Anda di halaman 1dari 25

RESPONSI

Urtikaria
Disusun Oleh :

Almira Muthia Deaneva


G99142023
Pembimbing:
Prof. Dr. Harijono Kariosentono, Sp.KK (K),
FINS DV, FAA DV
KEPANITERAAN KLINIK SMF KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD DR MOEWARDI
SURAKARTA
2015

PENDAHULUAN

Urtikaria pertama
kali digambarkan
dalam
sastra
Inggris pada tahun
1772,
walaupun
sebenarnya
penyakit
telah
diakui
sepanjang
sejarah.

Urtikaria
merupakan
penyakit kulit yang
sering
dijumpai
dan mengenai 1525%
populasi
semasa hidupnya.
Urtikaria
dapat
terjadi secara akut
maupun kronik.

Kebanyakan kasus
urtikaria
adalah
self-limited
dan
durasinya pendek.
Namun,
ketika
urtikaria menjadi
kronik, maka akan
menjadi masalah
bagi pasien atau
dokter
yang
merawat.

Definisi
Urtikaria atau dikenal juga dengan hives adalah kondisi kelainan
kulit berupa reaksi vaskular terhadap bermacam-macam sebab,
biasanya disebabkan oleh suatu reaksi alergi, yang mempunyai
karakteristik gambaran kulit kemerahan (eritema) dengan sedikit
oedem atau penonjolan (elevasi) kulit berbatas tegas yang timbul
secara cepat setelah dicetuskan oleh faktor presipitasi dan
menghilang perlahan-lahan. Dalam istilah awam lebih dikenal dengan
istilah kaligata atau biduran.

Epidemiologi
Sering ditemukan bersama dengan angioedema (40% bentuk urtikaria
saja, 49% urtikaria bersama-sama dengan angioedema dan
11% angioedema saja
Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria dibandingkan
dengan orang normal.
Tidak ada perbedaan frekuensi jenis kelamin, baik laki-laki
maupun perempuan.
Umur, ras, aktivitas, letak geografis dan perubahan musim dapat
mempengaruhi hipersensitivitas yang diperankan oleh IgE.
Data
epidemiologi
urtikaria
secara
internasional
menunjukkan bahwa urtikaria (kronis, akut, atau keduanya)
terjadi pada 15-25% populasi pada suatu waktu dalam hidup
mereka.

Etiologi

Obat
Penyakit
kronis

Makanan

Gigitan
serangga

Genetik

Etiologi

Bahan
Fotosensi
tizer

Psikis

Infeksi

Inhalan

Trauma
fisik

Kontaktan

Klasifikasi

Tipe

Subtipe

Definisi

Urtikaria Spontan

Urtikaria spomtan akut

<6 minggu

Urtikaria spontan kronik

>6 minggu

Cold contact urticaria

Dingin

Delayed pressure
uticaria

Tekanan vertikal

Heat contact urticaria

panas

Solar urticaria

UV & cahaya yang


terlihat

Dermographic urticaria

Gaya tekan mekanik

Vibratory urticaria

Gaya getar

Cholinergik urticaria

Latihan fisik, spicy food

Aquagenic urticaria

Air

Contact urticaria

Kontak dengan
substansi urtikariogenik

Exercise induced
anaphylaxis urticaria

Latihan fisik

Urtikaria fisik

Urtikaria tipe lain

Patogenesis

Gejala Klinis
Edema sentral dengan ukuran yang
bervariasi, sering diliputi dengan warna
kemerahan atau eritema

Rasa gatal atau terkadang seperti terbakar

Dalam 1-24 jam kulit dapat kembali normal

Diagnosis
Anamnesis : riwayat penyakit, spt obat, makanan, antigen inhalan,
injektan, infeksi, sengatan serangga 9urtikaria papular), penyakit
vaskuler kolagen(vaskulitis kulit, SLE), eksaserbasi aspirin, AINS,
faktor lingkungan
Pemeriksaan fisik :- plak eritem, edematous, bulat-oval, bisa
polisiklik, distribusi
merata tidak teratur, linear hingga
dermografisme
- timbul mendadak, gatal, <24 jam sudah
menghilang
Pemeriksaan penunjang : - skin prick tes, cholinergic test, ice cube
test, solar tes
- laboratorium : px untuk melihat adakah
infeksi, hormon tiroid, ANA test pada solar test
- biopsi kulit : untuk urtikaria kronik yang
berat

Diagnosis Banding
Gigitan
serangga

Dermatitis
Atopik

Angioedema
Diagnosis
Banding

Urtikaria
Pigmentosa

Pitiriasis
Rosea

Terapi
Urtikaria akut :
1. Antihistamin non sedative
2. Bila dengan antihistamin non sedatif tidak berhasil dapat digunakan hydroxyzine atau
difenhidramin 25-50 mg
3. Angioedema disertai obstruksi saluran napas :
Epinefrin dapat mengatasi urtikaria berat atau angioedema atau jika terdapat edema
laring
Kortikosteroid setara prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari dosis diturunkan 5-10
mg/hari
Konsul THT

Terapi
Urtikaria kronik:
1. Antihistamin nonsedatif
2. Bila tidak efektif gunakan antihistamin generasi pertama
3. Prednison 10 mg/hari atau ekivalen, dosis diturunkan perlahan setiap 2-3 minggu
4. Alternatif kortikosteroid dapat digunakan siklosporin 100 mg bid. Pengukuran tekanan
darah kadar ureum darah dan kreatini serum, urinalisis dilakukan setiap 6-8 minggu.

