Oleh
Intan Wandira
1317041020
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
mekanisme pencekam dan gaya pada hidrolik dan diteruskan ke kerangka. Prinsip
kerja kerangka ini yaitu kolom pertama merupakan pasangan kolom tetap yang
dihubungkan dengan stau crossbar. Sedangkan pada kolom kedua, merupakan
kolom yang dapat bergerak naik turun dan memiliki dua bah crossbar. Untuk
melaukan uji tarik, salah satu ujung spesimen dipasang pada pencekam yang
terletak di crossbar kolom tetap, sedang ujung yang lain dipasang pada pencekam
yang terletak di crossbar kolom gerak bagian atas. Untuk melakukan uji tekan,
ujung spesimen yang lain dipasang pada pencekam yang terletak di kolom gerak
bagian bawah. Pada saat pengujiaan, kolom yang gerak akan brgerak ke atas
sedang gerakan ke bawah hanya diperlukan untuk mengatur pemasangan
spesimen.
Keuntungan dari tipe ini adalah hanya dengan satu gerakan actuator ke atas saja
sudah dapat melakukan dua macam pengujian yaitu uji tarik dan uji taekan. Untuk
memperjelas pejelasan di atas maka gambar kerangka dengan empat kolom dapat
dilihat pada gambar beikut :
Keterangan Gambar : 1.Crossbar atas
2.Kolom
3.Crossbar tengah
4. Actuator
5.Crossbar bawah
6. Meja
1. Silinder Hidrolik
Silinder Hidrolik merupakan bagian sistem hidrolik yang berhubungan
langsung dengan beban yang akan diterima oleh sistem. Cara kerja dari silinder
hidrolik ada dua macam yaitu :
1. Single Acting Cylinder
Silinder Single Acting hanya dapat memakai gaya pada satu arah saja yaitu
gerakan keluar, sedangkan gerakan kembali biasanya memanfaatkan gaya dorong
dari beban atau ada yang dengan menggunakan pegas untuk mengembalikan
posisi awal silinder. Cara Kerja : saat tekanan mempengaruhi luas piston melalui
saluran masukan, piston bergerak keluar. Gaya luar dibutuhkan piston untuk
kembali pada posisi mula.
3. Piston Rod
4. Cylinder
5. Piston Rod Bearing
6. Piston Rod Seal
7. Wiper
Keterangan Gambar :
1. Piston
2. Piston Rod
3. Piston Rod Bearing
4. Annular Piston Surface
5. Piston Surface
Beberapa fungsi dari tangki pada sistem hidrolik adalah sebagai berikut :
1. Untuk menyimpan fluida hidrolik pada saat sistem beroperasi
2. Melepaskan atau mereduksi panas yang dihasilkan oleh mekanisme hidrolik
pada saat pengoperasian.
3. Memisahkan udara, air, dan partikel-partikel pengotor
2. Filter
Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang
berasal dari komponen sistem hidrolik seperti bagian-bagian kecil yang
mengelupas, kontaminasi akibat oksidasi dan sebagainya.
3. Valve Kontrol
Valve kontrol berfungsi untuk mengatur besar tekanan yang digunakan,
mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran yang dimaksud adalah
Gambar 6. Hoses
Keterangan Gambar :
1. Dari bahan sintetik, teflon,polyster-elastomer
2. Penahan tekanan tekanan berada pada tengah-tengah lapisan
terbuat dari steel ware atau rayon
3. Terbaut dari resistant rubber, polyster, polysurethane elastomer.
5. Seals
Seals berfungsi untuk mencegah kebocoran pada sistem ihidrolik, dan apabila
terjadi kebocoran pada sistem hidrolik maka terjadi kehilangan tekanan. Dan
seals juga berfungsi untuk mempertahankan efisiensi sistem hidrolik.
Seals dapat dibagi menajdidua tipe berdasarkan penerapanya yaitu :
1. Static Seals : O rings untuk ramah silinder, Flat seals untuk tangki.
2. Dinamic Seals : untuk piston dan batang piston serta untuk poros yang
berputar.
6. Fluida
Fluida pada sistem hidrolik memiliki peranan yang utama karena fluida
berupa oli ini adalah yang akan menggerakkan piston. Berapa fungsi fluida
hidrolik adalah sebagai berikut :
1. Sebagai media untuk mentransfer tekanan.
2. Sebagai pelumas bagian yang bergerak.
3. Melindungi kemungkinan terjadi korosi.
4. Sebagai pendingin komponen yang bergerak.
5. Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
6. Metode Rockwell
Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell ini paling banyak digunakan di
laboratorium pengujian logam, karena prosesnya mudah dan cepat memperoleh
angka kekerasan bahan uji, dimana angka kekerasan Rockwell dapat dibaca
langsung dari pesawat uji yang digunakan. Selain itu pengujian ini memiliki
fungsi pemakaian yang cukup luas sehingga memungkinkan digunakan pada
berbagai jenis dan karakteristik bahan dengan tersedianya skala kekerasan untuk
berbagai aplikasi.
