Anda di halaman 1dari 10

.

Organisasi Pembentuk Standar Akuntansi


Standar akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang
telah disusun, dan disahkan oleh sebuah lembaga resmi (badan
pembentuk standar) pada saat tertentu. Standar akuntansi merupakan
masalah yang penting dalam dunia profesi akuntansi, termasuk bagi para
pemakai laporan keuangan. Karena itu, mekanisme pembentukan standar
akuntansi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kepuasan bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan. Standar akuntansi ini akan secara terus-menerus berubah dan
berkembang seiring dengan perkembangan zaman, dunia usaha, dan
kemajuan teknologi.
1. Amerika Serikat
Ada empat organisasi yang memiliki pengaruh besar dalam
pengembangan standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat, yaitu
a. Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC dibentuk pertama kalinya pada tahun 1934, dimana peran
utamanya adalah untuk mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan
sekuritas oleh emiten kepada khalayak ramai (publik). SEC juga
mewajibkan perusahaan public agar laporan keuangan eksternalnya
diaudit oleh akuntan independen.
SEC sangat fokus terhadap pelaporan keuangan perusahaan publik
dan pengembangan standar akuntansi. SEC juga secara seksama
memonitor proses pembentukan standar akuntansi di Amerika. SEC
membantu mengembangkan dan menstandarisasi informasi keuangan
yang disajikan kepada para pemegang saham. SEC memiliki mandat
untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi
b. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)
AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan public di Amerika.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan
dengan nama Journal of Accountancy. AICPA memiliki peran penting
dalam pengembangan dan pembentukan standar akuntansi, termasuk
penyiapan
(penyelenggaraan)
ujian
sertifikasi
dan
pendidikan
berkelanjutan bagi para akuntan publik.
Atas desakan SEC, pada tahun 1939 AICPA membentuk Committee
on Accounting Procedure (CAP). CAP yang beranggotakan akntan praktisi,
menerbitkan 51 Accounting Research Bulletins yang menangani berbagai
masalah akuntansi sepanjang tahun 1939 sampai dengan tahun 1959.
Namun, pendekatan masalah per masalah ini gagal memberikan kerangka
prinsip akuntasni yang terstruktur sebagaimana yang dibutuhkan dan
yang diinginkan. Untuk itu, pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting
Principles Boards (APB).

Tugas utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara


tertulis mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktik akuntansi yang
tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada serta
ketidakkonsistennan yang terjadi dalam praktik akuntansi saat itu. Seiring
berjalannya waktu, APB dianggap kurang produktif dan gagal bertindak
cepat dalam menangani kasus-kasus penyimpangan akuntansi yang
terjadi pada saat itu. Pada tahun 1971, ketua profesi akuntansi di Amerika,
dalam upaya mencegah intervensi lebih lanjut dari pemerintah,
membentuk Study Group on Establishment of Accounting Principles.
Komite ini diketuai oleh Francis Wheat, dan secara luas dikenal dengan
nama Wheat Committee. Komite ini bertugas untuk mengkaji ulang
struktur organisasi dan operasi APB serta menentukan perubahan apa
yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dalam
penyelesaian masalah akuntansi. Hasil studi ini juga pada akhirnya
mengakibatkan
dibubarkannya
APB.
Wheat
Committee
lalu
merekomendasikan pembentukan FAF (Financial Accounting Foundation),
FASB dan FASAC (Financial Accounting Standasds Advisory Council),di
samping itu juga merekomendasikan agar standar yang ditetapkan adalah
standar yang mudah digunakan atau dengan kata lain memiliki
kepraktisan di dalam penerapannya.
Ketika APB dibubarkan dan digantikan oleh FASB, AICPA membentuk
Accounting Standars Executive Committee (AcSEC) sebagai komite yang
berwenang berbicara atas nama AICPA di bidang akuntansi dan pelaporan
keuangan. Berbagai ketetapan yang dihasilkan oleh komite ini adalah
Pedoman Audit dan Akuntansi Industri, Statement of Position (SOP), dan
Buletin Praktik. Pedoman Audit dan Akuntansi Industri mengikhtisarkan
praktik-praktik akuntansi dari industri tertentu dan menyediakan pedoman
(arahan) khusus menyangkut masalah-masalah yang tidak ditangani FASB
seperti akuntansi untuk kasino, maskapai penerbangan dan banyak
lainnya. Statement of Position (SOP) menyediakan pedoman atas topiktopik pelaporan keuangan sampai FASB menetapkan standar untuk topiktopik tersebut. SOP bisa memperbaharui, merevisi, atau mengklarifikasi
pedoman-pedoman audit dan akuntansi, atau bahkan menyediakan
pedoman independen. Sedangkan Buletin Praktik berisi pandangan AcSEC
menyangkut masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak
menyangkut masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak
ditangani oleh FASB.
Akhir-akhir ini, peran AICPA dalam penetapan standar akuntansi
telah dikurangi. FASB dan AICPA telah sepakat bahwa AICPA dan AcSEC
tidak lagi mengeluarkan pedoman akuntansi untuk perusahaan public.
Namun
demikian,
AICPA
tetap
merupakan
pemimpin
dalam
pengembangan standar audit melalui Auditing Standards Board.

