Hibridisasi
Mutasi
Ploidisasi
Hibridisasi
Hibridisasi adalah penyerbukan silang antara
Hibridisasi
Hibridisasi pada tanaman menyerbuk silang
Hibridisasi
Hibridisasi dibagi ke dalam beberapa
kategori, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Hibridisasi intravarietas.
Hibridisasi intervarietas
Hibridisasi interspesifik.
Hibridisasi intergenerik.
Hibridisasi
Hibridisasi intravarietas.
Hibridisasi intervarietas.
Hibridisasi
Hibridisasi interspesifik.
Hibridisasi
Hibridisasi intergenerik.
Persilangan dilakukan antar tanaman dari
genus yang berbeda.
Beberapa contoh tanaman hasil persilangan
ini, yaitu Raphanobrassica, Rabbage, Maizeteosinte, sugarcane-sorghum, dan lain-lain.
Juga biasa digunakan untuk memindahkan
karakter ketahanan penyakit, hama dan
kekeringan dari genus tanaman liar ke
tanaman budi daya.
Mutasi
Arti mutasi:
Mutasi
Mutasi sumber penyebab keragaman
genetik
Tanpa mutasi :
Mutasi
Penyebab mutasi :
1. Spontan
2.
Mutasi
Macam mutasi :
1.
Mutasi kromosom
Mutasi
2. Mutasi gen
Dapat terjadi dua arah, yaitu dari dominan ke
resesif atau sebaliknya
Mutasi gen resisif lebih sering terjadi dibanding
mutasi gen dominan.
Mutasi
3. Mutasi genom
Mutasi
Obyek mutasi :
radiasi
Mutasi
Kimia
Mutasi
Pengaruh mutagen pada obyek mutasi
2.
Efek sitologis
3.
Sterilitas
4.
Mutasi
Kerusakan tanaman dan letalitas
A. Kerusakan tanaman
Empat golongan, yaitu :
Kerusakan fisiologis
Mutasi gen
Mutasi kromosom
Mutasi sitoplasma
Mutasi
Kerusakan tanaman dan letalitas
Pada generasi M1 dan V1
Sulit memisahkan perubahan penampilan tanaman
akibat pengaruh fisiologis atau pengaruh genetis
Mutasi belum dapat teramati pada generasi M1 dan
V1, kecuali ada penduga khusus atau yang dimutasi
gamet haploid.
Adanya mutasi baru dapat teramati pada generasi
m2 dst.
Untuk kepentingan pemuliaan diharapkan
Mutasi
B. Efek sitologis
Efek sitologis dapat teramati dengan mikroskop
kromosom yang termutasi terlihat lebih lengket
dan bergerombol lebih banyak pada sel-sel yang
sedang bermitosis dan bermiosis yang teramati
adalah tipe mutasi kromosom, bukan tipe mutasi
gen atau mutasi sitoplasma.
Pada level molekuler, mutasi terjadi karena
modifikasi pasangan nukleotida dalam dna.
Mutasi gen biasanya berhubungan dengan
sterilitas dan letalitas segregasi mutasi gen
biasanya mengikuti rasio tipe monogenik 3 : 1.
Mutasi
C. Sterilitas
Mutasi
D. Titik-titk dan garis-garis.
Ploidisasi
Genom jumlah kromosom dasar
Jumlah kromosom dasar setiap
genom = x
x = Jumlah kromosom dasar
setiap genom.
n = informasi yang menyatakan
bahwa sel tersebut berasal dari
hasil pembelahan miosis (gamet)
2n = informasi yang menyatakan
bahwa sel tersebut berasal dari
gabungan dua buah gamet (zigot)
Ploidisasi
Polyploidi
Suatu keadaan sel atau individu dengan
tambahan satu atau lebih genom dari jumlah
kromosom dasar ( x ).
Tanaman polyploid tersebar luas di alam
Angiospermae : 30 %
Graminae
: 70 %
Cruciferae
: 42 %
Leguminosae
: 23 %
Ploidisasi
Populasi polyploidi memiliki kemampuan
Ploidisasi
Kebanyakan tanaman polyploid adalah
Ploidisasi
Macam tanaman polyploid :
Autopolyploid :
Allopolyploid :
Ploidisasi
Polyploidi mengakibatkan inti sel lebih besar dan
Ploidisasi
Sifat-sifat khas tanaman polyploid banyak
Ploidisasi
Tanaman poliploid dapat terjadi secara
Ploidisasi
Problem fertilitas pada tanaman
autopolyploid
Ploidisasi
Problem fertilitas (sterilitas) disebabkan
oleh:
2.
3.
Ploidisasi
Prospek dan penggunaan autopolyploid
Jumlah kromosom bahan asal relatif lebih
sedikit. Jumlah kromosom gandanya tidak
melebihi jumlah optimum.
Bahan asal harus berupa populasi menyerbuk
silang sehingga kombinasi pada tingkatan
ploidinya mudah terlihat dan efek
heterozigositasnya dapat dimanfaatkan.
Spesies tanaman penghasil daun, bukan biji
Ploidisasi
Alloploid bila genom dari spesies yang
Ploidisasi
Hambatan dan prospek keberhasilan
induksi allopolyploid
Ploidisasi
Kesulitan yang dihadapi pada induksi
allpolyploid: