Anda di halaman 1dari 11

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produk pangan dalam bentuk minuman merupakan salah satu produk yang
disukai oleh masyarakat terutama untuk menghilangkandahaga karena sifatnya
yang segar dan manis. Berbagai macam minuman kini telah banyak
dikembangkan, salah satu yang marak tersebar dipasaran adalah minuman serbuk.
Minuman serbuk dapat diartikan sebagai produk pangan berbentuk butiran-butiran
(serbuk) yang dalam penggunaanya mudah terlarut dalam air dingin atau panas
(Permana, 2008).
Minuman serbuk sebagai pilihan praktis terkadang justru menyebabkan
masyarakat kesulitan untuk mengonsumsinya, mereka harus mengaduknya
sebelum akhirnya siap untuk diminum. Serbuk effervescent merupakan alternatif
pengembangan produk minuman ringan yang menarik dan memberikan variasi
dalam penyajian minuman. Selain itu, alternatif ini juga praktis dalam
penyimpanan dan transportasi dibanding minuman ringan biasa dalam bentuk cair.
Minuman effervescent memiliki beberapa keunggulan dibanding minuman
serbuk biasa yaitu kemampuan untuk menghasilkan gas karbondioksida (CO2)
yang memberikan rasa segar seperti pada air soda. Adanya gas karbondioksida
akan menutupi rasa pahit serta mempermudah proses pelarutannya tanpa
melibatkan pengadukan secara manual, dengan syarat semua komponennya
bersifat sangat mudah larut dalam air yaitu biasanya dengan menggunakan
campuran asam sitrat untuk memberikan rasa jeruk yang tajam dan Nabikarbonat.
Effervescent didefinisikan sebagai timbulnya gelembung gas dari cairan
sebagai hasil dari reaksi kimia. Campuran effervescent telah diketahui dan
digunakan sebagai obat sejak 100 tahun yang lalu. Larutan effervescent berkilau,
lezat, dan menyediakan zat aktif dalam bentuk larutan dengan ketersediaan
hayati yang terjamin bagi orang yang sulit menelan tablet atau kapsul biasa
(Siregar dan Wikarsa, 2010).
Effervescent didefenisikan sebagai bentuk sediaan yang menghasilkan
gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan. Gas yang dihasilkan saat
pelarutan effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek
sparkling (rasa seperti air soda) (Lieberman, dkk., 1992). Bila serbuk ini
dimasukkan ke dalam air, mulailah terjadi reaksi kimia antara asam dan natrium
bikarbonat sehingga terbentuk garam natrium dari asam dan menghasilkan gas
karbondioksida serta air.
Reaksi serbuk effervescent cukup cepat dan biasanya berlangsung dalam
waktu satu menit atau kurang. Di samping menghasilkan larutan yang jernih,
tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang dapat
membantu memperbaiki rasa obat-obat tertentu (Banker dan Anderson, 1986).

BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Pembuatan Teh Instan


40 gr serbuk teh
(Hijau, Oolong dan Hitam)

Penimbangan

300 ml air panas

Penyeduhan selama 5 menit

Filtrasi

Ampas

300 ml Filtrat teh

300 gr gula

Penambahan gula pasir dengan perbandingan 1 :1

Pemanasan

Pendinginan dan Pengadukan

Penimbangan

Penggilingan

Teh instan

2. Pembuatan serbuk teh effervescent


Serbuk teh instan : (As. Sitrat : As. Tartarat) : Natrium Bikarbonat
1:2:2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Perlakuan
Teh Hijau instan : (1 AS : 1 AT)
Teh Oolong instan : (1 AS : 1,5 AT)
Teh Hitam instan : (1 AS : 2 AT)
Teh Hijau instan : (1 AS : 1 AT)
Teh Oolong instan : (1 AS : 1,5 AT)
Teh Hitam instan : (1 AS : 2 AT)
Teh Hijau instan : (1 AS : 1 AT)
Teh Oolong instan : (1 AS : 1,5 AT)
Teh Hitam instan : (1 AS : 2 AT)

