PPTKULITGENDUT
PPTKULITGENDUT
Urtikaria
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Urtikaria pertama
kali digambarkan
dalam
sastra
Inggris pada tahun
1772,
walaupun
sebenarnya
penyakit
telah
diakui
sepanjang
sejarah.
Urtikaria
merupakan
penyakit kulit yang
sering
dijumpai
dan mengenai 1525%
populasi
semasa hidupnya.
Urtikaria
dapat
terjadi secara akut
maupun kronik.
Kebanyakan kasus
urtikaria
adalah
self-limited
dan
durasinya pendek.
Namun,
ketika
urtikaria menjadi
kronik, maka akan
menjadi masalah
bagi pasien atau
dokter
yang
merawat.
Definisi
Urtikaria atau dikenal juga dengan hives adalah kondisi kelainan
kulit berupa reaksi vaskular terhadap bermacam-macam sebab,
biasanya disebabkan oleh suatu reaksi alergi, yang mempunyai
karakteristik gambaran kulit kemerahan (eritema) dengan sedikit
oedem atau penonjolan (elevasi) kulit berbatas tegas yang timbul
secara cepat setelah dicetuskan oleh faktor presipitasi dan
menghilang perlahan-lahan. Dalam istilah awam lebih dikenal dengan
istilah kaligata atau biduran.
Epidemiologi
Sering ditemukan bersama dengan angioedema (40% bentuk urtikaria
saja, 49% urtikaria bersama-sama dengan angioedema dan
11% angioedema saja
Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria dibandingkan
dengan orang normal.
Tidak ada perbedaan frekuensi jenis kelamin, baik laki-laki
maupun perempuan.
Umur, ras, aktivitas, letak geografis dan perubahan musim dapat
mempengaruhi hipersensitivitas yang diperankan oleh IgE.
Data
epidemiologi
urtikaria
secara
internasional
menunjukkan bahwa urtikaria (kronis, akut, atau keduanya)
terjadi pada 15-25% populasi pada suatu waktu dalam hidup
mereka.
Etiologi
Obat
Penyakit
kronis
Makanan
Gigitan
serangga
Genetik
Etiologi
Bahan
Fotosensi
tizer
Psikis
Infeksi
Inhalan
Trauma
fisik
Kontaktan
Klasifikasi
Tipe
Subtipe
Definisi
Urtikaria Spontan
<6 minggu
>6 minggu
Dingin
Delayed pressure
uticaria
Tekanan vertikal
panas
Solar urticaria
Dermographic urticaria
Vibratory urticaria
Gaya getar
Cholinergik urticaria
Aquagenic urticaria
Air
Contact urticaria
Kontak dengan
substansi urtikariogenik
Exercise induced
anaphylaxis urticaria
Latihan fisik
Urtikaria fisik
Patogenesis
Gejala Klinis
Edema sentral dengan ukuran yang
bervariasi, sering diliputi dengan warna
kemerahan atau eritema
Diagnosis
Anamnesis : riwayat penyakit, spt obat, makanan, antigen inhalan,
injektan, infeksi, sengatan serangga 9urtikaria papular), penyakit
vaskuler kolagen(vaskulitis kulit, SLE), eksaserbasi aspirin, AINS,
faktor lingkungan
Pemeriksaan fisik :- plak eritem, edematous, bulat-oval, bisa
polisiklik, distribusi
merata tidak teratur, linear hingga
dermografisme
- timbul mendadak, gatal, <24 jam sudah
menghilang
Pemeriksaan penunjang : - skin prick tes, cholinergic test, ice cube
test, solar tes
- laboratorium : px untuk melihat adakah
infeksi, hormon tiroid, ANA test pada solar test
- biopsi kulit : untuk urtikaria kronik yang
berat
Diagnosis Banding
Gigitan
serangga
Dermatitis
Atopik
Angioedema
Diagnosis
Banding
Urtikaria
Pigmentosa
Pitiriasis
Rosea
Terapi
Urtikaria akut :
1. Antihistamin non sedative
2. Bila dengan antihistamin non sedatif tidak berhasil dapat digunakan hydroxyzine atau
difenhidramin 25-50 mg
3. Angioedema disertai obstruksi saluran napas :
Epinefrin dapat mengatasi urtikaria berat atau angioedema atau jika terdapat edema
laring
Kortikosteroid setara prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari dosis diturunkan 5-10
mg/hari
Konsul THT
Terapi
Urtikaria kronik:
1. Antihistamin nonsedatif
2. Bila tidak efektif gunakan antihistamin generasi pertama
3. Prednison 10 mg/hari atau ekivalen, dosis diturunkan perlahan setiap 2-3 minggu
4. Alternatif kortikosteroid dapat digunakan siklosporin 100 mg bid. Pengukuran tekanan
darah kadar ureum darah dan kreatini serum, urinalisis dilakukan setiap 6-8 minggu.
PROGNOSIS
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat
ditemukan dan diatasi, sedangkan urtikaria kronis lebih sulit diatasi
karena penyebabnya sulit dicari. Pada umumnya, prognosis urtikaria
dapat dikatakan baik, tetapi karena urtikaria merupakan bentuk kutan
anafilaksis sistemik, dapat saja terjadi obstruksi jalan napas karena
adanya edema laring atau jaringan di sekitarnya, atau anafilaksis
sistemik yang dapat mengancam jiwa.
PENCEGAHAN
Hal yang paling penting dalam melakukan pencegahan yaitu pasien
harus mengetahui penyebab dari urtikaria tersebut. Setelah mengetahui
penyebabnya pasien dapat menghindari penyebab munculnya urtikaria.
STATUS PASIEN
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Tn. ATM
Umur
: 30 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Sragen
Pekerjaan
: Pegawai swasta
Status
: Menikah
Tanggal Periksa
No. RM
: 5 Oktober 2015
: 0067xxxx
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Biduran disertai gatal
Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Keadaan umum
Vital Sign
TD
:
: 150/90 mmhg
Frekuensi nadi
: 80x/menit
Frekuensi napas
: 20 x / menit
Suhu
: 36,4oC
Berat badan
: 90 kg
Tinggi badan
: 167 cm
Kepala
: mesocephal
Wajah
Leher
Mata
Telinga
Thorax
Abdomen
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Status Dermatologis
Regio truncus anterior et posterior
Status Dermatologis
Regio volair antebrachii sinistra
TERAPI
Non Medikamentosa
Edukasi pasien: Mengidentifikasi penyebab dan menghindari paparan.
Medikamentosa
1.
2.
Planning:
: bonam
Ad sanam
: bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad kosmetikum : bonam
TERIMA KASIH