c. Financial Accounting Standards Boards (FASB)


FASB merupakan organisasi sektor swasta yang bertanggung jawab
dalam pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan
pada tahun 1973, menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari berbagai
latar belakang (audit, akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi).
Penunjukan anggota FASB yang baru, dilakukan oleh Financial Accounting
Foundation (FAF). FAF adalah sebuah badan independen, sama seperti
FASB, yang dibentuk dengan wakil dari profesi akuntansi, komunitas
bisnis, pemerintah, dan akademisi.
Fungsi utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi
terkini dan menetapkan standar akuntansi. Standar ini dipublikasikan
sebagai Statement of Financial Accounting Standards (SFAS). FASB juga
menerbitkan Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang
memberikan kerangka kerja konseptual yang memungkinkan untuk
dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC diterbitkan pada tahun
1978 sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam
mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa
depan. Tidak seperti SFAS, SFAC bukan merupakan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang
sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan, FASB harus
tanggap terhadap kebutuhan dari seluruh komunitas dan menetapkannya
secara transparan di depan publik. Hal ini dilakukan dengan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya secara adil (tanpa memihak) kepada
semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat mereka
sebelum standar yang baru diterbitkan dan diberlakukan.
d. Governmental Accounting Standards Board (GASB)
GASB dibentuk pada tahun 1984 oleh FAF dengan tugas
menetapkan standar akuntansi keuangan pemerintah. Sturuktur
organisasi GASB serupa dengan struktur FASB. GASB memeiliki dewan
penasehat yang bernama Governmental Accounting Standards Advisory
Council (GASAC).
Standar ini dinamakan sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles). Standar ini
diperlukan sebagai patokan (pedoman) dalam penyusunan laporan
keuangan yang baku. Dengan adanya standar ini, pihak manajemen
selaku pengelola dana dan aktivitas perusahaan dapat mencatat,
mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan operasional
maupun financial perusahaan secara baku (yang secara standar diterima
umum) dan transparan.

GAAP bersumber dari beberapa ketetapan-ketetapan yang


dikeluarkan oleh berbagai organisasi pembentuk standar akuntansi di
Amerika (FASB, EITF, AICPA dan SEC). ketetapan-ketetapan yang
dikeluarkan oleh masing-masing organisasi tersebut memiliki tingkat
kewenangan (otoritas) yang berbeda. Hierarki GAAP yang diterbitkan oleh
FASB menentukan sumber prinsip akuntansi dan kerangka kerja pemilihan
prinsip yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
2.

1)
2)
3)
4)
5)
6)

Inggris
Pada negara Inggris, profesi akuntan independen mempunyai
pengendalian yang luas atas standar-standar akuntansi dan berlaku
prinsip full disclosure & transparency sebagai kebutuhan sentral dari
pelaporan keuangan.
Sebagian besar apa yang terjadi dalam akuntansi di Inggris
dimandatkan oleh hukum. Ada dua sumber utama standar akuntansi
keuangan di Inggris, yaitu hukum perusahaan dan badan profesi
akuntansi. Badan-badan akuntansi utama di UK antara lain:
The Institute of Chartered Accountants in England & Wales
The Institute of Chartered Accountants of Ireland
The Institute of Chartered Accountants of Scotlands
The Association of Certified Chartered Accountants (ACCA)
The Institute of COST & Management Accountants
The Chartered Institute of Public Finance & Accountancy
Konsep dan praktek akuntansi di Inggris telah mempengaruhi
akuntansi secara global, terutama terhadap negara-negara bekas jajahan
Inggris, misalnya akuntansi di Australia, Canada serta Negara
persemakmuran lainnya seperti Kenya, India, Hongkong, Selandia Baru,
Singapura, dan Afrika Selatan. Memang tidak mutlak persis sama, tetapi
cukup banyak pengaruhnya terhadap sistem akuntansi di negara
bersangkutan.

3.

