Anda di halaman 1dari 7

DUALISME PARTIKEL GELOMBANG

DIFRAKSI PARTIKEL
A. PENDAHULUAN
Dalam bab ini memberikan gambaran tentang sifat gelombang dari partikel.
Setelah ditemukannya partikel dan gelombang tahun 1905 dan menemukan bahan
gelombang yang salah satunya gelombang elektromagnetik pada suatu saat dapat
bersifat sebagai partikel dan suatu saat dapat bersifat gelombang. Dengan kajian ini
kita dapat melihat bahan meskipun gelombang maupun partikel dapat berkelakuan
sebagai foton dan materi tetapi kedua fenomena tersebut tidak dapat dijelaskan secara
bersamaan tergantung sudut pandang pengamatan kita ataupun mekanisme paling
dominan yang terjadi saat itu. Dalam bab ini menjelaskan tentang teori gelombang de
Broglie, persamaan umum gelombang dan sifatsifatnya, partikel dalam kotak dan
prinsip ketaktentuan.
1. DIFRAKSI PARTIKEL
Eksperimen yang memperlihatkan keberadaan gelombang de Broglie
Manifestasi gelombang yang tidak mempunyai analogi dalam perilaku partikel
Newtonian ialah gejala difraksi. Dalam tahun 1927 Davisson dan germer di Amerika
Serikat dan G.P. Thomson di Inggris secara bebas menyakinkan hipotesis de Broglie
dengan menunjukkan berkas elektron terdifraksi bila berkas itu dihamburkan oleh kisi
atom yang teratur dari suatu kristal (Anonim, 2013).
Eksperimen Davisson Germer
Davisson dan Germer mempelajari electron yang terhambur oleh zat padat
dengan memakai peralatan seperti pada gambar 1.1 Energi elektron dalam berkas
detector dapat diubah-ubah. Fisika klasik meramalkan bahwa electron yang
terhambur akan muncul dalam berbagai arah dengan hanya sedikit kebergantungan
dari intensitas terhadap sudut hambur dan lebih sedikit lagi dari energy electron
primer. Dengan memakai blok nikel sebagai target, Davisson dan Germer
membuktikan ramalannya (Anonim, 2013).

Gambar 1.1 : Model eksperimen (a). Louise de Broglie ; (b) Davisson-Germer


Ditengah-tengah

pekerjaan

tersebut

terjadi

sesuatu

peristiwa

yang

memungkinkan udara masuk kedalam peralatannya dan mengoksidasi permukaan


logam. Untuk menguasai oksidasi nikel murni, target itu dipanggang dalam oven
bertemperatur tinggi. Setelah perlakuan tersebut, targetnya dikembalikan ke dalam
peralatan dan pengukurannya dilakukan lagi. Ternyata sekarang hasilnya sangat
berbeda dari sebelum peristiwa itu terjadi: sebagai ganti dari variasi yang kontinu dari
intensitas electron yang terhambur terhadap sudut, timbul maksimum dan minimum
yang jelas teramati yang kedudukannnya bergantung pada energy electron. Graf pada
setiap pik polar yang biasa digambarkan untuk intensitas electron setelah peristiwa itu
ditunjukkan dalam gambar 1.2 metode plotnya dilakukan sedemikian sehingga
intensitas pada setiap sudut berbanding lurus dengan jarak kurva pada sudut itu dari
titik hamburannya. Jika intensitasnya sama untuk semua sudut hambur, kurvanya

akan berbentuk lingkaran dengan titik hambur sebagai pusat. Dua pertanyaan segera
timbul dalam pikiran: apakah yang menjadi penyebab efek baru ini, dan mengapa
tidak muncul sebelum target nikel itu dipanggang? ( Anonim, 2013)
Hipotesis de Broglie mendorong tafsiran bahwa gelombang elektron
didifraksikan oleh target sama seperti sinar-x didifraksikan oleh bidang-bidang atom
dalam Kristal. Tafsiran ini mendapat dukungan setelah disadari bahwa efek
pemanasan sebuah blok nikel pada temperature tinggi menyebabkan banyak Kristal
individual kecil yang membangun blok tersebut bertanggung menjadi Kristal tinggi
yang besar yang atom-atomnya tersusun dalam kisi yang teratur ( Anonim, 2013).
Marilah kita tinjau apakah kita dapat membuktikan bahwa gelombang de
Broglie merupakan penyebab dari hasil Davisson dan Germer. Pada suatu percobaan
tertentu berkas elektron 54eV diarahkan tegak-lurus pada target nikel, dan maksimum
yang tajam dalam distribusi elektron terjadi pada sudut 500 dari berkas semula. Sudut
dating dari sudut hambur relative terhadap suatu keluarga bidang Bragg ditunjukkan
dalam gambar 1.2 keduanya bersudut 650. Jarak antara bidang dalam keluarga itu
yang bisa diukur melalui difraksi sinar-x adalah 0,091 nm. Persamaan Bragg untuk
maksimum dalam pola difraksi ialah
n = 2d sin