Penimbangan

Pencampuran

Serbuk Teh Effervescent

Keterangan :
AS : asam sitrat
AT : asam tartarat
NB : natrium bikarbonat (soda kue)
AS : AT
1:1
1 : 1,5
1:2

AS : AT
15 gr : 15 gr
12 gr : 18 gr
10 gr : 20 gr

: NB
: NB
: NB
: NB
: NB
: NB
: NB
: NB
: NB

DATA PENGAMATAN

A Teh Instan
1. Warna serbuk
Rendemen
(%)

Jenis teh
Teh Hijau

47,667

Teh Oolong

42,5

Teh Hitam

48,067

Warna
serbuk
L
a
b
L
a
b
L
a
b

1
55,7
7,5
30,1
48,1
7,9
26,9
43,5
11,9
28,0

Ulangan
2
54,9
7,5
30
49,3
8,1
28,1
43,8
13,0
29,7

3
55,9
7,4
30
49,2
8,1
28
44,1
12,7
29,2

Rata-rata
55,5
7,5
30,03
48,9
8,03
27,6
43,8
12,5
28,97

2. Warna seduhan, Kelarutan, PH dan derajat brix


Jenis Teh

Warna seduhan

Teh Hijau
Teh Oolong
Teh Hitam

+++
++++
+++++

Parameter
Kelarutan
PH
1:10:8
1:27:2
1:33:6

6
5
5

Derajat brix
(o)
3
3
3

BTehEffervesent
1. Rendemen dan Warna Serbuk
Jenis teh

Rendemen

Perlakuan

Warna

Ulangan

Rata-rata

(%)

Teh Hijau

Teh Oolong

Teh Hitam

Jenis teh
Teh Hijau
Teh Oolong
Teh Hitam

(AS:AT)

99,25

1:1

97,05

1:1,5

96,54

1:2

99,41

1:1

99,42

1:1,5

99,45

1:2

99,18

1:1

99,44

1:1,5

99,57

1:2

Perlakuan
(AS:AT)
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2

serbuk
L
a
b
L
a
b
L
a
b
L
a
b
L
a
b
L
a
b
L
a
b

1
61,4
5,5
24,1
61,7
5,5
23,7
61,6
5,6
25,1
59,3
6,2
24,2
59,3
5,9
24,1
58,5
6,2
24,1
55,0
8,2
24,0

L
a
b
L
a
b

56,6
8,7
25,6
57,9
8,0
24,8

Warna kelarutan
++++
++
+++
+++
+
++
+++
++
++++

2
61,3
5,5
24,6
61,4
5,5
24,0
62,0
5,5
24,7
58,6
6,4
24,6
59,4
6,2
24,5
59,2
6,2
25
56,7
8,1
25,
3
57,5
8,3
25,5
58,0
7,8
24,3

3
61,7
5,4
23,7
61,8
5,5
24,2
62,1
5,6
24,6
59,0
6,1
24,2
59,4
6,0
24,3
60,5
5,7
23,8
57,2
7,9
24,
8
55,6
25,5
25,4
57,2
8,3
25,0

2. Warna Kelarutan

61,5
5,5
24,1
61,6
5,5
23,9
61,9
5,6
24,8
58,9
6,2
24,3
59,4
6
24,3
59,4
6
24,3
56,3
8,1
24,7
56,6
14,2
25,5
57,7
8,03
24,7

3. Kelarutan
Jenis teh
Teh Hijau
Teh Oolong
Teh Hitam

Perlakuan
(AS:AT)
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2

Kelarutan
1 menit 41 detik
2 menit 16 detik
1 menit 11 detik
2 menit 57 detik
2 menit 56 detik
3 menit 1 detik
5 menit 16 detik
4 menit 4 detik
5 menit 43 detik

4. PH
Jenis teh
Teh Hijau
Teh Oolong
Teh Hitam

Jenis teh
Teh Hijau
Teh Oolong
Teh Hitam

Perlakuan
(AS:AT)
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2

Perlakuan
(AS:AT)
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2
1:1
1:1,5
1:2

PH
6
5
6
5
5
7
5
5
6

Derajat brix
(o)
2,4
2,2
2,1
2,4
2
2,1
2,2
2,1
2

5. Derajat Brix

Keterangan :
AS = Asam sitrat
AT =Asam Tartrat
(+)= semakin (+) semakin pekat

LAMPIRAN PERHITUNGAN

A Teh Instan
1. Warna serbuk
-

55,7+54,9+55,9
Teh hijau: L
3
30,1+30+ 30
3

Teh Oolong : L

The Hitam : L

48,1+49,3+ 49,2
3

= 48,9 ; a

43,5+43,8+ 44,1
3

= 43,8 ; a

= 28,97

2. Rendemen
Rumus :

Berat serbuk(g)
X
awal(
Filtrat 300 ml + Berat
gula 300
g =g)600 g
286 g
: 600 g X 100% = 47,667%

255 g
- Teh Oolong : 600 g X 100% = 42,5%
288,6 g
- Teh Hitam : 600 g X 100% = 48,067%
B Teh Effervescent
1. Warna serbuk
a Teh hijau

;b

7,9+7,5+ 7,4
3

= 8,03

;b

= 30,03

28,0+ 29,7+29,2
3

- Teh hijau

= 7,5

= 30,03

26,9+ 28,1+ 28
3
-

= 55,5 ; a

7,5+7,5+ 7,4
3

11,9 +13,0+12,7
3

= 12,5 ; b

61,4 +61,3+61,7
- (1:1) L
= 61,5
3
24,1+24,6+ 23,7
3

- (1:1,5) L

- (1:2) L

61,6 +62,0+62,1
3

24,2+24,6+ 24,2
3

= 61,6

5,5+5,5+ 5,5
3

= 6

= 6

= 5,5

24,1+24,5+ 24,3
3

= 61,9

5,6+ 5,5+5,6
3

= 5,6

= 58,9

6,2+ 6,4+6,1
3

; a

= 6,2

= 24,3

59,3+59,4 +59,4
3

= 59,4

5,9+ 6,2+ 6,0


3

= 24,3

58,5+59,2+60,5
3

24,1+25+ 23,8
3

= 24,8

b Teh Oolong
59,3+58,6 +59,0
-(1:1) L
3

- (1:2) L

= 5,5

= 23,9

25,1+24,7 +24,6
3

- (1:1,5) L

= 24,1

61,7 +61,4+61,8
3

23,7 +24,0+24,2
3

5,5+5,5+ 5,4
3

= 24,3

= 59,4

6,2+ 6,2+5,7
3

c Teh hitam
-(1:1) L

55,0+56,7 +57,2
3

24,0+ 25,3+24,8
3

25,6 +25,5+25,4
3

8,2+ 8,1+ 7,9


3

8,7+8,3+25,5
3

= 56,6 ; a

57,9+58,0+ 57,2
3

= 57,7

8,0+7,8+8,3
3

= 24,7

2. Rendemen
Rumus :
Berat serbuk(g)
74,44
X
Berat awal(
g) ( g)
- (1:1) :
75 ( g) X 100% = 99,25%

- (1:1,5) :

- (1:2) :

= 14,2; b

= 25,5

24,8+ 24,3+25,0
3

a Teh hijau

= 8,1

= 24,7

56,6+ 57,5+55,6
3

- (1:1,5) L

- (1:2)

= 56,3

72,29(g)
75 (g) X 100% = 97,05%

72,41(g)
75( g) X 100% = 96,5%

b Teh oolong - (1:1)

74,56 (g)
75 (g) X 100% = 99,41%

= 8,03; b

- (1:1,5) :

74,57 (g)
75 (g) X 100% = 99,42%

- (1:2) :

74,59(g)
75 (g) X 100% = 99,45%

c Teh hitam - (1:1) :


- (1:1,5):

74,39(g)
75 (g) X 100% = 99,18%

74,58 (g)
75 (g) X 100% = 99,44%

74,68 (g)
- (1:2) : 75 (g) X 100% = 99,57%

Anda mungkin juga menyukai