PROGNOSIS
Urtikaria akut prognosisnya lebih baik karena penyebabnya cepat
ditemukan dan diatasi, sedangkan urtikaria kronis lebih sulit diatasi
karena penyebabnya sulit dicari. Pada umumnya, prognosis urtikaria
dapat dikatakan baik, tetapi karena urtikaria merupakan bentuk kutan
anafilaksis sistemik, dapat saja terjadi obstruksi jalan napas karena
adanya edema laring atau jaringan di sekitarnya, atau anafilaksis
sistemik yang dapat mengancam jiwa.

PENCEGAHAN
Hal yang paling penting dalam melakukan pencegahan yaitu pasien
harus mengetahui penyebab dari urtikaria tersebut. Setelah mengetahui
penyebabnya pasien dapat menghindari penyebab munculnya urtikaria.

STATUS PASIEN
IDENTITAS PENDERITA
Nama

: Tn. ATM

Umur

: 30 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Alamat

: Sragen

Pekerjaan

: Pegawai swasta

Status

: Menikah

Tanggal Periksa
No. RM

: 5 Oktober 2015
: 0067xxxx

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Biduran disertai gatal

Riwayat Penyakit Sekarang :


Biduran disertai rasa gatal sejak 5 bulan yang lalu dirasakan hilang timbul.
Terutama muncul saat malam hari hingga mengganggu tidur pasien dan
menghilang saat siang hari. Pasien sudah pernah berobat ke dokter keluarga dan
diberi obat cetirizine dan caladine. Saat minum obat gejala dirasakan berkurang
tetapi jika tidak minum obat gatal dan biduran muncul lagi. Selama 5 hari
terakhir dirasakan oleh pasien makin memberat sehingga pasien memeriksakan
ke poli klinik kulit dan kelamin RS Dr. Moewardi.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat sakit serupa sebelumnya
: (+) pada tahun 2005 dari anamnesis pasien mengaku
sudah melakukan tes alegi dan menurut dokter pasien
alergi terhadap hawa dingin bulu ayam dan debu
Riwayat alergi obat
: (-)
Riwayat alergi makanan
: (-)
Riwayat asma
: (+)
Riwayat sakit gigi
: (-)
Riwayat minum obat cacing
: (-)
Riwayat Penyakit Keluarga dan lingkungan
Riwayat sakit serupa pada anggota keluarga : (-)
Riwayat alergi obat / makanan
: (-)
Riwayat asma
: (-)
Riwayat rhinitis
: (-)

Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien saat ini tinggal dengan istri dan dua orang anaknya. Pasien
seorang pegawai swasta .Pasien memperoleh pelayanan kesehatan
dengan BPJS.

Riwayat Gizi dan Kebiasaan


Pasien makan 3 kali sehari, dengan nasi, lauk-pauk, serta sayur. Lauk
pauk berupa tahu, tempe, daging ayam dan terkadang ikan. Nafsu
makan pasien baik.

Pemeriksaan fisik
Status Generalis
Keadaan umum
Vital Sign
TD

: tampak sehat, compos mentis GCS E4V5M6, gizi kesan cukup

:
: 150/90 mmhg

Frekuensi nadi

: 80x/menit

Frekuensi napas

: 20 x / menit

Suhu

: 36,4oC

Berat badan

: 90 kg

Tinggi badan

: 167 cm

Kepala

: mesocephal

Wajah

: dalam batas normal

Leher

: dalam batas normal

Mata

: dalam batas normal

Telinga

: dalam batas normal

Thorax

: dalam batas normal

Abdomen

: dalam batas normal

Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah

: lihat status dermatologis


: dalam batas normal

Status Dermatologis
Regio truncus anterior et posterior

Gambar 1. Status dermatologis regio truncus anterior et posterior

Status Dermatologis
Regio volair antebrachii sinistra

TERAPI
Non Medikamentosa
Edukasi pasien: Mengidentifikasi penyebab dan menghindari paparan.
Medikamentosa
1.

Cetirizin 1 x 10 mg per oral malam hari

2.

Planning:

. Skin prick test


. Cholinergic test
. Ice cube test
PROGNOSIS
Ad vitam

: bonam

Ad sanam

: bonam

Ad fungsionam : bonam
Ad kosmetikum : bonam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai