. Karl Marx tidak bisa melihat kemungkinan ini karena ia berpendapat
bahwa kepentingan-kepentingan kelas atas dan kelas yang tertindas tidak akan
pernah dapat diperdamaikan.
Kekeliruan mendasar Karl Marx yaitu bahwa borjuis sebagai kelas atas tidak
mau mencari damai. Pada kenyataannya kelas atas menyadari kerugian kalau

ada revolusi. Oleh sebab itu mereka bersedia untuk mengurangi penghisapan,
memperbaiki syarat-syarat kerja, membagi kekuasaan politik dengan kaum
buruh dan bahkan memberi hak kepada kaum buruh untuk ikut menentukan
kebijakan perusahaan.
5. Teori surplus (nilai lebih)
Untuk meramalkan harga dengan menggunakan teori marx ini sangat sulit,
karena teorinya berbelitbelit dan kusut.
6. Marx hanya menggambarkan secara sepintas dan sepotong-sepotong akan
kondisi masyarakat yang akan menggantikan masyarakat kapitalisme, yang
unsure-unsurnya juga diambil dari masyarakat kuno.

Anda mungkin juga menyukai