(1.1)

Gambar 1.2 : Hasil Eksperimen Davisson-Germer

Disini d= 0,91 dan


de Broglie

=65o; dengan menganggap n =1, panjang gelombang

dari elektron yang terdifraksi ialah

2d sin 2 0,91 sin 65o 1,65

Dari rumus

n 2d sin

didapatkan

sin
h

mv
d

sehingga
h
sin mv
h
d
sin p
d

p 2mEk

1/ 2

2meV

karena

1/ 2

sehingga
h
sin 2meV
d kons tan, maka
d

h
sin 1 meV1

h
sin 2 meV2

1
1

sin 1 v1 sin 2 v2

(1.2)

Gambar 1.3 : Gelombang de Broglie oleh target merupakan penyebab dari hasil
Davisson dan Germer
Sekarang kita pakai rumus de Broglie

h
m

Untuk menghitung panjang gelombang elektron yang diharapkan. Energi kinetik


54eV kecil dibandingkan dengan energi dian moC2 yaitu sebesar 5,1x105eV, sehingga
kita dapat mengabaikan efek relativistik. Karena
K

1 2
mv
2

Maka momentum elektron itu mv ialah


mv 2mK

2 9,1 1031 kg 54eV 1,6 1019 J / eV

4,0 10 24 kgm/ s
Jadi panjang gelombang elektron itu ialah
h
6,63 10 34 J .s

1,66 10 10 m 1,66 nm
24
m 4,0 10 kgm / s
besarnya sesuai dengan panjang gelombang yang diamati. Jadi eksperimen
Davisson dan Germer menunjukkan bukti langsung dari hipotesis de Broglie
mengenai sifat gelombang benda yang bergerak ( Anonim, 2013).
Analisis eksperimen Davisson-Germer sebenarnya tidak langsung seperti yang
ditunjukkan diatas, karena energi elektron bertambah ketika elektron itu masuk ke
dalam kristal dengan besar yang sama dengan besar fungsi kerja (work funcsion)
permukaan itu. Jadi kelajuan elektron dalam eksperimen lenih besar didalam kristal
dan panjang gelombang de Broglie yang bersangkutan menjadi lebih kecil dari pada
garga diluar kristal ( Anonim, 2013).
Seperti dalam kasus gelombang elektromagnetik, aspek gelombang dan
partikel benda yang bergerak tidak dapat secara serentak teramati sehingga kita tidak
dapat menetapkan yang mana gambaran yang benar. Yang dapat kita katakan
adalah dalam situasi tertentu benda yang bergerak menunjukkan sifat gelombang
dalam situasi lain menunjukkan sifat partikel. Kumpulan sifat apakah yang jelah
terlihat bergantung pada besar panjang gelombang de Broglienya dibandingkan
1,66
dengan dimensi benda yang terlibat: panjang gelombang

dari elektron 54 eV

orde besarnya sama dengan jarak kisi dalam kristal nikel, tetapi panjang gelombang

4,8x 10-34 m
bola golf bergerak dengan 30 m/s, seperti terlihat dalam pasal 4.1 hanya

terlalu kecil untuk menapakkan dirinya (Hooke, 1665).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. (online). Tersedia di : https://koplakcom.files.wordpress.com/2013/05/
5-difraksipartikel-dalam-kotak-dan-prinsip-ketaktentuan (diakses tanggal 24
April 2016 pukul 15.32 WITA)
Anonim.2013. (online). Tersedia di : http://fisikamaya.blogspot.com./2013/05/difraksi
.html (diakses tanggal 24 April 2016 pukul 15.18 WITA)
Hooke.1665. Micrographia: or, Some physiological descriptions of minute bodies
made by magnifying glasses. London: J. Martyn and J. Allestry.
s

Anda mungkin juga menyukai