Konstruksi pesawat uji kekerasan Rockwell dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 10. Skema mesin Uji kekerasan Rockwell dengan beban mati
Dari gambar di atas terlihat bahwa mesin uji kekerasan Rockwell terdiri dari
beberapa bagian-bagian yaitu dial gage yang berfungsi sebagai alat pembaca nilai
kekerasan, identor, anvil, beban, crank handle, dashpot, dan reset motor. Nilai
kekerasan dengan metode Rockwell suatu material dirumuskan sebagai berikut:
HRB = 130 (h/0,002) ..................................................................................(3)
HRC = 100 (h/0,002) ...................................................................................(4)
Keterangan :
Beberapa bahan khas yang dikenakan fatique testing adalah logam, polimer,
komposit, elastomer, komponen struktural, dan keramik. Uji fatigue terdiri
dari dua langkah yaitu memulai retakan dan perambatan retakan sampai total
retak. Mayoritas umur kelehan terjadi ketika dimulai kelelahan retak dan
proses kelelahan diuraikan ketika pertama kali dikontrol. Contoh ini meliputi
poros mesin, roda gigi, dan poros sumbu atau batang berputar. Pada sisi lain,
struktur besar atau materi komponen hampir selalu berisi sebelum adanya
retakan seperti di dalam jembatan, kapal, pesawat terbang, badan pesawat
terbang, dan tekanan bejana kapal. Dalam struktur yang sedemikian ,
mayoritas umur kelelahan dihabiskan dengan munculnya suatu pre-existing
retakan dan kemudian retak keseluruhan. Proses fatigue dalam hal ini
diuraikan dengan control propagasi. Di dalam laboratorium uji fatigue
dilakukan pada spesimen un-cracked dimana kebanyakan dari umur fatigue
dihabiskan dalam langkah inisiasi.
Uji fatigue memerlukan kendali yang akurat. Bagaimanapun, untuk baiknya
menguji kita memerlukan kendali yang akurat dan ini bisa dilakukan dengan
suatu mesin pembengkok yang berputar. Berikut contoh bentuk mesin uji
fatique:
terisi
dari
kedua-duanya
akhir
penggunaan
berputar
II.
III.
BAINITE
Bainite adalah struktur ferit dan sementit yang berbentuk lidi atau plat
tergantung temperatur transformasi. Struktur mikro bainit adalah sangat halus
sehingga resolusinya hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron . Foto
mikroskop untuk bainit bisa dilihat pada gambar 13.
ferit dengan kecepatan lebih lambat dan tidak tuntas. Keadaan ini menimbulkan
terjadinya pengendapan karbida di daerah interlath dan interior ferit. Struktur
bainit yang diperoleh dari transformasi pada temperatur rendah memiliki bentu
acicular (Daryus, 2006).
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas antara lain
sebagai berikut:
1. Fungsi dari mesin uji tarik yaitu untuk melakukan pengujian spesimen (bahan)
dengan cara menarik spesimen tersebut hingga putus.
2. Mesin uji tarik terdiri dari 2 komponen yaitu komponen utama dan komponen
pendukung. Komponen utama terdiri dari kerangka mesin, pencekam, dan
penarik. Komponen pendukung terdiri dari silinder hidrolik, filter, valve
kontrol, hose seals dan fluida.
3. Kekerasan suatu material dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa
metode pengujian yang berbeda yaitu dengan metode gores, metode elastik
atau pantul, metode identasi, metode Brinell, metode Vickers, dan metode
Rockwell.
4. Perbedaan uji mulur dengan pengujian tarik yaitu pada pengujian mulur beban
yang diberikan tetap atau konstan.
5. Bainit merupakan penggambaran struktur mikro pada baja yang dihasilkan dari
dekomposisi austenit ke ferit () dan sementit (Fe3C).
DAFTAR PUSTAKA
Setjo, Renaningsih., Sri Nitiswati., Ari Triyadi. 1998. Sifat Mulur Material
Komponen Reaktor Daya. Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi
Keselamatn Reaktor-III. ISSN No.1410-0533.
Setyo, 2015. Definisi Uji Tarik. https://www.scribd.com/doc/292432773/DefinisiMesin-Uji-Tarik. Diakses 27 April.