Kawasan Eropa
Badan pembuat standar akuntansi di untuk kawasan Eropa ialah
IASB (International Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh
IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia. Hal ini
karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan
perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian
bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial Reporting
Standard).

4.

Jepang
Negara Jepang bergantung pada pinjaman bank. Penyusunan
standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah

dengan sejumlah input pendukung dari JIPCA (Japanese Institute of


Certified Public Accountants). Pemerintah pusat mengendalikan dengan
ketat semua hal yang terjadi dalam akuntansi di Jepang. Jalur utama
penyusunan standar akuntansi di Jepang di kelola oleh Mentri Keuangan
melalui sebuah badan penasehat yang bernama Business Accounting
Deliberation Council.
5.

Jerman
Badan yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar
akuntansi yaitu GASB (German Accounting Standards Board). GASB
dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai
dengan standar akuntansi internasional. GASB telah mengeluarkan GAS
(German Accounting Standards) atau Standar Akuntansi Jerman untuk
permasalahan seperti laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak
tangguhan, dan translasi mata uang asing. Namun pada tahun 2003,
GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya
dengan usaha IASB untuk mencapai konverjensi standar akuntansi secara
global. Perubahan ini mengakui ketentuan Unit Eropa atas IFRS bagi
perusahaan emiten pada tahun 2005.

6.

Perancis
Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983 dan
Dekrit akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General wajib
digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki
manual akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya
dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan
laporan
kelompok
yang
dikonsolidasikan.
Hukum
Perancis
memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS).
Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang mencatat
sahamnya di luar negeri.
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standard di
Perancis:
a. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi
Nasional)
b. Comite de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi
Akuntansi)
c. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d. Ordre des Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
e. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan
Auditor Kepatuhan Nasional)

7.

Malaysia
Seperti Indonesia, sistem resmi Malaysia berasal dari Inggris.
Seperti yang sudah diperkirakan, sistem akuntansi ini juga membidik
untuk bertemu dengan informasi yang diperlukan oleh investor. The
Malaysian Institute of Accounting (MIA) telah didirikan dibawah
pengawasan regular perkumpulan profesi akuntan di Malaysia. Tapi,
Malaysia merestrukturisasi sistem akuntansinya pada tahun 1997 dengan
Financial Reporting Act, yang dibuat oleh Fiancial Reporting Foundation
(FRF)/ Badan pelaporan keuangan dan Malaysian Accounting Standart
Board (MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak terlibat dalam
proses standarnya. MASB adalah badan independen yang di ciptakan
untuk mengembangkan dan mengajukan standar akuntansi di Malaysia.

8.

Rusia
Meskipun situasi ekonomi di Rusia telah meningkat, negara ini
berbeda dengan negara transisi lainnya. Pertama, saham perusahaan
baru masih kecil dibandingkan dengan yang lain. Yang kedua, banyaknya
unit prodeksi bergaya soviet lama yang mesih berfungsi meskipun dalam
keadaan merugi. Kemampuan negara ini untuk tumbuh berasal dari
Sumber Daya Alamnya, contohnya minyak dan gas, lebih jauh mereka
mendominasi dengan monopoli lamanya yang tidak berubah.
Dalam Federasi Rusia, pemerintah mempunyai kontrol tunggal
atas akuntansinya. Sebagai hasil dari latar belakang negara sosialis.
Standar akuntansi Rusia diformulasikan untuk melacak input dan output.
Karena itulah standar mencerminkan sedikit tentang nilai dan laba.
Perusahaan di Rusia lebih condong merubah laba untuk menghindari
pajak dan merubah pendapatan agar terlihat lebih menguntungkan bagi
investor.
Umumnya menteri keuangan Rusia membuat ketetapan
akuntansi. tetapi, CBRF yang bertanggung jawab untuk membuat standar
akuntansi dan audit untuk bank dan institusi kredit. Sebagai tambahan
CBRF memonitor mereka dan meneapkan persyaratan modal minimum.
Pada tahun 2002 perdana menteri Rusia mengumumkan bahwa
perusahaan Rusia dan bank harus membuat laporan keuangan yang
sesuai dengan IFRS pada aawal tahun 2004. lebih spesifik lagi semua
pernyataan konsolidasi oleh perusahaan dan bank harus disiapkan dengan
IFRS. Laporan keuangan bank individual juga harus disiapkan dengan IFRS
tetapi untuk perusahaan individual harus lanjut menggunakan GAAP
Rusia.

9.

India
Pada tahun 50-an, lebih dari 50% penduduk India berada dalam
kemelaratan. Walau bagaimanapun India telah meningkatakan taraf

ekonomi secara signifikan dalam dekade terakhir ini. Tidak hanya tingkat
kemiskinan yang telah berkurang, tetapi pertumbuhan ekonomi telah
meningkat dan berbagai macam indikator sosial telah meningkat seperti
Harapan hidup dan melek huruf.
Karena yang diterapkan di India berasal dari inggris, standar
akuntansinya memusatkan pada kebutuhan informasi daripara investor.
Pada tahun 1949, ICAI (Institute of Chartered Accountants in India)
dibentuk sebagai organisasi nasional dari akuntan yang telah terdaftar di
India. Kemudian ASB (Accounting Standard Board) didirikan untuk
merumuskan standard akuntansi untuk membantu dewan ICAI dalam
menciptakan dan merubah standar akuntansi di India. ICAI adalah
anggota penuh dari IFAC (International Federation of Accountants) dan
diharapkan untuk memajukan IFRS (International Financial Reporting
Standards) dalam mencapai harmonisasi internasional. Seperti contohnya,
ASB memberikan pertimbangan terhadap IAS (International Accounting
Standards) dan IFRS yang diterbitkan oleh IASB (international Accounting
Standard Board) dan mencoba untuk mengimplementasikannya dalam
standar mereka sampai batas yang memungkinkan, mengingat keadaan
di sekitar India.
10. Indonesia
Berdasarkan seajarah, sistem akuntansi Indonesia didasari oleh
sistem akuntansi Belanda sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri
ini. Tetapi, ikatan antara kedua negara rusak pada pertengahan tahun
1900. Indonesia berubah mengikuti praktik akuntansi AS. IAI didirikan
pada tahun 1959 untuk membimbing akuntan Indonesia. Pada tahun 1970
IAI membuat kode dan diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi
berdasarkan GAAP Aspada waktu itu. Sistem akuntansi Indonesia berfokus
kepada informasi yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan
pemerintah. Pada tahun 1974, IAI membuat komite standar akuntansi
keuangan untuk membuat standar keuangan.
Indonesia telah membuat perkembangan ekonomi yang bagus pada
dekade yang lalu. Tetapi krisis fiansial asia membuat negara ini menuju ke
arah kemiskinan. Sejak krisis, Indonesia telah melakukan beberapa
perubahan sosial dan politik. Yang menghasilkan perubahan substansial
dan merubah drajat kemakmuran sperti sebelum krisis.
Pada tahun 1994, komite standar akuntansi keangan direkonstruksi
sebagai aturan standar akuntansi yang lebih independen atas IAI,
sekarang DSAK bekerja untuk mengharmonisasi standar akuntansi
indonesia dengan IFRS.
B.

Organisasi Pembentuk Audit Internasional

1.
1.

2.
3.

1.
2.
3.
4.

Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar


akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional :
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)
Tujuan IASB adalah :
Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar
akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat
diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi,
transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut
yang ketat.
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar
Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah
solusi berkualitas tinggi.
Struktur IASB yang Baru
Badan wali
Dewan IASB
Dewan penasihat standar
Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)

2.

Uni Eropa (Europen Union-EU)


Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan
eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil
langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :
1.
Perubahan modal dalam tingkat EU
2. Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan
derivatif yang terintegrasi
3.
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaanperusahaan yang sahamnya tercatat.
3.

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)


Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of
Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator
pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian
pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk
bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih
baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk
mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing
untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan
efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.

Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan


integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan
yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional
dan
standar
akuntansi
memfasilitasi
kemampuan
perusahaan
memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga.
Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat
digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal
dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal
yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB,
antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

4.

FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)


IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi
anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan.
Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung
perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga
akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi
kepentingan umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan
dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan,
yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih
untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya,
menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi
harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang
memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.

5.

Kelompok Kerja Antar Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa


Untuk Pakar Dalam Standar Internasional Akuntansi Dan
Pelaporan (International Standars Of Accounting And Reporting
ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok
kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat
perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi
standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat
tersebut melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk
yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas
pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada
tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil
dan menengah.

6.

Kelompok Kerja Dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama


Dan Pembangunan Ekonomi (Organisation For Economic CoOperation And Development - OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju
yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari
Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi
lawan yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau
Konfederasi Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki
kecenderungan untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
kepentingan anggota-anggotanya.

Sumber :
http://blognyavita.blogspot.com/2012/05/organisasi-pembentuk-standarakuntansi.html
http://onesnite.blogspot.com/2013/05/harmonisasi-akuntansiinternasional.html

Posted by Filzaaa at 9:36 AM Email This

Anda mungkin juga menyukai